Anda di halaman 1dari 4

JAWABAN UTS PENGEMBANGAN PESERTA DIDIK

NAMA : Alfira Khairunnisa Br Nadapdap

NIM: 2232121007

KELAS: DIK F’23

A. Pilihan Berganda

1.A

2. C

3.C

4.B

5.A

6.D

7.A

8.C

9.B

10.B

11. A

12.A

13.A

14.A

15. A

16. A

17.C

18.B

19.A

20.B
21.B

22.A

23.B

24.B

25.

B. ESSAY

1. kesulitan dalam Pemahaman Materi Pelajaran: Individu dengan ketidakmampuan


intelektual mungkin memiliki kesulitan dalam memahami materi pelajaran yang
diajarkan di kelas. Hal ini dapat membuat mereka merasa frustrasi dan tidak termotivasi
untuk belajar. Ketidakmampuan untuk mengikuti pelajaran dapat menjadi pemicu
kebosanan dan kenakalan, seperti mengganggu kelas atau tidak mengikuti
aturan.Kesulitan Berinteraksi dengan Teman Sebaya: Seseorang dengan
ketidakmampuan intelektual mungkin juga mengalami kesulitan dalam berinteraksi
dengan teman sebayanya. Hal ini bisa membuat mereka merasa dilindungi atau tidak
diakui oleh teman-teman sekelasnya. Rasa isolasi ini dapat memicu perasaan marah atau
frustrasi yang mungkin terjadi melalui kenakalan.Perasaan Rendah Diri: belajar dan
interaksi sosial yang buruk dapat merusak harga diri seseorang. Mereka mungkin merasa
lebih rendah daripada teman-teman sebayanya, yang dapat memicu perilaku kenakalan
sebagai upaya untuk mencari perhatian atau perasaan berkuasa.Tidak Mampu
Memahami Aturan dan Norma Sosial: Orang dengan ketidakmampuan intelektual
mungkin memiliki kesulitan dalam memahami aturan dan norma sosial yang berlaku di
kelas. Ini bisa mengakibatkan mereka melanggar aturan tanpa disengaja. Mereka
mungkin tidak sepenuhnya menyadari konsekuensi dari tindakan
mereka.Ketidakmampuan Mengatasi Frustrasi: membantu belajar dan interaksi sosial
yang sulit dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap frustrasi. Mereka mungkin
tidak tahu cara mengatasi emosi ini dengan cara yang sehat dan produktif, dan akhirnya
mengungkapkannya melalui kenakalan.Penting untuk diingat bahwa setiap individu
dengan ketidakmampuan intelektual adalah unik, dan respons terhadap situasi ini dapat
bervariasi. Faktor lain seperti dukungan dari guru, teman sebaya, dan keluarga juga
dapat mempengaruhi perilaku seseorang di dalam kelas. Oleh karena itu, penting untuk
mengakui kebutuhan khusus individu dengan ketidakmampuan intelektual dan
memberikan dukungan yang sesuai untuk membantu mereka mengatasi tantangan yang
mereka hadapi.

2. Proses Kognitif: Teori kognitif tekanan bahwa pembelajaran adalah hasil dari proses
kognitif, termasuk perhatian, persepsi, ingatan, pemecahan masalah, dan berpikir kritis.
Pembelajaran tidak hanya terjadi melalui penerimaan informasi secara pasif, tetapi
melalui proses mental yang aktif.Konstruksi Pengetahuan: Teori kognitif mengakui
bahwa individu secara aktif mengonstruksi pengetahuan mereka sendiri melalui
pengalaman dan interaksi dengan informasi. Artinya pembelajaran adalah proses
konstruktif di mana individu menghubungkan informasi baru dengan pengetahuan yang
sudah ada.Skema dan Konsep: Skema adalah struktur kognitif yang digunakan individu
untuk mengorganisasi dan menginterpretasikan informasi. Pembelajaran meliputi
pengembangan dan modifikasi skema serta pemahaman konsep baru melalui
penyesuaian skema yang ada.Kesalahan Sebagai Peluang Pembelajaran: Teori kognitif
menganggap kesalahan sebagai bagian alami dari pembelajaran. Kesalahan adalah
kesempatan untuk memahami konsep yang lebih baik dan mengukur pemahaman yang
salah. Oleh karena itu, proses pemecahan masalah dan eksperimen adalah elemen
penting dalam pembelajaran.Metakognisi: Individu belajar untuk memahami dan
mengatur proses belajar mereka sendiri. Ini mencakup pemahaman tentang strategi
belajar yang efektif, pemantauan kemajuan, dan kemampuan untuk mengatur perhatian
dan waktu secara efisien.Belajar Berpusat pada Masalah: Teori kognitif mendorong
pembelajaran yang berpusat pada pemecahan masalah, di mana individu dihadapkan
pada tugas-tugas atau masalah yang memerlukan pemikiran kritis, analisis, dan solusi. Ini
membantu mereka keterampilan mengembangkan pemecahan masalah yang
penting.Pengalaman Aktif: Pembelajaran yang efektif dalam teori kognitif melibatkan
pengalaman aktif, di mana individu berpartisipasi dalam tugas atau aktivitas yang
mengharuskan mereka untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan
mereka.Konteks dan Transfer: Teori kognitif tekanan pentingnya belajar dalam konteks
yang bermakna. Individu mungkin mengingat dan menerapkan pengetahuan yang
mereka pelajari jika mereka dapat mempelajarinya dengan situasi atau konteks yang
relevan.Keterlibatan Emosional : Emosi dapat mempengaruhi proses belajar. Teori
kognitif mengakui bahwa motivasi, minat, dan emosi individu dapat mempengaruhi
sejauh mana pembelajaran efektif terjadi.Penggunaan Sumber Daya Kognitif:
Pembelajaran yang efektif meliputi manajemen sumber daya kognitif, termasuk
perhatian, ingatan, dan pemikiran. Individu harus dapat mengatur sumber daya ini
dengan bijak untuk memfasilitasi pemahaman dan pembelajaran yang efektif.

3. Perkembangan Intelektual : Perkembangan intelektual melibatkan kemampuan


individu untuk memproses informasi, belajar, berpikir, dan memecahkan masalah. Ini
mempengaruhi cara individu memahami dunia di sekitarnya dan berinteraksi dengan
lingkungan mereka. Perkembangan intelektual yang baik dapat membantu individu
memahami bahasa, memproses informasi secara efektif, dan menggali pengetahuan
baru.Perkembangan Sosial : Perkembangan sosial melibatkan kemampuan individu
untuk berinteraksi dengan orang lain, memahami norma sosial, dan membangun
hubungan. Interaksi sosial mempengaruhi perkembangan bahasa karena bahasa adalah
alat komunikasi utama dalam interaksi sosial. Dalam konteks sosial, individu juga belajar
bagaimana menggunakan bahasa untuk berbagi gagasan, perasaan, dan informasi.

Perkembangan Emosi : Perkembangan emosi mempengaruhi cara individu bereaksi dan


mengelola perasaan mereka. Hal ini juga berdampak pada bahasa karena bahasa
digunakan untuk mengungkapkan emosi. Ketika individu berkembang secara emosional,
mereka belajar untuk mengidentifikasi perasaan mereka dan menggunakan kata-kata
untuk mengungkapkan apa yang mereka rasakan kepada orang lain.Bahasa : Bahasa
adalah alat komunikasi yang sangat penting. Kemampuan menggunakan bahasa dengan
baik memfasilitasi interaksi sosial, pertukaran informasi, serta perkembangan
intelektual. Bahasa juga memungkinkan individu untuk mengungkapkan emosi mereka
secara verbal, yang membantu dalam berkomunikasi secara efektif.Dengan demikian,
keempat aspek ini saling terkait dan berinteraksi dalam perkembangan individu.
Perkembangan bahasa membantu individu berkomunikasi dalam konteks sosial,
sehingga mendukung perkembangan sosial yang sehat. Sementara itu, perkembangan
intelektual membantu individu memproses informasi yang mereka terima melalui
bahasa dan menggunakannya untuk memahami dunia di sekitar mereka. Perkembangan
emosi mempengaruhi cara individu bereaksi terhadap situasi sosial, dan bahasa
digunakan untuk mengungkapkan perasaan. Secara keseluruhan, aspek keempat ini
membentuk fondasi perkembangan individu dan berperan penting dalam kehidupan
sehari-hari serta interaksi sosial mereka.

Anda mungkin juga menyukai