Anda di halaman 1dari 6

Pemeriksaan Fisik Ekstremitas Atas dan Bawah

Inspeksi ekstremitas atas

1. Bentuk
- tangan besar seperti sekop
2. Proporsi ukuran terhadap tubuh
3. Deformitas
- posisi tangan ‘obstetrical hand’
4. Simetri
5. Kulit
- warna kulit
- efloresensi
- atrofi
- rambut rontok/hirsutisme
- edema
6. Kuku
- koilonychia
- clubbing fingers
7. Otot
- atrofi
8. Tulang dan sendi
- pembengkakan sendi
9. Gerak involunter
- tremor
- tic
10. Koordinasi gerak
- finger to finger
- finger to nose
- pronasi
- supinasi

Palpasi ekstremitas atas

1. Denyut nadi  denyut nadi dipalpasi pada arteri radialis dan arteri ulnaris
2. Kulit
- suhu dan kelembaban
- edema pitting atau non-pitting
- nyeri
3. Otot
- kekuatan otot

Pasien diminta untuk memegang jari telunjuk dan tengah pemeriksa dalam setiap
tangannya.Pasien diminta untuk menahan gerakan ke atas, ke bawah, lateral dan
medial yang dilakukan oleh pemeriksa

Penilaian kekuatan otot yaitu:

0lumpuh total

1satu atau beberapa serabut otot dapat berkontraksi

2dapat digerakan tapi belum dapat melawan gaya berat

3dapat melawan gaya berat tapi tak dapat melawan tahanan pemeriksa

4dapat melawan tahanan pemeriksa tapi lemah

5kekuatan otot normal5

- rigiditas
- hipotoni

4. Tulang,persendian dan tendo


Pada palpasi diraba jaringan tulang,kelainan pada jaringan tulang,rentang pergerakan
sendi normal,tekstur normal kulit dan masa,tonus dan kelemahan otot.

Pada arthritis psoriatic yang berat, jaringan tulang hanya sedikit yang teraba.

Pada rhematoid arthtritis,sendi menjadi hangat dan berisi cairan.

5. Gerak involunter
- flapping tremor
Beri tahanan pada tangan pasien lalu lepas secara tiba-tiba, pada flapping tremor
akan terlihat pergerakan akibat tahanan yang diberikan.
6. Refleks
- biceps
Lengan kanan pasien posisi lemas,rileks pada lengan kiri,jempol pemeriksa
tendon biseps jempol itu diketuk palu refleks4
- triceps
Kita pegang lengan bawah pasien yang difleksikan setengah (semifleksi).
Setelah itu, diketok pada tendon inersi m. triseps, yang berada sedikit di atas
olekranon. Sebagai jawaban , lengan bawah mengadakan gerakan ekstensi.

Inspeksi ekstremitas bawah

1. Bentuk
2. Proporsi ukuran terhadap tubuh
3. Deformitas
- varus
- valgus
4. Simetri
5. Kulit
- warna kulit
- efloresensi
- atrofi
- rambut rontok/hirsutisme
- edema
6. Kuku
- koilonychia
7. Otot
8. Tulang dan sendi
- pembengkakan sendi
9. Gerak involunter
10. Koordinasi gerak
- knee to heel
pasien dalam posisi berbaring diminta meletakkan tumit kanan dan kiri, kemudian
disuruh menggeser tumit kanannya sepanjang tibia kiri ke arah dorsum pedis kiri
berulang-ulang bergantian untuk kedua tungkai. Test ini berfungsi untuk
memeriksa apakah ada ataxia tungkai. (1)

Palpasi ekstremitas bawah

1. Kulit
- suhu dan kelembaban
- edema pitting atau non-pitting
- nyeri
2. Otot
- kekuatan otot
- rigiditas
- hipotoni
3. Tulang dan sendi
a. Pemeriksaan rentang gerak lutut
Rentang gerakan ekstensi 10 derajat,fleksi 120 derajat dan rotasi medial dan
lateral 10 derajat.

b. Pemeriksaan rentang gerakan pergelangan kaki


 Dorsofleksi atau fleksi plantar 70 derajat.
 Pada sendi subtalus dan sendi mid tarsus mencakup inversi dan
eversi15 derajat.
 Pegang sendi metatarsofalangeal diantara ibu jari dan jari telunjuk dan
berusaha menekan kaki kebawah. Nyeri yang timbul menandakan
tanda dini artritis reumatoid.(3)
 Nyeri pada sendi metatarsofalangeal pertama, suatu keadaan yang
disebut podagra, dengan kemerahan dan pembengkakkan yang
mengarah pada gout.(3)
4. Gerak involunter
5. Refleks
a. Refleks fisiologis:
 Patela
Tungkai pasien difleksikan dan digantungkan, misalnya pada tepi tempat tidur.
Kemudian, diketok pada tendon muskulus kuadriseps femoris, di bawah atau
di atas patella, (biasanya di bawah patella). Kuadriseps femoris akan
berkontraksi dan mengakibatkan gerakan ekstensi tungkai bawah.
 achilles

Pasien dalam posisi duduk dengan kaki dorsofleksi maksimal secara pasif,
kemudian dilakukan ketokan pada tendon achilles , bila positif akan tampak
Kontraksi m. Gastroknemius dan gerakan plantarfleksi.(1)
b. Refleks patologis:

 Refleks Babinski, dilakukan dengan cara menggoreskan telapak kaki dengan


benda runcing mulai dari tumit menuju ke pangkal ibu jari , bila positif akan
terjadi dorsofleksi ibu jari kaki sedangkan kekempat jari kaki lainnya plantar
fleksi terlihat seperti pemekaran kaki.
 Refleks Chaddock, bila bagian bawah maleolus lateralis digoreskan ke depan,
akan timbul tanda Babinsky.
 Refleks Oppenheim, tanda Babinsky akan timbul dengan cara mengurut
permukaan kulit diatas tibia dari lutut ke bawah.
 Refleks Gordon , tanda Babinsky ditimbulkan dengan cara menekan
m.gastroknemius.
 Refleks Schaeffer, tanda Babinsky ditimbulkan dengan cara memijit tendon
achilles.
 Refleks Hoffman-Tromner , bila kuku jari telunjuk atau jari tengah dipetik ,
maka bila positif akan ada gerakan mencengkram.(1)
c. Tanda rangsang meningeal yang berhubungan dengan pergerakan tungkai.
 Tanda Lasegue, diperiksa dengan cara pasien berbaring dengan kedua tungkai
ekstensi, kemudian satu tungkai difleksikan pada sendi panggul
(coksa).sementara tungkai yang satu lagi tetap ekstensi.Pada keadaan
normal,tungkai yang difleksikan dapat mencapai sudut 70. bila pasien sudah
merasa nyeri sebelum mencapai sudut 70, maka menunjukan tanda Lasegue
positif . Selain sebagai tanda perangsangan meningeal, tanda Lasegue juga
positif pada iskialgia, HNP lumbal dan kelainan sendi panggul
 Tanda Kernig, diperiksa dengan cara pasien berbaring dengan fleksi panggul
90, kemudian sendi lutut diekstensikan sampai sudut antara tungkai bawah dan
tungkai atas mencapai 135. Bila sudut tersebut tidakercapai menunjukan tanda
Kernig positif, yaitu terdapat perangsangan meningeal , tanda kernig akan
positif bilateral, sedangkan pada iritasi radiks lumbal biasanya unilateral.
 Tanda Brudzinski I , dilakukan dengan cara pasien berbaring dengan tungkai
ekstensi , kemudian leher difleksikan sampai dagu menyentuh dada seperti
memeriksa kaku kuduk , bila tanda Brudzinski I positif , maka pasien akan
memfleksikan kedua lututnya.
 Tanda Brudzinski II, diperiksa dengan cara membaringkan pasien dengan
kedua tungkai ekstensi, kemudian salah satu tungkai diekstensikan pada sendi
panggulnya, bila kemudian tungkai kontra lateral ikut terfleksi, menunjukan
tanda Brudzinski II positif.(1

Anda mungkin juga menyukai