Anda di halaman 1dari 3

LK 0.

1: modul 1

Judul Modul PERPETAAN, PENGINDERAAN JAUH,


DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Pemetaan sebagai keterampilan geografis
pada era industri 4.0
2. Penginderaan Jauh dan SIG untuk
Pengolahan Data Geografis
3. Pemanfaatan Penginderaan Jauh dan
Sistem Informasi Geografis untuk
Pengelolaan Sumberdaya, Mitigasi, dan
Pembangunan Wilayah
4. Pemanfaatan Penginderaan Jauh dan
Sistem Informasi Geografis untuk Tata
Guna Lahan dan Perkotaan
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang 1. KB 1 (Pemetaan sebagai keterampilan geografis pada
dipelajari era industri 4.0)
A. Peran peta pada era industri 4.0
pentingnya pengetahuan dan keterampilan
pemetaan terutama adalah pemetaan digital dalam
era industri 4.0. Peta adalah wajah geografi
sekaligus media cara berpikir orang geografi.
Tantangan yang Bapak-Ibu hadapi akan semakin
besar, ketika tuntutan era industri 4.0 ini sudah
dihadapan kita. Bagaimana menjadikan
pengetahuan pemetaan digital sebagai keterampilan
geografis dalam era industri 4.0 ini.
B. Pengertian Peta
Peta adalah penyederhanaan dari kenyataan yang
ada dilapangan (real world).
C. Fungsi Peta
Fungsi awal: penampil data dan penyimpan data
Fungsi peta digital pada web dapat ditujukan untuk
pengindeks informasi spasial, alat pencarian data,
dan visualisasi spasial awal dalam proses
pengunduhan informasi.
Fungsi selanjutnya peta digunakan sebagai sarana
navigasi dari sarana transportasi baik di darat, laut
ataupun udara.
D. Jenis Peta
peta umum dan peta tematik
E. Komponen Peta
terdiri dari judul, skala, simbol, legenda, orientasi
arah, grid koordinat, pembuat dan tahun
pembuatan, inset, dan referensi peta.
F. Proyeksi Peta
a. Istilah-Istilah dalam Proyeksi Peta
- Meridian dan Paralel
- Garis Geodesik dan Orthodrome
- Garis Loxodrome
b. Klasifikasi Proyeksi Peta
- Berdasar pada bidang proyeksinya,
dikenal adanya proyeksi azimutal,
proyeksi kerucut dan silinder.
- Berdasar posisi bidang proyeksinya
diketahui proyeksi normal, miring
(oblique), dan transversal.
G. Contoh Pemanfaatan Peta
contoh pemanfaatan peta-peta tematik untuk suatu
kajian mitigasi bencana.
2. KB 2 (Penginderaan Jauh dan SIG untuk Pengolahan
Data Geografis)
1. Penginderaan Jauh Sebagai Sumber Data Geografis
a. Pengertian Penginderaan Jauh
Penginderaan jauh merekam informasi dengan cara
perabaan atau perekaman energi gelombang
elektromagnetik yang dipantulkan ataupun dipancarkan
dari permukaan bumi
b. Konsep Gelombang Elekromagnetik
Sensor penginderaan jauh merekam energi
gelombang elektromagnetik yang berasal dari
obyek di permukaan bumi.
c. Sistem Penginderaan Jauh
Penginderaan jauh sangat terkait sumber energi,
Proses perekaman energi dilakukan menggunakan
sensor peka energi-energi tersebut.
d. Orbit Satelit
Perekaman informasi oleh satelit dilakukan pada
suatu jalur terbangnya. Jalur terbang satelit ini
disebut dengan Orbit.
e. Resolusi Citra Pengideraan Jauh
Jenis resolusi itu adalah resolusi spasial, spektral,
radiometrik dan temporal
2. Sistem informasi geografis sebagai pengolah data
geografis
a. Pengertian Sistem Informasi Geografis
SIG merupakan serangkaian sistem perangkat keras
dan lunak komputer yang memiliki fungsi-fungsi
untuk perolehan dan verifikasi, kompilasi,
penyimpanan, pembaruan dan perubahan,
pengelolaan dan peralihan, manipulasi, perolehan
ulang dan penampilan, analisis dan kombinasi atas
data geografis.
b. Data Spasial pada Sistem Informasi Geografis
Data spasial mencakup dua komponen yaitu
komponen spasial dan komponen tematik.
c. Operasi spasial dalam Sistem Informasi Geografis
Operasi spasial secara umum dibagi menjadi tiga
yaitu operasi layer tunggal, operasi layer ganda,
dan transformasi spasial.

3. KB 3 (Pemanfaatan Penginderaan Jauh dan Sistem


Informasi Geografis untuk Pengelolaan Sumberdaya,
Mitigasi, dan Pembangunan Wilayah)
A. Sinergi Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi
Geografis
Kemampuan yang dimiliki oleh penginderaan jauh
dan sistem informasi geografis tersebut mampu
menjadi satu kekuatan yang saling bersinergi.
Hingga saat ini penginderaan jauh telah
diaplikasikan untuk keperluan pengelolaan
lingkungan, ekologi, degradasi lahan, bencana
alam, hingga perubahan iklim
B. Pemanfaatan PJ dan SIG untuk Pengelolaan
Sumber Daya
a. PJ dan SIG untuk analisis sumber daya lahan
b. PJ dan SIG untuk analisis sumber daya air
c. PJ dan SIG untuk analisis sumber daya mineral
C. Pemanfaatan PJ dan SIG untuk Mitigasi Bencana
a. PJ dan SIG untuk mitigasi bencana banjir
b. PJ dan SIG untuk mitigasi bencana kekeringan
c. PJ dan SIG untuk kajian erosi
D. Pemanfaatan PJ dan SIG untuk Pembangunan
Wilayah
a. PJ dan SIG untuk pengembangan area
permukiman desa dan kota
b. PJ dan SIG untuk perencanaan area pertanian
c. PJ dan SIG untuk kajian kesehatan lingkungan
4. KB 4 (Pemanfaatan Penginderaan Jauh dan Sistem
Informasi Geografis untuk Tata Guna Lahan dan
Perkotaan)
A. Penginderaan Jauh dan SIG untuk Tata Guna Lahan
Analisis penggunaan lahan sering memanfaatkan
data citra penginderaan jauh dalam berbagai
resolusi spasial maupun spektral serta temporal.
B. Penginderaan Jauh dan SIG untuk kajian perkotaan
Data yang digunakan dalam penginderaan jauh ini
bervariasi dari data citra hingga foto menggunakan
wahana drone.
Analisis wilayah perkotaan yang banyak dilakukan
adalah analisis kepadatan perkotaan, kualitas
permukiman, dan jaringan transportasi.
Pemanfaatan sistem informasi geografis banyak
diaplikasikan pada sistem transportasi modern

2 Daftar materi yang sulit 1. Resolusi Citra Pengideraan Jauh


dipahami di modul ini 2. Proyeksi Peta

3 Daftar materi yang sering 1. Meridian dan Paralel


mengalami miskonsepsi resolusi spasial dan spektral

Anda mungkin juga menyukai