Anda di halaman 1dari 3

Pemerataan pendidikan Indonesia

saya syifa mutiara ingin menjelaskan tentang pengertian, faktor-faktor, dan


penyelesaian pemerataan Pendidikan di Indonesia. Disini saya mendapat
informasi dan penjelasan tentang pemerataan Pendidikan melalui membaca
dan menonton video. Saya akan mulai dari pengertian terlebih dahulu.

pemerataan pendidikan adalah suatu proses, cara dan perbuatan melakukan


pemerataan terhadap pelaksanaan pendidikan, sehingga seluruh masyarakat
dapat merasakan pelaksanaan pendidikan. Nah, pemerataan Pendidikan ini
mencakup dua aspek penting, yaitu Equality dan Equity.

- Equality/persamaan : adalah persamaan kesempatan untuk memperoleh


pendidikan

- Equity : adalah keadilan dalam memperoleh kesempatan pendidikan


yang sama diantara berbagai kelompok dalam masyarakat.

1. Faktor – faktor Pendidikan masih belum merata yaitu :

- Sistem pendidikan yang belum efektif


- Tenaga pengajar yang masih rendah
- Motivasi yang kurang dari anak-anak : pertama – tama saya ingin
menjelaskan bahwa motivasi ternyata terbagi jadi 2 yaitu
Motivasi intrinsik. motivasi ini timbul dari dalam diri, kayak keinginan
mendapat keterampilan tertentu, memperoleh informasi, berusaha dari diri
sendiri untuk berhasil.
Motivasi ekstrinsik. motivasi ini timbul akibat pengaruh dari luar individu.
Kayak hadiah, pujian, ajakan sehingga kita mau melakukan sesuatu.
Motivasi yang kurang itu disebabkan oleh beratnya kurikulum yang ada di
Indonesia.

2. Penyelesaian nya yaitu

1. Membangun sekolah-sekolah di daerah terpencil


2. Menyelenggarakan sekolah gratis untuk warga yang kurang mampu di
daerah terpencil maupun di perkotaan
3. Program peningkatan mutu/kualitas guru :

Saya melihat di negara Singapura mengutamakan kualitas guru dan Lembaga


Pendidikan. Salah satu caranya yaitu menerapkan model pembelajaran
akuntabel, akuntabel ini di utamakan untuk para tenaga pendidik. Lalu, di
Singapura kegiatan belajar yang bersifat top-down (dari guru ke murid)
membuat pemerintah menyiapkan anggaran besar untuk pelatihan dan gaji
guru. Selain itu, semua lembaga pendidikan memiliki kualitas yang setara, baik
di pinggiran maupun pusat kota, dari politeknik hingga universitas.

3. Membangkitkan motivasi siswa


Hal ini tentu tidak sepenuhnya menjadi tanggung jawab guru, peran orang tua
siswa/i juga dibutuhkan di dalamnya. Nah sekarang, bagaimana ya cara
meningkatkan motivasi belajar murid-murid atau anak-anak kita?

Pertama, para guru bisa menggunakan metode pembelajaran yang tepat dan
beragam. misalnya diskusi kelompok, sesi tanya jawab, dan sebagainya. Karena
tentunya cara siswa/i belajar itu berbeda-beda, bahkan ada juga yang bosan
dengan kegiatan belajar.

Selanjutnya, bisa dengan memberikan hadiah kepada siswa/i yang


berprestasi. cara ini bisa diterapkan oleh orang tua maupun guru, hadiah nya
pun tidak perlu yang mewah, yang penting bisa memotivasi dan bermanfaat.
Dan menurut saya sendiri, ini adalah bentuk apresiasi kepada siswa/i yang
sudah belajar dengan giat agar mereka bisa lebih memaksimalkan
pembelajaran nya.

Lalu sekarang saya lanjut ke scamper, disini saya memilih combine/gabungkan


karena menurut saya combine adalah metode yang paling cocok untuk
pemerataan Pendidikan Indonesia. Untuk contoh menggabungkan metode,
saya mengambil dari pemerataan pendidikan di singapura. Seperti yang saya
jelaskan tadi bahwa Singapura menggunakan metode akuntabel dan
pemerintah siap mengeluarkan dana yang besar juga tidak ter buru-buru
dalam pelatihan guru menjadi pribadi yang berkualitas.

Di Indonesia sendiri, sudah banyak juga usaha yang dilakukan pemerintah


untuk perataan Pendidikan yang sayangnya masih banyak kekurangan,
terutama pada kualitas guru seperti.. dilakukan dengan cenderung informal,
terburu-buru, dan tidak memperhatikan kompetensi Pendidikan dalam
perekrutan guru. Yang saya ketahui, Indonesia juga menerapkan metode
akuntabel dalam peningkatan kualitas guru, ebagai solusi dalam masalah ini,
kita bisa menggabungkan metode akuntabel dan pelatihan guru yang maksimal
dengan dibantu pemerintah, salah satunya dalam masalah dana pelatihan.
Yang saya ketahui, di Indonesia pun juga menerapkan metode akuntabel tetapi
belum maksimal dan harus dikembangkan. Baik, sekian dari saya, terima kasih
banyak kak/bu..

Anda mungkin juga menyukai