Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Maternitas Keperawatan yang dibimbing oleh
Dosen Bq. Fitrihan R,S.kep.,M.kep
FAKULTAS KESEHATAN
PRODI S1 KEPERAWATAN
TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR
1
Segala puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT. Atas rahmat dan
karunia-Nya. Kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata kuliah
Keperawatan maternitas oleh Dosen bq.fitrihan R,S.kep,.M.kep pembuatan
makalah yg berjudul Hervpes (HSV)
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, hal ini
karena kemampuan dan pengalaman saya yang masih ada dalam keterbatasan.
Untuk itu,saya mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun,demi
perbaikan dalam makalah ini yang akan datang.
Akhir kata saya sampaikan terima kasih semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha saya, Amiin.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
2
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN/ISI
3.1 KESIMPULAN....................................................................................1
3.2 SARAN..............................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
3
Infeksi Herpes simplex virus (HSV) merupakan salah satu virus penyebab
infeksi menular seksual yang meluas di seluruh dunia. HVS sendiri dibagi
menjadi dua tipe yakni HVS tipe 1 dan HVS tipe 2. Penyakit herpes genitalis
genitalis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus simplek tipe 2 di
beberapa ahli, seperti : ahli penyakit kulit dan kelamin, ahli kandungan, ahli
mikrobiologi dan lain sebagainya. Infeksi primer oleh HSV lebih berat dan
infeksi primer virus mengalami masa laten atau stadium dorman, dan infeksi
rekuren disebabkan oleh reaktivasi virus dorman ini yang kemudian menimbulkan
kemampuan untuk berada dalam keadaan laten dalam sel hospes setelah infeksi
primer. Virus yang berada dalam keadaan laten dapat bertahan untuk periode yang
4
kemampuan untuk mengadakan reaktivasi kembali sehingga dapat terjadi infeksi
yang rekuren.
Yang beresiko terkena virus herpes adalah ibu hamil, bayi, dan orang yang
suka bergonta ganti pasangan seksual. Pada wanita hamil, bayi sangat beresiko
terkena virus herpes. Virus dapat ditularkan dari ibu ke bayinya melalui plasenta
selama kehamilan atau secara persalinan secara normal. Sekitar 30-50% bayi yang
Wanita hamil yang menderita herpes dapat menginfeksi bayinya. Bayi yang
lahir dengan herpes dapat meninggal atau mengalami gangguan pada otak, kulit
atau mata. Wanita hamil dengan herpes dapat mengakibatkan herpes neonatal
disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe 1 (HSV-1) atau herpes virus tipe
simpleks 2 jenis virus (HSV-2) sebagai salah dapat menyebabkan herpes genital
pada ibu. Sekitar 50% dari neonatal herpes disebabkan HSV-1 dan 50% karena
HSV-2. Sebagian besar kasus herpes neonatal terjadi sebagai akibat dari kontak
langsung dengan sekret ibu yang terinfeksi, meskipun dalam 25% kasus
infeksi Postnatal mother terjadi sebagai akibat dari paparan infeksi herpes oro-
Untuk mencegah agar bayi yang sistem kekebalannya masih sangat lemah,
seorang Dokter akan memberikan saran agar ibu hamil yang terindikasi virus
5
herpes, melahirkan secara caesar. Persalinan caesar memungkinkan bayi tidak
1. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, rumusan masalah yang akan dibahas
1. Definisi herpes ?
6
3. Bagaimana Etiologi, Pathogenesis dan Epidemiologi herpes ?
2. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini
adalah :
BAB II
ISI
1. Definisi Herpes
7
lepuhan kulit dan kulit kering. Jenis virus herpes yang paling terkenal adalah
herpes simplex virus atau HSV. Herpes simplex dapat menyebabkan infeksi
pada daerah mulut, wajah, dan kelamin (herpes genitalia). Herpes merupakan
kondisi jangka Panjang. Akan tetapi, banyak orang yang tidak memunculkan
kemaluan. Ini disebabkan oleh Herpes Simplex Virus (HSV) Tipe I atau Tipe
II. HSV Tipe I lebih banyak di mulut (cold sores) dan HSV Tipe II di
kemaluan. Kedua virus ini dapat menginfeksi mulut dan daerah kemaluan.
2. Klasifikasi Herpes
dermatom saraf dan sering terbatas pada area di satu sisi tubuh dan
membentuk garis. Infeksi awal herpes zoster adalah varicella atau cacar air
yang biasanya menyerang pada usia anak hingga remaja. Setelah varicella
sembuh, virus ini akan dalam keadaan dorman di ganglion saraf dan dapat
(CDC,2008).
8
Varicella zoster virus (VZV) adalah virus yang menyebabkan cacar
air (chicken pox) dan herpes zoster (shingles). Herpes zoster Varicella
zoster adalah virus yang hanya dapat hidup di manusia dan primata ;
dari 162 protein yang dikenal dengan istilah kapsomer. Virus ini akan
apabila bagian amplop virus ini rusak. Penyebaran virus ini dapat terjadi
diikuti munculnya vesikel pada wajah, mukosa mulut, dan bibir. HSV 1
bersifat laten di dalam tubuh dan dapat rekuren yang dipicu oleh paparan
dan trauma saraf. Herpes Simpleks Keratitis (HSK) merupakan salah satu
9
Virus tipe 1 (HSV-1). HSK memiliki manifestasi klinik dari epitel sampai
daerah orolabial atau herpes orolabialis serta daerah genital dan sekitarnya
merupakan salah satu Infeksi Menular Seksual (IMS) yang paling sering
juga karena penularan penyakit ini dapat terjadi pada seseorang tanpa
bisul, nyeri saat buang air kecil, dan keputihan. (Laissa Bonita, 2017)
A. Etiologi Herpes
10
labialis, herpesfebrilis. Biasanya penderita terinfeksi virus ini pada
termasuk mata dengan rongga mulut, hidung dan pipi; selain itu,
juga terjadi tanpa koitus, misalnya dapat terjadi pada dokter gigi
media kultur, antigenic marker, dan lokasi klinis yaitu tempat predileksi.
HSV-2, yang secara klinis tidak dapat dibedakan. HSV-1 Kontak manusia
rentan adalah laserasi pada kulit dan konjungtiva. Biasanya virus mati
11
pada ruangan akibat kekeringan. Saat replikasi virus tidak terjadi , virus
naik ke saraf sensori perifer dan tetap tidak aktif dan ganglia saraf. Wabah
lain terjadi ketika hospes menderita stres. Pada wanita hamil dengan
herpes aktif, bayi yang dilahirkan pervagina dapat terinfeksi oleh virus.
saraf, sel satelit pada akar dorsalis saraf, nervus kranialis dan
virus pada kulit yang dipersarafi. Virus dapat menyebar dari satu
B. Pathogenesis Herpes
12
hubungan dekat sebagai subfamili virus alpha-herpesviridae. Alfa
secara efisien menghancurkan sel host dan infeksi pada sel host.
serta menimbulkan kelainan pada kulit. Waktu itu pada hospes itu
13
reaktivasi dan multiplikasi kembali sehingga terjadilah infeksi
rekuren. Pada saat ini dalam tubuh hospes sudah ada antibodi
genital. Infeksi oleh HSV dapat bersifat laten tanpa gejala klinis
(VZV). Pada episode infeksi primer, virus dari luar masuk ke tubuh
14
masa anak – anak. Ketika reaktivasi virus berjalan dari ganglion ke
C. Epidemiologi Herpes
pada tahun 2003 sejumlah 536 juta. Wanita lebih banyak yang
baru pada kelompok usia 15-49 tahun di seluruh dunia pada tahun
2003 sejumlah 236 juta, di antaranya 12,8 juta adalah wanita dan
dan usia. HSV-1 umumnya ditemukan pada daerah oral pada masa
15
Serikat dari pada Eropa dan kelompok etnik kulit hitam dibanding
kulit putih.
usia, yaitu 1,2 sampai 3,4 per 1000 penduduk per tahun pada orang
dkk., 2013).
4. Gejala Herpes
Gejala genital HSV adalah kondisi seumur hidup yang dapat ditandai
melalui rute yang berbeda dan mempengaruhi area tubuh yang berbeda, tanda-
tanda dan gejala tumpang tindih. Episode pertama dari gejala dari genital
HSV-1 infeksi tidak dapat klinis dibedakan dari infeksi HSV-2; hanya melalui
tes laboratorium yang infeksi ini dapat dibedakan. Ketika vesikel tidak hadir,
lain ulkus genital. Kebanyakan orang akan mengalami satu atau lebih gejala
16
kekambuhan dalam waktu satu tahun setelah gejala pertama episode infeksi
HSV-2. Dengan genital HSV-1 infeksi, episode gejala yang jauh lebih kecil
dari mukosa genital, bahkan dalam ketiadaan gejala. Akibatnya, HSV-2 sering
ditularkan oleh orang yang tidak menyadari infeksi mereka atau yang
nyeri otot, dan lemas. Lalu muncul rasa nyeri, gatal, rasa terbakar atau ditusuk
pada tempat infeksi. Kemudian timbul blister, yaitu lesi kulit seperti melepuh
yang pecah dan mengering dalam beberapa hari. Blister yang pecah tersebut
kelamin. Lalu sakit pada saat buang air kecil. Keluarnya cairan dari vagina.
kemaluan, pantat, anus, atau paha. Pada pria, herpes dapat menyebabkan kulit
kepala, rasa nyeri, panas pada kulit di salah satu sisi bagian tubuh.
17
Hingga saat ini tidak ada satupun bahan yang efektif mencegah HSV.
terjadi pada daerah yang tidak tertutup kondom ketika terjadi ekskresi virus.
inaktif secara invitro. Di samping itu yang terbaik, jangan melakukan kontak oral
genital pada keadaan dimana ada gejala atau ditemukan herpes oral.
1. Menghindari kontak fisik dengan orang lain, terutama kontak dari koreng
seperti gelas, cangkir, handuk, pakaian, make up, dan lip balm.
5. Jangan melakukan oral seks, ciuman atau aktivitas seksual lainnya, selama
6. Pengobatan Herpes
18
1. Pengobatan profilaksis, meliputi penjelasan kepada pasien tentang
Tiga obat virus yang efektif yaitu asiklovir, valasiklovir dan famsikolovir.
berikut ini dapat dilakukan selama masa penyembuhan herpes, antara lain
yaitu:
3. Kompres dengan air hangat atau atau air dingin pada kulit yang
terkena.
Khusus ibu hamil, jika sedang atau pernah menderita herpes genital
harus berkonsultasi dengan dokter. Virus herpes dapat menular dari ibu
kepada bayi selama masa persalinan, terutama ketika sedang infeksi aktif,
19
2. Betadine akan mengeringkan lepuhan & mencegah sores terinfeksi.
3. Cuci sores dengan air garam 2 sendok the garam dalam 1 liter air, atau
4. Olesan salep atau krim penghilang rasa sakit dapat mengurangi rasa
Selain obat utama diatas, ada obat-obatan lain yang biasanya diberikan
1. Obat antiradang
3. Antihistamin
diresepkan untuk mengatasi rasa gatal. Ini karena rasa gatal akibat herpes
zoster biasanya tak tertahankan. Menggaruk ruam dan luka bisa membuat
penyakit menyebar luas. Untuk itu, antihistamin menjadi salah satu cara
4. Capsaicin (Zostrix)
20
Capsaicin merupakan obat yang ditujukan untuk mengurangi risiko
nyeri saraf pasca pulih dari herpes zoster. Kondisi ini biasanya sangat
menyiksa karena menyerang serabut saraf dan kulit. Kulit akan terasa
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
21
Herpes simpleks adalah infeksi akut yang disebabkan oleh virus
herpes simpleks tipe I atau tipe II yang ditandai oleh adanya vesikel yang
berkelompok di atas kulit yang sembab dan eritematosa pada daerah dekat
shingles/cacar air. Herpes zoster merupakan infeksi virus yang akut pada
2. SARAN
kesehatan dengan cara pola hidup sehat. Diharapkan ibu yang sedang
hamil agar lebih menjaga kebersihan diri terutama pada bagian Genital,
karena hal itu dapat mencegah timbulnya jamur/virus pada bagian genital
22
yang dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti Herpes Genitalis dan
berkurang, demam, terdapat ruam pada bagian tubuh, dan tersa gatal ibu
DAFTAR PUSTAKA
https://e-journal.unair.ac.id/BIKK/article/viewFile/4149/2797
23
Brazier,Yvett. 2017. “Symptoms, causes, and treatment for herpes “
https://www.medicalnewstoday.com/articles/151739.php
Long MD, Martin C, Sandler RS, Kappelman MD. 2013. Increased risk of herpes
zoster among 108 604 patients with inflammatory bowel disease. Aliment
Simpleks di RS. Dr. M. Djamil pada Januari 2012 – Desember 2013. Jurnal
http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/download/871/711
Shendy,Monica. 2016. “Terapi Pada Pasien Lanjut Usia dengan Herpes Zoster”.
https://www.alodokter.com/herpes
24