Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

TERSEBARNYA AGAMA ISLAM DI KERAJAAN BANJAR

Dosen Pengampu :

Dr. Syaharuddin, MA

M.Ridha Ilhami M.Pd

Muhammad Rezky Noor Handy, M.Pd.

DISUSUN OLEH

Helpina 2010128120010

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPS
BANJARMASIN
2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur dipanjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini
dengan tepat pada waktunya. Adapun tujuan kami menulis makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas dari Dr. Syaharuddin, MA, Muhammad Rezky Noor Handy, M.Pd dan M.
Ridha Ilhami M.Pd selaku dosen pengampu dari mata kuliah Sejarah Banjar, Selain itu
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan mengenai “TERSEBARNYA
AGAMA ISLAM DAN TERBENTUKNYA KERAJAAN BANJAR” bagi pembaca dan juga
penulis. Kami mengucapkan terima kasih kepada dari Dr. Syaharuddin, MA, Muhammad
Rezky Noor Handy, M.Pd dan M. Ridha Ilhami M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah
Sejarah Banjar. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dan membagi pengetahuannya sehingga makalah ini dapat saya selesaikan. Saya
menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun saya nantikan guna menjadikan acuan untuk menulis makalah yang lebih baik
lagi untuk kedepannya. Dan semoga makalah ini bisa menambah wawasan bagi kita semua
dan bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Banjarmasin, 4 September 2023

Penulis,

Helpina
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................

A. Latar belakang .............................................................................................................


B. Rumusan masalah.........................................................................................................
C. Tujan penulisan ...........................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................................

A. Sejarah Berdirinya Kerajaan Banjar ............................................................................


B. Bagaimana Masuknya Agama Islam di Kerajaan Banjar ............................................

KESIMPULAN........................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kalimantan adalah pulau terbesar ketiga di dunia. Pulau ini merupakan “jantung”
nusantara. Luas wilayahnya 940.000 kilometer persegi, 736.000 kilometer persegi milik
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hasil hutan sangat banyak, antara lain
dihasilkannya kayu, rotan, damar dan lain sebagainya dengan kualitas terbaik. Iklim
negara ini sangat lembab, karena hujan lebat mengandung batu bara, minyak tanah, besi,
berlian, emas dan platina. Ada banyak sungai besar yang menjadi sumber kekayaan dan
kemajuan perekonomian, antara lain sungai Kapuas, Barito, dan Mahakam.
Provinsi Kalimantan Selatan juga merupakan provinsi dengan mayoritas
penduduk beragama Islam di Pulau Kalimantan. Di sini terdapat kerajaan-kerajaan Islam,
salah satunya adalah Kerajaan Banjar atau Kesultanan Banjar. Pulau ini memiliki sejarah
yang menakjubkan. Ada banyak kerajaan di atasnya, yang bergantian dari waktu ke
waktu. Dari kerajaan bercorak Hindu-Budha hingga kerajaan Islam. Dalam tulisan ini
kita akan membahas sebuah kerajaan Islam di Kalimantan yaitu Kerajaan Banjar
.
B. Rumusan masalah
1. Apa itu kerajaan banjar ?
2. Bagaimana masuknya agama islam di kerajaan banjar?
3. Kapan masuknya agama islam di kerajaan banjar?
4. Siapa yang menyebarkan agama islam dikerajaan banjar ?
C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui sejarah kerajaan banjar
2. Untuk mengetahui bagaimana masuknya agama islam di kerajaan banjar
3. Untuk mengetahui Kapan masuknya agama islam di kerajaan banjar
4. Untuk mengetahui Siapa yang menyebarkan agama islam dikerajaan banjar
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Kerajaan Banjar


Kerajaan Banjar pada hakekatnya adalah lanjutan dari Kerajaan Negara Daha.
Maharaja Sukarama yang menggantikan Sekar Sungsang raja pertama di Negara Daha
telah mewasiatkan kepada Patih Aria Tarenggana bahwa apabila ia meninggal maka
yang berhak menggantikannya adalah cucunya yang bernama Raden Samudera.
Sepeninggalnya Maharaja Sukarama di Negara Daha terjadi kekacauan. Pangeran
Mangkubumi salah seorang putranya berusaha untuk naik tahta. Maka untk keselamatan
Raden Samudera, Patih Aria Terenggana menyuruhnya agar meninggalkan istana.
Karena itu Raden Samudera kemudian harus hidup menyamar sebagai anak nelayan di
daerah orang Serapat, orang Balandian, orang Banjarmasin atau orang Kuin. Pangeran
Mangkubumi yang naik tahta menggantikan Maharaja Sukarama, karena suatu fitnah
kemudian dibunuh oleh Pangeran Tumenggung, adiknya sendiri. Sementara itu Patih
Masih penguasa bandar di Banjarmasih (Banjarmasin) yang mengetahui perihal nasib
Raden Samudera kemudian mencarinya untuk dirajakan. Selanjutnya terdapat
kesepakatan lima orang Patih, yakni Patih Masih, Patih Muhur, Patih Balit, Patih Kuwin
dan Patih Balitung untuk merajakan Raden Samudera di daerah Banjar.
Kesepakatan itu didasari pertimbangan-pertimbangan: 1) Raden Samudera
mempunyai hak atas kerajaan, karena wasiat Maharaja Sukarama agar cucunya (Raden
Samudera) yang menggantikannya. 2) Patih Masih dan patih-patih lainnya di daerah
Banjar, hendak melepaskan diri terhadap kewajiban senantiasa mengantar upeti ke
Negara Daha. 3) Sehubungan dengan kepentingan perekonomean daerah, Patih Masih
hendak memindahkan kegiatan perdagangan dari bandar muara Bahan ke daerah Banjar.
Tindakan para Patih yang bersepakat merajakan Raden Samudera tersebut, menyebabkan
timbulnya pertentangan antara Negara Daha dengan Banjarmasih. Dalam usaha
menyeleikan pertentangan tersebut, Raden Samudera atas anjuran Patih Masih meminta
bantuan kepada Kerajaan Islam Demak. Sultan Demak mau membantu Raden Samudera
dengan syarat apabila menang Raden Samudera bersedia masuk islam.
Raden Samudera menetapkan pusat kerajaan itu di Banjarmasin. Ia kemudian
diislamkan oleh seorang Penghulu dari Demak. Dan oleh seorang Arab ia diberi nama
Sultan Suriansyah.
B. Masuknya Islam di Kerajaan Banjar
Sultan Suriansyah adalah raja pertama yang memeluk Islam dan menjadikannya
agama resmi kerajaan. Tetapi, hukum Islam belum melembaga dalam pemerintahan.
Karena pada saat itu belum ada ulama yang mendampinginya. Setelah Sultan Tahmidullah
II berkuasa, barulah hukum Islam itu melembaga. Hal ini menimbulkan terjadinya
perubahan dalam pemerintahan, terutama setelah Syeikh Muhammad Arsyad Al Banjari
datang dari Mekkah. Ia sangat disegani oleh sultan karena kedalaman ilmunya. Kitab
Sabilul Muhtadin yang ditulis atas permintaan sultan yang berkuasa pada saat itu dijadikan
pedoman hukum meskipun masih terbatas dalam bidang-bidang tertentu, seperti hukum
waris dan pernikahan.
Dengan kebijakan Syeikh al-Banjari, perlahan-lahan hukum islam masuk istana.
Dalam masyarakat Banjar ajaran fiqh dari madzhab Syafi’i sangat berpengaruh sehingga
menjadi hukum adat rakyat. Syeikh Al-Banjari juga mengusulkan kepada Sultan untuk
membentuk Mahkamah Syari’ah, yakni suatu lembaga pengadilan agama, yang dipimpin
oleh seorang mufti sebagai ketua hakim tertinggi pengawas pengadilan umum.
Dalam penyebaran dan islamisasi di Kalimantan juga dikenal peranan seorang ulama
yang bernama Khatib Dayyan. Ia adalah seorang utusan dari Jawa, tepatnya Kerajaan
Demak. Tujuan Sultan Demak mengirimnya adalah untuk mengislamkan orang Banjar.
Di samping itu ada data-data yang menunjukkan bahwa Islam telah masuk dan
dikenal orang Banjar jauh sebelum peristiwa datangnya Penghulu dari Demak tersebut:
1. Pada abad ke 15 ketika permintaan cengkih bertambah besar, maka tanaman ini
yang dahulunya hanya merupakan hasil hutan kemudian ditanam di perkebunan-
perkebunan. Usaha perkebunan cengkih yang mula-mula terdapat di Ternate,
kemudian seram dan Ambon. Para pedagang Gujarat yang beragama Islam,
kemudian juga dengan para pedagang Cina yang menurut berita Jing Yai Sheng
Lan tahun 1416 sudah banyak yang beragama islam, dalam perjalanan itu mereka
singgah di bandar-bandar kalimantan Selatan dan Makasar. H. Abdul Muis dalam
797 prasarannya yang berjudul: Masuk dan Tersebarnya Islam di Kalimantan
Selatan, pada Pra Seminar Sejarah Kalimantan Selatan tahun 1973
mengemukakan bahwa Raden Paku (Sunan Giri) putra Sayid Ishak pada waktu
berumur 23 tahun berlayar ke Pulau Kalimantan di pelabuhan Banjar, membawa
barang.
2. Dagangan dengan 3 buah kapal bersama dengan juragan Kamboja yang terkenal
dengan nama Abu Hurairah (Raden Burereh). Sesampainya di pelabuhan Banjar
datanglah penduduk berduyun-duyun membeli barang dagangannya, kepada
pendudk fakir miskin barang-barang itu diberikannya dengan Cuma-Cuma.
3. Seperti telah disebutkkan di muka dalam rangka menghadapi pangeran
Tumenggung, Patih Masih telah menasihatkan kepada Raden Samudera untuk
meminta bantuan kepada Kerajaan Islam Demak. Tindakan Patih Masih tersebut
menunjukkan adanya simpati terhadap orang-orang Islam yang sedikit banyaknya
sebagai seorang penguasa bandar telah mengetahui perihal kehidupan pedagang-
pedagang Islam yang pernah datang ke Bandar Masih sebelumnya.

Data-data tentang adanya pedagang Gujarat dan pedagang Cina yang sudah beragama
Islam, yang pada sekitar awal abad ke 15 dalam perjalanan mereka singgah di
pelabuhan-pelabuhan Kalimantan Selatan, demikian juga adanya berita tentang
pedagang Islam dari Jawa (Raden Paku) yang pernah singgah dan berdagang dan
berdagang di pelabuhan Banjarmasin, juga adanya anjuran Patih Masih agar Raden
Samudera meminta bantuan kepada Sultan Demak, serta adanya kelompok pedagang
dari luar seperti orang Melayu, orang Cina, orang Bugis, orang Makasar, orang Jawa,
yang menyatakan membantu raden Samudera ketika timbul perlawanan terhadap
Pangeran Tumenggng, semua itu menunjukkan bahwa agama Islam sudah masuk ke
kalimantan Selatan melalui para pedagang jauh sebelum bantuan dan Penghulu yang
dikirimkan Sultan Demak sampai di Banjarmasin.
KESIMPULAN
Kerajaan Banjar merupakan kerajaan Islam pertama di Kalimantan. Kerajaan ini
merupakan kelanjutan dari Kerajaan Daha yang beragama Hindu. Berdirinya Kerajaan
Banjar karena adanya perebutan kekuasaan antara putera mahkota yang sah dengan
pamannya, yang terkenal dengan “Hikayat Banjar”. Sultan pertama Kerajaan Banjar
adalah Sultan Suriansyah, yang menjadikan Islam sebagai agama resmi kerajaan.

Budaya yang berkembang pada masa Kerajaan ini bercorak Islam. Karena pemerintah
sendiripun sangat memberi perhatian kepada Islam dan hukum-hukumnya. Hukum-
hukum Islam terbentuk atas bantuan ulama-ulama, yang terkenal yakni Syeikh al-
Banjari. Kerajaan Banjar dari masa ke masa terus berkembang, tetapi masa kejayaan itu
melemah dengan kedatangannya Belanda ke Kalimantan.
DAFTAR PUSTAKA

Buseri, K. (2012). Kesultanan Banjar dan Kepentingan dakwah islam. Al-Banjari: Jurnal
Ilmiah Ilmu-Ilmu Keislaman, 11(2).

Hasanah, H. M. (2016). Pendidikan Islam Pada Masa Kerajaan Banjar (Abad ke-18).

Suriadi, A. (2007). Ulama Banjar da n Sistem Kekuasaan Kerajaan Banjar Abad


XIX (Doctoral dissertation, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA).

Hidayatullah, D. (2012). Peran Kerajaan Banjar Dalam Penulisan Naskah Di Tanah


Banjar. Manuskripta, 2(1), 163-179.

Jeprianto, J., Rama, B., & Rasyid, M. R. (2023). PERKEMBANGAN PENDIDIKAN


ISLAM MASA AWAL DI KALIMANTAN. ADIBA: JOURNAL OF
EDUCATION, 3(1), 40-47.

Anda mungkin juga menyukai