Anda di halaman 1dari 3

Nama : I Ketut Sudasana,S..

Pd
Asal Sekolah : SMP Negeri 2 Kubutamabahan.

PENENTUAN PENYEBAB MASALAH


KASUS ASUMSI PEMBINAAN ASESMEN YANG MASALAH YANG TUJUAN
NO HUBUNGAN DILAKSANAKAN DIHADAPI KONSELING
KONSELI UNTUK KONSELI
1. Melaui angket Peserta didik Harus a. Menggunakan Usia peserta didik - Merubah
DCM yang telah memiliki dilakukan layanan responsif adalah usia remaja, pandangan
disebar ke pemikiran yang dengan b. Konseling kelompok: yang mana mereka irrasional menjadi
seluruh siswa tahapan melakukan mengalami insecure rasional
irrasional sehingga
kelas IX yang selajutnya wawancara terhadap karena pada masa - Membantu
berjumlah 111 mengalami beberapa individu remaja terjadi individu untuk
siswa, Guru BK insecure, seperti: yang tergabung dalam perubahan yang mengetahui
mendapatkan 51 - Merasa tidak suatu kelompok kecil. transisi diantaranya kondisi lingkungan
anak (45,9%) percaya diri c. menggunakan teknik kognitif dan sekitar
dari 111 peserta - Ragu terhadap REBT (Rational emosional. Serta
didik yang kemampuan Emotive Behavior memiliki pandangan-
mengalami Therapy). pandangan irrasional
- Merasa tidak
insecurity. Identifikasi A-B-C terhadap diri dan
mampu A: bergaul dengan pergaulan dalam
melakukan teman lingkungan sekitar.
sesuatu B: berpandangan
- Mengalami bahwa tidak mampu
gangguan body melakukan sesuatu
image dan teman-teman
dalam satu pergaulan
- Menarik diri
selalu menilai diri
dari lingkungan C: merasa tidak
sosial. percaya diri dan
mengalami insecurity
2. Melaui angket Peserta didik Dilanjutkan a. Menggunakan layanan Akibat dari malas Membantu peserta didik
DCM yang telah memiliki perilaku dengan tahap responsif belajar, dalam mengatasi malas
disebar ke malas belajar selanjutnya. b. Konseling kelompok: konsekuensinya belajar menjadi tidak
seluruh siswa melakukan malas yang dapat
dikarenakan: mengalami prestasi
wawancara terhadap belajar yang menurun. meningkatnya prestasi
kelas IX yang - Memiliki prestasi
beberapa individu Sehingga peserta didik belajar peserta didik.
berjumlah 111 belajar yang rendah
siswa, Guru BK yang tergabung dalam
- Motivasi belajar semakin malas belajar.
mendapatkan 53 suatu kelompok kecil.
yang rendah. c. Menggunakan
anak (47,7%) - Lambat dalam pendekatan
dari 111 peserta mengerjakan tugas behavoristik dengan
didik yang menggunakan teknik
- Tidak mampu
mengalami operant conditioning
mengikuti
malas belajar. dengan adanya
pelajaran.
penguatan-penguatan.
Yakni dengan
mengurutkan aspek
yang paling mudah
untuk dilakukan hingga
tingkah laku yang
diinginkan dengan
melibatkan
reinforcement pada saat
perilaku diinginkan
muncul. Seperti: mau
mengerjakan tugas yang
disuruh oleh guru mapel
3. Melaui angket - Orang tua yang Dilanjutkan a. Menggunakan Konseli tidak memiliki Yang mana pendekatan
DCM yang telah selalu mengeluh dengan tahap layanan resposif masalah internal, ini dapat membantu
disebar ke tentang keuangan selanjutnya. b. Konseling individu: masalahnya berasal konseli dalam
seluruh siswa - Belum mampu melakukan mengemukakan solusi-
dari eksternal yaitu
solusi yang diambil oleh
kelas IX yang melunasi wawancara terhadap keluarga.
konseli. Dan
berjumlah 111 pembayaran salah satu konseli Dalam hal ini, konseli menekankan kepada
siswa, Guru BK sekolah sesuai yang mengalami hanya berfokus konseli pentingnya masa
mendapatkan 43 dengan waktunya. masalah tersebut. bagaimana caranya depan dibanding masa
anak (38,7%) - Banyaknya jumlah c. Menggunakan agar dapat memiliki lalu.
dari 111 peserta tanggungan orang pendekatan SFBT uang tanpa lepas
didik yang ingin tua. (postmodern). sekolah sehingga dapat
meringankan beban
bekerja untuk Dengan mengajak
orang tua.
mengatasi beban konseli untuk
orang tua. merancang solusi atas
masalah yang dialami
mereka sendiri.

Anda mungkin juga menyukai