1 Konsep (Beberapa istilah dan a. Karakter guru dalam merdeka belajar definsi) di KB Dalam konteks pendidikan yang mengedepankan konsep "merdeka belajar" atau "pembelajaran mandiri," peran guru berubah menjadi lebih sebagai fasilitator dan pembimbing daripada pengajar tradisional. Berikut adalah beberapa karakteristik dan peran yang penting bagi guru dalam merdeka belajar: 1) Fasilitator Pembelajaran: Guru berperan sebagai fasilitator yang membantu siswa merencanakan, mengorganisir, dan mengelola pembelajaran mereka sendiri. Mereka memberikan bimbingan, sumber daya, dan dukungan yang dibutuhkan oleh siswa. 2) Mendorong Kemandirian: Guru mendukung dan mendorong siswa untuk mengembangkan kemandirian mereka dalam merencanakan dan menjalankan pembelajaran mereka sendiri. Mereka mengajarkan keterampilan seperti manajemen waktu, pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan. 3) Pemahaman Terhadap Kepentingan Individu: Guru memahami kepentingan, minat, dan kebutuhan individu siswa. Ini memungkinkan mereka untuk memberikan panduan yang sesuai dengan tujuan belajar masing-masing siswa. 4) Memberikan Sumber Daya: Guru menyediakan sumber daya pendidikan, termasuk materi pembelajaran, bahan bacaan, akses ke teknologi, dan referensi lain yang diperlukan oleh siswa. 5) Mendukung Refleksi: Guru membantu siswa untuk merenungkan pembelajaran mereka, menganalisis pengalaman mereka, dan memikirkan cara untuk meningkatkan diri. Ini dapat melibatkan proses refleksi diri atau berbagi pandangan dengan guru. 6) Memberikan Umpan Balik Konstruktif: Guru memberikan umpan balik yang konstruktif kepada siswa tentang kemajuan mereka. Umpan balik ini membantu siswa untuk memahami kekuatan dan area yang perlu ditingkatkan dalam pembelajaran mereka. 7) Keterbukaan terhadap Ide dan Pendekatan Siswa: Guru harus terbuka terhadap ide-ide dan pendekatan yang berbeda yang diusulkan oleh siswa. Mereka menghargai keragaman cara belajar dan memfasilitasi berbagai pendekatan pembelajaran. 8) Mendukung Kolaborasi: Meskipun merdeka belajar menekankan pembelajaran mandiri, guru juga dapat menggalang kolaborasi antara siswa. Mereka dapat membantu siswa bekerja sama dalam proyek-proyek atau diskusi kelompok. 9) Mengukur dan Mengevaluasi: Guru tetap memiliki peran dalam mengukur kemajuan siswa dan mengevaluasi pencapaian mereka. Namun, evaluasi dapat menjadi lebih berfokus pada pemahaman konsep dan kemampuan daripada penilaian tradisional. 10) Menjaga Semangat Belajar: Guru memiliki peran dalam menjaga semangat belajar siswa. Mereka dapat memberikan inspirasi, dukungan emosional, dan dorongan untuk terus belajar. 11) Inspirasi dan Model Perilaku: Guru juga berperan sebagai model perilaku yang baik dalam pembelajaran. Mereka harus menunjukkan semangat belajar, etika kerja yang baik, dan rasa ingin tahu yang positif kepada siswa. b. Model Pengembangan Profesionalitas Guru Pengembangan profesionalitas guru adalah proses berkelanjutan yang melibatkan peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan praktik guru untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang mereka berikan. Ada beberapa model dan pendekatan yang digunakan untuk mengembangkan profesionalitas guru. Berikut adalah beberapa model pengembangan profesionalitas guru yang umum: 1) Pendidikan dan Pelatihan Guru: Ini adalah model pengembangan profesionalitas guru yang paling tradisional. Guru mengikuti program pendidikan formal seperti program sarjana pendidikan, magister pendidikan, atau kursus pelatihan yang diselenggarakan oleh lembaga-lembaga pendidikan. Model ini fokus pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan pendidikan. 2) Pengembangan Berkelanjutan: Model ini melibatkan pelatihan lanjutan, kursus, seminar, dan workshop yang dirancang untuk membantu guru memperbarui pengetahuan mereka dan mengembangkan keterampilan baru. Ini bisa dilakukan melalui lembaga pendidikan formal atau penyedia pelatihan independen. 3) Mentorship dan Coaching: Guru yang lebih berpengalaman atau mentor bekerja dengan guru yang kurang berpengalaman atau yang baru saja memulai karir mereka. Ini memungkinkan guru muda untuk mendapatkan panduan, umpan balik, dan dukungan dari mentor mereka. 4) Kolaborasi dan Pembelajaran Bersama: Model ini menekankan kerja sama antar guru. Guru berkumpul dalam kelompok kerja atau komunitas pembelajaran profesional untuk berbagi pengalaman, ide, dan praktik terbaik. Ini memungkinkan pertukaran pengetahuan dan pengembangan kolaboratif. 5) E-Learning dan Pembelajaran Jarak Jauh: Menggunakan teknologi, guru dapat mengakses pelatihan dan sumber daya pendidikan melalui kursus online, webinar, dan platform e-learning lainnya. Ini memungkinkan guru untuk belajar secara mandiri dan sesuai jadwal mereka sendiri. 6) Penelitian Tindakan: Guru dapat melakukan penelitian tindakan di kelas mereka sendiri untuk memahami masalah dan tantangan yang mereka hadapi. Ini memungkinkan mereka untuk mengembangkan solusi berdasarkan bukti empiris. 7) Partisipasi dalam Proyek-proyek Inovatif: Guru dapat terlibat dalam proyek-proyek inovatif yang berfokus pada pengembangan pendidikan. Ini bisa mencakup perancangan kurikulum, pengembangan materi ajar, atau proyek- proyek penelitian. 8) Pengembangan Profesional Berdasarkan Standar: Beberapa negara dan wilayah mengadopsi model pengembangan profesional guru berdasarkan standar tertentu. Guru harus memenuhi kriteria tertentu dan mengikuti pelatihan sesuai dengan standar tersebut. 9) Kritik dan Umpan Balik dari Rekan: Guru mendapatkan umpan balik reguler dari rekan-rekan mereka atau pengawas sekolah. Ini membantu mereka untuk mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan dalam praktik pengajaran mereka. 10) Pengembangan Profesional Mandiri: Guru yang proaktif dapat melakukan pengembangan profesional mereka sendiri dengan membaca literatur terbaru, mengikuti seminar atau konferensi, dan melakukan refleksi diri secara teratur. 11) Setiap model memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan pilihan model pengembangan profesionalitas guru dapat bervariasi berdasarkan kebutuhan individu, konteks pendidikan, dan tujuan pembelajaran. Kombinasi dari beberapa model mungkin menjadi pendekatan yang paling efektif untuk mengembangkan profesionalitas guru. Daftar materi pada KB Pengembangan profesi guru berkelanjutan di 2 yang sulit dipahami kemenag RI Daftar materi yang sering 3 mengalami miskonsepsi dalam pembelajaran