DINAS KESEHATAN PUSKESMAS BAMBU ALAMAT : JLN. POROS BAMBU – KALUKKU KM. 08 DESA BAMBU, KODE POS 91514 KAB. MAMUJU
PENGELOLAAN OBAT HIGH ALERT (OBAT
YANG PERLU DIWASPADAI) No.Dokumen : 259/SOP-UKP/VIII/2019/PKM- BM SOP No.Revisi : 0 Tanggal terbit : 06 Agustus 2019 Halaman :1/2
PUSKESMAS NUNING KURNIATI
BAMBU NIP. 1982102320032004
1. Pengertian High-alert medication adalah obat yang harus diwaspadai karena
sering menyebabkan terjadi kesalahan atau kesalahan serius (sentinel event) dan obat yang berisiko tinggi menyebabkan Reaksi Obat yang Tidak Diinginkan (ROTD). Obat kewaspadaan tinggi merupakan sejumlah obat yang memiliki risiko yang dapat membahayakan pasien jika obat tersebut digunakan secara keliru. Obat yang tergolong kewaspadaan tinggi adalah obat-obat yang terlihat mirip dan kedengarannya mirip (Nama Obat Rupa dan Ucapan Mirip /NORUM, atau Look Alike Sound Alike/LASA), elektrolit konsentrasi tinggi, obat-obat sitostatika serta obat yang digunakan di UGD. 2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam melakukan pelayanan obat yang tergolong high alert. 3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Bambu Nomor :
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 74 tahun 2016
tentang standar pelayanan kefarmasian di Puskesmas. Direktorat Bina Farmasi Komunitas Dan Klinik Direktorat Bina Jendral Kefarmasian Dan Alat Kesehatan. Pedoman Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas. Jakarta. 2006rm kes RI No. 74 thn 2016 tentang standar pelayanan kefarmasian di Puskesmas. 5. Prosedur/ a. Petugas farmasi menerima obat dari gudang farmasi kabupaten Langkah- b. Petugas farmasi memisahkan obat yang tergolong high alert Langkah c. Petugas farmasi memberikan tanda pada obat jika belum terdapat tanda high alert pada kemasan obat d. Petugas farmasi menyimpan obat pada lemari yang disiapkan untuk obat yang termasuk high alert e. Petugas mencatat jumlah obat yang diterima pada kartu stok yang tersedia 6. Diagram Alir Menerima Obat dari Gudang Farmasi Kabupaten