Jalur Perdagangan Maritim Nusantara: Cerita dari Masa Lalu, Sebuah Upaya
Bagi Masa Kini, admin | 21 Februari 2022
Sebanyak 90% dari jalur perdagangan dunia diangkut melalui laut dan 40% dari
perdagangan tersebut melewati Indonesia. Ini merupakan kesempatan Indonesia untuk
menjadi Negara Poros Maritim Dunia dengan meningkatkan sistem transportasi laut
yang terintegrasi. Demikian disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi
saat memberikan Keynote Speech pada acara Focus Group Discussion dan Rapat
Kerja Nasional IKA ITS dengan tema “Meningkatkan Daya Saing Industri Maritim
dan Konektivitas Menuju Optimalisasi Rantai Pasok Nasional Menuju Poros Maritim
Dunia” di Hotel Sari Pan Pacific pada Jumat (2/3).
“Sebanyak 40% dari 90% jalur perdagangan dunia melewati Indonesia. Ini
kesempatan bagi Indonesia untuk menjadi Negara Poros Maritim Dunia. Untuk itu
kita perlu meningkatkan sistem transportasi laut yang terintegrasi karena poros
maritim yang terintegrasi sangat diperlukan dalam penyelenggaraan rantai pasok yang
maksimal,”jelas Menhub.
Dalam sambutannya Menhub menjelaskan pada tahun 2017 yang lalu, Indonesia
menduduki peringkat ke-36 dalam persaingan global di dunia. Peringkat tersebut
meningkat dari tahun sebelumnya yang berada di peringkat ke-41.
“Indeks tersebut memperlihatkan bahwa Indonesia memiliki daya saing global yang
semakin meningkat ditandai dengan adanya pembangunan infrastruktur secara
massive. Kementerian Perhubungan memiliki peranan penting yaitu dengan
pembangunan infrastruktur perkeretaapian, pelabuhan dan bandar udara yang tersebar
di seluruh wilayah Indonesia,” ujar Menhub.
Lebih lanjut, Pemerintah telah membangun 124 unit kapal untuk kapal perintis serta
penyelenggaraan program tol laut yang bertujuan untuk menurunkan tingkat disparitas
harga di wilayah Barat dan Timur Indonesia. Hal ini sejalan dengan Nawacita
Presiden Jokowi yang bertujuan untuk menjadikan Indonesia berdaulat secara politik,
mandiri dalam bidang ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan.
“Kita membangun 124 kapal untuk kapal perintis, kapal rede, kapal pelra, kapal
ternak dan kapal kontainer serta tol laut. Di tahun 2018 ini tol laut sudah mencapai 15
trayek yang diharapkan nantinya dapat menjangkau dan mendistribusikan bahan
kebutuhan pokok di seluruh wilayah Indonesia,” tutur Menhub.
Pada tahun 2017, program tol laut telah memberikan hasil melalui penurunan
disparitas harga sampai dengan 23% di wilayah Timur Indonesia. Hal ini tentunya
meningkatkan kesejahteraan yang merata bagi masyarakat Indonesia.
Saat ini sistem tersebut juga telah dilengkapi dengan sistem penerbitan Delivery
Order secara online yang akan memangkas biaya penerbitan sebesar 60% dari
sebelumnya