Anda di halaman 1dari 6

Teori Evolusi Darwin dan Penciptaan Manusia : Perspektif Islam

Dalam Mencari Keselarasan Antara Sains dan Kepercayaan

Maulida Miftahul Anwar


Psikologi B, Fakultas Psikologi, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
E-mail: maulidamiftahulanwar20@gmail.com

Abstrak
Teori evolusi Darwin adalah teori yang mengusulkan bahwa kehidupan di Bumi
berkembang secara bertahap melalui berbagai seleksi alam dan perubahan genetik yang
terjadi dalam suatu populasi. Namun, pandangan ini sering kali bertentangan dengan
keyakinan agama tertentu, termasuk Islam. Dalam perspektif Islam, penciptaan manusia telah
dijelaskan dalam Al-Qur’an (salah satunya dalam surat Al-Hajj ayat 5) sebagai sebuah
kejadian yang dilakukan Allah SWT. secara langsung. Allah SWT. menciptakan manusia dari
tanah dan memberikannya ruh. Dalam pandangan ini, penciptaan manusia bukanlah suatu
proses evolusi melalui seleksi alam, tetapi suatu penciptaan langsung dan berasal dari
kehendak Allah SWT. Namun, pandangan Islam tentang penciptaan manusia tidak sepenuhnya
menolak ide – ide evolusi. Dalam Islam, ada konsep bahwa Allah SWT. menciptakan segala
sesuatu dengan cara yang penuh hikmah dan kebijaksanaan. Beberapa ulama Islam bahkan
memperbolehkan interpretasi dari Al-Qur’an yang menunjukkan adanya konsep evolusi dalam
penciptaan alam semesta dan kehidupan yang ada didalamnya. Kesimpulannya, meskipun
teori evolusi Darwin dan pandangan Islam tentang penciptaan manusia mungkin terlihat
saling bertentangan, namun dapat dilihat bahwa pandangan Islam tentang penciptaan
manusia tidak sepenuhnya menolak ide – ide evolusi. Namun, dalam pandangan Islam,
penciptaan manusia tetap dianggap sebagai sebuah tindakan langsung dari Allah SWT. yang
dikerjakan dengan penuh hikmah dan kebijaksanaan.

Kata kunci: evolusi, manusia, teori, Darwin, pandangan, Islam

Abstract
Darwin's theory of evolution is a theory that proposes that life on Earth evolved
gradually through various natural selection and genetic changes occurring within a
population. However, this view is often at odds with certain religious beliefs, including Islam.
In the Islamic perspective, the creation of human beings has been described in the Qur'an
(one of which is in Surah Al-Hajj verse 5) as an event that Allah SWT. directly performed.
Allah SWT. created humans from the ground and gave them a spirit. In this view, the creation
of human beings is not an evolutionary process through natural selection, but a direct
creation and comes from the will of Allah SWT. However, the Islamic view of human creation
does not completely reject evolutionary ideas. In Islam, there is the concept that Allah SWT.
created everything in a way that is full of wisdom and prudence. Some Islamic scholars even
allow interpretations of the Qur'an that suggest the concept of evolution in the creation of the
universe and the life that exists within it. In conclusion, although Darwin's theory of
evolution and the Islamic view of human creation may seem contradictory, it can be seen that
the Islamic view of human creation does not completely reject the ideas of evolution.
However, in the Islamic view, the creation of human beings is still considered a direct act of
Allah SWT. which is done with wisdom and prudence.

Keywords: evolution, human, theory, Darwin, views, Islam


PENDAHULUAN

Teori evolusi Darwin, yang diperkenalkan oleh Charles Darwin pada abad ke-19,
menjelaskan bahwa semua spesies di Bumi berevolusi dari satu nenek moyang yang sama
dan berkembang melalui seleksi alam. Teori ini memicu perdebatan yang panjang antara para
ilmuwan dan masyarakat umum, termasuk dalam konteks pandangan agama.

Dalam perspektif Islam, penciptaan manusia dinyatakan dalam Al-Quran sebagai


penciptaan langsung oleh Allah SWT. Ayat-ayat dalam Al-Quran menggambarkan
penciptaan manusia sebagai tindakan yang sangat istimewa dan unik, menciptakan manusia
dari tanah dan memberinya roh (nafas kehidupan) secara langsung. Hal ini menjadi dasar
keyakinan umat Muslim bahwa manusia memiliki kedudukan yang sangat penting dan
dihormati di muka bumi. Namun, pandangan Islam tentang penciptaan manusia tidak
sepenuhnya bertentangan dengan teori evolusi Darwin. Ada beberapa pemikir Muslim yang
berpendapat bahwa teori evolusi dapat dipadukan dengan ajaran Islam, dengan
mengasumsikan bahwa evolusi bukanlah suatu proses acak, melainkan merupakan bagian
dari rencana Allah SWT.

Dalam Islam, konsep perubahan (taubah) juga diakui sebagai bagian dari kehidupan,
sehingga evolusi dapat dilihat sebagai bentuk taubah pada makhluk hidup. Selain itu,
pandangan Islam mengajarkan bahwa ilmu pengetahuan adalah penting dan harus
diperjuangkan, dan bahwa penemuan baru tidak selalu bertentangan dengan ajaran agama.
Dalam kesimpulannya, pandangan Islam tentang penciptaan manusia adalah bahwa manusia
diciptakan secara langsung oleh Allah SWT, namun konsep evolusi dapat dipadukan dengan
ajaran Islam jika dilihat sebagai bagian dari rencana Allah SWT dan sebagai bentuk taubah
pada makhluk hidup.

METODE
Metode ini menggunakan metode tinjauan literasi dan buku dengan mempelajari sekitar 8
sumber literasi yang berisi penjelasan tentang teori evolusi manusia. Sebagian besar jurnal dan
buku merupakan jurnal dan buku international dengan melibatkan banyak kasus maupun teori
yang berkaitan dengan bagaimana sebenarnya asal – usul manusia dari dua perspektif yang
berbeda. Metode ini dilakukan secara individu dengan membaca dan mempelajari berbagai
macam artikel dan jurnal mengenai teori tersebut serta memilah berbagai informasi yang telah
diperoleh. Setelah mendapatkan informasi yang cukup, penulis menuangkannya kedalam
artikel ini dan menambahkan perbandingan antara kedua perspektif tersebut menurut
pandangan penulis agar pembaca dapat ikut membandingkan serta memahami topik ini dengan
lebih baik.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Asal-usul manusia menurut teori Darwinism
Menurut teori Darwinisme, asal-usul manusia berasal dari evolusi spesies melalui
seleksi alam. Charles Darwin, seorang naturalis terkenal yang hidup pada abad ke-19,
mengajukan teori evolusi melalui seleksi alam pada tahun 1859 dalam bukunya yang terkenal
berjudul "The Origin of Species". Menurut teori evolusi Darwin, semua makhluk hidup
berasal dari satu leluhur bersama dan telah berkembang melalui proses alami seleksi alam
yang membentuk spesies baru dari spesies yang sudah ada. Dalam hal ini, manusia juga
berasal dari spesies primata yang lebih primitif. Menurut bukti fosil, manusia modern
pertama kali muncul sekitar 200.000 tahun yang lalu di Afrika. Dalam rentang waktu
tersebut, manusia telah mengalami evolusi secara bertahap dari spesies primata yang lebih
primitif menjadi manusia modern seperti yang di kenal sekarang.
Teori evolusi Darwin juga menekankan bahwa proses evolusi terjadi melalui
perubahan genetik yang terjadi secara acak dan melalui seleksi alam yang menyaring spesies
yang lebih cocok untuk bertahan hidup. Hal ini menjelaskan mengapa spesies yang bertahan
hidup adalah yang paling cocok dan mampu beradaptasi dengan lingkungan mereka. Dalam
hal ini, evolusi manusia juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti perubahan iklim dan
perubahan habitat yang memaksa spesies untuk beradaptasi dengan cara yang lebih efektif
dalam bertahan hidup. Secara keseluruhan, teori Darwinisme menunjukkan bahwa manusia
berasal dari spesies primata yang lebih primitif dan telah mengalami evolusi secara bertahap
selama ribuan tahun menjadi manusia modern yang di kenal sekarang.

Prespektif Islam tentang penciptaan manusia menurut Harun Yahya


Harun Yahya adalah seorang penulis dan aktivis Islam yang terkenal dengan karya-
karyanya yang membahas topik-topik tentang teologi, sains, dan filosofi Islam. Menurut
perspektif Harun Yahya, penciptaan manusia dalam Islam adalah hasil dari penciptaan
langsung oleh Allah SWT. Penciptaan manusia didasarkan pada Al-Quran dan hadis-hadis
Nabi Muhammad SAW yang menyatakan bahwa manusia adalah ciptaan Allah SWT. Dalam
pandangannya, manusia diciptakan secara khusus oleh Allah SWT dan diberikan akal serta
kemampuan berpikir yang kompleks untuk membedakan antara yang benar dan yang salah.
Selain itu, Harun Yahya juga menekankan bahwa manusia memiliki tanggung jawab
moral dan etika dalam hidupnya yang dipandang sebagai tujuan utama penciptaan manusia.
Oleh karena itu, sebagai makhluk yang diciptakan khusus, manusia harus hidup sesuai
dengan aturan dan nilai-nilai Islam yang diajarkan oleh Allah SWT dan Rasul-Nya. Dalam
hal ini, Harun Yahya juga mengkritik pandangan evolusi dan Darwinisme yang dianggap
bertentangan dengan ajaran Islam. Menurut pandangannya, evolusi menyangkal penciptaan
Allah SWT dan mengurangi keunikan serta keistimewaan manusia sebagai makhluk ciptaan-
Nya. Secara keseluruhan, Harun Yahya mengajarkan bahwa penciptaan manusia dalam Islam
adalah hasil dari penciptaan langsung oleh Allah SWT yang memberikan kemampuan
berpikir dan tanggung jawab moral dalam hidupnya. Pandangan ini juga menekankan
pentingnya hidup sesuai dengan ajaran Islam dan menolak pandangan evolusi yang
bertentangan dengan ajaran Islam.
Analisis tentang pendekatan teori asal usul manusia teori Darwinism dan asal usul
manusia perspektif Harun Yahya
Pendekatan teori asal-usul manusia dari teori Darwinisme dan Harun Yahya memiliki
perbedaan yang signifikan. Berikut penjelasannya :
Dari teori Darwinisme, asal-usul manusia berasal dari evolusi melalui seleksi alam.
Teori ini mengajarkan bahwa manusia berasal dari spesies primata yang lebih primitif dan
mengalami evolusi selama ribuan tahun untuk menjadi manusia modern seperti yang di kenal
sekarang. Darwinisme menekankan bahwa evolusi terjadi secara alami melalui perubahan
genetik yang terjadi secara acak dan melalui seleksi alam yang menyaring spesies yang lebih
cocok untuk bertahan hidup.
Sementara itu, perspektif Harun Yahya tentang asal-usul manusia berdasarkan Al-
Quran dan hadis Nabi Muhammad SAW yang menyatakan bahwa manusia diciptakan
langsung oleh Allah SWT. Harun Yahya mengajarkan bahwa manusia adalah makhluk khusus
yang diberikan akal dan tanggung jawab moral dalam hidupnya.
Perbedaan ini membawa implikasi pada pandangan mereka tentang evolusi dan
penciptaan. Dari teori Darwinisme, evolusi adalah proses alami yang terjadi tanpa campur
tangan Tuhan. Sementara itu, Harun Yahya mengajarkan bahwa penciptaan manusia adalah
hasil langsung dari penciptaan Allah SWT, dan bahwa evolusi bertentangan dengan ajaran
Islam karena menyangkal penciptaan Allah SWT.

Pendekatan Darwinisme menekankan pada bukti-bukti ilmiah seperti bukti fosil dan
genetik untuk mendukung teorinya, sementara Harun Yahya menekankan pada interpretasi
Al-Quran dan hadis Nabi Muhammad SAW sebagai sumber utama pengetahuan tentang
penciptaan manusia. Singkatnya, pendekatan teori asal-usul manusia dari teori Darwinisme
dan Harun Yahya memiliki perbedaan yang signifikan dalam pandangan mereka tentang
penciptaan dan evolusi manusia. Meskipun ada perbedaan, keduanya memiliki nilai dan
pentingnya masing-masing dalam memahami asal-usul manusia, baik dari sudut pandang
ilmiah maupun agama.
KESIMPULAN
Teori evolusi Darwin dan penciptaan manusia menurut perspektif Harun Yahya
merupakan dua pandangan yang berbeda dalam menjelaskan asal usul manusia. Teori evolusi
Darwin menjelaskan bahwa manusia berasal dari evolusi atau perkembangan dari spesies
primata, sedangkan perspektif Harun Yahya menjelaskan bahwa manusia diciptakan secara
langsung oleh Allah.
Darwin menyatakan bahwa proses evolusi terjadi melalui seleksi alam, di mana
spesies yang mampu beradaptasi dengan lingkungan akan bertahan hidup dan bereproduksi,
sementara spesies yang tidak mampu beradaptasi akan punah. Teori evolusi Darwin
menekankan bahwa manusia berasal dari primata seperti kera, kemudian berevolusi menjadi
manusia modern melalui proses seleksi alam dan mutasi genetik yang terjadi secara bertahap
dalam jangka waktu yang panjang. Sementara itu, Harun Yahya berpendapat bahwa manusia
diciptakan oleh Allah dan secara langsung diberi kehidupan oleh-Nya. Perspektif ini
berdasarkan pada keyakinan agama Islam, yang menyatakan bahwa manusia diciptakan oleh
Allah dalam bentuk manusia yang sempurna dan lengkap dari awal.
Kedua perspektif ini memiliki pendekatan yang berbeda dalam menjelaskan asal-usul
manusia. Teori evolusi Darwin didasarkan pada metode ilmiah dan penelitian empiris,
sedangkan perspektif Harun Yahya didasarkan pada keyakinan agama yang diyakini oleh para
pengikutnya. Namun, secara akademis, teori evolusi Darwin diakui oleh komunitas ilmiah
dunia sebagai teori yang memiliki bukti empiris yang kuat. Teori ini telah banyak diteliti dan
dikembangkan oleh ilmuwan di berbagai bidang, termasuk antropologi, biologi, dan genetika.
Sementara itu, pandangan Harun Yahya yang berbasis agama tidak dapat diterima oleh
komunitas ilmiah dunia sebagai penjelasan yang ilmiah atau dapat diuji secara empiris. Hal
ini karena keyakinan agama tidak dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan tidak
dapat diuji melalui metode ilmiah. Dalam hal ini, pendekatan ilmiah pada teori evolusi
Darwin lebih dapat diterima dan dipertanggungjawabkan secara akademis karena didasarkan
pada bukti empiris dan metode ilmiah yang kuat. Sementara itu, pandangan Harun Yahya
lebih sesuai untuk dipertimbangkan dari sudut pandang agama atau kepercayaan pribadi.
Kesimpulannya, kedua pandangan ini dapat diakui sebagai bagian dari keragaman
pemikiran manusia dan kebebasan berpendapat. Namun, dalam konteks penjelasan ilmiah
tentang asal-usul manusia, teori evolusi Darwin lebih dapat diterima karena lebih didasarkan
pada bukti empiris dan metode ilmiah yang kuat.
DAFTAR PUSTAKA

Lieberman, D. E. (2013). The evolution of the human head. American Journal of Physical
Anthropology, 150(S57), 21-51. doi: 10.1002/ajpa.22383
Darwin, C. (1859). On the origin of species by means of natural selection, or the preservation of
favoured races in the struggle for life. London: John Murray.

Lieberman, D. E. (2018). The theory of evolution. Current Anthropology, 59(S18), S187-S197. doi:
10.1086/698346.

Klein, R. G. (2000). Archeology and the evolution of human behavior. Evolutionary Anthropology:
Issues, News, and Reviews, 9(1), 17-36. doi: 10.1002/(SICI)1520-6505(2000)9:1<17::AID-
EVAN3>3.0.CO;2-7

McHenry, H. M. (2009). Human Evolution. In A. Barnard & J. Spencer (Eds.), Encyclopedia of Social
and Cultural Anthropology (pp. 319-323). Routledge

Buss, D. M. (2015). Evolutionary psychology: The new science of the mind (5th ed.). Pearson

Darwin, C. (1871). The Descent of Man, and Selection in Relation to Sex. London: John Murray.

Yahya, H. (2003). The Evolution Deceit: The Scientific Collapse of Darwinism and Its Ideological
Background. Istanbul: Global Publishing.

Anda mungkin juga menyukai