Kelompok 3.2 ANEKA
Kelompok 3.2 ANEKA
ANEKA ASN
Komitmen
Tio Faturhoman, S.Pd.
Nasionalisme
Mutu
02
Analisis ANEKA
Nilai Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu, dan
Anti Korupsi
Data Pendukung
Jumlah kehadiran ASN
Pemprov Jabar Pasca
Idul Fitri
DISIPIN PNS : Tidak Masuk Kerja Pasca
Lebaran Idul Fitri
0.53% Cuti
Source : https://www.liputan6.com/
TEKNIK ANALISIS ISU – FISHBONE DIAGRAM
melanggar nilai-
nilai dasar dari
seorang PNS
Tantangan mutu di masa sulit
Kurangnya disiplin dan tanggung jawab
Nilai-nilai publik yang harus diwujudkan oleh seorang PNS adalah Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan, Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis,
Memperlakukan warga secara sama dan adil dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik, dan Menunjukkan sikap dan
perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai penyelenggara pemerintahan. Pada kasus diatas, tentu bersebrangan dengan nilai-
nilai publik yang menjadi salah satu nilai dasar bagi PNS.
Penyebab dari seorang ASN terlambat masuk kerja setelah libur panjang adalah karena berlaku tidak adil / tidak ada kesadaran dalam
dirinya selaku penyelenggara pemerintahan dan memiliki sikap tidak disiplin dan tidak tidak dapat diandalkan. Jika terlambat masuk kerja,
maka kegiatan pelayanan publik pasti terlambat, sehingga terjadi penumpukan antrian atau bahkan tidak terlayaninya masyarakat pada
hari itu. Hal tersebut merupakan hal yang fatal karena menghambat masyarakat dan juga tidak mencerminkan nilai-nilai dasar PNS dari
sisi akuntabilitas.
ANALISIS NASIONALISME
Jika dikaitkan dengan Nasionalisme, pelanggaran keterlambatan ini sangat berpengaruh pada karakter Bangsa. Nasionalisme
bangsa Indonesia bangkit pada awal abad 20 Masehi oleh para Priyayi Baru (orang terpelajar di kalangan pribumi). Para Priyayi
baru tersebut berusaha membangkitkan Nasionalisme di kalangan Pribumi agar bisa melawan penjajahan Bangsa Barat. Menurut
Yasa (2013: 01), bangsa Pribumi dianggap sebagai pemalas, lamban dan berperilaku seperti Kera oleh Kolonial Belanda.
Salah satu cara yang dilakukan Priyayi Baru tersebut adalah dengan memperbaiki kebiasaan para pribumi, yaitu melalui
pendidikan. Ki Hajar Dewantoro (1977: 24) mengatakan bahwa mengasah kecerdasan budi sungguh baik, karena dapat
membangun budipekerti yang baik dan kokoh, hingga dapat mewujudkan kepribadian (persoonlijkhheid) dan karakter (jiwa yang
berasas hukum kebatinan). Pelanggaran Keterlambatan seorang PNS ini jelas mengkhianati perjuangan Ki Hajar Dewantoro dan
rekan-rekannya.
ETIKA
PUBLIK
ANALISIS ETIKA PUBLIK
Etik publik erat kaitannya dengan pelayanan publik yang dilkukan oleh ASN. Etika publik dapat diartikan sebagai sikap atau norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah sebuah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab
pelayanan publik.
Etika publik yang ditampilkan oleh seorang ASN akan sangat mempengaruhi kinerjanya dalam bekerja dan menjamin adanya perlindungan hak-hak
masyarakat sebagai konsumen dari pelayanan publik yang dilakukan oleh ASN. Sebagai pelayan publik hal pertama yang harus dicatat terkait nilai dasar
etika publik adalah segala sesuatu tentang etika publik berdasarkan pada Pancasila dan juga UUD 45.
Maka perlu dilakukan beberapa hal sebagai upaya dan pencegahan untuk selanjutnya memicu peningkatan kinerja para
ASN tersebut. Sehingga peristiwa yang sama tidak akan terulang kembali untuk seterusnya. Upaya – upaya tersebut
adalah :
1. Diberlakukannya reward dan punishment bagi para ASN yang bekerja (berdasarakan prestasi dan pelanggaran yg
dilakukan)
2. Pengajuan alasan tidak masuk kerja yang dirasa tidak pada tempatnya/tidak jelas, maka dilakukan peringatan
terhadap ASN dengan diberikan surat peringatan
3. Perlunya membangun suasana kerja yang nyaman dan menyenangkan. Jika diperlukan diberikan penghargaan
sebagai rangsangan dan motivasi untuk bekerja lebih giat.
KOMITMEN MUTU
DAN ANTI KORUPSI
ANALISIS KOMITMEN MUTU
Efektivitas dan efisiensi
Karakteristik utama yang dapat dijadikan dasar untuk mengukur tingkat efektivitas adalah ketercapaian target yang telah direncanakan,
baik dilihat dari capaian jumlah maupun mutu hasil kerja, sehingga dapat memberi kepuasan, sedangkan tingkat efisiensi diukur dari
penghematan biaya, waktu, tenaga, dan pikiran dalam menyelesaikan kegiatan. Oleh karena itu, jika dalam pelaksanaan tugas tidak
memperhatikan efektivitas dan efisiensi maka akan berdampak pada ketidaktercapaian target kerja, menurunkan kredibilitas institusi
tempat bekerja, dan bahkan akan menimbulkan kerugian.
Sama halnya dengan kasus ASN yang tidak masuk kerja sesudah libur lebaran tersebut. Secara tidak langsung mereka mencederai
komitmen mutu dari segi efektivitas dan efisiensi, serta melakukan hal yang bisa menurunkan citra institusinya.
Inovasi
Inovasi yang diciptakan untuk layanan publik mesti menjadi tanggung jawab para
penyelenggara pelayanan publik pada institusi apapun, bahkan semua aparatur pada setiap
level organisasi dituntut untuk dapat memahami esensi dan manfaat inovasi tersebut, serta
dapat melaksanakannya dengan baik. Inovasi yang lahir akan membawa perubahan bagi
organisasi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa esensi yang terkandung dalam istilah
inovasi adalah perubahan.
Ababila dikaitkan dengan apa yang terjadi dalam video yang kami amati. Sudah terlihat jelas
bahwa apa yang dilakukan oleh ASN yang tidak masuk kerja sesudah libur lebaran tersebut
menjadi ciri dan awal dari turunnya dikemudian hari tingkat Inovasi.
Mutu
Seperti halnya istilah efektivitas, efisiensi, dan inovasi, istilah mutu sekarang ini juga menjadi tema sentral yang menjadi target capaian institusi, baik
di lingkungan perusahaan maupun pemerintahan
Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan kepada pelanggan (customer) sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, dan
bahkan melampaui harapannya. Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil kerja. Mutu juga dapat
dijadikan sebagai alat pembeda atau pembanding dengan produk/jasa sejenis lainnya, yang dihasilkan oleh lembaga lain sebagai pesaing
(competitors). Maka perlu adanya pemantauan dan evaluasi secara berkala dalam upaya mengawal proses penguatan atau perbaikan komitmen mutu
di setiap institusi. Agar tujuan kita membangun komitmen mutu dalam penyelenggaraan pemerintah, membangun komitmen mutu melalui inovasi,
serta berfikir kreatif itu bisa diwujudkan dengan sebaik-baiknya.
ANALISIS ANTI KORUPSI
Nilai anti korupsi harus dijunjung untuk membangun kesadaran serta menyadari dampak dari korupsi. Korupsi adalah
tindakan menyalahgunakan kepercayaan publik yang dikuasakan kepada mereka untuk mendapatkan keuntungan sepihak.
Terdapat 9 nilai anti korupsi yaitu:
1. Disiplin : bahwa PNS tidak melakukan tindakan self-discipline pada dirinya sendiri, mentaati peraturan yang berlaku demi
kepentingan umum ;
2. Tanggung Jawab : bahwa PNS mengabaikan kewajiban – kewajiban yang perlu dilaksanakannya demi tercapainya
kepentingan masyarakat;
3. Jujur : bahwa tidak mengutamakan kejujuran yang bertanggung jawab, menggunakan waktu “kewajibannya” demi
kepentingan pribadi yang bisa merugikan negara (korupsi waktu);
4. Peduli : bahwa tidak hadirnya PNS, menunjukkan kurangnya kepedulian dirinya terhadap kepentingan masyarakat,
bangsa dan negara.
Thanks!
CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by
Flaticon, infographics & images by Freepik
and illustrations by Stories
]]