Nilai Nilai
Jumlah
Seleksi Kompetensi Durasi Ambang Kumulatif Bobot
Soal
Batas Maks
Teknis 90 450 √5x0
Manajerial Paling Tinggi 4
25 Paling Rendah 1
120” Tidak Menjawab 0
117 180
Sosial Kultural Paling Tinggi 4
20 Paling Rendah 1
Tidak Menjawab 0
Wawancara Paling Tinggi 4
10 10” 24 40 Paling Rendah 1
Tidak Menjawab 0
TOTAL 145 130” 366 670
10. PPK atau pejabat pembina kepegawaian adalah pejabat yang mempunyai
kewenangan menetapkan pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian
Pegawai ASN dan pembinaan manajemen ASN di instansi pemerintah sesuai
dengan Peraturan perundang undangan. Permenpan RB No 38 Tahun 2017
(Standar Kompetensi Jabatan).
11. Kamus kompetensi adalah kumpulan kompetensi yang meliputi nama kompetensi,
definisi kompetensi, deskripsi dan level kompetensi serta indikator perilaku.
12. Kamus kompetensi Sosial Kultural di susun dan ditetapkan oleh MENPANRB
(berdasarkan Permenpan no 38 Tahun 2017) Lampiran II peraturan ini.
13. Kamus Kompetensi Manajerial di susun dan ditetapkan oleh MENPANRB
(berdasarkan Permenpan no 38 Tahun 2017) Lampiran III peraturan ini.
14. Kamus Kompetensi Teknis disusun oleh PPK (Pejabat Pembina Kepegawaian
instansi pusat) atas persetujuan dari MenpanRB.
15. Tim penyusun kamus kompetensi teknis dibentuk di kementrian/Lembaga sesuai
urusan pemerintah sesuai dengan kewenangannya. (Permenpan RB No 38 Tahun
2017.
a. Contoh: Tim Penyusun Kamus kompetensi teknis di kementrian Kesehatan
maka akan Menyusun kompetensi teknis urusan kementrian Kesehatan. Tim
Penyusun Kamus kompetensi teknis di kementrian Ketenagakerjaan maka
akan Menyusun kompetensi teknis urusan kementrian ketenagakerjaan.
b. Jumlah tim penyusun di masing-masing kementrian atau Lembaga paling
sedikit adalah 7 orang (Jumlah tim penyusun harus gasal atau ganjil). Ketua
merangkap anggota, merangkap anggota dan anggota.
c. Syarat menjadi Tim penyusun: PNS yang menduduki JPT (Utama, Madya,
Pratama), Administrasi, Pengawas, Pelaksana atau fungsional.
16. 5 Level indikator perilaku (PermenpanRB No 38 Tahun 2017:
a. Level 1 Paham/pengembangan (awareness/being developed) dengan kriteria:
Kemampuanpekerjaan teknis sederhana dengan aturan yang jelas namun
memerlukan pengawasan langsung dari orang lain, Keterampilan yang tidak
memerlukan kemampuan khusus, Pemahaman dasar prinsip teori dan praktek
tanpa bantuan dan pengawasan org lain, bertanggung jawab atas pekerjaan
sendiri.
b. Level 2 (Basic/ dasar) dengan kriteria: tugas teknis dengan alat, prosedur dan
metode yang sudah baku, pemahaman teori praktek tanpa bantuan dan
pengawasan org lain, pengetahuan dan keterampilan yang memerlukan
pelatihan tingkat dasar, kemampuan untuk bertanggung jawab atas pekerjaan
sendiri dan dapat diberi tanggung jawab membantu pekerjaan orang lain
untuk tugas yang sederhana.
c. Level 3 (menengah/ intermediet) dengan kriteria: tugas teknis yang lebih
spesifik dengan menganalisis informasi secara terbatas dan pilihan metode
untuk menyelesaikan permasalahan, Pemahaman teori praktek tanpa bantuan
orang lain dan pengawasan. Dengan kecepatan yang tepat dan penyelesaian
pekerjaan yang lebih cepat, kepercayaan diri dan kemampuan yang yang
menunjukan kelancaran dan ketangkasan dalam praktek pekerjaan,
bertanggung jawab atas pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab
atas pekerjaan tim dan kelompok.
d. Level 4 (Mumpuni/advance) dengan kriteria sebagai berikut: Ilmu
pengetahuan teori dan praktek yang mendapat pengakuan ditingkat instansi,
mampu mengembangkan dan menerapkan pendekatan mono disipliner/satu
bidang keilmuan dan kemampuan melakukan uji kompetensi memiliki
kemampuan pengajaran dan menjadi mentor di tingkat instansi.
e. Level 5 (Expert) dengan kriteria: Mampu mengembangkan ilmu pengetahuan
atau iptek yang mendapat pengakuan nasional maupun internasional,
megembangkan dan menerapkan pendekatan multi, dan inter disipliner.
Menjadi mentor tingkat nasional dan internasional.
17. Standar kompetensi ASN: Permenpan RB No. 38 Tahun 2017
1) identitas jabatan (Nama jabatan, uraian/ihtisar jabatan, dan kode jabatan).
2) kompetensi jabatan, dan (kompetensi teknis, kompetensi manajerial, dan
kompetensi sosial kultural)
3) persyaratan jabatan (Pangkat, kualifikasi pendidikan, jenis pelatihan, dan
pengalaman kerja).
18. Kode Standar Kompetensi Jabatan: Permenpan RB No 38 Tahun 2017
1) Satu digit pertama: Kelompok jabatan
2) Dua digit selanjutnya: Tingkatan jabatan
3) Enam digit berikutnya: urusan pemerintahan
4) Tiga digit berikutnya: nomor urut jabatan yang sudah ditetapkan standar
kompetensinya.
19. Dalam kamus kompetensi manajerial dan sosial kultural yang sudah di jelaskan
dalam lampiran II dan lampiran III di permenpan RB No 38 Tahun 2017. Masing-
masing kompetensi terdapat 5 level. ASN akan mendapatkan salah satu dari 5 lvel
tersebut sesuai dengan kompetensi yang dimiliki oleh ASN tersebut.
Contoh :
Level 1 = Mampu bertindak sesuai nilai, norma, etika organisasi dalam kapasitas
pribadi.
Level 2 = Mampu mengingatkan, mengajak rekan kerja untuk bertindak sesuai
nilai, norma, dan etika organisasi.
Level 3 = Mampu memastikan, menanamkan keyakinan bersama agar anggota
yang dipimpin bertindak sesuai nilai, norma, dan etika organisasi
dalam lingkup formal.
Level 4 = Mampu menciptakan situasi kerja yang mendorong kepatuhan pada
nilai, norma, dan etika organisasi.
Level 5 = Mampu menjadi role model dalam penerapan standar kedilan dan
etika di tingkat nasional.
20. Standar Kompetensi ASN: (Hal ini berdasarkan pada: Kamus kompetensi teknis.
kamus kompetensi manajerial dan kamus kompetensi sosial kultural).
1) Standar kompetensi jabatan pimpinan tinggi.
2) Standar kompetensi jabatan administrasi
3) Standar kompetensi jabatan fungsional.
21. penyelenggaraan kebijakan dan manajemen ASN berdasarkan pada asas
kepastian hukum, profesionalitas, proporsionalitas, keterpaduan, delegasi,
netralitas, akuntabilitas, efektif dan efisien, keterbukaan, non diskriminatif,
persatuan dan kesatuan, keadilan dan kesetaraan (UU No. 5 Tahun 2014).
22. Pasal 69 UU No. 5 Tahun 2014, pengembangan karier PNS berdasarkan pada
kualifikasi, kompetensi, penilaian kinerja dan kebutuhan instansi pemerintah,
serta mempertimbangkan integritas dan moralitas.
- Analis SDM Aparatur Ahli Pertama, meliputi:
1) menyusun kebutuhan aparatur sipil negara sesuai pedoman dan peraturan
perundang- undangan;
2) menyusun rancangan pengadaan aparatur sipil negara sesuai pedoman dan
peraturan perundang-undangan;
3) menyusun kerangka kerja pangkat dan jabatan aparatur sipil negara sesuai
pedoman dan peraturan perundang-undangan;
4) menyusun kerangka kerja pengembangan karier aparatur sipil negara sesuai
pedoman dan peraturan perundang-undangan;
5) menyusun pola karier aparatur sipil negara sesuai pedoman dan peraturan
perundangundangan;
6) menyusun kerangka kerja promosi aparatur sipil negara sesuai pedoman dan
peraturan perundang-undangan;
7) menganalisis proses promosi aparatur sipil negara;
8) menyusun kerangka kerja mutasi aparatur sipil negara sesuai pedoman dan
peraturan perundang-undangan;
9) menyusun kerangka kerja penugasan aparatur sipil negara sesuai pedoman dan
peraturan perundang-undangan;
10) merancang kebutuhan dan rencana pengembangan kompetensi aparatur sipil
negara;
11) menyusun kerangka kerja sistem manajemen kinerja aparatur sipil negara
terintegrasi sesuai pedoman dan paraturan perundangan;
12) menyusun perencanaan kinerja aparatur sipil negara;
13) melakukan monitoring/pemantauan kinerja aparatur sipil negara;
14) melaksanakan layanan konseling kinerja pegawai;
15) menyusun instrumen penetapan penciptaan ide baru dan/atau cara baru dalam
peningkatan kinerja yang bermanfaat bagi organisasi/ Negara;
16) menyusun dokumen tindak lanjut penilaian kinerja;
17) menganalisis pelaksanaan pembayaran tunjangan kinerja dan/atau penghargaan
lain berdasarkan laporan dokumen penilaian kinerja;
18) merancang manajemen kinerja organisasi berdasarkan ballance scorecard atau
sistem lain;
19) menyusun kerangka kerja disiplin aparatur sipil negara sesuai pedoman dan
peraturan perundang-undangan;
20) menyusun kerangka kerja sistem penghargaan aparatur sipil negara sesuai
pedoman dan peraturan perundang-undangan;
21) menyusun kerangka kerja sistem penggajian, tunjangan dan fasilitas aparatur sipil
negara sesuai pedoman dan peraturan perundang-undangan;
22) menyusun kerangka kerja pemberhentian aparatur sipil negara sesuai pedoman
dan peraturan perundang-undangan;
23) menyusun kerangka kerja jaminan pensiun dan jaminan hari tua aparatur sipil
negara sesuai pedoman dan peraturan perundang-undangan;
24) menyusun kerangka kerja perlindungan aparatur sipil negara sesuai pedoman dan
peraturan perundang-undangan;
25) menyusun kerangka kerja cuti aparatur sipil negara sesuai pedoman dan peraturan
perundang-undangan;
26) menyusun kerangka kerja sistem informasi aparatur sipil negara sesuai pedoman
dan peraturan perundang-undangan;
27) menyusun kerangka kerja sistem manajemen SDM aparatur strategik berberbasis
kompetensi atau talenta/reformasi birokrasi/zona integritas sesuai pedoman dan
peraturan perundangan-undangan;
28) menyusun struktur/kelembagaan/tatalaksana/ proses bisnis unit kerja/instansi;
29) menyusun kerangka kerja proses penyusunan kebijakan/regulasi bidang sumber
daya manusia aparatur; dan
30) melaksanakan asistensi dan konsultasi pengelolaan sistem kepegawaian aparatur
sipil negara/sumber daya manusia aparatu
a. Kompetensi Manajerial (Lampiran Nomor II Permenpan RB No 38 Tahun 2017)
b. Kompetensi Sosial Kultural (Lampiran Nomor III Permenpan RB No 38 Tahun 2017)
c. Wawancara