Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM INDERA PENDENGARAN PSIKOLOGI FAAL

Nama Mahasiswa : Hairunnisa Ailita Z Tanggal Pemeriksaan :


NPM : 10522624 Nama Asisten :
Kelas : 1PA19 Paraf Asisten :

1. Percobaan : Indera Penglihatan


Nama Percobaan : Refleks (reaksi pupil)
Nama Subjek Percobaan : Arfandiko Ezrial Prasetyo
Tempat Percobaan : Dirumah
a. Tujuan percobaan : Untuk mengetahui serta memahami reaksi-reaksi
yang terjadi pada pupil mata.
b. Dasar teori : Menurut Johan Harlan (2000), pupil adalah bagian
lensa yang terlihat dari depan, terbuka ke depan untuk
dimasuki cahaya.

Menurut Bruce James, et al (2006), gerakan pupil


dikontrol oleh sistem saraf parasimpatis dan simpatis.
Pupil berkonstriksi (miosis) bila mata mendapat
cahaya (aktivasi parasimpatis, relaksasi simpatis) dan
berdilatasi (midriasis) dalam gelap (aktivasi simpatis,
relaksasi parasimpatis). Saat berakomodasi, mata
berkonvergensi dan pupil berkonstriksi. Ukuran pupil
normalnya sama, namun sekitar 20% orang dapat
memiliki ukuran pupil tidak sama yang terlihat
(anisokoria) tanpa adanya penyakit terkait.

Menurut Agnes S. Marbun, et al (2020), reaksi pupil


terhadap cahaya terang secara normal adalah cepat.
Hal ini sejalan dengan fungsi pupil sebagai pengatur
jumlah cahaya yang masuk ke retina. La
jumlah cahaya yang masuk ke retina. Lambatnya
respons pupil terhadap cahaya menunjukan
kemungkinan adanya penekanan parsial pada nervus
III. Jika penekanan tersebut secara komplit, maka
tidak akan dijumpai reaksi pupil terhadap cahaya.

c. Alat yang Digunakan : Cermin, senter, sedotan.


d. Jalannya Percobaan : 1.1 Cara kerja reaksi pupil (secara langsung)
(1) Praktikan dan rekan duduk bersama.
(2) Praktikan memastikan rekan tidak
menggunakan kacamata ataupun softlens.
(3) Praktikan menyinari mata rekan
menggunakan senter kecil, dimulai dari
samping hingga kearah depan (tengah) pupil.
(4) Lalu praktikan mengamati perubahan pupil
setelah disorot sinar senter.
1.2 Cara kerja rekasi pupil (melalui sedotan)
(1) Praktikan dan rekan duduk bersama.
(2) Praktikan memastikan rekan tidak
menggunakan kacamata ataupun softlens.
(3) Siapkan senter kecil dan sedotan.
(4) Praktikan menyinari mata rekan melewati
sedotan dari area depan kearah (tengah) pupil.
(5) Lalu praktikan mengamati perubahan pupil
setelah disorot sinar senter.
(6) Atau cara kedua, rekan pembantu diminta
menutup sebelah matanya dan minta ddirinya
untuk meletakan sebuah sedotan didepan
matanya. Rekan pembantu diminta untuk
melihat kearah depan lurus melalui sedotan,
lalu praktikan menyinari dari arah depan
matannya.
melihat kearah depan lurus melalui sedotan,
lalu praktikan menyinari dari arah depan
matannya.
1.3 Cara kerja reaksi pupil (melalui cermin)
(1) Siapkan senter dan sebuah cermin.
(2) Praktikan meletakkan cermin dihadapannya,
lalu menyinari cahaya senter dengan cara
memantulkannya kembali ke arah mata
praktikan.
e. Hasil Percobaan : 1.1 (3)
Reaksi pupil mengamati
Praktikan rekan pembantu setelah
perubahan disinari
pupil mata
senter:
yangpupil mengecil
terjadi ketikadengan
sudahcepat.
terkena pantulan
1.2 Reaksi pupil
cahaya dari rekan
cerminpembantu
tersebut. setelah disinari
senter melalui sedotan: pupil mengecil dengan
perlahan.
1.3 Reaksi pupil praktikan setelah terkena pantulan
cahaya dari cermin: pupil mengecil dengan cepat.
f. Kesimpulan : Besar kecilnya pupil dipengaruhi oleh paparan cahaya
terhadap mata dan ukuran dari pupil terbentuk dari
otot-otot sirkuler di sekeliling pupil (iris). Semakin
banyaknya paparan cahaya pada mata, akan
memperkecil ukuran pupil agar cahaya tidak terlalu
banyak yang masuk ke mata.

g. Daftar Pustaka : Harlan J. (2018). Psikologi Faal. Depok: Gunadarma.

James, B,. et al. (2006). Lecture Notes: Oftamologi.


Jakarta: Erlangga.

Marbun, S, A,. et al. (2020). Manajemen Cedera


Kepala. Malang: Ahlimedia Press.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai