PERJANJIAN JUAL BELI BATUBARA

COAL SALE AND PURCHASE AGREEMENT

PT. WIRAMA ENTITI NUSANTARA

(BUYER)

ANTARA
(Between)

PT. MURI ANUGERAH MANDIRI

(SELLER)

Dated : 19 November 2021

PJBB No. 01/ TOP541 / WEN - MAM - COAL - 001 / XI / 2021 ***
 PERJANJIAN JUAL BELI BATUBARA
Perjanjian Jual Beli Batubara ini dibuat dan
ditandatangani pada tanggal 19 November 2021
oleh dan antara:
1. PT. MURI ANUGERAH MANDIRI yang
berkedudukan di Jl. Raya Province No.11
RT
09, Kel. Tungkaran, Kec. Simpang Empat,
Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan 72271
Indonesia. (selanjutnya disebut sebagai
“Penjual”); dan
2. PT. WIRAMA ENTITI NUSANTARA yanng
berkedudukan di Wisma Sunter 3-03
Boulevard, Jl. Yos Sudarso Kaveling 89,
Jakarta, Indonesia. (selanjutnya disebut
sebagai “Pembeli”);
Penjual dan Pembeli selanjutnya secara
bersama-sama disebut sebagai “Para Pihak” dan
masing-masing disebut sebagai “Pihak”.
LATAR BELAKANG
Bahwa Para Pihak terlebih dahulu menerangkan
hal-hal sebagai berikut:
A. Penjual merupakan sebuah perusahaan jual
beli dan tambang batubara, pemegang izin
IUP KP 357/1/IUP/PMDN/2019 (IUP OP
Nomor 47 tahun 2009) dengan lokasi
tambang di Kecamatan Kabupaten
Sarolangun Provinsi Jambi, dan dalam hal
ini berkehendak untuk menjual
batubaranya kepada Pembeli;
B. Pembeli merupakan Perseroan Terbatas
(PT) berdomisili di Indonesia, yang dalam
COAL SALE AND PURCHASE AGREEMENT
This Coal Sale and Purchase Agreement is
made on November 19th, 2021 by and
between:
1. PT. MURI ANUGERAH MANDIRI, based on
address at Jl. Raya Province No.11 RT 09,
Kel. Tungkaran, Kec. Simpang Empat,
Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan
72271 Indonesia. (hereinafter referred
to as “Seller”); and
2. PT. WIRAMA ENTITI NUSANTARA, based
on address at Jl. Yos Sudarso Kaveling 89,
Jakarta, Indonesia. (hereinafter referred to
as “Purchaser”);
The Seller and Purchaser collectively referred
to as the "Parties" and individually referred to
as the "Party".
BACKGROUNDS
Whereas the Parties firstly declare as follows:
A. The Seller is a trading and coal mining
company, holder of IUP KP
357/1/IUP/PMDN/2019 (IUP OP Nomor 47
tahun 2009) license with a mining
concession in Kecamatan Kabupaten
Sarolangun Provinsi Jambi, and in this case
intends to sell its coal to the Purchaser;
B. Purchaser is holding company domiciled in
Indonesia, here declare in this case
intends to purchase coal from Seller;
Paraf - Initials
Seller Purchaser
 hal ini berkehendak untuk membeli
batubara kepada Penjual;
C. Pembeli berkeinginan untuk membeli 100%
kebutuhan batubaranya dari Penjual, dan
Penjual berkeinginan untuk memasok,
menjual, dan menyerahkan 100%
kebutuhan batubara Pembeli (“Offtake”)
untuk pengujian, permulaan, dan
pengoperasian dengan syarat dan
ketentuan yang ditetapkan di sini.
D. Selanjutnya, Para Pihak bermaksud
mengikatkan diri dalam Perjanjian Jual Beli
Batubara untuk melakukan kegiatan ekspor
batubara ke China dalam rangka
pemasokan Offtake batubara.
OLEH KARENA ITU, dengan mempertimbangkan
ketentuan dan kesepakatan bersama yang
ditetapkan dalam Perjanjian ini, Para Pihak telah
setuju untuk menandatangani Perjanjian Jual
Beli Batubara ini (“Perjanjian”) dengan syarat
dan ketentuan sebagai berikut:
PASAL 1
DEFINISI-DEFINISI
Definsi-definisi dan interpretasi dari kata-kata
dalam Perjanjian adalah seperti yang disebut di
bawah ini, kecuali ditentukan lain dengan
perjanjian tertulis dari Para Pihak dan/atau
disebutkan dalam bagian lain dari Perjanjian ini:
a. Perjanjian berarti Perjanjian ini, dengan
setiap perubahannya secara tertulis
dan/atau tambahan dan/atau dan/atau
penambahan dan/atau lampiran dari
Perjanjian ini yang disepakati bersama oleh
Para Pihak sebagai bagian dan terikat
dengan Perjanjian ini dari waktu ke waktu.
b. Pecahan sen dalam setiap penghitungan
harus dibulatkan sampai dengan paling
mendekati sen jika pecahan tersebut adalah
2
C. Purchaser desires to purchase 100% of its
coal requirements from the Seller, and
Seller desires to supply, sell, and deliver
100% of the Purchaser's coal requirements
(“Offtake”) for testing, start-up and
operation on the terms and conditions set
forth herein.
D. Furthermore, the Parties intend to bind
themselves in the Coal Sale and Purchase
Agreement to carry out coal export
activities to China in the context of coal
Offtake supply.
NOW THEREFORE, in consideration of the
premises and the mutual covenants contained
herein, the Parties have agreed to enter into
this Coal Sale and Purchase Agreement
("Agreement") under the following terms and
conditions:
CLAUSE 1
DEFINITIONS
Definitions and interpretation of the words in
this Agreement are as mentioned below,
unless otherwise specified by written
agreement of the Parties and/or mentioned in
other sections of this Agreement:
a. Agreement shall means this Agreement,
along with any of its written amendments
and/or supplements and/or additions
and/or attachments thereto which is
mutually agreed by the Parties as a part
and binding with this Agreement from time
to time.
b. A fraction of a cent in any calculation shall
be rounded up to the nearest cent if such
Paraf - Initials
Seller Purchaser
 setengah dari sen atau lebih dan harus
dibulatkan ke bawah apabila sebaliknya.
c. Pecahan ton dalam setiap penghitungan
harus dibulatkan ke atas sampai dengann
mendekati ton apabila pecahan tersebut
setengah dari ton atau lebih dan harus
dibulatkan ke bawah apabila sebaliknya.
d. “ASTM” berarti American Society for Testing
and Materials dan “ISO” berarti
International Organization for
Standardization.
e. “Batubara” memiliki arti sebagaimana diatur
dalam Pasal 2.2.
f. “Dolar”, “Dolar Amerika Serikat”, “USD”,
“US$”, “$”, “Sen” mana yang digunakan
berarti merujuk pada mata uang Amerika
Serikat.
g. “FOB” berarti pengiriman Free on Board,
dengan basis mother vessel, sesuai dengan
Incoterms 2010.
h. “FOBT” berarti pengiriman Free on Board
Trimmed, dengan basis mother vessel, sesuai
dengan Incoterms 2010.
i. “Kcal” berarti Kilo Kalori sebagaimana
dijelaskan dalam “International System of
Units”.
j. “Kg” berarti Kilogram sebagaimana
dijelaskan dalam “International System of
Units”.
k. “Libur Hari Raya Indonesia” berarti
keseluruhan sebagai berikut: 2 Hari Raya Idul
Fitri, 1 Hari Raya Idul Adha, 1 Hari
Kemerdekaan, 1 Hari Natal dan 1 hari
perayaan Tahun Baru.
3 Paraf - Initials
fraction is one half of a cent or more, and
shall be rounded down when otherwise.
c. A fraction of a tonne in any calculation
shall be rounded up to the nearest tonne if
such fraction is one half of a tonne or
more, and shall be rounded down when
otherwise.
d. “ASTM” means the American Society for
Testing and Materials and “ISO” means
International Organization for
Standardization.
e. “Coal” shall has the meaning as set out in
Clause 2.2.
f. “Dollars”, “US Dollars”, “USD”, “US$”, “$”,
“Cents” where used shall refer to the
currency of the United States of America.
g. “FOB” means delivery Free on Board, on
Mother Vessel basis, in accordance with
Incoterms 2010.
h. “FOBT” means delivery Free on Board
Trimmed, on Mother Vessel basis, in
accordance with Incoterms 2010.
i. “Kcal” means Kilocalorie (s) as defined in
the “International System of Units”.
j. “Kg” means Kilogram (s) as defined in
“International System of Units”.
k. “Major Indonesian Holidays” means all of
the following: 2 days of Eid Al-Fitr, 1 day of
Eid Al-Adha, 1 day of Independence Day,1
day of Christmas and 1 day of New Year.
Seller Purchaser
l. “mm” berarti Milimeter sebagaimana
dijelaskan dalam “International System of
Units”.
m. “Pelabuhan Muat” berarti pelabuhan di
mana batubara dimuat, PT. KBS Integra
Tanjung Jabung , Jambi, Indonesia.
n. “Pratique” berarti izin untuk melakukan
bisnis di sebuah pelabuhan dengan sebuah
kapal yang telah memenuhi seluruh
peraturan kesehatan setempat yang berlaku.
o. “Statement of Facts” berarti sebuah
pernyataan yang disiapkan oleh awak kapal
di pelabuhan muat uang menunjukkan
tanggal dan waktu kedatangan kapal dan
mulai dan selesainya pemuatan. Statement
of Facts menjelaskan mengenai kwantitas
dari kargo yang dimuat setiap hari, jumlah
jam kerja dan jam berhenti dengan alasan
penghentian dan digunakan sebagai dasar
penghitungan demmurage/Despatch.
p. “Time Sheet” berarti dokumen yang
mencatat seluruh hal-hal harian yang
berkaitan dengan muat dan bongkar kargo
sebagaimana juga waktu dan alasan untuk
setiap penghentian pekerjaan.
q. “Ton”, “Tonne” dan “MT” berarti metrik ton
sejumlah 1.000 kgi sebagaiman dijelaskan
dalam “International System of Units”.
r. “Bills of Lading” berarti tanda terima untuk
batubara yang dimuat di kapal yang
ditandatangani oleh kepala atau awak kapal
dan dimana itu juga merupakan dokumen
kepemilikan atas batubara.
s. “Hari Kerja” berarti setiap hari kalender
selain dari hari Sabtu, Minggu, hari libur
resmi sebagaimana ditetapkan oleh
Pemerintah dari negara bersangkutan, yakni
4 Seller
l. “mm” means Millimeter as defined in
“International System of Units”.
m. “Port of Loading” means of the port at
which the coal is to be loaded, Talang
Duku, Jambi, Indonesia.
n. “Pratique” means permission to do
business at a port by a ship that has
complied with all applicable local health
regulations.
o. “Statement of Facts” shall means a
statement prepared by the ship agent at
the port of loading which shows the date
and time of arrival of the vessel and the
commencement and completion of
loading. It details the quantity of cargo
loaded each day, the hours worked and the
hours stopped with the reasons of
stoppages and is used as a basis for the
calculation of Demurrage/Dispatch.
p. “Time Sheet” means a document which
records all daily particulars relating to the
loading or discharging of cargo as well as
the duration of and reason for any
stoppage of work.
q. “Ton (s)”, “Tonne (s)”, and “MT” means
metric tonne of 1,000 kgs as defined in
“International System of Units”.
r. “Bills of Lading” shall mean the receipt for
the coal loaded on board of vessel signed
by the master or agent of the vessel and
which is also the negotiable document of
title of the coal.
s. “Business days” & “Working days” shall
mean any calendar days other than
Saturdays, Sundays, official holidays as
declared by the Government of the
Paraf - Initials
Purchaser
Indonesia dan China, di mana bisnis
dilakukan secara reguler.
t. “Laytime” berarti waktu yang diizinkan
untuk
memuat muatan ke mother vessel.
u. “Demmurage” berarti kompensasi dalam
mata uang Dolar yang harus dibayarkan oleh
Penjual kepada Pembeli sesuai dengan Pasal
9.2 karena proses muat kapal diselesaikan
setelah berakhirnya Laytime yang diizinkan.
v. “Dispatch” berarti berarti kompensasi dalam
mata uang Dolar yang harus dibayarkan oleh
Penjual kepada Pembeli sesuai dengan Pasal
9.2 karena proses muat kapal diselesaikan
sebelum berakhirnya Laytime yang diizinkan.
w. “ETA” berarti estimasi waktu dan tanggal
kedatangan kapal.
x. “IIA” berarti Badan Inspeksi Independen
bereputasi Internasional yang disepakati
oleh Pembeli dan Penjual.
y. “Otoritas Pelabuhan” berarti otoritas
pelabuhan dan terminal yang berlaku di
pelabuhan muat terkait.
z. “Harga” berarti harga dari tagihan yang
disebutkan dalam Dolar Amerika Serikat
dengan setiap harga dibulatkan ke atas dari
setengah sen dan ke atas yang lebih
mendekati ke sen.
5 Seller
respective countries, i.e. Indonesia and
China, upon which business is regularly
transacted.
t. “Laytime” shall mean time allowed to load
the cargo on the mother vessel.
u. “Demurrage” shall mean the compensation
in Dollars payable by the Seller to the
Purchaser in accordance with the Clause
9.2 where the loading of the vessel is
completed after the expiry of Laytime
allowed.
v. “Dispatch” shall mean the compensation in
Dollar payable by the Purchaser to the
Seller in accordance with the Clause 9.2
where the loading of the vessel is
completed before the expiry of Laytime
allowed.
w. “ETA” shall mean estimated time and date
of arrival of vessel.
x. “IIA” shall mean Independent Inspection
Agency of international repute mutually
accepted by the Purchaser and Seller.
y. “Port Authority” shall mean the applicable
terminal and port authority at the relevant
loading port and or anchorage.
z. “Price” shall mean the price of invoicing
purposes expressed in United States of
America Dollars with any calculated price
rounded upward from the half cent and
above to the nearest cent.
Paraf - Initials
Purchaser
 PASAL 2 CLAUSE 2
KETENTUAN UMUM GENERAL TERMS

2.1. Kuantitas: 2.1. Quantity:

50,000 MT (7 Tongkang) untuk pengiriman 50,000 MT (7 Barge) for first shipment
bulan pertama dan selanjutnya 100,000MT and next can be increase until 100,000
per bulan selama 11 bulan dan dapat MT per month until 11 month and
diperpanjang dengan kesepakatan can be mutually extended in accordance
bersama Para Pihak. of agreement between the Parties.

2.2. Kualitas Batubara yang dijual oleh Penjual 2.2. Quality of the Coal sold by the Seller and
dan dibeli serta diterima oleh Pembeli purchased and received by Purchaser are
adalah Batubara dengan spesifikasi sebagai Coal with the following specifications:
berikut:

Commodity Specifications: STEAM COAL

Gross Calorific Value (ARB) 6000 - 5800 Kcal/Kg
Specification in approx: Typical Rejection
Gross Calorific Value Arb 6000 Kcal/kg < 5800 Kcal/kg
Total Moisture Arb <12% >26%
Inherent Moisture Adb <7% >10%
Ash Content Adb <8% >14%
Total Sulphur Adb <0.6% >1.0%
Volatile Matter Adb 39%-45% -
Fixed Carbon Adb 40%-45% -
Had Grove Index (HGI) Adb 41-43 -
Size : 0-50mm mm >90% <90%

2.3. Para Pihak setuju bahwa Penjual akan
mengirimkan batubara kepada Pembeli
setidak-tidaknya sebanyak 50,000 MT (7
Tongkang) di bulan pertama. Laycan 45
hari usai tanda tangan kontrak resmi
antara kedua pihak.
2.3. The Parties agree that the Seller shall ship
the coal to the Purchaser at least
50,000MT (7 Barge) for the first months.
Laycan 45 days after signing the official
contract between the two parties.

PASAL 3 CLAUSE 3
HARGA DAN PEMBAYARAN PRICE AND PAYMENT

3.1. Harga dasar Batubara per MT berdasarkan 3.1. The basic Coal Price per MT according to
Perjanjian ini adalah USD136.90 per MT this Agreement is amounting USD136.90
FOB Mother Vessel termasuk Pajak (PPN). per MT FOB Mother Vessel Include Tax
(PPN).

6
Paraf - Initials
Seller Purchaser
3.2. Pembayaran akan dilakukan oleh Pembeli
kepada Penjual dengan syarat dan
ketentuan sebagai berikut:
a. Pembeli akan melakukan pembayaran
penuh secara letter of credit (LC)
dengan mekanisme sebagai berikut :
• LC aktif usai penandatanganan
kontrak dalam 7 hari dari
tanggal kontrak.
• LC akan di bayarkan penuh
100% pada saat batubara muat
ke kapal MV dan dokumen
lengkap diserahkan ke pihak
advising bank.
• Sifat LC at sight, irrevocable,
unrestricted, dan confirmed.
• Tidak ada Performance Bond.
Jika ada kegagalan dan/atau
keterlambatan dalam pembayaran,
Pembeli harus menanggung semua
kerugian langsung yang terjadi,
termasuk tetapi tidak terbatas pada
penghentian kapal yang berlayar.
Pembeli harus mengganti rugi dan
melepaskan tanggung jawab Penjual
beserta mitra dan karyawannya dari dan
terhadap setiap dan seluruh kerugian,
klaim, tanggung jawab atau tindakan-
tindakan sehubungan dengan itu yang
dapat ditegaskan oleh pihak ketiga, yang
dihasilkan dari kelalaian atau kesalahan
yang disengaja dari Pembeli yang terjadi
sehubungan dengan kegagalan tersebut.
7
3.2. Payment will be made by the Purchaser
to the Seller with the following terms and
conditions:
a. The Purchaser will make full payments
with scheme Letter of credit at sight
(L/C at sight).
• LC ON after contract signed
in 7 days from the dated of
contract.
• LC will be paid in full 100%
when the coal is loaded onto
the MV ship and the original
complete documents are
submitted to the advising
bank.
• The nature of LC at sight,
irrevocable, unrestricted,
and confirmed.
• NO Performance Bond (PB)
Should there be any failure and/or
delays in payment, Purchaser shall
bear wholly any direct losses incurred,
including but not limited to the
stoppage of the vessel from sailing
out. The Purchaser shall indemnify
and hold harmless the Seller, its
partners and employees from and
against any and all loss, claim/s,
damage/s, liability/ies or action/s in
respect thereof that may be asserted
by any third party, resulting from
the gross negligence or willful
misconduct of the Purchaser which is
occurred in relation of any such
failure.
Paraf - Initials
Seller Purchaser
3.3. Pembayaran tersebut diatas akan 3.3. Such payment shall be made by
dilakukan Pembeli kepada Penjual dengan Purchaser to the Seller with the following
detail rekening sebagai berikut: details:

PEMBELI - PURCHASER
Nama Rekening - Account Name : PT. WIRAMA ENTITI NUSANTARA
Bank Name :
Bank Address :

Nomor Rekening - Account Number :

Bank Branch :
Kode SWIFT – SWIFT Code :
Bank Phone :
Bank Officer :
Mobile Phone :

PENJUAL - SELLER
Nama Rekening - Account Name : PT.XXXXC
Bank Name : BANK MANDIRI (Persero) Tbk.
Bank Adress : XXXCCCCC
XXXCCCCC INDONESIA.
Nomor Rekening - Account Number : 03-
Bank Branch : Bank Mandiri Batu Licin
Kode SWIFT – SWIFT Code : BMRIIJDA
Bank Phone : (+62)51-
Bank Officer : Mr.
Mobile Phone : (+62)821

PASAL 4 CLAUSE 4
PENYESUAIAN HARGA PRICE ADJUSTMENT

4.1. Penyesuaian harga untuk Net Calorific 4.1. Price adjustment for Net Calorific Value
Value (ARB): (ARB):

Apabila Net Calorific Value (ARB) pada
sertifikat mutu yang diterbitkan oleh CCIC
di pelabuhan muat di atas atau di bawah
5800 kcal/kg dan di atas 6000 kcal/kg
(GAR), maka harga akan disesuaikan
dengan formula sebagai berikut :
If the Net Calorific Value (ARB) on the
certificate of quality issued by CCIC at the
loading port is above or below
5800kcal/kg and over than 6000 kcal/kg
(GAR), then price shall be adjusted as per
following formula :

Paraf - Initials
Seller Purchaser
 Actual GCV(ARB)
Price = ------------------------ USD136.90/MT
5800 Kcal/kg
Apabila Gross Calorific Value (ARB) pada
sertifikat mutu yang diterbitkan oleh
SGS/SUCOFINDO di pelabuhan bongkar di
bawah 5800 kcal/kg (GAR), maka Pembeli
berhak menolak seluruh batubara
berdasarkan Perjanjian ini. Jika Pembeli
menerima kargo, akan ada denda
USD0.20/MT untuk setiap 100 kcal/kg, jika
selisihnya kurang dari 100 kcal/kg maka
pecahan pro rata. Jika Gross Calorific Value
(ARB) pada sertifikat kualitas yang
dikeluarkan oleh SGS/SUCOFINDO di
pelabuhan bongkar di bawah 5800kcal/kg,
Pembeli berhak menolak kargo. Jika
Pembeli menerima kargo, penyesuaian
harga adalah sebagai berikut:
Price= USD136.90/MT x Actual GCV(ARB)/5800kcal/kg x 80%
4.2. Penyesuian harga untuk sulfur:
Jika total Sulfur (Adb) pada sertifikat mutu
yang dikeluarkan oleh SUCOFINDO/SGS
>1.0%, akan dikenakan denda sebesar
USD0.20/MT untuk setiap 0,1% di atas
1.0%, jika selisihnya kurang dari 0,1% maka
pecahan pro rata.
Jika total Sulfur pada sertifikat kualitas
yang dikeluarkan oleh SUCOFINDO/SGS di
pelabuhan Discharging lebih tinggi dari
1.0%, Pembeli berhak untuk menolak
seluruh kargo berdasarkan Perjanjian ini.
Jika Total Sulfur lebih tinggi dari 1.0%
selama Pembeli menerima kargo, akan ada
denda sebesar USD0.20/MT untuk setiap
0,1% di atas 1.0%, jika selisihnya kurang
dari 0,1% maka pecahan pro rata.
If the Gross Calorific Value (ARB) on the
certificate of quality issued by
SUCOFINDO/SGS at the discharging port is
below 5800 kcal/kg (GAR), the Purchaser
would be entitled to reject the whole coal
under this Agreement. If the Purchaser
accept the cargo, there will be a penalty
USD0.20/MT for each 100 kcal/kg, if the
difference is less than 100 kcal/kg then
fractions pro rata. If the Gross Calorific
Value (ARB) on the certificate of quality
issued by SUCOFINDO/SGS at the
discharging port is below 5800 kcal/kg,
the Purchaser would be entitled to reject
the cargo . If the Purchaser accept the
cargo, the price adjustment will be as
following formula:
4.2. Price adjustment for sulphur:
If total Sulphur (Adb) on the certificate of
quality issued by SUCOFINDO/SGS is
>1.0% , there will be a penalty of
USD0.20/MT for each 0.1% above 1.0%, if
the difference is less than 0.1% then
fractions pro rata.
If total Sulphur on the certificate of
quality issued by SUCOFINDO/SGS at the
Discharging port is higher than 1.0%, the
Purchaser would be entitled to reject the
whole cargo under this Agreement. If the
Total Sulphur is higher than 1.0% while
the Purchaser accept the cargo, there will
be a penalty of USD0.20/MT for each
0.1% above 1.0%, if the difference is less
than
0.1% then fractions pro rata.
Paraf - Initials
Seller Purchaser
4.3. Penyesuaian harga untuk ash
Jika total ash (adb) pada sertifikat kualitas
yang dikeluarkan oleh SUCOFINDO/SGS
lebih tinggi dari 14%, Pembeli berhak
menolak seluruh kargo berdasarkan
Perjanjian ini, Jika ash lebih tinggi dari 14%
selama Pembeli menerima kargo , akan ada
denda sebesar USD0.20/MT untuk setiap
1% di atas 14%, jika selisihnya kurang dari
1% maka pecahan pro rata.
PASAL 5
KETENTUAN PENGIRIMAN DAN PEMUATAN
DAN PENUNJUKAN KAPAL
5.1. Penjual harus mengatur pemuatan kargo
sesuai dengan draft air laut aktual di
pelabuhan bongkar.
5.2. Batubara harus diserahkan kepada Pembeli
sebagai Free on Board dan dikirimkan di
Pelabuhan Muat.
5.3. Pembeli harus menunjuk kapal (10) hari
sebelum ETA-nya di pelabuhan pemuatan.
5.4. Batubara harus dimuat ke kapal yang
ditunjuk Pembeli dengan kecepatan
7,500MT PWWDSSHINC asalkan kapal yang
ditunjuk dilengkapi dengan derek minimal
4 x 25 T yang masing-masing dilengkapi
dengan minimal 8 cbm grabs. Dalam hal
terjadi kerusakan baik dengan roda gigi
atau pegangan, tingkat beban harus
proporsional pada jumlah crane dan
pegangan yang bekerja selama kejadian
tersebut. Jika kapal pengangkut tidak
dilengkapi dengan crane dan grab karena
jenis kapal, Penjual akan mengatur
tongkang/floating Crane untuk bekerja
sama. Biaya akan dihitung secara terpisah.
10
4.3. Price adjustment for ash:
If total Ash (adb) on the certificate of
quality issued by SUCOFINDO/SGS is
higher than 14%, the Purchaser would be
entitled to reject the whole cargo under
this Agreement, If Ash is higher than 14%
while the Purchaser accept the cargo,
there will be a penalty of USD0.20/MT for
each 1% above 14%, if the difference is
less than 1% then fractions pro rata.
CLAUSE 5
SHIPPING AND LOADING TERMS AND
NOMINATION OF VESSEL
5.1. Seller should arrange cargo loading
according to actual sea water draft at
discharging port.
5.2. The Coal shall be delivered to Purchaser
as Free on Board and shipped at the Port
of Loading.
5.3. Purchaser shall nominated the vessel (10)
days prior to its ETA at the loading
anchorage.
5.4. Coal shall be loaded to Purchaser’s
nominated vessel at the rate of 7500MT
PWWDSSHINC provided the nominated
vessel is equipped with minimum 4 x 25 T
cranes each fitted with minimum 8 cbm
grabs. In case of any breakdown
occurring with either gear or grabs, the
load rate shall prorate on number of
cranes and grabs working during such
occurrence. If the carrier ship is not
equipped with crane and grab due to ship
type, the Seller shall arrange
barges/floating Crane to cooperate. The
cost will be calculated separately.
Paraf - Initials
Seller Purchaser
5.5. Laytime akan dimulai 12 jam setelah
tender NOR, kecuali jika loading dimulai
lebih awal dimana waktu yang sebenarnya
digunakan untuk memuat akan dihitung
sebagai lay time WIPON, WCCON,
WIFPON. Jika Penjual tidak dapat memuat
kargo pada saat kedatangan kapal dan
mengajukan NOR seperti di atas, Penjual
akan bertanggung jawab atas semua
kerugian konsekuensial termasuk
demurrage, dll.
5.6. Dalam hal Penjual tidak dapat memuat
jumlah penuh seperti yang diminta oleh
nakhoda kapal, Penjual bertanggung jawab
atas deadfreight untuk jumlah kekurangan
muatan. Deadfreight tersebut, jika ada,
akan disesuaikan melalui pembayaran
tunai dan dipotong dari nilai faktur.
5.7. Kerusakan Bongkar Muat – Bongkar Muat
di tempat pemuatan meskipun ditunjuk
oleh Penjual harus berada di bawah arahan
dan kendali nakhoda kapal pemuatan.
Nakhoda harus memberitahukan kepada
para buruh pelabuhan tentang kerusakan
yang disebabkan oleh buruh pelabuhan,
jika ada, secara tertulis dalam waktu 24
(dua puluh empat) jam setelah kejadian,
jika tidak, para buruh pelabuhan tidak
bertanggung jawab. Kerusakan yang
diberitahukan tersebut harus diselesaikan
secara langsung antara pemilik kapal dan
buruh pelabuhan tanpa tanggung jawab
kepada Pembeli dan Penjual, tetapi Penjual
akan berusaha sebaik mungkin untuk
membantu pemilik kapal menyelesaikan
kerusakan bongkar muat tersebut.
5.8. Pemberitahuan Kesiapan: akan
ditenderkan di pelabuhan/pelabuhan
pemuatan yang ditunjuk kapan saja siang
atau malam, termasuk Minggu atau Hari
Libur (ATDN SHINC). NOR harus
11
5.5. Laytime shall commence 12 hours after
tendering of NOR, unless loading is
commenced sooner in which case time
actually used for loading shall count as
lay time WIPON, WCCON, WIFPON. In the
event the Seller is unable to load the
cargo upon vessel’s arrival and tender the
NOR as above, Seller will be liable for all
consequential losses including
demurrage,etc.
5.6. In case the Seller is unable to load the full
quantity as demanded by the master of
the vessel, Seller shall be liable for
deadfreight for the quantity shortloaded.
Such deadfreight, if any, shall be adjusted
through the cash payment and deducted
from the invoice value.
5.7. Stevedoring Damage – Stevedores at the
loading point although appointed by the
Seller shall be under the direction and
control of the master of the loading
vessel. The master is to notify the
stevedores of damage caused by
stevedores, if any, in writing within 24
(twenty-four) hours after occurrence
otherwise the stevedores shall not be
held liable. Such notified damage is to
besettled directly between the vessel
owner and the stevedores without
liability to the Purchaser and Seller, but
the Seller shall make best endeavour to
assist vessel owner to settle the
stevedoring damages.
5.8. Notice of Readiness: shall be tendered at
the nominated loading port/anchorage
anytime day or night, Sunday or Holiday
included (ATDN SHINC). NOR shall be
tendered by the master or the vessel’s
Paraf - Initials
Seller Purchaser
ditenderkan oleh nakhoda atau agen kapal atau
oleh Penyewa melalui teleks/faks/email. NOR
dianggap diterima segera setelah ditenderkan
sesuai dengan Perjanjian. Nakhoda dapat
menawar NOR dari tempat pemberhentian yang
ditetapkan oleh Syahbandar melalui wire atau
pemberitahuan tertulis.
5.9. Pembeli harus memberikan
pemberitahuan kepada Penjual 7/5/3/2/1
hari sebelum perkiraan waktu kedatangan
kapal yang ditunjuk di Titik Pemuatan
Pelabuhan.
5.10. Pembeli berhak untuk menunjuk kapal
yang berkinerja setelah mereka menerima
sertifikat dari surveyor independen pilihan
mereka, yang menyatakan setidaknya 80%
kargo siap di dermaga, kualitasnya sesuai
Perjanjian dan bahwa kargo sedang
dipegang dalam kepemilikan oleh Penjual.
Biaya sertifikasi tersebut jika ada akan
menjadi tanggungan Pembeli.
5.11. Penjual berhak dan akan menunjuk
Agen kargo untuk kapal induk yang
ditunjuk dan menjamin satu (1) tempat
berlabuh yang aman satu (1) pelabuhan
yang aman dimana kapal akan selalu
mengapung Penjual juga menjamin
muatan yang sesuai di titik berlabuh untuk
kapal dan untuk pemuatan kuantitas yang
disetujui.
5.12. Pemuatan kapal akan dimulai dalam waktu
2 hari setelah kedatangan kapal di
pelabuhan muat, jika tidak, Pembeli berhak
untuk memindahkan kapal dari pelabuhan
muat dan PB akan hangus. Biaya
pengalihan kapal ditanggung oleh Penjual.
12
agents or by Charterers by
telex/fax/email. NOR is deemed accepted
as soon as tendered in accordance with
the Agreement. Master may tender NOR
from place of stoppage assigned by the
Harbor Master by wire or written notice.
5.9. Purchaser shall give notice to Seller
7/5/3/2/1 day(s) prior to the expected
time of arrival of the nominated vessel at
the Anchorage Loading Point.
5.10. The Purchaser reserves the right
to nominate the performing vessel
after they have received a certificate
from an independent surveyor of their
choice, certifying at least 80% of the
cargo is ready at the jetty(ies), quality is
as per Agreement and that the cargo is
being held in ownership by the Seller.
Cost of such certification if any shall be
for Purchaser’s account.
5.11. Seller’s has the right and shall appoint
the cargo Agent for the nominated
mother vessel and guarantee one (1) safe
anchorage one (1) safe port where the
vessel shall always be afloat Seller also
guarantee suitable draft at anchorage
point for the vessel and for loading the
contracted quantity.
5.12. The loading of the vessel shall
commence within 2 days of the vessel’s
arrival at the load port, otherwise the
Purchaser shall have the right to move
the vessel from the load port and the PB
shall be forfeited. The cost of diverting
the vessel shall be borne by the Seller.
Paraf - Initials
Seller Purchaser
5.13. Pemuatan harus diselesaikan dalam waktu
5 hari setelah kedatangan kapal di
pelabuhan muat, jika tidak, Pembeli berhak
untuk mengarungi kapal dan menuntut
semua kerusakan termasuk Demurrage
dan deadfreight dari Penjual.
5.14. Waktu untuk membuka dan menutup
palka tidak akan diperhitungkan dalam
Laytime, Setiap biaya waktu dan
penundaan karena keadaan kahar,
sebagaimana diatur dalam klausul 11,
tidak akan diperhitungkan dalam
Laytime.
5.15. Demurrage karena potongan besar,
batu, besi, kayu di kapal atau alasan
kualitas yang menyebabkan sulitnya
pembongkaran tidak akan diperhitungkan
dalam Laytime.
5.16. Waktu tunggu kapal untuk pasang
surut tidak dihitung sebagai waktu bongkar
atau waktu demurrage, dan waktu bongkar
dihitung dari selesainya tempat berlabuh
kapal.
5.17. Biaya bea cukai, biaya pelepasan
menjadi tanggungan Pembeli. Semua biaya
sebelum berlabuh harus dibayar oleh
Penjual.
5.18. Pergeseran waktu dari berlabuh ke
tempat berlabuh sampai melewati
formalitas, tidak akan dihitung sebagai
laytime apakah kapal sudah berada di
Demurrage atau belum).
5.19. Agen yang ditunjuk oleh Pembeli
di pelabuhan pembongkaran harus
menjadi agen pelabuhan pembongkaran
tetapi tunduk pada pelabuhan D/A yang
wajar dan kompetitif jika tidak,
Penjual/pemilik berhak mengganti agen
pengiriman lainnya.
13
5.13. The loading shall be completed within
5 days of the vessel’s arrival at the load
port, otherwise the Purchaser shall have
the right to sail the vessel and claim all
damages including Demurrage and
deadfreight from the Seller.
5.14. Time for opening and closing the
hatches shall not count into the Laytime,
Any time cost and suspend by force
majeure, as stipulated in clause 11,
shall not count into Laytime.
5.15. Demurrage due to large pieces,
stone, iron, wood in the vessel or quality
reasons caused the difficult of
discharging shall not count into Laytime.
5.16. The ship's waiting time for tides is
not counted as unloading time or
demurrage time, and unloading time is
calculated from the completion of the
ship's berth.
5.17. Custom’s clearance charges,
discharge costs shall be for Purchaser’s
account. All costs before berthing shall be
paid by Seller.
5.18. Shifting time from the anchorage to
the berth until she passes the
formalities, shall not count as
laytime （ whether or not the vessel is
already on Demurrage).
5.19. Agent designated by Purchaser's at
port of discharge should be the
discharging port agent but subject to
reasonable and competitive port D/A
otherwise Seller/owner have right to
change other shipping agent.
Paraf - Initials
Seller Purchaser
5.20. Penjual akan bekerja sama dengan agen
Pembeli akan mengatur nakhoda kapal/agen
pengiriman untuk memberikan Pembeli
pemberitahuan tertulis berikut ETA kapal
tersebut di pelabuhan bongkar:
10 (sepuluh) hari (jika berlaku), 7 (tujuh)
hari, 4 (empat) hari, 48 (empat puluh
delapan) jam dan 24 (dua puluh empat)
jam.
PASAL 6
DEMURRAGE DAN DISPATCH
Pembeli harus menjelaskan besaran tarif denda
demurrage saat penunjukkan kapal. Besar tarif
dispatch harus setengah dari tarif demurrage.
Ketika kapal mengalami demurrage maka akan
tetap dalam demurrage. Perhitungan waktu
untuk bongkar muat harus ditentukan dan
disepakati oleh kedua belah pihak dalam waktu
3 hari kerja sejak kapal mulai berlayar dari
pelabuhan. Denda Demurrage atau Dispatch
akan diselesaikan antara Pembeli dan Penjual
dalam penyelesaian terpisah, yang sifatnya
tetap bagian Perjanjian ini. Denda dispatch atau
demurrage akan dikeluarkan dalam bentuk nota
debit atau kredit kepada pihak yang
bersangkutan. Dalam hal tidak ada
respon/komentar dalam waktu 48 jam kerja dari
salah satu pihak maka perhitungan seperti yang
telah dijelaskan dianggap telah disepakati.
14
5.20. The Seller shall cooperate with
the Purchaser's agent shall arrange for
the master of the vessel/shipping agent
to give the Purchaser the following
written notices of ETA of such vessel at
discharging port: 10(ten) days (if
applicable), 7 (seven) days, 4 (four) days,
48 (forty-eight) hours and 24 (twenty-
four) hours.
CLAUSE 6
DEMMURAGE AND DISPATCH
Purchaser shall advise rate of demurrage while
nominating the vessel. Rate of Dispatch shall
be half of demurrage rate. Vessel once on
Demurrage always on demurrage. Laytime
calculation shall be confirmed and accepted by
both parties within 3 working days of the
vessel sailing from the loading port. Such
Demurrage or Dispatch money shall be
settled between the Purchaser and the Seller
under separate settlement, which remains
integral part of this Agreement. Dispatch or
demurrage claims will be issued by way of
debit or credit note to concerned party. In the
event of no response/comments for 48
working hours from either side such
calculation as presented shall be deemed
accepted.
Paraf - Initials
Seller Purchaser
 PASAL 7 CLAUSE 7
DOKUMENTASI DOCUMENTATIONS

Dokumen-dokumen berikut akan diterbitkan The following documents shall be issued from
dari Penjual ke Pembeli dalam 3 hari kerja Seller to Purchaser in 3 Business days after the
setelah tanggal penerbitan Bills of Lading: Bills of Lading issuing date:

1. Sertifikat analisis yang diterbitkan oleh 1. Certificate of analysis issued by

surveyor independen dalam 1 lembar independent surveyor in 1 photocopies at
fotokopi di pelabuhan muat. the loading port.

2. Sertifikat berat yang diterbitkan oleh 2. Certificate of weight issued by

surveyor independen dalam 1 lembar independent surveyor in 1 photocopies at
fotokopi di pelabuhan muat. the loading port.

3. Draf laporan survei yang diterbitkan oleh 3. Draft survey report issued by independent
surveyor independen dalam 1 lembar surveyor in 1 photocopies at the loading
fotokopi di pelabuhan muat. port.

4. Surat Keterangan Asal (Certificate of Origin) 4. Certificate of origin issued by chamber of

yang diterbitkan oleh kamar dagang di commerce in Indonesia in 1 photocopy at
Indonesia dalam 1 lembar fotokopi di the loading port.
pelabuhan muat.

5. Asli Clean on Board Charter Party Bills of 5. Original Clean on Board Charter Party Bills
Lading dalam 1 lembar fotokopi. of Lading in 1 photocopies.

6. Faktur yang diterbitkan Eksportir dalam
rangkap 1, semua keterangan termasuk
nama usaha, alamat, negara Eksportir; nama
penerima, alamat, negara; sarana
pengangkut dan trayek; tanda dan nomor
bungkusan; jumlah dan jenis kemasan,
deskripsi produk; kriteria asal; berat kotor
atau jumlah dan nilai lainnya; nomor dan
tanggal faktur sesuai dengan keterangan
pada Surat Keterangan Asal.
6. The invoice issued by the Exporter in 1
copy, all informations including Exporter’s
business name, address, country;
Consignee’s name, address, country;
means of transport and route; marks and
numbers of packages; number and type of
packages, description of products; origin
criteria; gross weight or other quantity
and value; number and date of invoices
are in accordance with the information
on the Certificate of Origin.

15
Paraf - Initials
Seller Purchaser
 PASAL 8
PAJAK, BEA KELUAR, DAN LAIN-LAIN
Seluruh bea impor, retribusi, pungutan dll.
untuk barang yang diimpor dari kapal di
pelabuhan bongkar ditanggung oleh Pembeli.
Seluruh pajak, bea dll. untuk barang yang
dimuat pada negara asal/pemuatan ditanggung
oleh Penjual.
PASAL 9
KEPEMILIKAN DAN RISIKO KERUGIAN
Hak Milik atas Batubara harus diserahkan
kepada Pembeli atas pembayaran kepada
Penjual dengan harga penuh dan dengan
penyesuaian yang pantas seperti yang
ditentukan dalam Perjanjian ini. Segala resiko
kerugian, kerusakan atau pengrusakan Batubara
yang dimaksud harus dipindahkan dari Penjual
kepada Pembeli setelah Batubara melewati jalur
kapal yang ditentukan oleh Pembeli di
Pelabuhan Muat.
PASAL 10
RISIKO JUAL/BELI
10.1. Penjual/Pembeli dapat, tanpa
mengesampingkan usaha untuk
memperbaiki pelanggaran Perjanjian ini,
dengan mengirimkan pemberitahuan
tertulis tentang kelalaian kepada Pihak
Lain, mengakhiri Perjanjian ini secara
keseluruhan atau sebagian:
a. Apabila Penjual gagal mengirimkan
sebagian atau seluruh barang dalam
jangka waktu yang diperjanjikan dalam
Perjanjian ini atau perpanjangan yang
telah disetujui oleh Pembeli;
16
CLAUSE 8
TAXES, DUTIES, ETC
All import duties, levies, dues etc. on the
imported material from the vessel if any at
discharge port shall be to Purchaser’s account.
All taxes, duties etc. on loading goods in the
country of origin/loading to be at Seller’s
account.
CLAUSE 9
TITLE AND RISK OF LOSS
Title of Coal delivered shall pass to Purchaser
upon payment to the Seller of the price in full
with proper adjustment herein provided. All
risk of loss, damage or destruction of the Coal
hereunder shall pass from Seller to Purchaser
as the Coal passes over the rail of the Vessel
designated by Purchaser at the Loading Port.
CLAUSE 10
RISK OF SALE/PURCHASE
10.1. The Seller/Purchaser may,
without prejudice to any other remedy
for breach of Agreement, by written
notice of default sent to the other party,
terminate the Agreement in whole or in
part:
a. If the Seller fails to deliver any or all of
the goods within the time period
specified in the Agreement or any
extension thereof granted by the
Purchaser, or;
Paraf - Initials
Seller Purchaser
b. Apabila Pembeli gagal memelihara
komitmen terkait pembelian kargo seperti
Laycan/ penunjukan Kapal dalam jangka waktu
yang spesifik diperjanjikan dalam Perjanjian ini
atau perpanjangannya yang disepakati oleh
Pembeli;
c. Apabila Penjual/Pembeli gagal untuk
melaksanakan kewajiban-kewajiban lain
yang terkandung dalam Perjanjian ini.
10.2. Apabila terjadi keadaan pada poin (a)
atau (b) atau keduanya, Para Pihak
memiliki hak untuk melakukan hal-hal
berikut ini:
a. Dalam keadaan (a), Pembeli dapat
mengakhiri perjanjian, dengan
persyaratan yang telah disebutkan dan
dengan cara yang baik, barang-barang
yang serupa dengan yang tidak dikirim
dan Penjual akan bertanggung jawab
kepada pihak lainnya atas setiap biaya
tambahan yang terjadi yang disebabkan
oleh pengadaan barang semacam itu;
b. Dalam keadaan (b), Penjual dapat
menjual barang, dengan persyaratan
yang telah disebutkan dan dengan cara
yang baik barang yang tidak jadi
dikirimkan kepada pihak ketiga dan
Pembeli akan bertanggung jawab
kepada pihak lain atas kerugian yang
diakibatkannya.
PASAL 11
KEADAAN KAHAR
11.1. Keadaan Kahar berarti keadaan-
keadaan berikut yang diluar kendali dari
pihak yang terkena dampak termasuk
tetapi tidak terbatas pada bencana
alam (seperti
17
b. If the Purchaser fails to upkeep any of the
commitments related to cargo buying like Laycan /
Vessel nomination etc. within the time period specified
in the Agreement or any extension thereof granted by
the Purchaser, or;
c. If the Seller/Purchaser fails to perform
any other obligation(s) under the
Agreement.
10.2. If any of either point (a) or (b)
above occurs, the Parties may have the
right to do as follows:
a. In the event of (a), the Purchaser may
procure, under such terms and in such
manner as it is deemed appropriate,
goods similar to those undelivered,
and the Seller shall be liable to the
other for any excess costs incurred in
the procurement of such similar
goods;
b. In the event of (b), the Seller may sell,
under such terms and in such manner
as it is deemed appropriate, the
unlifted goods to a third party and the
Purchaser shall be liable to the other
party for any loss that may incur
thereof;
CLAUSE 11
FORCE MAJEURE
11.1.Force Majeure shall mean of the the
following events which are beyond the
reasonable control of the party affected
including, but not limited to, acts of God
Paraf - Initials
Seller Purchaser
 kebakaran, banjir, gempa bumi, badai,
tanah longsor, dll.), kepatuhan dengan
tuntutan atau permintaan dari setiap
pemerintahan berwenang, dan/atau
perubahan kebijakan pemerintah, perang
(dinyatakan atau tidak dinyatakan),
perpindahan, pembatasan mata uang,
pemberontakan, terorisme, kerusakan
tambang, pabrik, fasilitas pelabuhan,
kerusuhan sipil, kerusuhan, pemogokan,
penghentian perburuhan, penguncian atau
sebab-sebab dari kelas atau jenis yang
sama seperti yang secara khusus
disebutkan di atas yang tidak berada dalam
kendali wajar dari pihak yang terkena
dampak.
11.2. Apabila keadaan kahar berlangsung
selama lebih dari 10 hari, salah satu pihak
memiliki hak untuk menolak
pelaksanaan lebih lanjut dari Perjanjian
yang mana tidak ada pihak yang memiliki
hak untuk mengklaim kerusakan yang
terjadi.
11.3. Dalam rangka aturan-aturan di dalam
Pasal ini menjadi efektif, pihak dalam
Perjanjian yang terkena dampak dari
keadaan kahar harus memberitahu pihak
lainnya secara tertulis mengenai asal-usul
dan keadaan setelahnya dengan segera.
11.4. Tanpa mengabaikan apapun yang diatur
dalam pasal ini, setiap kegagalan oleh
Penjual untuk memperoleh izin, lisensi atau
otorisasi yang diperlukan untuk
melaksanakan kewajibannya berdasarkan
Perjanjian ini tidak tergolong kedalam
keadaan kahar.
18
(such as fire, floods, earthquakes, storm, landslide,
etc.), compliance with any order or request of any
governmental authority, and/ or alteration of any
government policy(s), war (declared or undeclared),
mobilization, currency restriction, insurrections,
terrorism, breakdowns of or damage to mine, plant, port
facilities, civil commotion, riots, strikes, labor stoppages,
lock-outs or any causes of the same class or kind as
those specifically above noted which are not within the
reasonable control of the party affected.
11.2. If the state force majeure persists
for more than 10 days, either party will
have the right to refuse further
performance of the Agreement in which
case neither party shall have the
right to claim eventual damages.
11.3. In order the provisions of this
Article become operative, the party of
the Agreement affected by the force
majeure conditions must furnish the
other party with written notice about the
nature and extent of conditions
promptly.
11.4. Notwithstanding anything to the
contrary set forth in this clause, any
failure by the Seller to obtain the
necessary permits, licences or
authorisations to perform its obligations
under this Agreement shall not
constitute a Force Majeure event.
Paraf - Initials
Seller Purchaser
 PASAL 12
PENGAKHIRAN
Para Pihak dapat mengakhiri Perjanjian ini
dengan memberikan pemberitahuan tertulis
segera kepada Pihak Lainnya dalam keadaan
berikut ini:
a. Apabila salah satu Pihak memiliki
administrator, manajer, likuidator,
penerima kuasa atau pejabat kantor serupa
yang ditunjuk yang terkait dengan asetnya,
membuat kesepakatan dengan kreditur,
tidak mampu membayar utang yang telah
jatuh waktu, berhenti melakukan bisnis,
menjadi pihak dalam yang masuk dalam
perintah penutupan order, atau menjadi
pihak dalam proses yang serupa;
b. Apabila salah satu Pihak gagal melakukan
pembayaran saat telah jatuh waktu
pembayaran yang terkandung dalam
Perjanjian ini dan kegagalan tersebut tidak
diperbaiki dalam waktu paling lambat (30)
hari kalender dari penerimaan
pemberitahuan dari Pihak yang
mengakibatkan pembayaran dilaksanakan;
atau
c. Apabila salah satu Pihak gagal
melaksanakan kewajiban yang terkandung
dalam Perjanjian ini, selain dari kegagalan
yang dilakukan salah satu Pihak yang telah
termasuk dalam pasal 11 (Keadaan Kahar),
dan kegagalan tersebut, apabila
dimungkinkan untuk diperbaiki, namun
tidak diperbaiki dalam waktu 30 (tiga
puluh) hari kalender setelah bukti
pemberitahuan dari Pihak yang tidak
melakukan kelalaian mensyaratkan adanya
perbaikan.
d. Pengakhiran Perjanjian ini mengacu kepada
klausul ini tanpa mengurangi dan tidak
mempengaruhi (a) hak atau ganti rugi yang
19
CLAUSE 12
TERMINATION
Either Party may terminate this Agreement
with immediate effect by giving written notice
to the other Party in the following
circumstances:
a. If the other Party has an administrator,
manager, liquidator, receiver or similar
officer appointed over it or all or any of
its assets, makes any arrangement with
its creditors, is unable to pay its debts as
they fall due, ceases to carry on business,
is the subject of a winding-up order, or is
the subject of any similar or analogous
proceedings; or
b. If the other Party fails to make any
payment when due and payable under
this Agreement and such failure is not
remedied within thirty (30) calendar days
of receipt of notice from the Party not in
default requiring payment to be made; or
c. If the other Party fails to perform a
material obligation contained in this
Agreement, other than a breach from
which a Party is relieved under clause 11
(Force Majeure), and such failure, if
capable of remedy, has not been
remedied within thirty (30) calendar days
of receipt of notice from the Party not in
default requiring the remedy to be made.
d. Termination of this Agreement pursuant
to this clause is without prejudice to and
does not affect (a) the accrued rights or
Paraf - Initials
Seller Purchaser
diperoleh dari salah satu Pihak yang timbul remedies of either of the Parties arising in any way out
dengan cara apa pun dari Perjanjian ini sampai of this Agreement up to the date of such termination
dengan tanggal penghentian tersebut dan / atau and/or (b) the Parties' common law rights.
(b) hak hukum umum Para Pihak.

PASAL 13 CLAUSE 13
PEMBERITAHUAN NOTICE

13.1. Setiap pemberitahuan, korespondensi 13.1. Any notices, correspondence or request

atau permintaan sehubungan dengan
Perjanjian ini (“Pemberitahuan”) harus
dilakukan secara tertulis dan diberikan: (i)
secara langsung; (ii) melalui surat tercatat
atau jasa kurir; atau (iii) faksimili;
sebagaimana dipilih oleh pengirim ke
alamat berikut:
in relation to this Agreement (“Notice”)
shall be in writing and delivered: (i) by
delivery in person; (ii) through registered
airmail or courier service; or (iii)
facsimile; as chosen by the sender to
addresses as follow:

Penjual - Seller :
Nama : PT. MURI ANUGERAH MANDIRI
Alamat : Jl. Raya Province no 11 RT 09, Kel. Tungkaran, Kec. Simpang Empat,
Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan 72271

Pembeli - Purchaser :
Nama : PT. WIRAMA ENTITI NUSANTARA
Alamat : Wisma Mitra Sunter 3-03 Boulevard, Jl. Yos Sudarso Kaveling 89,
Jakarta.

13.2. Setiap Pemberitahuan akan dianggap
telah diterima oleh penerima: (i) jika
diberikan secara langsung, pada tanggal
ditandatanganinya tanda terima, (ii) jika
diberikan melalui surat tercatat, hari kerja
keempat setelah hari pengiriman, (iii) jika
diberikan menggunakan jasa kurir, hari
kerja ketiga setelah hari pengiriman; dan
(iv) jika diberikan melalui faksimili, pada
hari yang sama sebagaimana sebagaimana
dikonfirmasikan dengan tanda terima dari
mesin faksimili yang relevan.
13.2. Any notice shall be deemed to have been
received by the addressee: (i) if given by
personal delivery, on the date of the
receipt being signed; (ii) if given by
registered airmail, four business days
after the sending; (iii) if given by courier
service, three business days after the
sending; and (iv) if given by facsimile, on
the same day as confirmed by receipt
from the relevant facsimile machine.

20
Paraf - Initials
Seller Purchaser
13.3 Setiap perubahan alamat harus 13.3. Any change of address must be informed
diberitahukan secara tertulis kepada Pihak in writing to the other Party at least 7
lainnya paling lambat 7 (tujuh) hari (seven) calendar days after the
kalender setelah terjadinya perubahan occurrence of such change.
tersebut.

PASAL 14 CLAUSE 14
PERUBAHAN AMENDMENT

14.1. Perjanjian ini tidak dapat diubah 14.1. This Agreement may not be
kecuali dilakukan secara tertulis dan amended except in writing and with the
disepakati Para Pihak. unanimous agreement of the Parties.

14.2. Tidak ada pengesampingan atau 14.2. No waiver or relaxation partly or wholly
kelonggaran sebagian maupun seluruhnya of any of the terms and conditions of this
terhadap syarat-syarat dan ketentuan- Agreement shall be valid and binding on a
ketentuan dalam Perjanjian ini yang akan Party unless expressly stated and made in
berlaku dan mengikat bagi suatu Pihak, writing and duly executed or signed by or
kecuali hal tersebut tertulis secara tegas on behalf of that Party and any such
dan ditandatangani oleh atau atas nama waiver or relaxation shall apply (unless
Pihak tersebut, dan pengesampingan atau agreed otherwise and duly executed or
kelonggaran tersebut akan berlaku (kecuali signed by or on behalf of the Party to
disepakati sebaliknya dan ditandatangani waiver or relaxing such terms and
oleh atau atas nama Pihak dalam conditions) to the particular occasion in
pemberian pengesampingan atau question and shall not be continuing and
kelonggaran terhadap syarat-syarat dan further shall not constitute a waiver or
ketentuan-ketentuan) kepada suatu relaxation of any other terms and
keadaan tertentu dan tidak dapat conditions.
berlanjut, dan juga tidak dapat
menciptakan pengesampingan atau
kelonggaran terhadap syarat-syarat dan
ketentuan- ketentuan lainnya.

PASAL 15 CLAUSE 15
KETERPISAHAN SEVERABILITIES

Jika suatu ketentuan dari Perjanjian ini dianggap
tidak sah atau tidak dapat diberlakukan dalam
hal apapun berdasarkan hukum atau keputusan
yang berlaku, maka hal tersebut tidak
mempengaruhi keabsahan dan keberlakuan
If one or more of the provisions hereof shall be
invalid, illegal or unenforceable in any respect
under any applicable law or decision, the
validity, legality and enforceability of the
remaining provisions contained herein shall

21

Paraf - Initials
Seller Purchaser
ketentuan-ketentuan lainnya dalam Perjanjian
ini. Dalam hal tersebut, Para Pihak sepakat
untuk menandatangani dokumen tambahan
yang dibutuhkan untuk memberikan
keberlakuan bagi ketentuan dalam Perjanjian ini
yang dinyatakan tidak sah atau tidak dapat
berlaku tersebut.
PASAL 16
HUKUM YANG BERLAKU DAN PENYELESAIAN
SENGKETA
16.1 Perjanjian ini diatur dan ditafsirkan
berdasarkan hukum Indonesia.
16.2. Dalam hal terdapat sengketa,
kontroversi atau perbedan dalam bentuk
apapun (“Sengketa”) yang muncul diantara
Para Pihak, Para Pihak akan menyelesaikan
Sengketa tersebut secara musyawarah
sesegera mungkin dengan melakukan
diskusi diantara Para Pihak.
16.3. Jika Para Pihak tidak dapat mencapai
kata sepakat dalam musyawarah tersebut,
maka Para Pihak sepakat untuk
menyelesaikannya melalui Badan Arbitrase
Nasional Indonesia (untuk selanjutnya
disebut “BANI”), dengan panel arbitrase
yang terdiri atas 3 (tiga) arbiter dimana 1
(satu) arbiter ditunjuk oleh Penjual, 1
(satu) arbiter ditunjuk oleh Pembeli dan 1
(satu) sisanya ditunjuk secara bersama
oleh Para Pihak.
16.4. Putusan arbitrase yang diberikan
bersifat final, mengikat Para Pihak, dan
tidak dapat dipertentangkan, dan
mempunyai kekuatan hukum permanen
(sehubungan dengan hal tersebut, masing-
masing Pihak dengan ini menyatakan
tidak akan, dan
22
not be affected or impaired in any way. The Parties shall in
any such event execute such additional documents as they
are required in order to give effect to the provisions hereof
which is determined to be invalid, illegal or
unenforceable.
CLAUSE 16
GOVERNING LAW AND DISPUTE RESOLUTION
16.1. This Agreement shall be governed by and
construed in accordance with the laws of
the Republic of Indonesia.
16.2. If any dispute, controversy or difference
of any kind whatsoever (“Dispute”) arises
between the Parties, the Parties shall use
their best endeavor to settle such
Dispute amicably in the first instance by
mutual discussions between the Parties.
16.3. In an event the Parties have not reach a
settlement, the Parties agree to settle it
through the Indonesian National
Arbitration Board (hereinafter referred to
as "BANI"), with an arbitration panel
consisting of 3 (three) arbitrators in
which
1 (one) arbitrator is appointed by the
Seller, 1 (one) arbitrator is appointed by the
Purchaser and the remaining 1 (one) is jointly
appointed by the Parties.
16.4. The arbitration award granted shall be
final, binding on the Parties, and
incontestable, and shall have permanent
legal enforcement (in relation to which
each Party hereby declares not to, and
therefore waives any rights it may have
Paraf - Initials
Seller Purchaser
 dengan ini mengesampingkan hak-hak
yang mungkin dimiliki oleh Pihak tersebut
berdasarkan hukum atau yurisdiksi
manapun untuk, melakukan banding, atau
mengajukan keberatan atau meminta
suatu peninjauan atau pemeriksaan
kembali terhadap atau dari keputusan yang
telah diberikan tersebut).
PASAL 17
BIAYA DAN PENGELUARAN
Penjual akan menanggung seluruh ongkos dan
biaya yang wajar, yang dikeluarkan sehubungan
dengan negosiasi (apakah berhasil atau tidak),
persiapan, pelaksanaan dan penyampaian atas
setiap pengesampingan, penambahan atau
perubahan dari Perjanjian ini atau setiap
dokumen lainnya yang diadakan untuk hal ini,
termasuk namun tidak terbatas pada ongkos-
ongkos dan pengeluaran sendiri untuk
pengacara dan jasa lain.
PASAL 18
PENGALIHAN
Masing-masing Pihak tidak dapat mengalihkan
sebagian maupun seluruh hak dan
kewajibannya dalam Perjanjian ini (termasuk
setiap hak dan kewajiban dalam perjanjian
tambahannya) kepada pihak lain manapun
tanpa persetujuan tertulis dari pihak lainnya.
Setiap usaha untuk mengalihkan tanpa
persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Pihak
lainnya akan dianggap batal dan tidak berlaku.
23
under any law or jurisdiction to, appeal or raise
objection, or request for a review or re-examination, on
or of the award granted).
CLAUSE 17
FEES AND EXPENSES
The Seller shall bear all the reasonable fees
and expenses, incurred in connection with the
negotiation (whether successful or not),
preparation, implementation and delivery of
any waivers, addendums or amendments to
this Agreement or any other documents made
for this matter, including but not limited to
fees and expenses for lawyers and other
services.
CLAUSE 18
ASSIGNMENT
Each Party may not assign any and all of its
rights and obligations hereunder (including
any rights and obligations under any
agreement supplemental or ancillary hereto)
to any other person or entity without the prior
written consent of the other Party. Any
attempt to assign without prior written
consent of the other Party shall be null and
void.
Paraf - Initials
Seller Purchaser
 PASAL 19
LAIN-LAIN
19.1 Perjanjian ini mulai berlaku efektif pada
tanggal tersebut di atas.
19.2. Perjanjian ini merupakan
keseluruhan kesepakatan Para Pihak
sehubungan dengan pokok permasalahan
dalam Perjanjian ini dan akan
menggantikan seluruh komunikasi verbal
dan tertulis, pernyataan atau kesepakatan
sebelumnya sejauh hal tersebut
merupakan pokok permasalahan yang
sama.
19.3. Lampiran dan amandemen (apabila ada)
merupakan satu kesatuan yang tidak
terpisahkan dari Perjanjian ini.
19.4. Para Pihak setuju untuk mengabaikan
ketentuan dari Pasal 1266 dan Pasal 1267
dari Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
Indonesia tentang syarat batal yang perlu
dimohonkan oleh pihak-pihak melalui
hakim di pengadilan.
19.5. Perjanjian ini dapat ditandatangani secara
rangkapan (counterparts), masing-masing
akan dianggap sebagai dokumen asli,
namun semua rangkapan tersebut secara
bersama-sama merupakan satu dokumen
dan instrumen yang sama.
24
CLAUSE 19
MISCELLANEOUS
19.1. This Agreement shall become effective
on the date mentioned above.
19.2. This Agreement sets out the entire
agreement and understanding between
the Parties with respect to the subject
matter hereof, and supersedes all prior
verbal or written communications,
representations or agreements to the
extent they relate to the same subject
matter.
19.3. Schedule and the amendment (if any)
shall form an integral and inseparable
part of this Agreement.
19.4. The Parties agree to ignore the
provisions of Article 1266 and Article
1267 of the Indonesian Civil Code
concerning the void conditions that need
to be requested by the parties through a
judge in court.
19.5. This Agreement may be executed in
counterparts, each of which shall be
deemed as the original, but all of which
shall together constitute one and the
same instrument.
Paraf - Initials
Seller Purchaser
DEMIKIANLAH, Para Pihak yang disebutkan IN WITNESS WHEREOF, the Parties mentioned
dalam Perjanjian ini menandatangani Perjanjian herein have executed this Agreement on the
ini pada tanggal sebagaimana disebutkan di date first written above.
atas.

Tandatangan pada Halaman Berikutnya – Signatures on the Following Pages

PENJUAL – SELLER PEMBELI – PURCHASER

Nama/Name : Mr. Nama/Name :

Jabatan/Title : Director Jabatan/Title : Director
PT. XXCCCXXCCCCC XXXXXCCCCCCCC CO.,LTD

25
Paraf - Initials
Seller Purchaser