{Makalah ini disususn untuk memenuhi tugas mata kuliah Kesehatan Reproduksi
I}
Disususn Oleh:
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan
hidayat-Nya, sehingga makalah ini dapat diselesaikan pada waktunya.
Tujuan penulisan makalah ini antara lain menyelesaikan tugas mata kuliah
dasar kesehatan reproduksi I. kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-
pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian makalah ini.
Semoga makalah yang telah kami susun ini dapat memberikan manfaat
dan wawasan para pembaca. Namun terlepas dari itu penulis juga menyadari
sepenuhnya bahwa tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan maka dari itu kami
mengharapkan saran serta masukan dari pembaca demi penyempurnaan
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
Table of Contents
KATA PENGANTAR......................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................3
BAB I................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
A. Latar Belakang.....................................................................................................4
B. Rumusan Masalah................................................................................................4
C. Tujuan...................................................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................6
PEMBAHASAN...............................................................................................................6
A. Definisi Herpes Secara Umum.............................................................................6
B. Pengertian Herpes Genital...................................................................................6
C. Siapa Yang Beresiko Terkena Herpes Genital...................................................6
D. Cara Penularan Herpes Genital..........................................................................7
E. Gejala Herpes Genital..........................................................................................8
F. Penatalaksanaan Herpes Genital........................................................................9
G. Cara Pencegahan Herpes Genital.................................................................10
H. Diagnosa Yang Bisa Dilakukan Herpes Genital...........................................11
BAB III...........................................................................................................................12
PENUTUP.......................................................................................................................12
A. Kesimpulan.........................................................................................................12
B. Saran...................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................14
DAFTAR GAMBAR......................................................................................................15
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Herpes merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus anggota family
hepertoviridae. Oleh karena itu apabila seseorang menderita penyakit ini maka
akan terlihat suatu ruang bitnik-bintik merah nanah yang berkelompok. Dan
virus ini kebanyakan menyerang pada bagian kulit dan selaput lender. Namun
4
walaupun begitu virys ini juga ada yang khusus menyerang pada alat kelamin
manusia dan juga pada membrane mukus yang terletak di mulut bibir. Didalam
penyakit herpes terdapat penyakit virus.
Herpes genital merupakan salah satu penyakit menular seksual yang
sering di temui dan berhasil mempengaruhi kehidupan jutaan pasien beserta
pasangannya kebanyakan individu mengalami gangguan psikologi dan
psikososial sebagai akibat dari nyeri yang timbul serta gejala lain yang
menyertai ketika terjadi infeksi aktif. Oleh karena penyakit herper genital tidak
dapat disembuhkan serta bersifat kambuh- kambuhan, maka terapi sekarang di
fokuskan untuk meringankan gejala yang timbul, menjarangkan kekambuhan
serta menekan angka penularan sehingga di harapkan kualitas hidup dari pasien
menjadi lebih baik setelah dilakukan penangan dengan tepat.
Herpes genital termasuk penyakit menular seksual yang ditakuti oleh
setiap orang. Untuk mengatasi peningkatan prepalensi penderita herpes
genetalis diperlukan adanya Pendidikan terhadap pasien tentang bahaya PMS
dan komplikasinya, penting nya mematuhi pengobatan yang diberikan, cara
penularan PMS dan perlunya pengobatan untuk pasangan seks tetapnya, dan
cara-cara menghindari infeksi PMS dimasa dating. Selain itu untuk wanita
hamil dengan infeksi herpes genetalis harus melaksanakan kultur virus tiap
minggu dari seviks dan genitalia eksterna sebagai jalan lahir. Persalinan secara
section caesarea di rekomendasikan untuk mencegah infeksi bayi baru lahir.
Herpes genetalis merupakan salah satu penyakit menular seksual yang masih
sering dijumpai. Setiap orang dewasa mempunyai kesempatan untuk penyakit-
penyakit ini dan penularannya pun sangat mudah yaitu kontak langsung atau
melalui hubungan seksual maka dari itu kami tertarik untuk menulis tentang
penatalaksanaan genetalis herpes.
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan definisi herpes secara umum?
2. Jelaskan herpes genital?
3. Siapa yang beresiko terkena herpes genital?
4. Bagaimana cara penularan herpes genital?
5. Bagaimana gejala herpes genital?
6. Untuk mengetahu penatalaksanaan dari herpes genital?
7. Bagaimana cara pencegahan herpes genital?
8. Bagaimna diagnose yang hisa dilakukan untuk herpes genital?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi herpes secara umum
2. Untuk mengetahui herpes genital
3. Untuk mengetahui beresiko terkena herpes genital
4. Untuk mengetahui cara penularan herpes genital
5
5. Untuk mengetahui gejala herpes genital
6. Untuk mengetahui penatalaksaan dari herpes genital
7. Untuk mengetahui cara pencegahan genital
8. Untuk mengetahui diagnose yang bias dilakukan untuk herpes genital
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Herpes Secara Umum
Herpes adalah penyakit yang ditandai dengan munculnya lepuhan pada
kulit yang berwarna kemerahan dan berisi cairan penyakit ini menyebabkan
kulit mengalami luka melepuh, gatal, merah dan berair. Herpes adalah penyakit
6
kulit yang timbul akibat serangan virus herpes simplex (HSV). Penyakit herpes
adalah penyakit menular seksual yang dapat menular melalui hubungan seks
atau kontak kelamin virus herpes terdiri dari 2 jenis yakni herpes simplex tipe 1
dan hepes simplex tipe 2.
Penyakit herpes kulit dan herpes genital merupakan jenis herpes yang
umum ditemui. Infeksi virus herpes yang menyebabkan adanya luka dileher, di
bibir, atau dibagian tubuh yang lain pasti menyebabkan sensasi gatal terkadang
disertai perih.
7
melakukan hubungan seksual yang aman melakukan pemeriksaan secara
teratur.
Ibu hamil terhadap bayinya: pada wanita hamil yang terserang herpes,
bayinya mempunyai resiko tinggi tertular virus herpes. Virus dapat tertular
pada janin melalui plasenta selama kehamilan atau selama persalinan
normal. Pada infeksi selama kehamilan dapat meningakatkan resiko
keguguran, ketuban penurunan pertumbuhan. Sekitar 30-50% bayi yang
lahir melalui vagina dengan seorang ibu yang terinfeksi virus herpes.
System imun lemah. Hal ini membuat anda lebih rentan terhadap virus.
8
saat bintil bintil baru saja muncul, sudah berisi cairan, bahkan setelah
bintilnya sembuh dari kulit, wajah, atau arean genetalia.
9
dapat membantu luka sembuh lebih cepat selama infeksi awal mengurangi
keparahan dan durasi gejala pada infeksi berulang mengurangi frekuensi
kekambuhan meminimalkan kemungkinan penularan virus herpes ke orang
lain obat anti virus yang digunakan herpes genetalis meliputi:
Idoksuridin. Pada lesi yang dini dapat digunakan obat topikal berupa salep/
krim yang mengandung preparat idoksuridin (stoxil, viruguen, virunguen-p )
dengan cara aplikasi, yang sering dengan interval beberapa jam. Analog
timidin dimasukan ke dalam DNA virus menggantikan timidin
mengakibatkan cacat sintesis DNA dan akhirnya penghambatan replikasi
virus. Juga menghambat timidilat fosforilase.
Asiklofir (zobvirax). Analog nukleus sida purin sintetik dengan aktivitas
dengan sejumlah herpesvirus, termasuk herpes simplex dan varicella-zoster.
Sangat selektif untuk sel yang terinfeksi virus karena afinitas tinggi untuk
enzim timidin kinase virus. Efek ini berfungsi untuk memusatkan
monofosfat asiklovir dalam sel yang terinfeksi virus. Monofosfat kemudian
di metabilisme menjadi bentuk trifosfat aktif oleh kinase seluler. Molekul
ini menginhibisi polymerase HSV dengan 30-50 kali potensi polimerase
DNA alpha manusia.
Famsiklovir (famvir). Produk yang ketika berbiotransformasi menjadi
metabolit aktif, penciclovir, dapat menghambat sintesis/reflikasi DNA virus
digunakan untuk melawan virus herpes simplex dan varicella- zoster. Di
indikasikan untuk pengobatan episode rekuren atau terapi supresif dari
herpes genital pada orang dewasa imunokompeten.
Valcylovir (Valtrex) produk yang cepat di konfersi ke obat aktif asiklovir
lebih mahal namun memiliki regimen dosis lebih nyaman dibandingkan
asiklovir. Obat diberikan bila mengalami gejala infeksi. Dapat juga minum
obat setiap hari, bahkan ketika tidak mengalami tanda-tanda infeksi, untuk
meminimalkan peluang infeksi berukang. Pasien yang mengalami
komplikasi berat mungkin perlu dirawat di rumah sakit, sehingga mereka
dapat menerima obat antiviral intra vena.
Untuk mencegah rekurens macam-macam usaha dapat dilakukan dengan
tujuan meningkatkan imunitas seluler, misalnya pemberian preparat lupidon
H (untuk VHS tipe II) dan lupidon G (untuk VHS tipe II) dalam satu seri
pengobatan. Pemberian levamisole dan isopranosin atau asiklovir secara
berkala menurut beberapa penelitian memberikan hasil yang baik. Efek
levamisole dan isopranosim ialah sebagai imunostimulator. Pemberian
vaksin cacar sekarang sudah tidak dianut lagi.
2. Terapi Non Medikementosa saran untuk menegah herpes genetali adalah
sama seperti untuk mencegah infeksi menular seksual lainnya. Kuncinya
adalah untuk menghindari terinfeksi dengan HSV, yang sangat menular
sementara kesi timbul. Cara terbaik untuk mencegah infeksi adalah untuk
menjauhkan diri dari aktifitas seksuak atau membatasi hubungan seksual
10
hanya untuk satu orang yang bebas infeksi. Edukasi yang dapat diberikan
antara lain.
Gunakan kondon lateks selama setiap kontak seksual.
Batasi jumlah pasangan seks.
Hindari hubungan seksual jika salah satu pasangan memiliki herpes di
daerah genital atau tempat lain.
11
H. Diagnosa Yang Bisa Dilakukan Herpes Genital.
Menentukan diagnosis dari herpes genital umumnya dilakukan
berdasarkan wawancara medis, pemeriksaan fisik secara langsung dan
pemeriksaan penunjang tertentu. Herpes dapat didiagnosis melalui pemeriksaan
fisik pada pemeriksaan fisik, dpkter akan mengecek koreng yang terbentuk
akibat herpes serta menanyakan gejala yang muncul pada pasien. Tidak hanya
itu, untuk membantu diagnosis herpes agarlebih akurat, dapat dilakukan
beberapa pemeriksaan tambahan.
Beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan mencakupi:
1. Kultur virus, yang dilakukan dengan cara mengambil sampel jaringan atau
bagian kecil dari luka yang terdapat untuk diamati lebih seksama di
laboratorium.
2. Kultur virus herpes simplex. Kultur virus herpes ditujuankan untuk
mendiagnosis adanya virus herpes. Kultur virus herpes ini dilakukan
dengan cara mengusap area kulit atau genital yang terinfeksi, kemudian
mengambil cairan genital atau cairan lainnya yang diduga mengalami
herpes untuk kemudian diepriksa di laboratorium.
3. Polymerase Chain Reaction (PCR), yang merupkan proses untuk menyalin
deoxyribonucleic Acid (DNA) seseorang (molekul yang mengandung
informasi genetic dakam tubuh) dari darah, jaringan luka, atau cairan
tulang belakang. Dari DNA tersebut, dapat dilihat ada atau tidaknya HSV
serta tipe dari HSV.
4. Pemeriksaan darah untuk mengamati adanya anti bodi terhadap HSV dan
mendeteksi adanya infeksi herpes pada masa lalu.
5. Tes antibodi. Tes antibodi spesifik virus HSV 1 dan HSV 2 dapat
dilakukan untuk mendeteksi adanya infeksi primer herpes, tapi tidak dapat
mendeteksi adanya infeksi herpes rekuren. Tes antibodi dilakukan dengan
mengambil sampel darah dari tubuh, kemudian dianalisis di lab untuk di
cek keberadaan antibodi spesifik HSV 1 maupun HSV 2. Penting diingat
bahwa tubuh memerlukan wajtu sekitar 12-16 minggu untuk membentuk
antibodi anti HSV 1 atau HSV 2, setelah virus HSV masuk kedalam tubuh
pertama kali. Tes antibodi HSV 1 dan HSV 2 sangat membantu diagnosis,
terutama jika pasien mengalami koreng atau pelepuhan pada kulit.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Herpes adalah penyakit yang ditandai dengan muncul pelepuhan pada kulit
yang berwarna kemerahan dan berisi cairan. Penyakit ini disebabkan kulit
mengalami luka lepuh, gatal, merah, dan berair. Serta timbul akibat
serangan virus herpes simplex (HSV). Herpes merupakan penyakit seksual
yang dapat menular melalui hubungan seks atau kontak kelamin.
2. Herpes genital adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi yang terjadi
pada alat kelamindan bisa menyebabkan penularan baik pada wanita
maupun pria karena biasanya penularan terjadi akibat atau melalui
hubungan seksual. Penyakit ini disebabkan virus herpes simplex atau sering
disebut dengan HSV.
3. Adapun cara penularan herpes genital diantaranya adalah: kelahiran normal,
penetrasi saat berhubungan seksual, seksoral, memakai sek toy secara
bergantian, ciuman, kontak fisik dengan orang kena herpes.
4. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan resiko seseorang terkena herpes
genital adalah: jenis kelamin, umur, memiliki pasangan seksual lebih dari
satu, ibu habil terhadap bayinya, dan system imun lemah.
5. Penatalaksanaan herpes genital yaitu: medikamentosa, terapi
nonmedikementosa.
6. Beberapa cara lainnya untuk mencegah penyakit herpes: hindari
berhubungan intim dengan pengidap herpes genital, hindari behubungan
intim dengan seseorang yang memeliki luka atau lecet di bagian bagian
seperti Miss V, mulut, atau anus, melakukan pemeriksaan terkait penyakit
yang dapat terjadi pada kelamin, menggunakan kondom saat melakukan
hubungan seksual dengan pasangan yang tidak diketahui status infeksi
menular seksualnya, pemeriksa status infeksi menular seksual secara berkala
bagi individu yang berhubungan seksual dengan lebih dari satu pasangan,
segera berkonsultasi dengan dokter bila merasa mengalami tanda dan
ngejala dari infeksi menular seksual, setelah berpergian, biasakan
membersihkan tangan agar virus maupun bakteri yang mungkin terbawa
dari luar tidak menulari diri sendiri maupun anggota keluarga, selalu
menjaga kebersihan\kesehatan organ ngenetalia (atau alat kelamin secara
teratur), hinari menggunakan gosok gigi secara bersamaan terutama dengan
orang yang belum pasti terinfeksi atau tidak, hindari penggunaan handuk
dan alat mandi, alat makan, secara bersamaan.
7. Beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan mencakup: kultul virus, kultul
virus simplex, polymerase chain reaction (PCR) dan tes antibody.
13
B. Saran
Dengan adanya pembahasan mengenai herpes ini, diharapkan para
pembaca dapat mengerti tentang penyakit herpes, tersebut serta menjaga
kesehatan tubuh dan menjaga pola hidup yang teratur agar terhindar dari
penyakit herpes dan pencegahan yang mungkin dapat dilakukan dengan
memeriksakan kesehatan kita kepada dokter gara terhindar dari penyakit ini.
14
DAFTAR PUSTAKA
15
DAFTAR GAMBAR
16
17