Anda di halaman 1dari 4

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

MENENTANG TEORI DARWIN

DISUSUN OLEH :

Rahmat Ardhinal Kurniawan (2304113477)

M. Faqih Mustafiq (2304135237)

Muhammad Luthfi (2304110316)

JURUSAN ILMU KELAUTAN (A)

FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN

UNIVERSITAS RIAU

2023
MENENTANG TEORI DARWIN

Hakikat manusia menurut Al-Qur'an adalah makhluk ciptaan Allah yang memiliki
dua dimensi, yaitu dimensi meterial dan dimensi spiritual. Dengan dimensi material (tanah),
manusia dipengaruhi oleh kekuatan alam seperti makhluk-makhluk lain, sehingga ia butuh
makan, minum, hubungan seksual, dan sebagainya.Manusia merupakan makhluk ciptaan
Allah yang bisa dibilang sempurna karena memiliki akal pikiran yang membedakannya
dengan makhluk lainnya.

Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik.” (QS Al-Mu'minun: 12-14).
Allah sengaja berulangkali mengungkapkan bahwa manusia tercipta dari tanah, air yang
memancar di antara tulang sulbi laki-laki dan tulang dada perempuan, dari segumpal darah
dan seterusnya. Dalam salah satu hadist disebutkan “Sesungguhnya Allah menciptakan Adam
dari gumpalan tanah yang diambil dari seluruh tempat yang ada di bumi”. Jika Allah
menghendaki bisa saja manusia diciptakan dari unsur yang lain. Tentu sangatlah mudah bagi
Allah.

Menurut islam,Adam merupakan nabi sekaligus manusia pertama yang diciptakan oleh
Allah SWT maka dari itu dapat disimpulkan bahwa nenek moyang manusia yaitu Adam dan
kita adalah keturunannya.Namun seorang ilmuwan dimasa lampau yaitu Charles Robert
Darwin seorang naturalis dan ahli geologi Inggris, paling dikenal untuk kontribusinya
terhadap biologi evolusioner mengungkapkan bahwa sebuah perubahan pada mekanisme
makhluk hidup atau spesies secara perlahan-lahan dalam rentang waktu yang panjang. Teori
evolusi Darwin menyebutkan bahwa manusia berevolusi dari spesies kera, yang bertentangan

dengan konsep penciptaan manusia. Teori yang menentang teori Darwin,Harun Yahya
dikenal sebagai sosok yang menentang keras teori evolusi Charles Darwin lewat teori
bantahan yang disebut kreasionisme Islam. Dalam teori kreasionisme, Harun Yahya
menjelaskan Darwinisme sebagai paham yang keliru dan menjauhkan manusia dari Tuhan
dan sifat-sifat Ketuhanan.

Pendapat dari Charles Darwin ini tidaklah benar.Karena bukti-bukti yang


dikemukakan tidak bisa diuji kebenarannya, terutama bagaimana proses perubahan bentuk
organ tubuh suatu spesies berevolusi menjadi organ tubuh spesies yang lainnya. Dalilnya
bahwa Allah menerangkan dalam Al Qur’an tentang penciptaan Adam (yang
artinya):“Sesungguhnya permisalan Isa di sisi Allah adalah seperti permisalan Adam. Allah
menciptakannya dari tanah” (Ali Imron:59)Kemudian tanah itu dibasahkan hingga menjadi
lumpur yang lengket. Allah berfirman (yang artinya):“Dan sesungguhnya Kami ciptakan
manusia dari tanah yang basah” (Al Mukminun:12)Kemudian dari menjadi tanah liat kering
(yang berasal) dari lumpur hitam yang dibentuk. Allah berfirman (yang artinya):“Dan
sungguh telah kami ciptakan manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam
yang dibentuk”

(Al Hijr:26)Kemudian setelah kering jadilah ia tanah kering seperti tembikar, sebagaimana
firman Allah (yang artinya):“Allah telah ciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar”

(Ar Rahman:14) dan Allah membentuknya menurut bentuk yang Allah inginkan dan meniup
ruh padanya.

Pembantahan terhadap teori evolusi Darwin dapat berasal dari dua perspektif yang berbeda:
sains dan agama. Penting untuk diingat bahwa teori evolusi telah menjadi dasar dalam ilmu biologi
dan memiliki dukungan kuat dari mayoritas ilmuwan. Namun, beberapa orang mungkin memiliki
pandangan yang berbeda karena keyakinan agama atau penafsiran ilmiah yang beragam.

Pembantahan Sains: Beberapa kritik terhadap teori evolusi Darwin datang dari sudut
pandang sains yang mengutip sejumlah masalah atau pertanyaan tertentu dalam teori ini.
Namun, perlu diingat bahwa mayoritas ilmuwan biologi masih menerima teori evolusi
sebagai kerangka kerja yang kuat untuk memahami keanekaragaman hayat di Bumi.
Beberapa argumen sains melawan teori evolusi mencakup:

1. Kekurangan dalam Catatan Fosil: Beberapa orang berpendapat bahwa ada


kesenjangan dalam catatan fosil yang tidak mendukung transisi antara spesies-spesies
yang berbeda.
2. Kompleksitas Hayat: Beberapa orang mengklaim bahwa organisme yang sangat
kompleks dan interdependen tidak dapat berkembang melalui proses evolusi karena
butuh variasi yang sangat besar untuk mencapai tingkat kompleksitas tersebut.
3. Asal Usul Kehidupan: Kritik terhadap bagaimana kehidupan mula-mula muncul dari
materi non-hidup dan proses evolusi mengarah ke kehidupan kompleks sering kali
menjadi bahan perdebatan.
Pembantahan Agama: Beberapa argumen yang menentang teori evolusi datang dari sudut
pandang agama, terutama dari kelompok-kelompok yang mengambil interpretasi teks suci
secara harfiah. Beberapa argumen agama melawan teori evolusi mencakup:

1. Keyakinan Penciptaan: Beberapa kelompok agama percaya bahwa kehidupan di Bumi


diciptakan secara langsung oleh Tuhan sesuai dengan ajaran agama mereka dan
menolak pandangan bahwa spesies berkembang melalui evolusi.
2. Peran Manusia: Beberapa agama mengajarkan bahwa manusia memiliki tempat unik
dalam penciptaan dan dianggap berbeda dari makhluk lainnya. Teori evolusi dapat
bertentangan dengan pandangan ini.
3. Moralitas dan Etika: Beberapa orang berpendapat bahwa pandangan evolusi dapat
merusak landasan moral dan etika karena menghubungkan manusia dengan hewan
dan mengurangi keunikan manusia.

Penting untuk diingat bahwa banyak agama dan keyakinan yang tidak
menentang evolusi. Beberapa aliran agama telah mengintegrasikan pandangan evolusi
ke dalam pandangan mereka dan menganggapnya sebagai cara yang Tuhan gunakan
untuk menciptakan kehidupan. Diskusi tentang evolusi dan agama dapat sangat
kompleks dan sangat dipengaruhi oleh interpretasi agama, ilmu pengetahuan, dan
pandangan filosofis individu.

Anda mungkin juga menyukai