Anda di halaman 1dari 2

Menyikapi Anak Pembangkang

Reaksi kepada anak yang membangkang biasanya serem-serem. "Kurang apalagi saya jadi
orang tua???", "Apa sih dosa saya sampai punya anak seperti itu?","Dasar anak setan!", "Ini
semua gara-gara temennya!", "Biar mampus tuh anak!", "Nyesel deh punya anak kamu!",
"Amit-amit jabang bayi!!!", "Tuhan tidak adil, orang tua saleh dikasih anak brengsek!".
Contohnya saya deh. Dulu saya pernah membangkang dan kemudian menjadi kesayangan
orang tua. Ada juga contoh anak ulama besar Cirebon tukang main judi dan mabok-mabokan,
sekarang dia paling alim dan membanggakan orang tua. Dan banyak lagi bukan? Mari ingat
yang bagus-bagus, jangan yang jelek-jeleknya saja. Dilarang melaknat anak sendiri. Akh, jelas
sekali orang tua menimpakan kesalahan kepada orang lain. Lupa bahwa anak adalah hasil cipta
karya dan pendidikan orang tua sejak masih orok.Lupa bahwa pembangkangan bisa jadi
perlawan atas kelakuan orang tua yg kebablasan. Maunya menguasi anak layaknya boneka.
Maunya menjadikan anak sebagai cloning 100% tanpa beda setetespun. Kalau tidak
kesampaian target orang tua lalu laknat dan kutukan diumbar. Duh, sungguh rugi melaknat
anak sendiri. Bagaimana jika laknak dan kutukan dikabulkan oleh Allah? Tambah sengsara
bukan? Buah jatuh tak jauh dari pohonya. Pepatah ini sering dilupakan. Banyak orang tua yang
sadar dulunya amburadul bikin stress orang tua, koq memaksakan anak jangan sampai bikin
pusing dirinya? Mbok ya sadar ini pelajaran agar kita turut merasakan betapa berat
penderitaan orang tua dulu mendidik kita. Supaya hati kita yang keras membatu jadi tunduk.
Turut merasakan apa yang orang tua rasakan. Dari Pembangkangan Menuju Pencerahan.
Pembangkangan anak bisa jadi demi mencari jatidirinya lepas dari kungkungan orang tua. Anak
senantiasa mencari tempat dan cara sendiri dengan sahabat yang sejalan dalam ide, cita-cita,
dan pandangan hidup sesaui jamannya. Tak mau lengket dengan pandangan hidup orang tua
yang sudah ketinggalan sepur. Sayangnya banyak orang tua terlanjur yakin pandangan hidup
dan nilai-nilai yang dianut selalu pas sepanjang jaman. Apalagi bila orang tua tajir banyak duit,
makin otoriterlah jadinya. Dia lupa anak ingin bahagia dengan caranya sendiri. Dia lupa bisa jadi
anak yang membangkan bisa memuliakannya di kemudian hari. Proses sedang berlangsung
dengan beban dipikul anak, orang tua hanya tertarik dengan hasil akhir. Dari Permusuhan
Menuju keintiman. Nah ini lucunya. Setelah anak yang membangkang terbukti menemukan
masa depan yang cerah, hati orang tua luluh. Si anak simpati kepada orang tua yang telah
dibikin malu dengan pembangkangannya. Orang tua tak mau buang waktu menebus dosa atas
pengucilan anak selama ini. Maka dua kubu lumer hatinya, mencair dalam keintiman luar biasa
penuh kerinduan. Sebuah keintiman yang tidak pernah terbayang lengketnya sebelum semua
itu terjadi. Pembangkangan Anak Bisa Jadi Jalan Panjang Menjadi Orang Tua Yang Mulia. Ingat
kisah Nabi Nuh dengan anaknya Kanaan yang durhaka, bukan? Marilah kita merendahkan diri.
Nabi saja bisa dikaruniai anak durhaka oleh Allah, kenapa kita mencak-mencak? Bukankah kita
ingin jadi orang tua mulia dunia dan akhirat? Serahkan kepada Allah jalan cerita sesuai skenario
Dia Yang Maha Pengasih. Boleh saja anak membangkang, tokh nabi Nuh yang iklas dan sabar
tetap mulia sepanjang jaman bukan? Apapun, Jalani Saja, dan nikmati... Semua sudah ada jalan
dan jatah serta peran masing-masing kita di dunia bukan? Mari kita terima dengan rasa syukur
iklas, dan sabar apa jadinya kita di dunia. Marah-marah tidak merubah keadaan. Membahas
perkara tidak ada hasinya sampai ludah garing. Lebih enak cari solusi walaupun sederhana.
Perombakan total juga boleh bila perlu. Agar bisa kita nikmati hidup yang sebentar ini.
Daripada stress memikirkan anak membangkang malah jadi penyakit! Sehebat apapun
pembangkangan anak, tak perlu membuat hidup bagi di neraka. Terimalah sebagi suatu
kenyataan. Tetaplah komunikasi dengan baik. Jangan bosan mendoakan yang bagus-bagus.
Bayangkan yang indah-indah di kemudian hari. Bila terpaksa, biarkan anak mencari jalan hidup
sendiri sesuai keputusannya. Setahu saya sesuai pengalaman, dengan menyikapi seperti ini
membuat hidup ini ringan dilalui. Banyak masalah tapi enjoy. Punya anak pembangkang, terima
saja, syukur-syukur tidak punya. Anda pasti punya cara sendiri, bukan? Cintailah hidup nicaya
hidup akan mencintai anda. Bayangkan yang indah-indah nicaya keindahan selalu dalam hati
dan di pelupuk mata Anda.

Anda mungkin juga menyukai