Anda di halaman 1dari 6

Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja Individu Unit GS & Logistik

Dengan Metode Management By Objective

Design Of Individual Perfomance Measurement System Of GS &


Logistic Unit With Management By Objective Method
1st Fadilla Zara Larashati 2nd Christanto Triwibisono 3rd Atya Nur Aisha
Universitas Telkom Universitas Telkom Universitas Telkom
Fakultas Rekayasa Industri Fakultas Rekayasa Industri Fakultas Rekayasa Industri
Bandung, Indonesia Bandung, Indonesia Bandung, Indonesia
fadillazl@telkomuniversity.ac.id christanto@telkomuniversity.ac.id atyanuraisha@telkomuniversity.ac.id

Abstrak Abstract
PT XYZ merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang PT XYZ is a State-Owned Enterprise (BUMN) engaged in
bergerak dibidang jasa layanan Teknologi Informasi dan Information and Communication Technology (ICT) services and
Komunikasi (TIK) dan jaringan telekomunikasi yang telecommunications networks that operate customer service in
mengoperasikan pelayanan pelanggan disetiap wilayahnya. each region. In 2022, there will be a decrease in the achievement
Pada Tahun 2022, terjadi penurunan pencapaian target kinerja of performance targets in the GS & LOG unit due to individual
pada unit GS & LOG yang disebabkan oleh pengukuran performance measurements not being able to measure employee
kinerja individu yang tidak dapat mengukur kinerja karyawan. performance. Current performance measurement does not
Pengukuran kinerja saat ini kurang mendukung karyawan support employees in completing work. Current performance
dalam menyelesaikan pekerjaan. Pengukuran kinerja saat ini measurement does not have criteria that support employee
tidak memiliki kriteria yang mendukung hasil kinerja performance results. In addition, current performance
karyawan. pengukuran kinerja saat ini tidak dapat melakukan measurements cannot evaluate employee performance so there is
evaluasi terhadap kinerja karyawan sehingga tidak ada no feedback on poor employee performance results. Then the
feedback terhadap hasil kinerja karyawan yang buruk. Maka proposed individual performance measurement design will be
akan dilakukan perancangan pengukuran kinerja individu carried out using the Management By Objective (MBO) method.
usulan dengan metode Management By Objective (MBO).

Hasil rancangan pengukuran kinerja individu dengan metode Based on the results of the individual performance measurement
management by objective (MBO) pada unit GS & LOG design using the management by objective (MBO) method in GS
didapatkan bahwa pengukuran kinerja usulan memiliki kriteria & LOG unit, it was found that the proposed performance
yang relevan dengan target pencapaian unit GS & LOG measurement has criteria that are relevant to the target
sehingga dapat membantu unit GS & LOG dalam mencapai achievement of the GS & LOG unit so that it can assist the GS &
target kinerja unit GS & LOG. Dalam proses pengukuran LOG unit in achieving the performance target of the GS & LOG
kinerja usulan dengan menetapkan sasaran kinerja individu unit . In the proposed performance measurement process by
dan tujuan masing-masing karyawan berdasarkan tiga kriteria setting individual performance goals and objectives for each
pengukuran kinerja yang relevan yaitu kualitas, kuantitas, dan employee based on three relevant performance measurement
ketepatan waktu sehingga dapat membantu setiap karyawan criteria, namely quality, quantity, and timeliness so that it can help
untuk megetahui apa, bagaimana, dan kapan tugasnya agar each employee to know what, how, and when his task is to be
tercapai. achieved.

Kata kunci— Pengukuran Kinerja Individu, Unit GS & LOG, Keywords— Individual Perfomance measurementl, GS & LOG
Management By Objective (MBO) Unit, Management By Objective (MBO)

I. PENDAHULUAN
PT XYZ merupakan Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) yang bergerak dibidang jasa layanan Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) dan jaringan
telekomunikasi mengoperasikan pelayanan pelanggan
disetiap wilayahny. PT XYZ memiliki 11 unit salah satu
diantaranya adalah unit GS & LOG. Unit GS & LOG
merupakan unit yang bertanggung jawab untuk memenuhi
segala aspek kebutuhan perusahaan dari Asset, facility
support, logistic, legal, communication, secretariate, security
dan safety. Penelitian ini akan berfokus kepada unit GS &
LOG dikarenakan peneliti menemukan fakta bahwa ternyata
unit GS & LOG memiliki pencapaian kinerja paling rendah
pada tahun 2022. Gambar 1 merupakan rekapitulasi
pencapaian kinerja pada setiap unit PT XYZ. Gambar 1 Pencapaian Kinerja unit Tahun 2022
3. Reviewing/Apraising
salah satu permasalahan yang menyebabkan unit GS & 4. Developing/Rewarding
LOG menjadi unit dengan pencapaian terendah C. Pengukuran Kinerja
dikarenakan penurunan pada salah satu pencapaian target Pengukuran kinerja adalah suatu alat manajemen untuk
kinerja unit GS & LOG yaitu target pencapaian kinerja meningkatkan kualitas, pengambilan keputusan, dan
transaksi pada aplikasi PaDi. Penurunan pencapaian target akuntabilitas[4]. Pengukuran kinerja merupakan proses
transaksi pada aplikasi PaDi disebabkan oleh perilaku mencatat dan mengukur pencapaian pelaksanaan kegiatan
karyawan yang menunda pekerjaanya sehingga terjadi dalam arah pencapaian misi (mission accomplishment)
keterlambatan pada pencapaian target transaksi pada melalui hasil-hasil yang disampaikan berupa produk, jasa,
aplikasi PaDi. Selain itu, target pencapaian kinerja yang ataupun suatu proses [5].
mengalami penurunan adalah pencapaian kinerja NTE.
Penyebab terjadi penurunan target kinerja tersebut adalah D. Management By Objective (MBO)
keterlambatan dalam mengumpulkan NTE, keterlambatan Management By Objective (MBO) merupakan metode
tersebut terjadi dikarenakan data informasi pelanggan yang dimana atasan dan bawahan merencanakan, mengatur,
akan dikunjungi tidak lengkap. berkomunikasi. Agar manajemen kinerja lebih efektif baik
Pada pengukuran kinerja eksisting tidak terdapat atasan atau bawahan harus secara aktif terlibat dalam
aspek-aspek yang dapat membantu karyawan dalam proses penentu tujuan. Management By Objective
menyelesaikan pekerjaanya. Permasalahan penurunan merupakan metode pengukuran kinerja mudah
pencapaian target kinerja unit GS & LOG disebabkan oleh diimplementasikan dan dapat mengevaluasi dan memantau
faktor man, method, dan material. Maka dari itu, setiap step-step proses pencapaian kinerja karyawan.
didapatkan usulan perancangan pengukuran kinerja Elemen-elemen pada MBO adalah sasaran kinerja,
individu yang bisa menyelesaikan akar permasalahan indikator kinerja, standar hasil kerja, dan pengukuran.
pengukuran kinerja eksisting tidak dapat untuk mengukur Berikut merupakan proses implementasi metode
kinerja individu, keterlambatan pengumpulan perangkat pengukuran kinerja MBO [6].
NTE, dan target transaksi pada PaDi UMKM yang dimana
tujuan tugas akhir ini adalah merancang pengukuran 1. Menetapkan sasaran kinerja tiap individu dengan
kinerja individu yang bisa menjamin pencapaian kinerja
melakukan cascading.
unit GS & LOG. Metode Management By Objective
menjadi usulan perancangan pengukuran kinerja individu 2. Menetapkan tujuan tiap individu.
untuk menyelesaikan permasalahan pada unit GS & LOG. 3. Menetapkan kriteria/indikator pengukuran
Metode ini dinilai cocok dengan rancangan Tugas Akhir ini pencapaian tujuan.
memiliki tujuan untuk membuat pengukuran kinerja 4. Evaluasi kinerja karyawan
individu pada unit GS & LOG yang dapat membanti 5. Menetapkan tujuan kinerja selanjutnya setelah
karyawan menyelesaikan pekerjaan masing-masing berkonsultasi atau mendapatkan feedback dari
individu. Metode ini memiliki kelebihan dapat memotivasi
atasan.
karyawan, dapat mengevaluasi kinerja karyawan, dan
objektif dikarenakan terdapat faktor pengukuran kinerja
yang dapat membantu karyawan untuk mengetahui Menurut Akdeniz (2015) metode MBO memiliki
kekurangan dan kesalahannya sehingga karyawan bisa kelebihan yaitu: [7].
menetapkan ulang tujuan kinerjanya setelah mendapatkan 1. Dalam melakukan penilaian dilakukan dengan
evaluasi dari atasan. objektif
2. Adanya komunikasi dan diskusi antar atasan dan
II. KAJIAN TEORI bawahan.
A. Kinerja 3. Meningkatkan efisiensi karyawan dengan arahan
Kinerja yaitu hasil kerja yang dicapai oleh pegawai atau yang sistermatis.
sekelompok pegawai dalam suatu organisasi sesuai dengan
wewenang atau tanggung jawab dalam suatu organisasi III. METODE PENELITIAN
bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan A. Mekanisme Pengumpulan Data
sesuai dengan moral dan etika [1]. Kinerja itu sebagai Terdapat beberapa tahapan yang dilakukan dalam
gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu melakukan pengumpulan data yang akan dikumpulkan
kegiatan/program dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi, yaitu data primer berupa wawancara dan untuk data
misi organisasi yang tertuang dalm strategi perencanaan sekunder yaitu didapatkan dari pendekatan studi
(strategic planning) suatu organisasi [2]. literatur.

B. Data Primer
B. Tahapan Manajemen Kinerja Data primer merupakan data sumber utama yang
Tahapan manajemen kinerja saling berhubungan dan didapatkan langsung dari Perusahaan. Pengumpulan
menyokong satu dengan yang lain. Berikut tahapan data primer dilakukan dengan wawancara dengam
manajemen kinerja [3]. menggunakan metode purposive sampling dengan
1. Directing/Planning mewawancara manajer unit GS & LOG sebagai berikut.
1. Wawancara
2. Managing/Supporting
Pada proses pengumpulan data dengan
mewawancarai manajer unit GS & LOG PT XYZ
didapatkan kondisi Perusahaann terkait permasalahan
yang ada pada Perusahaan yaitu penurunan
pencapaian target unit GS & LOG.
2. Observasi
Melakukan observasi terhadap kondisi aktual
pengukuran kinerja unit GS & LOG.

C. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari
perusahaan atau data yang didapatkan secara langsung. Gambar 2 Cascading
Data sekunder yang didapatkan yaitu profil perusahaan,
struktur organisasi Perusahaan, job description unit GS & Dari target kinerja tersebut akan menjadi ukuran kinerja
LOG dan target pencapaian unit GS & LOG. setiap individu dengan melakukan pemetaan target kinerja
setiap jabatan yang berkontribusi dalam pencapaian target
D. Tahap Perancangan kinerja unit GS & LOG guna memperjelas tugas/kegiatan
masing-masing karyawan. Gambar 2 terdapat teknisi,
Penyelesaian masalah pada penelitian ini yaitu asman, dan manajer yang berkontribusi dalam pencapaian
menggunakan metode Management by Objective (MBO) target kinerja unit GS & LOG.
untuk memberikan usulan perbaikan perancangan pada
sistem penilaian kinerja karyawan GS & LOG. Terdapat
beberapa tahapan dalam perancangan pengukuran individu 2. Pemetaan Target Kinerja Terhadap Individu
usulan unit GS & LOG.
Dengan melakukan pemetaan target kinerja setiap
1. Identifikasi sasaran kinerja jabatan yang berkontribusi dalam pencapaian target kinerja
2. Pemetaan target kinerja tethadap individu unit GS & LOG guna memperjelas tugas/kegiatan masing-
masing karyawan. Pada Tabel 1 terdapat teknisi, asman,
3. Penentuan Kriteria Penilaian dan manajer yang berkontribusi dalam pencapaian target
4. Pengukuran Kinerja Individu Menggunakan MBO kinerja unit GS & LOG.
5. Hasil pengukuran kinerja menggunakan MBO
Tabel 1 Pemetaan Target Kinerja Unit GS & LOG
Kemudian dilakukan simulasi pengukuran kinerja terhadap
karyawan unit GS & LOG lalu didapatkan hasil
pengukuran kinerja yang dilakukan oleh manajer unit GS
& LOG dimana pencapaian setiap karyawan sudah
mencapai target kriteria yang telah ditentukan.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil
A. Proses Perancangan
1. Identifikasi Sasaran Kinerja Unit

Mengidentifikasi kinerja unit dengan melakukan


cascading. Sebelum dilakukan pemetaan target kinerja
siapa saja yang terlibat dalam pencapaian kinerja maka
dilakukan identifikasi sasaran kinerja dengan melakukan
cascading dimana cascading adalah proses penjabaran
kinerja dan target kinerja secara vertikal dari level unit yang
lebih tinggi ke level individu yang lebih rendah
Metode cascading kinerja dimulai dengan
menetapkan sasaran kinerja unit GS & LOG yang
berorientasi hasil dengan memperhatikan target pencapaian
yang harus dicapai. Kemudian mengidentifikasi faktor
kunci yang mempengaruhi pencapaian sasaran kinerja unit
dan yang paling mempengaruhi hasil pencapaian sasaran
kinerja unit GS & LOG lalu dijadikan sebagai target kinerja
tiap individu. kemudian menentukan masing-masing target
kinerja individu dengan membagikan setiap kegiatan maka
setiap kinerja akan diketahui siapa melakukan apa beserta
target kinerja.
GS & LOG selaku pihak yang berkepentingan dalam
Dalam pemetaan target kinerja terhadap meninjau kinerja karyawan dan didapatkan kriteria terpilih
jabatan/individu pada Tabel 1 terdapat 3 target kinerja yang dari hasil dari wawancara dan diskusi manajer
paling mempengaruhi hasil pencapaian target unit GS & menginginkan faktor pengukuran yang berhubungan
LOG yaitu collection NTE, mencapai transaksi pada dengan hasil dan kualitas kerja dari target kinerja unit GS
aplikasi PaDi UMKM yang dilakukan oleh asman, lalu & LOG sehingga dari enam faktor pengukuran yang
survei kepuasan karyawan terhadap kenyaman lingkungan terpilih, manajer unit GS & LOG memilih tiga faktor yang
kerja. Dimana ketiga target tersebut tidak tercapai di tahun akan digunakan dalam pengukuran kinerja usulan .
2022. Dalam penilaian kinerja eksisting penilaian yang
digunakan menggunakan metode Objective & Key Result 4. Penjelasan Kriteria Pengukuran Kinerja Terpilih
dimana standar pencapaian diukur dari pencapaian target
keseluruhan satu perusahaan sehingga pengukuran ini tidak Tabel 3 Penjelasan Kriteria terpilih
objektif untuk menilai kinerja tiap individunya. Oleh sebab
itu, dilakukan penentuan kinerja masing-masing individu Indikator Keterangan Penjelasan
untuk mencapai target unit GS & LOG menggunakan Kuantitas Kemampuan yang Jumlah produk
penilaian kinerja usulan MBO. dimiliki individu yang
dalam dihasilkan
3. Penentuan Kriteria Pengukuran Kinerja menyelesaikan dalam
Penentuan pengukuran kinerja yang didapatkan dari hasil kerjaa yang mencapai
penelitian terdahulu diajukan kepada perusahaaan dan akan dikerjakan. tujuan
dipilih faktor apa saja yang sesuai dan dijadikan sebagai Kualitas Hasil yang
kriteria dalam pengukuran kinerja unit GS & LOG. Maka dihasilkan
didapatkan kriteria apa saja dari faktor-faktor yang dalam
terpilih: mencapai
Tabel 2 Pemilihan Indikator tujuan
Ketepatan Kemampuan Menyelesaikan
Faktor Penjelasan Waktu individu terkait pekerjaan
keprofesionalitas sesuai dengan
Kualitas Hasil dari kinerja yang di kerjakan dalam waktu yang
memenuhi target pencapaian yang menyelesaikan sudah
sudah ditentukan pekerjaan yang ditargetkan.
dikerjakan.
Kuantitas Jumlah produk yang dihasilkan sesuai
dengan target yang akan dicapai B. Hasil Rancangan
Setelah menentukan kriteria pengukuran kinerja setiap
Ketepatan Penyelesaian pekerjaan tepat waktu karyawan dan mengidentifikasi sasaran kinerja unit maka
Waktu sesuai dengan deadline yang sudah akan dibuat pengukuran kinerja usulan yang dimana dalam
ditetapka penilaian kinerja eksisting berfokus kepada pencapaian unit
bukan individu sehingga tidak mengukur pencapaian kinerja
Efektivitas Keberhasilan dalam menyelesaikan setiap karyawan sedangkan pengukuran kinerja usulan akan
pekerjaan mencapai target yang telah dilakukan dengan cara menetapkan target kinerja setiap
ditentukan. karyawan dengan spesifik yang nantinya akan diukur
perkembangan setiap periode dengan mempertimbangkan
Pengawasan Proses dalam mengerjakan pekerjaan penelitian terdahulu. Tabel 4 merupakan rancangan lembar
tanpa diperlukan pengawasan oleh penilaian kinerja masing-masing karyawan pada unit GS &
manajer tetapi keberhasilan dalam LOG.
menyelesaian pekerjaan tetap tercapai
Tabel 4 Format Pengukuran Kinerja Usulan
Kemampuan Kemampuan bekerja karyawan dalam
Bekerjaan menyelesaikan pekerjaan sehingga
hasil pekerjaan dapat berjalan dengan
lancar.

Tabel 2 menjelaskan faktor penentuan kriteria kinerja yang


berpengaruh terhadap pencapaian target kinerja karyawan
oleh sebab itu, faktor tersebut akan menjadi dasar
bagaimana kriteria pencapaian target unit GS & LOG.
Penentuan kriteria pada akan disesuaikan kembali dengan
job deskripsi dan pekerjaan yang dilakukan oleh setiap
karyawan unit GS & LOG yang dilakukan dengan
melakukan wawancara dan diskusi bersama manajer unit
Pada Tabel 3 penilaian kinerja usulan karyawan unit GS dimana letak kesahalan dan kekurangan terhadap
& LOG dengan metode management by objective (MBO) kinerja karyawan.
dapat membantu perusahaan dalam mengukur pencapaian 2. Pengukuran kinerja eksisting tidak terdapat
kinerja karyawan unit GS & LOG. Dengan menetapkan panduan dalam melakukan pengukuran kinerja
sasaran kinerja individu. Fungsi dari sasaran kinerja sedangkan pengukuran kinerja usulan terdapat
individu ini menjadi tujuan dan standar dari masing-masing panduan sehingga mudah dipahami saat
karyawan. Setelah melakukan penilaian kinerja dan melakukan pengukuran kinerja.
mendapatkan hasil penilaian kinerja masing-masing 3. Pengukuran kinerja eksisting tidak ada
karyawan. Kemudian terdapat evaluasi tiap target kinerja kemunikasi atasan dan bawahan dalam
individu dimana evaluasi tersebut membantu karyawan menetapkan tujuan kinerja sehingga karyawan
dalam memperbaiki kinerjanya sehingga terdapatnya tidak memahami hal-hal yang harus dikerjakan
komunikasi antara atasan dan bawahan. dan di prioritaskan sedangkan pengukuran kinerja
Tabel 5 merupakan panduan pengukuran kinerja untuk usulan terdapat komunikasi atasan dan bawahan
memperlihatkan bagaimana standar dari hasil kinerja dikarenakan menetapkan sasaran kinerja dengan
karyawan. berdiskusi bersama-sama dan karyawan
mengetahui harus melakukan apa, bagaimana, dan
Tabel 5 Panduan Pengukuran Kinerja Usulan kapan terkait pekerjaannya.

Rancangan pengukuran kinerja usulan terhadap


individu memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan
pengukuran kinerja usulan memiliki indikator yang relevan
dengan target pencapaian unit GS & LOG dimana
pengukuran kinerja usulan melakukan pengukuran kinerja
dengan objektif dan detail, terdapat komunikasi dan diskusi
antar atasan dan bawahan sehingga meningkatkan efisiensi
karyawan dengan arahan yang sistematis, serta terdapat
evaluasi terhadap kinerja pencapaian karyawan, dapat
mengetahui kekurangan dan kesalahan yang dilakukan
karyawan sehingga karyawan dapat menetapkan ulang
tujuan kinerjanya setelah mendapatkan evaluasi untuk
pencapaian target masa mendatang. Kekurangan yang
dimiliki oleh pengukuran kinerja usulan ini adalah
memiliki interpretasi tujuan yang bervariasi dikarenakan
memiliki masing-masing target kinerja pencapaian pada
tiap karyawan

Pada penelitian Muhammad Aufa Rizqullah mengenai


perancangan penilaian kinerja operator packing dengan
ukuran hasil dan perilaku dengan metode management by
objective dan behaviorally anchor rating scale di PT Incasi
Raya Padang. Dalam penelitian ini terdapat 4 kriteria dan 4
faktor dalam penilaiannya. . Dalam penelitian ini terdapat
kesamaan kriteria yaitu kualitas dan terdapat perbedaan
kriteria yaitu produktivitas, K3, dan kedisiplinan
dikarenakan menyesuaikan permasalahan pada PT Incasi
Raya Padang. PT Incasi Raya Padang berfokus terhadap
ukuran hasil dan ukuran perilakua karyawan unit
packing[9].
Pembahasan
Perbandingan Simulasi Hasil Perancangan
Pada penelitian Eko Nur Hidayat mengenai penilaian
Pengukuran Kinerja Usulan dan EksistingDengan
pegawai menggunakan metode management by objective
memandingkan hasil simulasi rancangan pengukuran
dan logika fuzzy. Dalam penelitian ini terdapat kesamaan
kinerja usulan dan pengukuran kinerja eksisting didapatkan
kriteria yaitu ketepatan waktu dan terdapat perbedaan
perbedaannya yaitu:
kriteria yaitu kehadiran, loyalitas, dan produktivitas karena
1. Pengukuran kinerja eksisting tidak memiliki
menyesuaikan permasalahan pada perusahaan yaitu
indikator penilaian kinerja yang relevan dengan
menilai kinerja karyawan dengam menilai prestasi
pekerjaan unit GS & LOG. Pengukuran kinerja
karyawan dengan bantuan metode fuzzifikasi dimana
eksisting hanya terdapat tujuan dan hasil tujuan
fuzzifikasi menilai kinerja karyawan dalam 3 fuzzy pada
yang harus dicapai tidak ada evaluasi terkait
tiap variabel/kriteria penilaian kinerja yang diberikan. [10].
kinerja individu. Pengukuran kinerja eksisting
hanya berfokus terhadap hasil rata-rata
pencapaian unit sehingga tidak memgetahui
Implikasi Manajerial [2] Konopaske, R., & Ivancevich, J. (2013).
Human Resource Management. New York:
Untuk mengoptimalkan rancangan pengukuran kinerja McGrawHill Irwin
usulan diperlukan untuk mempersiapkan beberapa hal [3] Jackson, R. L. (2004). Human Resource
seperti pihak yang berhubungan dalam pengukuran kinerja Management 10th Edition. Singapore: Cengage
perlu persiapan untuk mengimplementasikan yaitu manajer Learning Asia Pte Ltd.
perlu mensosialikasikan kepada karyawan unit GS & LOG
terkait pengukuran kinerja usulan dengan menjelaskan [4] Apak, S., Gümüş, S., Öner, G., & Gümüş, H. G.
indikator serta menjelaskan bagaimana proses penentuan (2016). Performance Appraisal and a Field
target kinerja masing-masing individu yang dimana Study. Procedian - Social and Behavioral
didapatkan dari hasil diskusi bersama-sama dengan Sciences, 229, 104–114.
beracuan terhadap ketika indikator pengukuran kinerja [5] Fisher, C. D., Schoenfeldt, L. F., & Shaw, J. B.
usulan sehingga meningkatkan komunikasi antara (2007). Human Resourse management. In
atasan dan bawahan dan karyawan menjadi lebih aktif dan Biztantra
berkontribusi besar dalam menentukan tujuan agar bisa [6] Ullah khan, M. F. (2013). Role of
mencapai target kinerja unit. Karyawan perlu Performance Appraisal System on Employees
diberitahukan bahwa pengukuran kinerja usulan Motivation. IOSR Journal of Business and
Management, 8(4), 66–83...
memberikan evaluasi/feedback agar karyawan termotivasi
untuk meningkatkan meningkatkan pencapaian target [7] Ivancevich, J. M., & Konopaske, R. (2013).
kinerja yang lebih baik untuk masa mendatang. Dengan Human resource management (12th ed.). Mc-
mensosialisasikan bagaiamana proses pengukuran kinerja Graw Hill
usulan diharapkan karyawan dapat memahami dengan baik [8] Xhavit Islami, E. M. (2018). Using
dan menghindari kesalahan dalam mengimplementasikan Management By Objective as a performance
pengukuran kinerja usulan sehingga dapat menjamin appraisal tool for employee satisfaction. Future
pencapaian kinerja unit GS & LOG. Business Journal, 94 – 108.
[9] Rizqullah, A. M. (2021). Perancangan
V. KESIMPULAN Penilaian Kinerja Operator Packing Dengan
Ukuran Hasil dan Perilaku Dengan Metode
Berdasarkan hasil rancangan pengukuran kinerja Management By Objective (MBO) dan
individu dengan metode management by objective (MBO) Behaviorally Anchored Rating Scaled di PT
pada unit GS & LOG didapatkan bahwa pengukuran Incasi Raya Padang. Industrial Engineering
kinerja usulan memiliki kriteria yang relevan dengan target Online Journal.
pencapaian unit GS & LOG sehingga dapat membantu unit [10] Hidayat, N. E. (2022). Penilaian Pegawai
GS & LOG dalam mencapai target kinerja unit GS & LOG. Menggunakan Metode Management By
Dalam proses pengukuran kinerja usulan dengan Objective dan Logika Fuzzy. Industrial
menetapkan sasaran kinerja individu dan tujuan masing- Engineering Online Journal.
masing karyawan berdasarkan tiga kriteria pengukuran
kinerja yang relevan yaitu kualitas, kuantitas, dan
ketepatan waktu sehingga dapat membantu setiap
karyawan untuk megetahui apa, bagaimana, dan kapan
tugasnya agar tercapai kemudian dengan melakukan
perancangan dan simulasi pengukuran kinerja usulan
didapatkan klasifikasi hasil rancangan pengukuran kinerja
usulan untuk 3 karyawan pada unit GS & LOG.
Pengukuran kinerja usulan juga memiliki panduan
standar pengukuran kinerja dengan hasil pengukuran
kinerja yang lebih detail, jelas,dan sistematis dalam
melakukan pengukuran kinerja. Dengan menetapkan target
kinerja masing-masing pekerjaan tiap karyawan dari segi
kriteria pengukuran kinerja yang jelas dan klasifikasi yang
menjadi acuan hasil pengukuran kinerja sebagai bahan
evaluasi kinerja karyawan dapat membantu karyawan
dalam memberbaiki kinerjanya untuk di masa depan
sehingga karyawan dapat menjamin pencapaian target
kinerja unit GS & LOG.

REFERENSI
[1] Kuvaas, B. (2006). Performance appraisal
satisfaction and employee outcomes:
Mediating and moderating roles of work
motivation. International Journal of Human
Resource Management, 17(3), 504–522.

Anda mungkin juga menyukai