MODUL 1
Kegiatan Belajar 2
Mengolah Data Geografis melalui Penginderaan Jauh dan
Sistem Informasi Geografis
Kegiatan Belajar 3
Sinergi dan Pemanfaatan pengindraan jauh dengan Sistem
Informasi Geografis Untuk Pengelolaan Sumberdaya,
Mitigasi, dan Pembangunan Wilayah, yakni :
1. Sinergi Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis
Kegiatan Belajar 4
Pemanfaatan PJ dan SIG untuk Tata Guna Lahan dan
Perkotaan
1. Pengindraan Jauh dan SIG untuk Tata Guna Lahan
2. Pengindraan Jauh dan SIG untuk kajian perkotaan
3. Pengembangan sistem transportasi
Kegiatan Belajar 2
wilayah perdesaan dan perkotaan, dalam hal ini :
1. Pengertian desa menurut para ahli, Istilah istilah desa, Desa dan
paradigma modernisasi, Unsur unsur desa.
2. Pola Penggunaan Tanah di Desa
3. Penggunaan Tanah Untuk Kegiatan Ekonomi
4. Klasifikasi Desa
5. Fungsi Desa
6. Potensi Desa
7. Pembangunan Desa
8. Desa Pusat pertumbuhan
9. Pengertian kota
10. Perkembangan kota di Indonesia
11. Teori teori yang melandasi struktur ruang kota
Kegiatan Belajar 3
Pada kegiatan ini lebih menekankan interaksi antara desa-kota
pada yakni :
1. Hubungan Keruangan (Interaksi) Desa dan Kota
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi
3. Pengaruh interaksi
4. zona interaksi desa-kota
5. Interaksi kaitannya degan segi ekonomi, sosial, budaya
6. Urbanisasi
7. Pemanfaatan lahan permukiman suatu wilayah
8. Model pusat pertumbuhan
Kegiatan Belajar 4
Negara Maju dan Negara Berkembang,
1. Ciri-ciri negara maju dan berkembang
2. Variasi pembangunan negara-negara di dunia
3. Pusat pembangunan dan Pinggiran
4. Indeks Pembangunan Manusia dan Faktor-faktornya
5. Interaksi negara maju dan negara berkembang
6. Bentuk kerjasama internasional dan klasifikasinya
7. Peran penting kerjasama internasional bagi negara dan
anggotanya
8. Manfaat kerjasama internasional
B. Litosfer
Litosfer terletak paling atas dari lapisan-lapisan penyusun
bumi. Litosfer berasal dari lithos (batuan) dan sphaira
(lingkungan), jadi litosfer diartikan sebagai lapisan batuan yang
membungkus bola bumi. Menurut Suess dan Wiechert, litosfer
meliputi kerak bumi dengan tebal 30 sampai 70 km dan selubung
bumi bagian paling atas (upper most mantle) (Gambar No. 2)
Holmes membagi kerak bumi menjadi beberapa bagian sebagai
berikut:
1. Bagian atas yang mempunyai tebal 15 km dengan berat jenis
kurang lebih 2,7 dan mempunyai tipe magma granit.
2. Bagian tengah yang mempunyai tebal 25 km dengan berat jenis
3,5 dan mempunyai tipe magma basalt.
3. Bagian bawah yang mempunyai tebal 20 km dengan berat jenis
3,5 dan mempunyai tipe magma peridotit dan magma eklogit
C. Mineral
1. Pengertian Mineral
Mineral adalah suatu benda padat yang homogen yang
terdapat di alam, terbentuk secara an-organik, mempunyai
komposisi kimia pada batas-batas tertentu, dan mempunyai
atom-atom yang tersusun secara teratur. Mineral merupakan
suatu benda padat homogen
Kristal adalah suatu benda atau zat padat yang homogen
dengan permukaan terdiri dari bidang-bidang datar yang
dibentuk oleh atom-atom.
Mineral Pembentuk Batuan
Dari analisis kimia pada batuan, terbukti hanya 8 unsur kimia
yang berperanan penting dalam pembentukan kerak bumi,
yaitu: O2, Si, Al, Fe, Ca, Na, K, dan Mg. Unsur-unsur
tersebut bersenyawa membentuk bermacam-macam silikat
dan oksida sebagai bahan pembentuk mineral dalam batuan.
Senyawa lain yang mungkin terbentuk adalah sulfida, halida,
oksida, hidroksida, karbonat, sulfat, dan fosfat. Unsur mulia
(native element), seperti emas, platina, intan, grafit meskipun
dalam jumlah yang relatif kecil merupakan unsur yang cukup
penting dalam pembentukan mineral.
D. Batuan
Batuan tersebar di permukaan bumi, benda keras tersebut
mempunyai berbagai macam jenis. Jenis apa yang dimaksud,
berikut ini penjelasannya.
1. Pengertian Batuan
Batuan pada dasarnya merupakan zat padat (keras) yang
tersusun dari satu atau lebih mineral secara bersama-sama,
atau merupakan suatu agregat mineral mineral yang telah
mengeras. dan terbentuk secara alamiah. Setiap batuan
mempunyai sifat yang berbeda, tergantung pada mineral
penyusunnya maupun proses pembentukannya, baik sifat
fisik maupun sifat kimianya.
2. Siklus batuan
Jumlah batuan selama sekian juta tahun akan bertambah
karena ada tambahan dari hasil letusan gunung api, namun
kenyataannya adalah jumlah batuan tidak bertambah
karena di tempat lain batuan yang telah terbentuk
tenggelam lagi menjadi magma. Proses ini selalu berulang
sepanjang masa sehingga batuan akan mengalami siklus
yakni siklus batuan.
3. Batuan Beku
Seperti dijelaskan si atas, batuan beku berasal dari magma
yang mengalami pendinginan dan makin lama makin
mengeras akhirnya membatu
4. Batuan Sedimen
Proses pelapukan yaitu proses perombakan yang bersifat
fisis, khemis, dan biologis merupakan awal dari
pembentukan batuan sedimen. Batuan yang tersingkap (out
crop rock) mengalami proses perombakan karena
berhubungan langsung dengan atmosfer, hidrosfer, biosfer.
Singkapan batu yang mengalami pelapukan tersebut akan
menghasilkan bahan-bahan rombakan padat dan lepas-
lepas maupun dalam bentuk larutan-larutan. Rombakan
padat dan lepas-lepas tersebut dinamakan sedimen.
5. Batuan Metamorf
Metamorfisme dapat diartikan sebagai gabungan berbagai
proses yang aktif bekerja pada suatu batuan dan
mengakibatkan perubahan fisiknya. Perubahan batuan
tersebut disebabkan karena pengaruh perubahan
lingkungan, misalnya pengaruh suhu, tekanan, dan reaksi
kimia. Ketika pengaruh tersebut menyebabkan terjadinya
perubahan pada komposisi mineral batuan semula dan
terbentuklah mineral baru yang lebih dapat menyesuaikan
diri terhadap adanya lingkungan baru. Jadi metamorfosa
menghasilkan adanya sebagian atau keseluruhan
rekristalisasi suatu batuan dan tekstur batuan yang baru
pula.
6. Batuan Piroklastik
Batuan piroklastik adalah batuan yang dihasilkan oleh
proses litifikasi bahan-bahan lepas yang dilemparkan dari
pusat volkan selama erupsi yang bersifat eksplosif. Bahan-
bahan lepas yang jatuh sampai di permukaan bumi seperti
debu, pasir, lapili, bom, maupun gumpala-gumpalan
magma, selanjutnya mengalami litifikasi di tempat
jatuhnya ataupun di tempat lain setelah mengalami
transportasi oleh air atau es.
Kegiatan Belajar 2
TENAGA EKSOGEN DAN ENDOGEN
A.Tenaga Endogen
Tenaga Endogen merupakan tenaga yang berasal dari dalam bumi
yang terwujud dalam gerakan litosfer dan gerakan magma.
Gerakan litosfer menimbulkan tektonisme dan terjadi gempa bumi
atau seisme, sedangkan gerakan magma menimbulkan vulkanisme
dengan segala bentuk muka bumi yang terjadi.
Apa dan bagaimana tektonisme, volkanisme dan seisme,
cermatilah uraian materi berikut ini.
1. Tektonisme
Tektonisme adalah gerakan-gerakan lapisan penyusun kerak
bumi. Gerakan-gerakan karena tenaga tektonik mengakibatkan
struktur lapisan kulit bumi mengalami perubahan sehingga dapat
terbentuk berbagai macam bentuk patahan (fault), lipatan (fold),
retakan (joint), dan belahan (cleavage).
Dampak Tektonisme.
1). Gerak Lempeng Bertabrakan (konvergen)
2). Gerak lempeng saling mejauh (divergen)
2. Vulkanisme.
Vulkanisme adalah gerakan magma dari dalam bumi menuju
permukaan bumi. Dalam perjalanannya, terdapat magma yang
dapat mencapai permukaan bumi dinamakan ekstrusi sedangkan
magma yang tidak dapat mencapai permukaan bumi dinamakan
intrusi.
Vulkanisme dan Kehidupan Manusia.
Gunung Merapi di Propinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa
Yogyakarta, merupakan salah satu gunung api yang paling aktif di
dunia yang letusannya sering menimbulkan korban. Bencana yang
ditimbukannya terutama akibat awan panas dan lahar dingin.
Banjir lahar dingin dapat menghanyutkan lahan pertanian dan
permukiman sedangkan awan panas menghanguskan apapun yang
dilaluinya. Letusan Gunung Krakatau menimbulkan bencana tidak
langsung melalui tsunami yang disebabkan karena letusannya,
tsunami inilah yang menimbulkan bencana bagi manusia baik
moril maupun material. Letusan gunungapi Visuvius di Itali
mengubur seluruh kota Pompeji dengan material vulkanik yang
panas dan menewaskan seluruh penduduknya. Letusan gunung
api sering menimbulkan bencana bagi manusia, menelan korban
jiwa, harta benda, dan merusak infrastruktur di suatu wilayah.
Keuntungan adanya gunung api di suatu wilayah, antara lain
sebagai berikut.
a. Menyuburkan Tanah.
b. Menghasilkan berbagai jenis bahan tambang.
c. Menimbulkan hujan orografis.
d. Menimbulkan Variasi Iklim
e. Sebagai salah satu penyedia sumber energi.
f. Potensial sebagai objek wisata.
2. Seisme.
Gempa bumi merupakan salah satu kejadian alam selain letusan
gunung api, namun antara keduanya ada perbedaan. Jika letusan
gunung api didahului dengan tanda atau gejala yang jauh sebelum
kejadian, gempabumi datangnya selalu mendadak, tidak ada tanda-
tanda yang dapat digunakan untuk mengetahui datangnya gempa
bumi.
B. Tenaga Eksogen
Tenaga eksogen adalah suatu tenaga yang berasal dari aktivitas
atmosfer, hidrosfer dan biosfer yang bekerja pada kulit bumi.
1. Pelapukan
Pelapukan (weathering) adalah proses penghancuran batuan yang
terjadi di atas atau di dekat permukaan bumi sehingga batuan
tersebut mengalami
2. Pengikisan dan Pengendapan.
Material hasil pelapukan akan berpindah tempat karena dibawa
oleh air, angin,atau salju/es, tanpa didahului proses pelapukan
batuan di tempat asalnya sulit berpindah tempat.
3. Pengaruh tenaga Eksogen terhadap Kehidupan Manusia.
Kegiatan Belajar 3
BARANG TAMBANG
Pertambangan Mineral
1. Bahan Galian
Berdasarkan Undang-undang Pokok Pertambangan :
a. Bahan galian strategis atau Golongan A,
b. Bahan galian vital atau Golongan B,
c. Bahan galian Industri atau Golongan C.
Berdasarkan kandungan mineralnya : bijih dan bukan bijih
2. Industri Pertambangan
Industri pertambangan merupakan suatu industri yang
memisahkan bahan galian mineral dari material pengikut yang
idak diperlukan. Sebagai contoh, dalam pertambangan emas akan
Kegiatan Belajar 3
BENCANA ALAM
KEHIDUPAN
Kegiatan Belajar 3
Dinamika Biosfer
1. Pengantar biosfer
Pengertian biosfer adalah lapisan yang ditempati oleh makhluk
hidup atau seluruh ruang yang dihuni oleh makhluk hidup.
Biosfer meliputi litosfer, hidrosfer dan atmosfer. Ketiga lapisan
tersebut saling berinteraksi dan membentuk lapisan biosfer
tempat ditemukannya kehidupan di bumi
2. Faktor yang mempengaruhi persebaran flora fauna
a. Kemampuan makhluk hidup menghasilkan individu baru.
perkembangan
Kegiatan Belajar 4
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DAN PELESTARIAN
LINGKUNGAN
1. Pengertian pembangunan
2. Pengertian lingkungan
3. Dampak positif dan negatif pembangunan
4. Pembangunan berkelanjutan
5. Upaya pelestarian lingkungan dalam pembangunan
berkelanjutan
6. Aspek hukum pelestarian lingkungan
7. AMDAL (Analisis Dampak Lingkungan)
8. UKL-UPL (Ulpaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya
Pemantauan Lingkungan)
9. Perizinan
10. Instrumen ekonomi lingkungan hidup
11. Peraturan perundangan berbasis lingkungan hidup
12. Anggaran berbasis lingkungan hidup
13. Analisis resiko lingkungan hidup
14. Audit lingkungan hidup
15. Instrumen lain sesuai kebutuhan dan / perkembangan ilmu
pengetahuan Pengelolaan lingkungan berbasis Good
Governance
2 Daftar materi yang 1. Dinamika cuaca diberbagai tempat dan perubahan iklim global
sulit dipahami di 2. AMDAL
modul ini
3 Daftar materi yang 1. Perhitungan suhu, tekanan, kelembaban udara
sering mengalami 2. Pengkajian AMDAL
miskonsepsi
MODUL 5
1. Hidrologi
2. Cabang Hirologi
3. Daur Air/Siklus Air
4. Macam siklus air
5. Danau
6. Klasifikasi danau
7. Air Tanah
8. Sifat batuan terhadap airtanah
9. Daerah Aliran Sungai (DAS)
10. Morfometri DAS
11. Alur Sungai
12. Komponen aliran sungai
13. Factor distribusi runoff
14. Tipe aliran sungai
15. Bentuk lahan fluvial
16. Macam pola aliran
17. Arah aliran sungai
18. Struktur geologi sungai
19. Perairan darat untuk kehidupan manusia
20. Penetapan garis sempadan sungai dan garis sempadan danau
21. Kualitas air Parameter kualitas air
Kegiatan Belajar 2
WILAYAH PESISIR
1. Zona pesisir
2. Karakteristik zona pesisir
3. Tipe pesisir
4. Proses kepesisiran
5. Factor kepesisiran
6. Aerodinamik dan hidrodinamik di Kepesisiran
7. Bentuk lahan marin
8. Proses lahan marin
9. Ekosistem kepesisiran
10. Karakteristik estuary
11. Klasifikasi kelas genangan
12. Pesisir untuk ruang kehidupan
13. Penataan ruang pesisir terpadu
14. Permasalahan wilayah pesisir
Kegiatan Belajar 3
WILAYAH KELAUTAN DAN POTENSINYA
1. Pembentukan morfologi laut
2. Bentuk relief dasar laut
3. Laut dan samudra
4. Lingkungan laut
5. Sifat air laut
6. Zona lingkungan laut (pelagic dan bentik)
7. Kehidupan zona laut (pelagic dan demersial)
8. Arus laut
9. Arus lintas sabuk benua
10. Upwelling dan downwelling
11. Gelombang laut
12. Arus lintas Indonesia
13. Potensi sumberdaya laut
14. Kegunaan airlaut
\\ Kegiatan Belajar 4
POSISI STRATEGIS INDONESIA SEBAGAI POROS
MARITIM
1. Paradigma Geomaritim
2. Deklarasi Djuanda dan UNCLOS
3. Perairan territorial Indonesia
4. Batas – batas maritime
5. Konektivitas maririm
6. Alur laut kepulauan Indonesia (ALKI)
7. Jalur pelayaran
8. Pertahanan maritime
9. Penegakan kedaulatan dan penegakan hukum
10. Konsep pertahanan Negara
11. Strategi Pertahanan Laut Nusantara
12. Budaya maritim
13. Karakteristik masyarakat pesisir
14. Sejarah kemaritiman Indonesia
15. Bajau : Suku Maritim di Indonesia permasalahan sosial
budaya dan sosial ekonomi
2 Daftar materi yang 1. Pola aliran sungai
sulit dipahami di 2. Morfometri DAS
modul ini
3 Daftar materi yang 1. Aerodinamik dan hidrodinamik
sering mengalami 2. Uplwelling dan down welling
miskonsepsi
MODUL 6
Kegiatan Belajar 2
KETAHANAN PANGAN
Kegiatan Belajar 3
PERTUMBUHAN PENDUDUK DAN BONUS DEMOGRAFI
1. Sumber data penduduk
a. Sensus penduduk yaitu penghitungan jumlah penduduk oleh
Pemerintah dalam jangka waktu tertentu secara serentak (10
tahun sekali).
b. Survey penduduk yaitu kegiatan yang dilakukan oleh
pemerintah untuk melakukan penelitian hanya sebagian dari
penduduk yang dicacah atau yang diambil sebagai sampel.
a. Registrasi penduduk yaitu proses kegiatan pemerintah yang
meliputi pencatatan kelahiran, kematian, perkawinan,
perceraian, perubahan tempat tinggal dan perubahan
pekerjaan secara rutin.
2. Komposisi pendudukadalah pengelompokan kependudukan atas
dasar kriteria tertententu. Misalnya pengelompokan umur
berdasarkan : biologis, sosial, ekonomi, geografis.
3. Pertumbuhan penduduk yaitu dinamika penduduk yang
menunjukkan peningkatan jumlah penduduk. Pertumbuhan
penduduk dipengaruhi oleh kelahiran, kematian, dan migrasi.
4. Pengertian fertilitas adalah fertilitas adalah kemampuan seorang
wanita atau sekelompok wanita untuk memberikan keturunan
yang diukur dengan bayi lahir hidup (hasil nyata).
5. Pengukuran fertilitas
a. Pengukuran fertilitas tahunan adalah mengukur jumlah
kelahiran pada tahun tertentu dan dihubungkan dengan
jumlah penduduk yang mempunyai resiko untuk melahirkan
pada tahun tertentu
b. Pengukuran fertilitas kumulatif adalah mengukur jumlah
rata-rata anak yang dilahirkan oleh seorang wanita sampai
mengakhiri batas usia subur.
6. Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya kelahiran
dibagi 2, yaitu:
a. Faktor demografi, yaitu struktur atau komposisi umur,
status perkawinan, umur kawin pertama, lama perkawinan,
paritas, disrupsi perkawinan, fekunditas, dan proporsi
penduduk yang kawin
b. Faktor non demografi, yaitu keadaan ekonomi penduduk,
tingkat pendidikan, perbaikan status perempuan, urbanisasi
dan industrialisasi
7. Pengertian mortalitas (kematian) adalah hilangnya semua
tanda-tanda kehidupan secara permanen yang bisa terjadi setiap
saat setelah kelahiran hidup
8. Pengukuran mortalitas
a. Tingkatkematian kasar(Crute Death rate/CDR) adalah
banyaknya orang yang meninggal pada suatu tahun dibagi
jumlah penduduk pertengahan tahun tersebut.
b. Tingkat Kematian Umur Khusus (Age Specific Death Rate),
tingkat kematian pergolongan penduduk dipengaruhi oleh
beberapa faktor, antara lain: umur, jenis kelamin, pekerjaan,
dan lain-lain.
c. TingkatKematian Bayi ( Infant Mortality Rate/ IMR ),
adalah angka yang menunjukkan banyaknya kematian bayi
yang berumur kurang dari 1 tahun per 1000 kelahiran pada
suatu waktu tertentu.
d. Angka Kematian Balita, banyaknya kematian anak berumur
0-5 tahun selama satu tahun tertentu per 1.000 anak umur
yang sama pada pertengahan tahun.
e. Angka Kematian Ibu/AKI (Maternal Mortality), menurut
WHO adalah kematian yang berkaitan dengan kehamilan
dan persalinan oleh sebab apapun, tetapi bukan kecelakaan
atau kelalaian, dan terjadi selama kehamilan sampai dengan
42 hari setelah persalinan (masa nifas) serta tidak
tergantung umur atau letak kehamilan.
9. Faktor yang mempengaruhi mortalitas ada 2, yaitu faktor dari
dalam individu atau faktor dari luar individu.
10. Kelangsungan hidup anak mosley dan chen
Mosley dan Chen (1984) membagi variabel-variabel yang
berpengaruh terhadap kelangsungan hidup anak menjadi dua,
yaitu:
a. Variabel yang dianggap eksogenous atau sosial ekonomi
(seperti budaya, sosial, ekonomi, masyarakat, dan faktor
regional)
b. Variabel endogenous atau faktor biomedical (seperti pola
pemberian ASI, kebersihan, sanitasi dan nutrisi).
11. Determinan kematian ibu
a. Determinan kontekstual
1) Status perempuan dalam keluarga dan masyarakat
2) Status keluarga dalam masyarakat
3) Status masyarakat
b. Determinan antara
1) Status kesehatan
2) Status reproduksi
3) Akses ke pelayanan kesehatan
4) Perilaku sehat
5) Faktor-faktor lain yang tidak diketahui
c. Determinan proksi
1) Kejadian kehamilan
2) Komplikasi kehamilan dan persalinan
12. Permasalahan kependudukan
a. Jumlah penduduk besar
b. Pertumbuhan penduduk yang cepat
c. Persebaran penduduk tidak merata
d. Kualitas penduduk rendah
e. Komposisi penduduk sebagian besar berusia produktif.
13. Bonus demografi
a. Pengertian Bonus Demografi adalah keuntungan ekonomis
disebabkan menurunnya Rasio Ketergantungan sebagai
hasil penurunan fertilitas jangka panjang (Wongboonsin,
dkk. 2003).
b. Prasyarat terjadi Bonus Demografi
1) Proses transisi demografi karena penurunan fertilitas dan
mortalitas dalam jangka panjang
2) Terjadi perubahan struktur umur penduduk:
a) penurunan fertilitas akan menurunkan proporsi
anak-anak
b) penurunan kematian bayi akan meningkatkan
jumlah bayi yang terus hidup dan mencapai usia
kerja
3) Rasio ketergantungan menurun karena penurunan
proporsi penduduk muda dan peningkatan proporsi
penduduk usia kerja.
c. Peluang Bonus Demografi
1) Peningkatan usia produktif disertai meningkatnya
pendapatan kelompok usia produktif. Pada tahun 2003-
2010 terjadi kenaikan pengeluaran per kapita kelas
menengah Indonesia sebesar 18,8% (Susenas , 2010).
2) Pertumbuhan usia produktif yang menghasilkan kelas
menengah dengan pendapatan yang meningkat,
memberikan kontribusi terhadap peningkatan Produk
Domestik Bruto (PDB). Hal ini dikarenakan golongan
masyarakat kelas menengah membutuhkan ketersediaan
konsumsi yang besar.
3) Meningkatnya daya saing bangsa
4) Tumbuh kembangnya karya kreatif dan inovatif oleh
pemuda sebagai kontribusi pembangunan negara
5) Pertumbuhan ekonomi jauh lebih baik, sehingga
Indonesia berpeluang menjadi negara maju
d. Tantangan Bonus Demografi
1) Jika tidak mampu memanfaatkan peluang, Indonesia
akan mengalami jebakan kelas menengah, yaitu
stagnansi bahkan kemunduran dari kelas menengah
menjadi kelas bawah karena menurunnya kualitas SDM
2) Banyaknya penduduk dengan tingkat pendidikan rendah
3) Pengangguran besar-besaran
4) Produktivitas nasional menurun
5) Penduduk usia muda tergerus oleh “budaya asing”
Kegiatan Belajar 4
MIGRASI
1. Pengertian Migrasi
a. Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu wilayah
lain dengan maksud untuk menetap di daerah tujuan
(Mantra, 2015)
b. Migrasi adalah bentuk mobilitas geografis atau mobilitas
spasial antara satu unit geografi dan lainnya; umumnya
melibatkan perubahan tempat tinggal dari tempat asal ke
tempat tujuan (United Nation)
c. Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan
menetap dari suatu tempat ke tempat lain melampaui batas
politik atau negara ataupun batas administratif atau batas
bagian dalam suatu negara (Lembaga Demografi Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia).
2. Transisi Mobilitas
Ada 5 tahap transisi demografi (Mantra, 1993):
a. Masyarakat tradisional, dimana tingkat fertilitas dan
tingkat mortalitas sama-sama tinggi, sehingga
pertumbuhan penduduk rendah
b. Permulaan Transisi Demografi, dimana tingkat fertilitas
tetap bahkan cenderung naik, dan tingkat mortalitas sudah
mulai turun. Hal ini mengakibatkan tingkat pertumbuhan
penduduk meningkat
c. Akhir Transisi Demografi, dimana tingkat fertilitas dan
tingkat mortalitas menurun dan tingkat pertumbuhan
penduduk mulai menurun
d. Masyarakat modern, dimana tingkat fertilitas dan tingkat
mortalitas sama-sama rendah, sehingga tingkat
pertumbuhan penduduk rendah
e. Masyarakat super modern pada masa yang akan datang,
dimana tingkat fertilitas sudah benar-benar dapat dikontrol,
dan tingkat mortalitas rendah dan stabil.
3. Jenis-Jenis Migrasi
a. Migrasi masuk (In Migration) yaitu masuknya penduduk ke
suatu daerah tujuan (area of destination).
b. Migrasi keluar (Out Migration) yaitu perpindahan
penduduk keluar dari suatu daerah asal (area origin).
c. Migrasi Netto (Net Migration) merupakan selisih antara
jumlah migrasi masuk dan migrasi keluar . Jika migrasi
yang masuk lebih besar daripada migrasi yang keluar
disebut netto positif, sedangkan jika migrasi yang keluar
lebih besar daripada migrasi yang masuk disebut netto
negatif.
d. Migrasi bruto (Gross Migration) adalah jumlah migrasi
masuk dan migrasi keluar.
e. Migrasi total (Total Migration) adalah seluruh kejadian
migrasi, mencakup migrasi semasa hidup (life time
migration) dan migrasi pulang (return migration) Migran
Total adalah semua orang yang pernah pindah
f. Migrasi internasional (international migration) adalah
perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain.
Migrasi yang merupakan masuknya penduduk ke suatu
Negara disebut Imigrasi (Imigration), sedangkan jika
migrasi itu merupakan keluarnya penduduk dari suatu
Negara disebut Emigrasi (Emigration).
g. Migrasi semasa hidup (Life Time Migration) adalah migrasi
berdasarkan tempat kelahiran, adalah mereka yang pada
waktu pencacahan sensus bertempat tinggal di daerah yang
berbeda dengan daerah tempat lahirnya.
h. Migrasi parsial (Partial Migration) adalah jumlah migran
ke suatu daerah tujuan dari satu daerah asal atau dari daerah
asal ke satu daerah tujuan.
i. Arus migrasi (migration stream) adalah jumlah atau
banyaknya perpindahan yang terjadi dari daerah asal ke
daerah tujuan dalam jangka waktu tertentu.
j. Urbanisasi (urbanization) adalah bertambahnya proposisi
penduduk yang berdiam di daerah kota yang disebabkan
oleh proses perpindahan penduduk ke kota dan atau akibat
dari perluasan kota.
k. Transmigrasi (transmigration), istilah ini mempunyai arti
yang sama dengan resettlement atau settlement.
Transmigrasi adalah pemindahan dan perpindahan
penduduk dari suatu daerah untuk menetap ke daerah lain
yang ditetapkan di dalam wilayah Republik Indonesia guna
kepentingan pembangunan Negara atau karena alasan-
alasan yang dipandang perlu oleh pemerintah berdasarkan
ketentuan yang diatur dalam undang-undang.
l. Migrasi Nonpermanen Sikuler (Tidak Tetap) Mobilitas
penduduk sirkuler adalah gerak penduduk dari satu wilayah
menuju wilayah lain tanpa menetap didaerah tujuan.
4. Pengukuran Migrasi
a. Angka mobilitas
b. Tingkat migrasi keluar secara kasar (The Crude Out
Migration Rate)
c. Tingkat Migrasi Masuk Secara Kasar (The Crude
Imigration Rate)
d. Tingkat Migrasi Netto (The Net Migration Rate)
e. Tingkat Migrasi Bruto (The Gross Migration Rate)
5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Migrasi
a. Faktor pendorong (push factors)
1) Sumber daya alam yg semakin berkurang
2) Menyempitnya lapangan pekerjaan karena masuknya
teknologi. Banyaknya orang desa pindah ke kota karena
makin berkurangnya lapangan pekerjaan. Hal ini selain
akibat sistem warisan juga banyaknya lahan pertanian
digunakan untuk permukiman atau indutri.
3) Adanya tekanan-tekanan atau diskriminasi politik,
agama, suku dan lain-lain.
4) Tidak cocok lagi dengan budaya/kepercayaan di tempat
asal
5) Alasan pekerjaan atau perkawinan yg menyebabkan
tidak bisa mengembangkan karir pribadi.
6) Bencana alam atau adanya wabah penyakit
b. Faktor penarik (pull factors)
1) Adanya rasa superior di tempat yang baru atau
kesempatan memasuki lapangan pekerjaan. Terbukanya
kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan di kota
yang non agraris, jenis pekerjaan jauh lebih banyak
daripada di desa seperti menjadi pegawai, ABRI,
pedagang, bidang jasa, wiraswasta dan lain-lain
2) Kesempatan mendapatkan pendapatan lebih baik (alasan
ekonomi)
3) Kesempatan mendapatkan pendidikan
4) Keadaan lingkungan dan keadaan hidup yang
menyenangkan (iklim, perumahan, sekolah, fasilitas lain
dan lain-lain)
5) Tarikan dari orang yg diharapkan sebagai tempat
berlindung
6) Tersedianya berbagai fasilitas kesehatan. Di kota
tersedia dokter umum, dokter spesialis, rumah sakit,
poliklinik dalam jumlah yang cukup
7) Tersedianya fasilitas Transportasi dan Komunikasi
8) Adanya aktifitas di kota besar sebagai daya tarik bagi
orang-orang dari desa atau kota kecil
6. Urbansasi adalah sebuah proses peningkatan proporsi penduduk
yang hidup di perkotaan.
Dalam perspektif kependudukan, proses urbanisasi dipengaruhi
oleh tiga aspek yaitu :
a. Pertumbuhan alamiah, di daerah perkotaan itu sendiri,
b. Pertambahan net-migrasi, antara migrasi masuk dan keluar;
c. Reklasifikasi dari daerah-daerah “per-urban” di sekitar
kota yang dianggap tidak lagi sebagai daerah perdesaan,
dan secara administratif diputuskan untuk menjadi bagian
dari wilayah perkotaan