Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN KERJA &

EVALUASI
TIM PKBRS TRIBULAN I
TAHUN 2022

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO


0
RSUD Dr. R. SOSODORO DJATIKOESOEMO
Jl. Veteran No. 36 Bojonegoro Telp. (0353) 3412133
Email : rsudsosodoro@bojonegorokab.go.id / rsudsosodoro@yahoo.co.id
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...................................................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................2
BAB II TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS...................................................................3
BAB III SUMBER DAYA MANUSIA..........................................................................................4
A.POLA KETENAGAAN........................................................................................................... 4
B.KONDIS SAAT INI................................................................................................................. 4
C.EVALUASI............................................................................................................................. 5
D. ETIKA DAN DISIPLIN........................................................................................................... 5
BAB IV KINERJA DAN PRODUKTIVITAS................................................................................8
BAB V FASILITAS....................................................................................................................9
BAB VI PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN............................................11
BAB VII ANALISA HASIL KEGIATAN .....................................................................................14
BAB VIII PERMASALAHAN DAN HAMBATAN .......................................................................18
BAB IX RENCANA TINDAK LANJUT (ACTION PLAN) .........................................................19
BAB X KESIMPULAN ............................................................................................................20
BAB XI PENUTUP ..................................................................................................................21

1
BAB I
PENDAHULUAN

Berbagai upaya berkelanjutan dari tahun ke tahun telah dilaksanakan oleh


RSUD DR. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro, hal ini tidak lain sebagai upaya
peningkatan mutu pelayanan rumah sakit rujukan di wilayah kabupaten Bojonegoro
maupun dari luar kabupaten Bojonegoro. Demikian pula PKBRS yang merupakan
bagian dari program RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro tidak luput
dari usaha - usaha dalam meningkatkan pelayanan prima tersebut.
Banyak upaya yang bisa dilakukan, namun upaya tersebut hendaknya tetap
mengacu pada kemampuan yang dimiliki RSUD DR. R. Sosodoro Djatikoesoemo
Bojonegoro sehingga jangan sampai mengakibatkan laju perkembangan rumah
sakit terhambat.
Pelayanan Keluarga Berencana Rumah Sakit (PKBRS) di RSUD Dr. R.
Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro tentunya memiliki beberapa indikator tertentu
dalam upaya peningkatan pelayanan, oleh karena itu melalui pelaporan kegiatan ini
nantinya akan menjadi acuan untuk peningkatan pelayanan keluarga berencana
rumah sakit untuk tahun yang akan datang sehingga sesuai target program nasional
yaitu menurunkan angka kematian ibu dan bayi serta percepatan penurunan
stunting.

2
BAB II
TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS

A. TUJUAN UMUM
Memberikan laporan dan evaluasi Indikator Mutu PKBRS Tribulan I

B. TUJUAN KHUSUS
1. Memberikan laporan dan evaluasi ketersediaan semua jenis alat dan obat
kontrasepsi sesuai kapasitas rumah sakit dan kebutuhan pelayanan KB
2. Memberikan laporan dan evaluasi tenaga kesehatan pemberi layanan KB
3. Memberikan laporan dan evaluasi sarana penunjang pelayanan KB
4. Memberikan laporan dan evaluasi pelayanan konseling KB
5. Memberikan laporan dan evaluasi layanan KB pasca persalinan dan pasca
keguguran
6. Memberikan laporan dan evaluasi layanan KB per metode kontrasepsi, baik
Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) dan Non MKJP
7. Memberikan laporan dan evaluasi kejadian tidak dilakukanya KB pasca
persalinan dan pasca keguguran

3
BAB III
SUMBER DAYA MANUSIA

A. POLA KETENAGAAN
Standar ketenagaan tim PKBRS
No Pelayanan Tenaga
1 Tubektomi Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan
(minilaparatomi)
2 Tubektomi laparaskopi Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan
oklusi tuba yang terlatih
3 AKDR Dokter
Bidan yang telah mendapat pelatihan
pemasangan dan pencabutan AKDR
4 Implant Dokter
Bidan yang telah mendapat pelatihan
pemasangan dan pencabutan implant
5 Kontrasepsi suntik Dokter
progestin Bidan
6 Pil Dokter
Bidan
7 Kondom Dokter
Bidan
8 Konseling Dokter
Bidan

B. KONDISI SAAT INI


Ketersediaan tenaga tim PKBRS pada tribulan I tahun 2022
No Tenaga Jumlah Pelatihan
1 Dokter Spesialis Kebidanan 2 Pelatihan CTU
dan Kandungan (2)
2 Bidan 28 Pelatihan CTU
(10)
3 Dokter Spesialis Anasthesi 3 Pelatihan
anastesi
4 Anasthesi Tim Anasthesi Pelatihan
anastesi
5 Kamar Operasi Tim kamar operasi Pelatihan di

4
bidangnya
6 Instalasi Laboratorium Tim Laboratorium Pelatihan di
bidangnya
7 Instalasi Farmasi Tim Farmasi Pelatihan di
bidangnya
8 Sub Bagian Rekam Medis Tim rekam medis Pelatihan di
bidangnya

C. EVALUASI
Sumber daya manusia yang ada saat ini sudah cukup untuk mendukung
Pelayanan Keluarga Berencana Rumah Sakit (PKBRS) demi mensukseskan
program nasional dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi serta
percepatan penurunan stunting. Namun untuk bidan pelaksana pelayanan KB
tribulan I tahun 2022 belum sepenuhnya mengikuti pelatihan CTU.

D. ETIKA DAN DISIPLIN


Dalam pelaksanaan tugas kedinasan dan kehidupan sehari-hari Pegawai Negeri
Sipil wajib bersikap dan berpedoman pada etika dalam bernegara, dalam
penyelenggaraan Pemerintahan, dalam berorganisasi, dalam bermasyarakat,
serta terhadap diri sendiri dan sesama pegawai.
Etika dalam bernegara meliputi :
1. Melaksanakan sepenuhnya Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
2. Mengangkat harkat dan martabat bangsa dan negara
3. Menjadi perekat dan pemersatu bangsa dan Negara Kesatuan Republik
Indonesia
4. Menaati semua peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam
melaksanakan tugas
5. Akuntabel dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan yang
bersih dan berwibawa
6. Tanggap, terbuka, jujur dan akurat, serta tepat waktu dalam melaksanakan
setiap kebijakan dan program Pemerintah
7. Menggunakan atau memanfaatkan semua sumber daya Negara secara
efisien dan efektif
8. Tidak memberikan kesaksian palsu atau keterangan yang tidak benar

Etika dalam berorganisasi adalah :


1. Melaksanakan tugas dan wewenang sesuai ketentuan yang berlaku

5
2. Menjaga informasi yang bersifat rahasia
3. Melaksanakan setiap kebijakan yang ditetapkan oleh pejabat yang
berwenang
4. Membangun etos kerja untuk meningkatkan kinerja organisasi
5. Menjalin Kerjasama secara kooperatif dengan unit kerja lain yang terkait
dalam rangka pencapaian tujuan
6. Memiliki kompetensi dalam pelaksanaan tugas
7. Patuh dan taat terhadap standar operasional dan tata kerja
8. Mengembangkan pemikiran secara kreatif dan inovatif dalam rangka
peningkatan kinerja organisasi
9. Berorientasi pada upaya peningkatan kualitas kerja.

Disiplin pegawai :
Jam dinas Rawat Jalan pelayanan KB : 07.00 – 14.00 WIB
Jam dinas Rawat Inap :
1. Dinas pagi : 07.00 - 14.00 WIB
2. Dinas Siang : 14.00 - 21.00 WIB
3. Dinas Malam : 21.00 – 07.00 WIB
4. Dokter spesialis Obsgyn menangani pelayanan KB siap 24 jam pada pasien
rawat inap
5.Tenaga bidan rawat inap siap 24 jam melayani KB

Pengaturan jadwal rawat inap:


1. Pengaturan jadwal dinas tenaga kebidanan dibuat dan dipertanggung
jawabkan oleh penanggung jawab ruangan dan disetujui oleh Kepala Bidang
Keperawatan.
2. Jadwal dinas dibuat untuk jangka waktu satu bulan dan direalisasikan.
3. Setiap tugas jaga / shift harus ada penanggung jawah shift (PJ Shift) dengan
syarat pendidikan D3 Kebidanan minimal pengalaman 5 tahun, serta memiliki
sertifikat pelatihan CTU.
4. Jadwal dinas terbagi atas dinas pagi, dinas sore, dinas malam, lepas malam
(ekstra), libur dan cuti.
5. Apabila ada petugas jaga karena sesuatu hal sehingga tidak dapat jaga sesuai
dengan jadwal yang telah ditetapkan (terencana), maka tenaga yang
bersangkutan harus memberi tahu penanggung jawab ruangan: 2 jam
sebelum dinas pagi, 4 jam sebelum dinas sore dan dinas malam. Sebelum
memberi tahu penanggungjawab ruangan, diharapkan yang bersangkutan

6
sudah mencari pengganti. Apabila yang bersangkutan tidak mendapatkan
pengganti, maka penanggungjawab ruangan akan mencari tenaga pengganti
yaitu yang pada hari itu libur.
6. Apabila ada petugas jaga yang tiba-tiba tidak dapat jaga sesuai jadwal yang
telah ditetapkan (tidak terencana), maka penanggungjawab ruangan akan
mencari pengganti yang pada hari itu libur. Apabila bidan pengganti tidak
didapatkan, maka bidan yang dinas pada shift sebelumnya wajib untuk
menggantikan.

7
BAB IV
KINERJA DAN PRODUKTIVITAS

Pelayanan keluarga berencana rumah sakit (PKBRS) meliputi :


1. Pelayanan konseling KB
2. Pelayanan KB per metode kontrasepsi
a. Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP)
1) Pelayanan kontrasepsi mantap MOW
2) Pelayanan kontrasepsi AKDR / IUD
3) Pelayanan kontrasepsi AKBK/implant
b. Non MKJP
1) Pelayanan kontrasepsi pil KB
2) Pelayanan kontrasepsi suntik KB
3) Pelayanan kontrasepsi kondom
4) Metode Amenore Laktasi (MAL)
3. Pelayanan KB pasca persalinan dan pasca keguguran
a. KB Pasca Persalinan, yaitu KB yang diberikan dalam kurun waktu pada 0 -
42 hari sesudah melahirkan
b. KB Pasca Keguguran, yaitu KB yang diberikan dalam kurun waktu pada 0 -
14 hari sesudah keguguran.

8
BAB V
FASILITAS

A. STANDAR FASILITAS
Standar fasilitas yang dibutuhkan dalam Pelayanan Keluarga Berencana Rumah
Sakit (PKBRS) meliputi :
1. Standar Ruangan
a. Ruang konseling KB
b. Ruang Tindakan KB

2. Standar peralatan
a. Konseling Kit
b. BP3K
c. Tensimeter
d. Timbangan Berat Badan
e. Obgyn Bed
f. IUD Kit
g. Implant Removal Kit
h. Minilaparatomi Kit / Laparoskopi

B. KETERSEDIAAN FASILITAS
Ketersediaan fasilitas untuk pelayanan keluarga berencana rumah sakit
(PKBRS) di RSUD Dr. R. Sososdoro Djatikoesoemo Bojonegoro saat ini
meliputi:
1. Ruangan :
- Ruang konseling KB
- Ruang Tindakan KB
2. Peralatan
- Konseling Kit
- BP3K
- Tensimeter
- Timbangan Berat Badan
- Obgyn Bed
- IUD Kit
- Implant Removal Kit
- Minilaparatomi Kit / Laparoskopi

9
C. ANALISA
Selama tribulan I tahun 2022 untuk ketersediaan fasilitas dan alat yang ada di
RSUD DR. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro sudah sesuai standar
program pemerintah dalam pelayanan keluarga berencana rumah sakit.

10
BAB VI
PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN

Indikator mutu yang telah ditetapkan dan dilaksanakan tim PKBRS yaitu:
1.Kejadian tidak dilakukanya KB pasca pesalinan dan pasca keguguran
a. Plan
Target Kejadian Tidak KB pasca salin / pasca keguguran sebesar ≤ 30%

b. Do

c. Study
Selama tribulan I tahun 2022 kejadian tidak dilakukanya KB pasca
persalinan dan pasca keguguran tidak sesuai target sebesar ≤ 30 %.
Artinya selama trubulan I masih banyak ibu pasca persalinan dan pasca
keguguran yang belum ber KB. Ada beberapa factor penyebab tidak
dilakukanya KB antara lain:
1) Potensial terjadi perdarahan pasca salin pada kasus-kasus HDK
2) Perdarahan pasca persalinan
3) Pasien menolak karena takut/tidak berani walaupun sudah dikonseling
4) Pasien lebih memilih dipasang pada saat selesai nifas
5) Memenuhi hak pasien

d. Action
1) Meningkatkan kualitas konseling KB supaya pasien lebih tertarik dan
mau ber KB dengan pelatihan konseling KB (kerjasama dengan
bagian Diklat)

11
2) Koordinasi dengan jejaring puskesmas untuk pemasang an KB
setelah nifas (hari ke 42)
3) Memberikan penyuluhan tentang KB pasca salin dan pasca
keguguran pada kunjungan pasien di poli rawat jalan dan masyarakat
pengguna layanan RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo melalui
PKRS

2. Capaian pelayanan KB MKJP


a. Plan
Target capaian KB MKJP: dari 70% ibu bersalin/keguguran 50%
diantaranya menggunakan MKJP

b. Do

c. Study
Selama tribulan I pelayanan KB MKJP pada pasca persalinan dan pasca
keguguran pada bulan februari dan maret tidak sesuai target. Pada bulan
februari pencapaian masih 28,77% dan bulan maret pencapaian masih
24,23% tidak sesuai target 50% (128 orang) dari 70% (256 orang) harus
ber KB MKJP. Ada beberapa factor penyebab antara lain:
1. Adanya kasus perdarahan pasca persalinan
2. Pasien menolak karena takut/tidak berani walaupun sudah dikonseling
3. Pasien lebih memilih dipasang pada saat selesai nifas
4. Memenuhi hak pasien

12
d. Action
1) Meningkatkan konseling KB dan menjelaskan macam-macam KB yang
sesuai dengan kondisi medis
2) Koordinasi dengan jejaring puskesmas untuk pemasang an KB setelah
nifas (hari ke 42)
3) Memberikan penyuluhan tentang KB di poli rawat jalan dan masyarakat
pengguna layanan RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo melalui
PKRS

13
BAB VII
ANALISA HASIL KEGIATAN

1. Pelaksanaan Pelayanan Keluarga Berencana Rumah Sakit (PKBRS):


a. Ketersediaan alat dan obat kontrasepsi
Bulan IUD Implant Suntik Pil Kondom
Januari 83 8 0 100 24
Februari 67 8 0 100 24
Maret 148 0 0 100 24

Analisis
Pada Tribulan I Tahun 2022 terdapat kekosongan alat dan obat kontrasepsi
suntik dan kekosongan implant pada bulan maret. Hal ini dikarenakan sudah
pengajuan alokon ke DP3AKB tapi stok dari DP3AKB memang masih
kosong.
Tindak Lanjut
Melakukan pemantauan pada alat dan obat kontrasepsi secara berkala

b. Ketenagaan yang ada


Jumlah Dokter
Spesialis
Bulan Jumlah Bidan Pelatihan CTU
Kebidanan dan
Kandungan
Januari 2 Dokter (2)
28
Bidan (10)
Februari 2 Dokter (2)
28
Bidan (10)
Maret 2 Dokter (2)
28
Bidan (10)
Analisis
Pada Tribulan I Tahun 2022 Jumlah Dokter Spesialis Kebidanan dan
Kandungan sejumlah 2 orang dan telah mengikuti pelatihan CTU semua.
Sedangkan jumlah bidan ada 28 orang yang sudah mengikuti pelatihan CTU
sejumlah 10 orang.
Tindak Lanjut
Mengajukan ke manajemen untuk pelatihan CTU bagi BIdan pelaksanan KB.

14
c. Pelayanan konseling KB
Jumlah Akseptor dan Calon akseptor KB
Jumlah
Bulan Pasca Pasca KB Interval
Konseling
Persalinan Keguguran
Januari 108 1 0 109
Februari 141 3 0 144
Maret 110 2 0 112
Jumlah 359 6 0 365

Analisis
Pada Tribulan I Tahun 2022 jumlah persalinan sebanyak 359 orang,
keguguran 6 orang . dari jumlah akseptor dan calon akseptor KB tersebut
semua sudah diberikan konseling KB yaitu sejumlah 365 orang.
Tindak Lanjut
Terus meningkatkan kualitas konseling KB

d. Pelayanan KB Pasca Persalinan dan Pasca Keguguran


Bulan Persalinan Keguguran KB
Januari 108 1 39
Februari 141 3 29
Maret 110 2 19
Jumlah 359 6 87

Analisis
Pada Tribulan I Tahun 2022 jumlah persalinan sebanyak 359 orang dan
keguguran 6 orang . dari jumlah persalinan dan keguguran tersebut yang
dilakukan KB sebanyak 87 orang. Hal ini tidak sesuai dengan target
pencapaian KB pasca persalinan dan pasca keguguran. Ada selisih 278
orang yang tidak dilakukan KB. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor
diantaranya :
1) Adanya kasus perdarahan pasca persalinan
2) Pasien menolak karena takut/tidak berani walaupun sudah dikonseling
3) Pasien lebih memilih dipasang pada saat selesai nifas
4) Memenuhi hak pasien

Tindak Lanjut
1) Meningkatkan kualitas konseling KB supaya pasien lebih tertarik dan mau
ber KB dengan pelatihan konseling KB (kerjasama dengan bagian Diklat)
2) Koordinasi dengan jejaring puskesmas untuk pemasang an KB setelah
nifas (hari ke 42)

15
3) Memberikan penyuluhan tentang KB pasca salin dan pasca keguguran
pada kunjungan pasien di poli rawat jalan dan masyarakat pengguna
layanan RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo melalui PKRS

e. Pelayanan KB per metode kontrasepsi


Bulan Persalinan Keguguran MKJP Non MKJP
Januari 108 1 39 0
Februari 141 3 29 0
Maret 110 2 19 0
Jumlah 359 6 87 0

Analisis
Pada Tribulan I Tahun 2022 jumlah persalinan sebanyak 359 orang dan
keguguran 6 orang . dari jumlah persalinan dan keguguran tersebut yang
menggunakan KB MKJP sejumlah 87 orang dan tidak ada yang
menggunakan KB Non MKJP. Meskipun jumlah KB MKJP lebih banyak dari
non MKJP hal ini tetap belum memenuhi target pencapaian KB MKJP yaitu
50% (128 orang) dari 70% (256 orang) ibu pasca persalinan dan pasca
keguguran. Artinya masih ada selisih 41 orang yang belum ber KB MKJP.

Tindak Lanjut
1) Meningkatkan kualitas konseling KB agar pasien mau ber KB sesuai
kondisi medisnya
2) Koordinasi dengan jejaring puskesmas untuk pemasang an KB setelah
nifas (hari ke 42)

2. Pelaksanaan Kegiatan Monitoring, evaluasi dan pelaporan PKBRS RSUD dr. R.


Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro
a. Laporan bulanan
Laporan bulanan sudah dilaksanakan dengan tertib
b. Laporan tribulan
Laporan tribulan I
c. Laporan kegiatan Tahunan
Belum dilaksanakan laporan tahunan
3. Peningkatan fungsi rumah sakit sebagai model dan pembinaan teknis dalam
melaksanakan PKBRS
Analisa :
Selama tribulan I rumah sakit belum melaksanakan pembinaan teknis
Tindak lanjut :
16
Karena pembinaan teknis akan dilaksanakan pada bulan juni 2022
4. Pelaksanaan sistem rujukan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Selama tribulan I sistem rujukan sudah terlaksana sesuai alur rujukan
5. Pengajuan semua jenis alat dan obat kontrasepsi sesuai dengan kapasitas
rumah sakit dan kebutuhan pelayanan KB
Selamat tribulan I Pengajuan alat dan obat kontrasepsi sudah dilaksanakan
secara tertib atau insidental bila stok alokon sudah mencapai batas minimum
6. Pengajuan sarana dan prasarana pendukung kegiatan pelayanan KB sesuai
dengan standar fasilitas dan peralatan di Rumah Sakit
Pengajuan sarana dan prasaran pendukung kegiatan PKBRS sudah
dilaksanakan sesuai kebutuhan
7. Peningkatan kualitas pelayanan keluarga berencana rumah sakit (PKBRS)
RSUD dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo
a. Pendidikan dan Pelatihan secara internal
b. Pendidikan dan Pelatihan secara eksternal

17
BAB VIII
PERMASALAHAN DAN HAMBATAN

Permasalahan dan hambatan yang ditemui dalam pelaksanaan PKBRS tribulan I


tahun 2022 antara lain :
1. Terdapatnya kasus yang potensial terjadi perdarahan pasca salin pada kasus-
kasus HDK
2. Perdarahan pasca persalinan
3. Pasien menolak karena takut/tidak berani walaupun sudah dikonseling
4. Pasien lebih memilih dipasang pada saat selesai nifas
5. Bidan pelaksana pelayanan KB belum sepenuhnya mengikuti pelatihan CTU

18
BAB IX
RENCANA TINDAK LANJUT (ACTION PLAN)

Langkah-langkah yang akan dilakukan oleh Tim PKBRS ke depan adalah :


1. Meningkatkan capaian pelayanan KB pada ibu pasca persalinan dan pasca
keguguran agar sesuai target dengan peningkatan kemampuan konseling KB
2. Meningkatkan capaian pelayanan KB MKJP pada ibu pasca persalinan dan
pasca keguguran agar sesuai target dengan peningkatan kemampuan konseling
KB
3. Mengajukan ke Diklat untuk pelatihan CTU dan konseling KB serta pengadaan
pelatihan internal guna meningkatkan kualitas pelayanan PKBRS

19
BAB X
KESIMPULAN

Ringkasan hasil kerja dan evaluasi tim PKBRS selama tribulan I tahun 2022 adalah:
1. ketersediaan semua jenis alat dan obat kontrasepsi
terdapat kekosongan obat kontrasepsi suntik pada tribulan I dan kekosongan
obat kontrasepsi implant pada bulan maret 2022
2. Jumlah ketenagaan sudah sesuai standar pelayanan namun untuk jumlah yang
sudah mengikuti pelatihan CTU belum sesuai standar
4. Fasilitas dan sarana penunjang sudah sesuai standar pelayanan KB
5. Pelayanan konsleing Kb (semua akseptor dan calon akseptor KB sudah
diberikan konseling KB)
6. Capaian pelayanan KB pasca persalinan dan pasca keguguran masih belum
sesuai target, dari 365 ibu pasca persalinan dan pasca keguguran yang ber KB
sebanyak 87 orang.
7. Angka capaian KB MKJP belum sesuai target yaitu 50% dari 70% ibu pasca
persalinan dan pasca keguguran (256 orang). Yang ber KB MKJP sejumlah 87
orang. Artinya masih ada selisih 169 orang yang belum ber KB
8. Kejadian tidak dilakukanya KB pasca persalinan dan pasca keguguran masih
belum sesuai target ≤ 30%. Cakupan masih di atas 30%

20
BAB XI
PENUTUP

Demikian laporan dan evaluasi kerja tim PKBRS tribulan I tahun 2022 ini kami
susun. Semoga bermanfaat dan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan
bagi pembuat keputusan dalam menyusun perencanaan program pelayanan di
masa yang akan datang.

KETUA TIM PKBRS


RSUD Dr. R. SOSODORO DJATIKOESOEMO

dr. ASKAN, Sp.OG (K)


NIP 19640501 199903 1 002

21

Anda mungkin juga menyukai