Menurut Muhammad Nur Hakim, tidak semua aspek agama

khususnya Islam dapat menjadi obyek studi. Dalam konteks Studi

Islam, ada beberapa aspek tertentu dari Islam yang dapat menjadi
Menurut M. Atho’ Mudzhar menyatakan bahwa obyek kajian islam
obyek studi, yaitu:
adalah substansi ajaran-ajaran islam, seperti kalam, fiqih dan
tasawuf. Dalam aspek ini agama lebih bersifat penelitian budaya 1. Islam sebagai doktrin dari tuhan yang kebenarannnya bagi
hal ini mengingat bahwa ilmu-ilmu keislaman semacam ini pemeluknya sudah final, dalam arti absolut, dan diterima
merupakan salah satu bentuk doktrin yang dirumuskan oleh secara apa adanya.
penganutnya yang bersumber dari wahyu Allah melalui proses 2. Sebagai gejala budaya yang berarti seluruh apa yang
penawaran dan perenungan. menjadi kreasi manusia dalam kaitannya dengan agama,
termasuk pemahaman orang terhadap doktrin agamanya.
3. Sebagai interaksi sosial yaitu realitas umat islam.

Pendapat Para Ahli Tentang

Menurut Drs. Burlian Somad mengatakan,
pendidikan Islam bertujuan membentuk individu
manjadi makhluk yang bercorak diri berderajat
tinggi menurut ukuran Allah dan isi pendidikannya
untuk mewujudkan tujuan itu adalah ajaran Allah.
Studi Islam
Menurut Prof. Dr. Omar Muhammad al-Touny al-
Sumber :
Syaebani, pendidikan Islam adalah usaha mengubah
http://repository.iainkudus.ac.id
tingkah laku individu dalam kehidupan pribadinya atau
/1027/5/05%20BAB%20II.pdf
kehidupan kemasyarakatannya dan kehidupan dalam
https://an-nur.ac.id/pengertian- alam sekitarnya melalui proses kependidikan.
studi-islam-ruang-lingkup-
tujuan-dan-pendekatan-dan-
metodologi-studi-islam/

M. Suyudi menjelaskan, Pendidikan Islam adalah segala upaya atau

proses yang dilakukan untuk membimbing tingkah laku manusia
baik individu maupun sosial, untuk mengarahkan potensi baik
potensi dasar (fithrah) maupun ajar yang sesuai fitrahnya melalui
proses intelektual dan spiritual berlandaskan nilai Islam untuk
Pendidikan menurut Zakiyah Drajat merupakan pendidikan yang
lebih banyak ditunjukkan kepada perbaikan sikap mental yang akan
terwujud dalam amal perbuatan, baik bagi keperluan diri sendiri
maupun orang lain yang bersifat teoritis dan praktis.

mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.