Anda di halaman 1dari 45

Pertemuan 4

▪ BIDANG USAHA UMKM

▪ ASPEK-ASPEK PENGELOLAAN UMKM


UMKM

A. Ciri-Ciri Usaha Mikro

✓ Jenis barang yang dijual itu tidak selalu tetap atau sama,
artinya dapat berubah kapanpun.
✓ Tempat usahanya juga tidak menetap, artinya dapat
berpindah tempat sewaktu-waktu.
✓ Belum pernah melakukan dalam hal administrasi
keuangan, serta juga menggabungkan kekayaan keluarga
dengan keuangan usaha.
✓ Tetap dapat berkembang meski negara mengalami krisis
ekonomi.
✓ Tidak sensitif terhadap suku bunga.
Lanjutan…

✓ Pemilik usaha mikro ini biasanya jujur serta ulet


dan juga mau untuk dibimbing apabila menerima
pendekatan yang tepat.
✓ Sulit untuk mendapat bantuan kredit dari
perbankan
✓ Tenaga kerja yang dimiliki tidak banyak, sekitar 1
sampai 5 orang saja, termasuk juga anggota
keluarganya.
✓ Usahanya juga relatif kecil.
✓ Lokasi usaha itu berada di lingkungan rumah.
✓ Jarang terlibat dalam kegiatan atau aktivitas
ekspor-impor.
✓ Manajemen usaha juga dilakukan sendiri dengan
secara sederhana.
B. Ciri-Ciri Usaha Kecil

✓ Tidak mempunyai sistem pembukuan. Hal tersebut


mengakibatkan pengusaha kecil tidak dapat atau sulit
mendapat bantuan kredit dari perbankan.
✓ Sulit untuk dalam meningkatkan atau juga
memperbesar skala usahanya. Hal tersebut terjadi
disebabkan karena biasanya teknologi yang digunakan
memiliki sifat semi modern, bahkan juga ada yang
mengerjakan usaha kecil dengan secara tradisional
(tanpa teknologi).
✓ Tidak terlibat dalam aktivitas / kegiatan ekspor-impor.
✓ Modal yang dimiliki jumlahnya terbatas.
✓ Pemilik usaha kecil tidak dapat membayar gaji pegawai
dalam jumlah besar.
✓ Biaya produksi per unit lebih tinggi disebabkan karena pemilik usaha
kecil ini tidak mendapat diskon pembelian seperti yang didapat dari
perusahaan besar.

✓ Jenis produk yang dijual juga tidak banyak. Apabila produk baru mereka
tidak laku di pasaran, atau juga produk lamanya itu ketinggalan zaman,
usaha kecil tersebut bisa saja mengalami kebangkrutan.

✓ Kurang dapat dipercaya oleh masyarakat. Usaha kecil tersebut harus


berusaha dan juga memberikan bukti saat menawarkan produk baru.
Disebabkan, apabila reputasinya dulu itu kurang akan diperhitungkan
oleh masyarakat. Masyarakat akan cenderung menerima serta juga
menyukai produk dari perusahaan besar dikarenakan sudah memiliki
namanya sudah dikenal banyak orang.
C. Ciri-Ciri Usaha Menengah
✓ Memiliki manajemen usaha yang lebih baik dan lebih
modern. Adanya pembagian tugas yang jelas antara
bagian produksi, bagian pemasaran, bagian keuangan,
dsb.
✓ Pernah melakukan administrasi keuangan dengan cara
menerapkan sistem akuntansi secara teratur. Hal ini
akan mempermudah pihak tertentu dalam melakukan
pemeriksaan dan juga penilaian.
✓ Memberikan jaminan sosial kepada para pekerja,
seperti jamsostek, jaminan kesehatan, dsb.
✓ Telah mengurus segala persyaratan legalitas, seperti
izin tetangga, izin usaha, NPWP, izin tempat, dan lain
sebagainya.
Bidang Usaha UMKM
A. PERTANIAN, PERBURUAN, DAN KEHUTANAN
01 PERTANIAN DAN PERBURUAN
011 PERTANIAN TANAMAN PANGAN, TANAMAN
PERKEBUNAN, DAN HORTIKULTURA
✓ Pertanian tanaman pangan dan perkebunan, meliputi: pertanian
padi, palawija, perkebunan tebu, tembakau, karet, tanaman bahan
baku tekstil (kapuk, kapas, rosela, rami, yute, linen, agave, abaca
dan kenaf), tanaman obat/bahan farmasi (kina, jahe, adas,
kapulaga, kunyit, temulawak, temugiring, orang-aring, iles-iles,
pinang, gambir, jarak), tanaman minyak atsiri (sereh wangi, nilam,
menthol, cendana, kenanga, ilang-ilang), dan tanaman lainnya
(pupuk hijau, tanaman penutup tanah, dan tanaman pakan ternak
seperti: rumput gajah, murbei).
✓ Pertanian hortikultura sayuran dan bunga-bungaan, meliputi:
pertanian hortikultura sayuran yang dipanen sekali (bawang merah,
bawang putih, kentang, kubis, petsai/ sawi, wortel dan lobak,
termasuk bayam dan kangkong yang dipanen dengan akarnya);
hortikultura sayuran yang dipanen lebih dari sekali (kacang panjang,
kacang merah, cabe, tomat, terong, buncis, ketimun, labu siam,
bayam, kangkung dan jamur); hortikultura bunga-bungaan (anggrek,
mawar, melati, dan sedap malam), termasuk tanaman hias yang
dipanen selain bunganya, serta pembibitan dan pembenihan
hortikultura sayuran dan bunga-bungaan.

✓ Pertanian buah-buahan, perkebunan kelapa dan kelapa sawit,


perkebunan tanaman untuk minuman, perkebunan jambu mete, dan
perkebunan tanaman untuk rempah, meliputi: pertanian buah-
buahan musiman (rambutan, jeruk, durian, duku, semangka, dan
mangga), buah-buahan sepanjang tahun (pepaya, pisang dan nenas),
perkebunan kelapa, kelapa sawit, perkebunan tanaman untuk bahan
minuman (kopi, teh dan coklat), jambu mete, lada, cengkeh, tanaman
rempah lainnya (panili, kayu manis, dan pala).
012 PETERNAKAN
Golongan ini mencakup usaha peternakan yang menyelenggarakan
pembibitan untuk menghasilkan bibit, mani, dan mudigah.
Termasuk juga kegiatan budidaya ternak/ungags

013 KOMBINASI PERTANIAN ATAU PERKEBUNAN


DENGAN PETERNAKAN (MIXED FARMING)

Golongan ini mencakup usaha pertanian atau perkebunan yang


dikombinasikan dengan usaha peternakan, seperti dengan
peternakan sapi atau sapi potong yang unit kegiatan usahanya
tercampur dengan ratio spesialisasi kegiatan ini adalah kurang
dari 66 persen untuk salah satu kegiatannya. Pertanian
campuran, perkebunan campuran, dan peternakan campuran
diklasifikasikan berdasarkan kegiatan utamanya.
014 JASA PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN
PETERNAKAN
Golongan ini mencakup usaha atas dasar balas jasa (fee) atau
kontrak, seperti: pengolahan lahan pertanian, pemupukan,
penanaman bibit/benih, pengendalian hama penyakit dan tanaman
pengganggu, usaha pemanenan, jasa pasca panen (sortasi,
pengupasan, pengeringan dan pengepakan dari macam-macam
hasil pertanian), penyelenggaraan pengairan/ penyiraman,
penyediaan alat pertanian berikut operatornya (tidak termasuk
penyewaan khusus alat pertanian tanpa operatornya), pemeliharaan
dan perawatan alat pertanian, usaha yang bergerak dalam bidang
pelayan kesehatan/ pengobatan ternak, pemacekan ternak,
penetasan telur, dan pelayanan peternakan lainnya seperti:
pencukuran bulu ternak, pembersihan kendang ternak, termasuk
juga usaha pelayanan pencari rumput dan penggembalaan ternak.
015 PERBURUAN/ PENANGKAPAN DAN
PENANGKARAN SATWA LIAR
Golongan ini mencakup usaha
perburuan/ penangkapan satwa liar
dalam rangka pengendalian populasi
dan pelestarian. Termasuk usaha
pengawetan dan penyamakan kulit
dari furskin, reptil, dan kulit unggas
hasil perburuan dan penangkapan.
Serta usaha penangkaran,
pembesaran, penelitian untuk
pelestarian satwa liar, baik satwa laut
seperti walrus, seals dan satwa liar
darat
02 KEHUTANAN
020 KEHUTANAN

Golongan ini mencakup usaha persemaian/pembibitan,


penanaman, pemeliharaan, pemanenan hasil,
pengolahan, dan pemasaran jenis tanaman hutan.
Termasuk jasa perlindungan dan pelestarian alam,
reboisasi, rehabilitasi lahan dan usaha dalam rangka
penyiapan data dasar pengelolaan hutan (seperti:
survei pendahuluan dan survei ulang penilaian potensi
hutan, pengukuran dan penataan batas hutan dan
penafsiran potret udara)
B. PERIKANAN

05 PERIKANAN
050 PERIKANAN

Golongan ini mencakup usaha penangkapan, pembenihan,


danbudidaya ikan atau biota air baik di laut, perairan umum, air
tawar atau air payau. Pengumpulan komoditi laut, seperti mutiara,
bunga karang, coral dan algae. Termasuk kegiatan jasa perikanan
yang dilakukan atas dasar balas jasa (fee) atau kontrak, seperti jasa
pasca panen perikanan laut dan darat.
C PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN
10 PERTAMBANGAN BATUBARA, PENGGALIAN GAMBUT, GASIFIKASI
BATUBARA DAN PEMBUATANBRIKET BATUBARA
101 PERTAMBANGAN BATUBARA, PENGGALIAN GAMBUT, DAN
GASIFIKASI BATUBARA

Golongan ini mencakup usaha/ kegiatan operasi penambangan,


pengeboran berbagai kualitas batubara seperti: antrasit,
bituminous, subbitominous, lignit dan penggalian peat. Operasi
pertambangan tersebut meliputi penggalian, penghancuran,
pencucian, penyaringan, dan pencampuran serta penampungan.
Termasuk gasifikasi batubara di lokasi penambangan yaitu usaha
memproduksi gas dari batubara di lokasi penambangan (on site
gasification of coal).
102 PEMBUATAN BRIKET BATUBARA

Golongan ini mencakup usaha pembuatan briket dari


batubara, baik di lokasi penambangan maupun di
luar lokasi penambangan. Termasuk pula pembuatan
briket yang menggunakan batubara yang dibeli dari
pihaklain.
D. INDUSTRI PENGOLAHAN
E. LISTRIK, GAS, DAN AIR
F. KONSTRUKSI
G. PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN; REPARASI MOBIL, SEPEDA
MOTOR SERTA BARANG-BARANG KEPERLUAN PRIBADI DAN
RUMAH TANGGA
H. PENYEDIAAN AKOMODASI DAN PENYEDIAAN MAKAN MINUM
I. TRANSPORTASI, PERGUDANGAN, DAN KOMUNIKASI
J. PERANTARA KEUANGAN
K. REAL ESTATE, USAHA PERSEWAAN, DAN JASA PERUSAHAAN
L. ADMINISTRASI PEMERINTAHAN, PERTAHANAN DAN JAMINAN
SOSIAL WAJIB
M. JASA PENDIDIKAN
N. JASA KESEHATAN DAN KEGIATAN SOSIAL
O. JASA KEMASYARAKATAN, SOSIAL, DAN PERORANGAN
P. JASA PERORANGAN YANG MELAYANI RUMAH TANGGA
Q. BADAN INTERNASIONAL DAN BADAN EKSTRA INTERNASIONAL
LAINNYA
R. KEGIATAN YANG BELUM JELAS BATASANNYA
ASPEK-ASPEK PENGELOLAAN UMKM

Aspek Umum dan Legalitas


a. Sumber Daya Manusia
Bila usaha baru akan dimulai, maka sektor usaha yang cocok
adalah berdasarkan hobby dan kemampuan yang dimiliki.
Sebagai contoh; bila hobby-nya utak atik motor, sangat cocok
untuk buka usaha jasa bengkel motor, atau jual beli motor.

Sumber Daya Manusia, lebih melihat kemampuan pelaku


usaha dan atau karyawan yang dimiliki, apakah sektor usaha
membutuhkan keahlian tertentu dan sudah terpenuhikah
tenaga ahlinya. Misalkan usaha rumah makan, maka
dibutuhkan keahlian memasak yang enak, bergizi dan bersih.
b. Bagan Organisasi
Bila usaha memiliki beberapa karyawan, maka dibutuhkan bagan
organisasi atas jabatan, tugas dan wewenang, sehingga terlihat jelas
pembagian tugas dengan baik. Hal ini berguna sebagai bagian dari
standar operasional usaha yang berkesinambungan.

c. Pengalaman usaha
Bila usaha telah berjalan, tentu memiliki kinerja yang patut menjadi
bahan evaluasi dan pengalaman usaha tersebut. Usaha dengan tujuan
untuk berkembang, tentu menjadikan pengalaman kinerja sebagai
tolak ukur didalam peningkatannya. Pengalaman usaha akan menjadi
tolak ukur bagi pihak eksternal didalam melakukan kerjasama pada
usaha yang dikelola.
d. Kelengkapan perijinan
Pada pembahasan sebelumnya, telah diungkap perijinan untuk
usaha UMKM. Kelengkapan perijinan akan menjadi jaminan
keberlangsungan usaha dan penilaian bagi pihak eksternal yang
ingin bekerjasama dengan pelaku UMKM tersebut. Penngelolaam
UMKM dengan ijin yang lengkap, akan memicu pengembangan
usaha lebih lanjut.

e. Perencanaan Umum Usaha


Dengan evaluasi yang telah dikaji, nilai usaha telah berjalan
sebelumnya, akan dapat direncanakan secara umum
pengembangan usaha kedepan. Pengelolaan UMKM yang baik,
dimana senantiasa memikirkan peningkatan kinerja usaha dari
tahun ke tahun dengan perencanaan yang baik.
Aspek Pemasaran

a. Pelanggan

Istilah Pelanggan adalah Raja, masih tetap berlaku seiring pergantian


zaman. Pelaku usaha sangat membutuhkan pelanggan, sehingga
berupaya untuk terus menambah jumlah dan mempertahankan
pelanggan yang ada. Hubungan baik dengan pelanggan menjadi kunci
sukses didalam pengelolaan usaha. Guna menjaga hubungan yang baik,
tentu pelaku usaha harus menjaga kualitas dan sistem distribusi produk
yang dijual.

Hubungan dengan pelanggan juga menyangkut kepercayaan pelaku


usaha didalam memberikan piutang, dimana akan menjadi penilaian
kinerja yang baik, bila pengelolaan piutang dapat dilakukan dengan baik.
b. Piutang

Salah satu strategi pengelolaan usaha adalah melakukan


penjualan dengan sistem piutang. Tentu pemberian
piutang kepada pelanggan, dengan kriteria tertentu, baik
dari sisi pengenalan yang baik kepada pelanggan, rutinitas
pembelian pelanggan pada produk pelaku usaha, maupun
sebagai strategi dalam persaingan produk sejenis.

Pelaku usaha harus memiliki standar operasional didalam


kebijakan pemberian piutang kepada pelanggan, baik
kriteria pelanggan, jangka waktu piutang maupun syarat
pembeliaan lainnya.

Pengelolaan piutang yang baik, akan dapat meningkatkan


kinerja pengembangan usaha dan penilaian baik oleh
pihak eksternal.
c. Persaingan Usaha

Persaingan dapat terjadi baik produk sejenis maupun produk


substitusi. Persaingan penjualan pada dasarnya terjadi atas
harga, kualitas, system pembayaran dan pelayanan, baik
pelayanan saat penjualan maupun saat distribusi dan purna jual.
Sebagai pelanggan tentu ingin mendapatkan produk berkualitas,
dengan harga yang murah, memiliki nilai manfaat tinggi dan
adanya garansi.
Sebagai pelaku usaha, lakukanlah pengelolaan usaha dengan
memperhatikan apa yang diharapkan oleh pelanggan untuk
memenangkan persaingan.
d. Promosi Produk
Salah satu kunci sukses penjualan produk, adalah adanya promosi
yang baik, dan menarik perhatian pelanggan untuk membelinya. Era
digitalisasi saat ini, mengharuskan pelaku usaha UMKM untuk dapat
menggunakan penjualan secara Online, dikemas dengan iklan
promosi yang memberikan kesan baik pada pelanggan.
Saatnya pelaku UMKM memiliki pengetahuan yang baik pada
teknologi digitalisasi, serta memiliki media sosial yang dapat
menunjang promosi penjualan produknya.
e. Alur distribusi
Pengiriman produk kepada pelanggan menjadi hal
penting yang patut diperhatikan, seiring perkembangan
digitalisasi. Cukup banyak perusahaan yang dapat
membantu didalam alur distribusi produk kepada
pelanggan, sebagai bagian dari layanan kepada
pelanggan. Pelaku UMKM agar lebih banyak mengenal
dan bekerjasama dengan perusahaan jasa pengiriman
barang, guna membantu layanannya.
Aspek Produksi
a. Supplier
Meskipun pelaku usaha dalam hal hubungan dengan supplier
menjadi pelanggan bagi supliernya, bukan berarti menjaga
hubungan hal yang disepelekan. Untuk keberlangsungan produksi
dan penjualan, pelaku usaha tetap harus dapat menjaga
hubungan baik dengan supplier, guna kontinuitas produksi
maupun penjualan. Nilai tawar pelaku usaha didapat dari harga
yang murah (bersaing) dari supplier, pembayaran secara tempo
(hutang). Hal ini hanya akan didapat oleh pelaku usaha, bila telah
menunjukan hubungan yang baik, dari sisi integritas dan kinerja
pembeliaan.
Adanya baiknya pelaku usaha memiliki beberapa supplier,
sehingga tidak bergantung pada supplier tertentu saja. Hal ini
guna mengantisipasi pengadaan bahan baku maupun barang jadi
yang akan dijual atau diproses produk oleh pelaku usaha, selain
meningkatkan daya tawar.
b. Sistem Pembayaran
Daya tawar pelaku usaha kepada supplier akan semakin
meningkat seiring kinerja usaha dimana penjualan semakin
berkembang, dan pembayaran dilakukan tepat pada waktunya.
Beberapa supplier sangat berkepentingan dengan pelaku usaha
seperti itu, dimana pihak supplier berpotensi memberikan sistem
tempo pembayaran yang lebih baik, bahkan bersifat konsinyasi,
dimana produk terjual, baru dilakukan pembayaran kepada
supplier.

Perlu menjadi perhatian pelaku usaha, bahwa ada supplier


menetapkan harga yang berbeda bila pembayaran dengan tempo
atau hutang. Biasanya bila pembeliaan dilakukan tunai, maka
pelaku usaha akan mendapatkan diskon (potongan) harga dari
supplier.
c. Proses Produksi
Bila usaha home industry, maka akan ada proses produksi dari
bahan baku manjadi barang jadi. Standarisasi proses produksi
menjadi hal yang cukup penting bagi pelaku usaha untuk
menghasilkan produk yang sama kualitasnya. Alur proses
produksi perlu dibuatkan mekanisme dan standar
operasionalnya. Standarisasi bukan hal yang tidak dapat
diubah, seiring meningkatkan kompetensi pelaku usaha, serta
perkembangan permintaan pelanggan, maka bisa jadi proses
produksi dilakukan perubahan kearah kualitas yang lebih baik
lagi.

Bila pelaku usaha perdagangan, maka proses produksi adalah


mekanisme pengadaan produk jadi dari supplier hingga
produk sampai ke lokasi pelaku usaha. Perlu dibuatkan
standarisasi pengadaan produk jadi tersebut, baik dari sisi
penetapan harga, kualitas, dan system pembayaran.
d. Alur Distribusi
Proses pengadaan bahan baku maupun barang jadi untuk dijual
kembali, memerlukan dukungan distribusi yang baik. Ada
supplier yang hanya melayani pembelian dilokasi usaha supplier,
sehingga pelaku usaha harus menyiapkan alur distribusi baik
secara mandiri maupun melalui pihak lain.

Sebagai contoh, saat pelaku usaha melakukan pembelian bahan


baku antar pulai di Indonesia, dimana biasanya supplier
menetapkan syarat bahwa untuk pengiriman via kapal laut
disiapkan oleh pelaku usaha, maka harus memiliki jaringan atau
info jasa angkutan kapal.
Aspek Keuangan
a. Jurnal Keuangan
Ada 5 fungsi Jurnal keuangan yaitu :
1. Fungsi Pencatatan ; jurnal merupakan pencatatan yang lengkap
terperinci, artinya semua transaksi dengan sumbernya harus
dicatat tanpa ada yang ketinggalan.
2. Fungsi Analisa ; jurnal menganalisis transaksi untuk menentukan
akun yang harus di Debit maupun yang di Kredit.
3. Fungsi Historis ; jurnal merupakan kegiatan mencatat semua
transaksi keuangan secara kronologis atau berurutan sesuai
dengan tanggal terjadinya.
4. Fungsi Informatif; jurnal memberikan keterangan kegiatan
perusahaan secara jelas.
5. Fungsi Instruksi; jurnal merupakan perintah memposting dalam
buku besar baik yang di Debit maupun yang di Kredit sesuai hasil
analisis dalam jurnal
Jurnal umum
Pengertian dari jurnal umum adalah jurnal yang digunakan
untuk mencatat seluruh aktivitas transaksi keuangan secara
kronologis dan terperinci.
Contoh :
Jurnal Umum Periode 31 Juli 2020
Jurnal Khusus
Merupakan sebuah jurnal yang lazimnya digunakan dalam
pencatatan bukti transaksi keuangan yang ditimbulkan oleh
transaksi-transaksi yang serumpun atau sejenis. Misalnya bukti
transaksi faktur penjualan, bukti faktur penjualan sebagai bukti
telah terjadinya transaksi penjualan dengan kredit akan dicatat
kedalam jurnal khusus penjualan
b. Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi dapat memberikan informasi situasi usaha


dalam perusahaan dalam perusahaan dalam satu periode
tertentu. Laporan laba rugi harus di buat dalam siklus operasi
atau periode tertentu untuk mengetahui jumlah pendapatan
(penjualan) dan biaya yang dikeluarkan sehingga dapat di
ketahui perusahaan mengalami keuntungan atau kerugian.

Berikut beberapa fungsi laporan laba rugi, yaitu :


✓ Memberikan informasi untuk pengguna keuangan perusahaan
tentang keuntungan atau kerugian yang di peroleh perusahaan
dalam satu periode tertentu.
✓ Menunjukkan tren perusahaan selama periode tertentu dengan
membandingkan laba dan rugi perusahaan dari tahun ke tahun.
✓ Menganalisa sumber keuntungan paling besar yang di
hasilkan dan juga menunjukkan sumber pengeluaran
terbesar dalam memakan biaya.
✓ Sebagai alat bantu untuk menghitung serta menganalisis
pertumbuhan perusahaan.
✓ Menjadi pedoman perusahaan untuk mengembangkan
usaha dan meningkatkan keuntungan.
✓ Sebagai gambaran perusahaan secara keseluruhan di
hadapan calon investor dan kreditur yang akan melakukan
kerjasama dengan perusahaan.
✓ Sebagai media bagi perusahaan untuk melakukan evaluasi.
Pengguna Laporan Laba Rugi

Secara umum terdapat 2 (dua) kelompok pengguna laporan laba


rugi, yaitu :

✓ Pengguna Internal
Laporan laba rugi dapat digunakan oleh manajemen perusahaan
untuk menganalisa usaha mereka secara keseluruhan dan
sebagai pedoman untuk mengambil keputusan penting.

✓ Pengguna Eksternal
Laporan laba rugi juga dapat digunakan oleh pengguna eksternal
seperti investor dan kreditur serta pihak-pihak di luar
perusahaan yang tidak memiliki sumber informasi perusahaan.
Bagi investor, laporan laba rugi ini sangatlah penting karena
sangat terkait dengan keputusan mereka untuk
menginvestasikan modal mereka pada perusahaan.
Bentuk Laporan laba rugi

✓ Single Step Model


Single Step Model adalah bentuk laporan laba rugi yang tidak
terdapat pengelompokan atas pendapatan dan biaya dalam
kelompok-kelompok usaha dan diluar usaha namun hanya di
pisahkan antara pendapatan dan laba dengan biaya kerugian.

✓ Multi Step Model


Multi Step Model adalah bentuk laporan rugi yang dilakukan
dengan pengelompokan pendapatan dan biaya yang di susun
di dalam urutan tertentu
c. Neraca
Merupakan suatu daftar yang menggambarkan aktiva (harta
kekayaan), utang-utang dan modal yang dimiliki oleh suatu
perusahaan pada suatu saat tertentu.
Manfaat Neraca

✓ Meningkatkan suatu akuntabilitas untuk para manajer baik pada


kepala daerah dan para pejabat pemda ketika mereka menjadi
bertanggung jawab tidak hanya pada kas masuk dan kas keluar,
tetapi juga pada aset dan utang yang mereka kelola;
✓ Meningkatkan transparansi dari kegiatan pemerintah. Pemerintah
umumnya mempunyai jumlah aset yang sangat signifikan dan
utang, pengungkapan atas informasi ini merupakan suatu elemen
dasar dari transparansi fiskal dan akuntabilitas.
✓ Memfasilitasi suatu penilaian posisi keuangan dengan
menunjukkan semua sumber daya dan kewajiban.
✓ Memberikan suatu informasi yang lebih luas yang dibutuhkan
untuk pengambilan keputusan.
Unsur – Unsur Neraca

Aktiva (Aset)
Aktiva atau aset adalah suatu kekayaan yang dimiliki oleh suatu
entitas bisnis yang diharapkan memberikan manfaat usaha di
masa depan. Aktiva juga dapat dibedakan menjadi dua jenis,
yaitu:

✓ Aktiva Lancar
Aktiva lancar adalah suatu aset yang umur kegunaannya
untuk jangka pendek. Proses pencairan pada aktiva lancar ini
kurang dari atau maksimal 1 tahun.
Beberapa yang termasuk di dalam aktiva lancar adalah ; Kas,
Piutang, Persediaan, Biaya dibayar dimuka dan lain-lain.
✓ Aktiva Tetap

Aktiva tetap adalah suatu aset yang umur kegunaannya untuk


digunakan dalam jangka waktu yang panjang, lebih dari
setahun. Aset ini umumnya digunakan untuk kepentingan
operasional suatu perusahaan.
Beberapa yang termasuk dalam aktiva tetap adalah; Tanah,
Gedung, Mesin, Peralatan.

Aset pada jenis ini mengalami penyusutan karena


penggunaan dan berkurangnya masa pakai.
Selain itu, aktiva tetap juga memiliki bentuk lain, yaitu suatu
aktiva tetap tak berwujud. Beberapa yang termasuk aktiva
tetap tak berwujud adalah; Hak Paten, Hak Cipta, Merk
Dagang, Hak Sewa dan lain-lain.
✓ Pasiva (Liability)
Pasiva adalah suatu hal kewajiban pembayaran yang harus dilakukan
oleh suatu entitas bisnis kepada pihak lain, baik dalam jangka panjang
maupun jangka pendek. Beberapa yang termasuk di dalam pasiva
adalah; Hutang Usaha, Pendapatan dibayar dimuka, Hutang Investasi

Pasiva atau kewajiban juga dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :

a. Utang Jangka Panjang


Utang jangka panjang adalah setiap utang yang periode
pembayarannya relatif sangat lama. Beberapa yang termasuk utang
jangka panjang diantaranya sebagai berikut :tang obligasi (bond
payable), Utang hipotek (mortage payable), dll

b. Utang Jangka Pendek


Utang jangka pendek adalah semua utang yang harus dibayarkan
dalam waktu relatif yang lama, paling lambat satu tahun
✓ Modal (Equity)
Modal adalah uang atau barang yang dipakai sebagai
dasar untuk dapat melakukan suatu pekerjaan. Dalam
hal ini modal dalam neraca adalah salah satu saldo
dari modal akhir sebuah perusahaan dalam satu
periode akuntansi.

Dengan kata lain, modal atau equity merupakan


selisih atau nilai lebih assets yang dikurangi dengan
liabilities.

Equity = Asset – Liability


Latihan Pertemuan 4
1. Pengumpulan komoditi coral dan algae masuk dalam sektor usaha :
a.Pertambangan
b.Pertanian
c.Peternakan
d.Kehutanan
e.Perikanan
2. Suatu kekayaan yang dimiliki oleh suatu entitas bisnis yang
diharapkan memberikan manfaat usaha di masa depan,
disebut :
a. Asset
b. Aktiva Lancar
c. Modal
d. Laba
e. Neraca

3. Suatu kewajiban pembayaran yang harus dilakukan oleh


suatu entitas bisnis kepada pihak lain, baik dalam jangka
panjang maupun jangka pendek, disebut :
a. Hutang
b. Aktiva
c. Pasiva
d. Laba Rugi
e. Neraca
4. Dari pernyataan karakteristik dalam pencatatan jurnal
keuangan akuntansi, mana yang benar :

a. Apabila HARTA bertambah, maka akan dicatat sebagai kredit.


Jika berkurang, maka akan dicatat sebagai debet.
b. Jika BIAYA bertambah, maka akan dicatat sebagai kredit.
Apabila berkurang, maka akan dicatat sebagai debet.
c. Apabila UTANG bertambah, maka akan dicatat sebagai debet.
Jika berkurang, maka akan dicatat sebagai kredit.
d. Jika MODAL bertambah, maka akan dicatat sebagai debet.
Apabila berkurang, maka akan dicatat sebagai kredit.
e. Apabila PENJUALAN bertambah, maka akan dicatat sebagai
kredit. Jika berkurang, maka akan dicatat sebagai debit.
5. Jurnal umum adalah :

a. yang digunakan untuk mencatat seluruh aktivitas


transaksi keuangan secara kronologis dan terperinci.
b. Jurnal yang lazimnya digunakan dalam pencatatan bukti
transaksi keuangan yang ditimbulkan oleh transaksi-
transaksi yang serumpun atau sejenis
c. Jurnal yang memberikan informasi situasi usaha dalam
perusahaan dalam perusahaan dalam satu periode
tertentu.
d. Jurnal sebagai alat bantu untuk menghitung serta
menganalisis pertumbuhan perusahaan.
e. Dapat digunakan oleh manajemen perusahaan untuk
menganalisa usaha mereka secara keseluruhan dan
sebagai pedoman untuk mengambil keputusan penting.

Anda mungkin juga menyukai