Anda di halaman 1dari 1

KASUS:

Di ruang rawat intensive care unit, pasien atas nama Tn. J dengan diagnose medis STEMI. Pasien
mengeluh nyeri dada dan sesak napas tiba-tiba.
Perawat akan melaporkan kondisi pasien kepada dokter jaga ruangan melalui telepon.

ISBAR

Introduction : Selamat pagi dok, saya Ners. Riski dari ruang ICU yang merawat
pasien Tn. J di bed 2 dengan DPJP dr.A, Sp.JP. Saya ingin
menyampaikan kondisi pasien saat ini
Situation : Tn.J, usia 38 tahun dengan diagnose medis STEMI, saat ini
mengeluh nyeri dada dan sesak nafas tiba-tiba, sekitar 5 menit yang
lalu.
Background : Pasien sudah dirawat di ICU selama 2 hari. Pasien memiliki riwayat
hipertensi, dan pernah dilakukan prosedur PCI 5 tahun yang lalu.
Pasien tidak memiliki riwayat alergi terhadap apapun.
Assesment : Keadaan umum lemah, kesadaran: alert. Klien gelisah dan
memegang dada sebelah kiri. Tekanan darah = 140/90 mmHg, nadi:
115 x/menit, napas: 32x/m, suhu: 36,3oC, SpO2 90% dengan terapi
O2 NK 4lpm. Infus terpasang Nacl 0,9% 500cc/ 24 jam.
Hasil pemeriksaan lab terakhir: (25/11/2018 jam 20.00)
CK:
CK-MB:
Trop T:
GDS:
Elektrolit:
Tindakan yang sudah dilakukan, pasien sudah diposisikan
semifowler. Skala nyeri pasien ketika dikaji 5. Saat ini pasien sedang
dilakukan perekaman EKG ulang dok oleh Ners. Suci.
Recommendation : Dok, sepertinya pasien memerlukan obat penghilang nyeri.
Kemudian apakah perlu pemeriksaan laboratorium ulang?

TBAK: T : Baik, saya tulis ya dok, analgetiknya morphine bolus 2mg . dan
pemeriksaan laboratorium AGD cito.
B : Saya baca ulang ya dok, Mona-Orange-Romeo-Panda-Hero-India-
Nano-Elang 2 mg dan pemeriksaan AGD cito
K : Sekali lagi saya konfirmasi ulang ya dok. Morphine bolus 2 mg dan
pemeriksaan AGD cito untuk pasien Tn.J yang mengalami nyeri dada
dan sesak napas.
( Pemberi instruksi kemudian menandatangani dan menulis tanggal
dan jam penandatanganan dalam kotak stempel KONFIRMASI dalam
catatan perkembangan terintegrasi, dalam waktu 1x24 jam.)

Anda mungkin juga menyukai