Anda di halaman 1dari 31

METODOLOGI

PENELITIAN BISNIS
OLEH: PASKALIS DAKHI,MM.,MAP

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FEB UNIRAYA

Metodologi Penelitian Bisnis- Program Studi


1
Manajemen
BAB III
KERANGKA TEORITIS DAN
PENYUSUNAN HIPOTESIS
A. ESENSI ILMU
B. BANGUNAN DASAR TEORI
C. VARIABEL
D. KERANGKA TEORITIS
E. HIPOTESIS

Metodologi Penelitian Bisnis- Program Studi


2
Manajemen
A. ESENSI ILMU
• Ilmiah mengandung arti harus memenuhi tuntutan sistematis, dapat
dibuktikan kebenarannya dan relevan (Laeyendecker, 1983)
• Perbedaan ilmu dan pengetahuan sering membingungkan. Mis: ilmu
kebatinan merupakan ilmu atau pengetahuan?
• Ilmu adalah pengetahuan yang memiliki ciri-ciri ilmiah.
• Menurut Suriasumantri (1996), ada beberapa alasan utama kenapa
menggunakan ilmu untuk science dan pengetahuan untuk knowledge:
a. Ilmu adalah sebagian dari pengetahuan
b. Ilmu adalah pengetahuan yang memiliki ciri-ciri ilmiah
c. Berdasarkan hukum DM (Diterangkan Menerangkan) ilmu
pengetahuan adalah ilmu (D) yang bersifat pengetahuan (M)
• Jadi ilmu yang tidak memiliki ciri ilmiah, seperti kebatinan, lebih
tepat disebut pengetahuan kebatinan
• Metodologi merupakan bidang yang menitikberatkan pada metode
yang ditempuh dalam memperoleh pengetahuan sekaligus menjamin
obyektivitas ilmu atau disebut kebenaran ilmu.
• Teknik penelitian sebagai prosedur tertentu untuk meneliti suatu
masalah. Metodologi Penelitian Bisnis- Program Studi
3
Manajemen
• Metodologi merupakan bidang yang menitikberatkan
pada metode yang ditempuh dalam memperoleh
pengetahuan dan sekaligus menjamin objektivitas ilmu.
• Proses untuk mendapatkan ilmu secara metodologis,
mengikuti beberapa tahap menurut komponen
informasi, yaitu: teori, hipotesis, observasi dan
generalisasi, dilengkapi dengan kendala metodologis
seperti deduksi logis, penafsiran pengukuran dan
perumusan konsep (Effendi ,1985).
• Ilmu adalah sekumpulan teori yang mendeskripsikan
dan menjelaskan fenomena dalam suatu bidang tertentu
(Davis & Cosenza, 1993)

Metodologi Penelitian Bisnis- Program Studi


4
Manajemen
• Gambar 3.1 menjelaskan landasan dasar teori ilmiah
• Landasan dasar dari metode ilmiah adalah empiris dan
rasional
• Empiris adalah usaha untuk menjelaskan dan membuat
perkiraan dengan melakukan observasi. Empiris
didasarkan atas realitas
• Rasional berarti mempercayai bahwa semua
pengetahuan dapat diperoleh dari aturan atau
kebenaran hukum alam.

Metodologi Penelitian Bisnis- Program Studi


5
Manajemen
Gambar 3.1
Proses Mendapatkan Ilmu

Teori

Formulasi
Logika Logika
Konsep &
Deduktif Deduktif
Proposisi

Menerima/
Proses Generalisasi Proses
induktif Empiris
Menolak Hipotesis deduktif
Hipotesis
Pengukuran,
Interpretasi
Ringkasan
Sampel Estimasi
Uji Hipotesis Instrumentasi,
Sampling
Parameter

Observasi
Sumber: Kuncoro, 2009
dimodifikasi oleh Paskalis Metodologi Penelitian Bisnis- Program Studi
6
Manajemen
B. BANGUNAN DASAR TEORI
• Ketika kita melakukan penelitian, kita perlu mengetahui
apa (what is) untuk memahami, menjelaskan, dan
meramal fenomena yang diamati.
• Sebagai contoh, kita ingin menjawab pertanyaan berikut:
1. Apa pendapat pegawai terhadap gaya kepemimpinan
kepala dinas yang baru ?
2. Apa reaksi pegawai terhadap gaya kepemimpinan?
3. Apa reaksi konsumen terhadap iklan yang baru?
4. Mengapa bank bankrut pada saat krisis moneter?
5. M e ng a p a l ap o r an k e u a n g a n d i g u n a k a n u n t u k
pengambilan keputusan perusahaan

Metodologi Penelitian Bisnis- Program Studi


7
Manajemen
• Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka
beberapa istilah kunci yang digunakan antara
lain:
• Pegawai yang mana?
• Gaya kepemimpinan seperti apa?
• Jenis reaksi yang mana?
• Kriteria bank yang bankrut?
• Apa saja fungsi laporan keuangan?
• Iklan yang mana? Konsumen yang mana?

Metodologi Penelitian Bisnis- Program Studi


8
Manajemen
Dari beberapa pertanyaan tersebut kita dapat menjawab dan
kemungkinan beberapa judul penelitian, sbb:
1. Analisis Efektivitas Iklan Baru “Clear Ronaldo” di wilayah
Kecamatan Medan Timur.
2. Pengaruh Iklan terhadap Minat beli Konsumen Pada
Supermarket TipTop Jakarta Selatan.
3. Pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi tehadap kinerja
pegawai (Penelitian pada Dinas Kelautan dan perikanan
Kabupaten Jember)
4. Pengaruh krisis moneter terhadap bank yang bangkrut
(Studi Pada Bank Dipo Indonesia)
5. Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi bank bangkrut
(Penelitian Pada Bank Dipo Indonesia)
6. Analisis Efektivitas Laporan Keuangan Untuk Pengambilan
Keputusan Pada PT. Salim Ivomas
Metodologi Penelitian Bisnis- Program Studi
9
Manajemen
Arti teori
• Teori adalah sebuah kumpulan proposisi umum yang saling
berkaitan dan digunakan untuk menjelaskan hubungan yang
timbul antara beberapa variabel yang diobservasi (Kuncoro,
2014)
• A “ theory” can be defined as an interrelated set of statements of
relationship whose purpose is to explain and predict (Davis &
Cosenza, 1993)
• Accordingly, theory will appear as the devise for interpreting,
critizing, and unifying established laws, modifying them to fit data
unanticipated in their formulation and guiding the enterprise of
discovering new and more powerful generalizations (Kaplan, 1964)
• Formulasi teori adalah upaya untuk mengintegrasikan semua
informasi secara logis sehingga alasan atas masalah yang
diteliti dapat dikonseptualisasikan dan diuji (Sekaran, 2011)

Metodologi Penelitian Bisnis- Program Studi


10
Manajemen
• Penyusunan teori merupakan tujuan utama dari ilmu
karena teori merupakan alat untuk menjelaskan dan
memprediksi fenomena yang diteliti.
• T e o r i m e m b a nt u p e n e l i t i d a l a m m e n j e l a s k a n d a n
memprediksi fenomena yang ingin diteli.
• Misalnya beberapa teori berikut menjelaskan dalam
bidang tertentu:
1. Teori Capital Asset Pricing sangat membantu penelitian
dalam bidang keuangan
2. Teori kepuasan kerja membantu menjelaskan faktor-
faktor penentu kinerja suatu pekerjaan
3. Teori perilaku konsumen membantu memahami faktor-
faktor penentu perilaku konsumen/pelanggan.

Metodologi Penelitian Bisnis- Program Studi


11
Manajemen
Konsep dan Konstruk
• Konsep adalah pendapat abstrak yang digeneralisasi
dari fakta tertentu (Davis & Cosenza, 1993)
• Konsep penting dalam penelitian karena:
1. M e n g u n g k a p k a n s e b e r a p a j e l a s k i t a
mengkonseptualisasikan sesuatu
2. Seberapa paham orang lain memahami konsep yang
kita jelaskan
• Konstruk (construct) adalah jenis konsep tertentu yang
berada dalam tingkatan abstraksi yang lebih tinggi
daripada konsep dan diciptakan untuk tujuan teoritis
tertentu.
• Konstruk dapat berupa pandangan atau pendapat yang
ditemukan untuk sebuah penelitian atau pembentukan
teori.

Metodologi Penelitian Bisnis- Program Studi


12
Manajemen
• Proposisi
• Proposisi adalah pernyataan yang berkaitan dengan
hubungan antara konsep-konsep yang ada dan
pertanyaan dari hubungan universal antara kejadian-
kejadian yang memiliki karakteristik tertentu.
• Mis: memahami perilaku konsumen/pelanggan, para
pakar pemasaran mengajukan proposisi bahwa
kepuasan pelanggan merupakan fungsi kinerja produk
yang dirasakan oleh pelanggan dan harapan pelanggan
terhadap produk tersebut (Kotler, 2000).

Metodologi Penelitian Bisnis- Program Studi


13
Manajemen
Gambar 3.2
Hubungan Observasi dan Tingkat Abstraksi

Tingkat Abstraksi
Teori

Proposisi

Konsep
(Concept)

Observasi terhadap Objek dan Kejadian (Realitas)


Sumber:
Kuncoro, 2014 Metodologi Penelitian Bisnis- Program Studi
14
Manajemen
C.VARIABEL
• Variabel adalah sesuatu yang dapat membedakan atau
mengubah nilai
• Nilai dapat berbeda pada waktu berbeda untuk objek atau
orang yang sama, atau nilai yang berbeda dalam waktu yang
sama untuk objek atau orang yang berbeda.
• Contoh variabel: Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa,
angka ketidakhadiran dan prestasi kerja
1. Indeks Prestasi Kumulatif seorang mahasiswa untuk
setiap semester dapat berbeda. IPK memiliki nilai berbeda,
merupakan contoh suatu variabel.
2. Angka karyawan : setiap hari berbeda, hari ini hadir 20
orang besok 18 orang, besoknya 5 orang. Nilai dalam
variabel kehadiran berkisar antara 0 sampai dengan 20.
3. Prestasi: tingkatan prestasi bekerja antara anggota sebuah
kantor /suatu tim mungkin memiliki nilai yang berbeda-
beda, berkisar dari sangat rendah sampai sangat tinggi.

Metodologi Penelitian Bisnis- Program Studi


15
Manajemen
Variabel secara konseptual dapat dikelompokkan menjadi empat
bagian utama (Kuncoro, 2014 dan Sekaran 2011), yaitu:
1. Variabel dependen adalah varibel yang menjadi perhatian
utama dalam sebuah pengamatan. Peneliti dapat memprediksi
perubahan variabel dalam variabel dependen.
2. V a r i a b e l i n d e p e n d e n a d a l a h v a r i a b e l y a n g d a p a t
mempengaruhi perubahan dalam variabel dependen dan
memiliki hubungan yang positif dan negatif dengan variabel
dependen nantinya. Variasi dalam variabel dependen dalah
hasil dari variabel independen.
3. Variabel moderating adalah variabel yang mempunyai
dampak kontijensi (contingent effect) yang kuat pada hubungan
variabel independen dan variabel dependen
4. Variabel intervening adalah faktor yang secara teori
berpengaruh pada fenomena yang diamati tetapi tidak bisa
dilihat, diukur atau dimanipulasi, namun dampaknya dapat
disimpulkan berdasarkan dampak varibel independen dan
moderating terhadap fenomena yang diamati. Intervening
dapat membantu dalam menjelaskan bagaimana konsep
hubungan antara variabel dependen dan independen.
Metodologi Penelitian Bisnis- Program Studi
16
Manajemen
Gambar 3.3
Hubungan Antara Variabel Independen, Intervening,
Moderating dan Dependen
W Y Z
Keragaman Sinergi Kreatif Efektivitas
Pekerja
• Variabel • Intervening Organisasi
• Variabel
Independen Variabel Dependen

X
Keahlian
Manajerial • Variabel
Moderating Sumber: Kuncoro, 2014
(dimodifikasi oleh Paskalis)

Metodologi Penelitian Bisnis- Program Studi


17
Manajemen
• Penggolongan sebuah variabel sebagai variabel
dependen, variabel independen, intervening variable,
atau moderating variable harus ditentukan dengan hati-
hati tergantung pada situasi yang ada. Dengan kata lain,
sebuah variabel seperti motivasi kerja bisa sebagai
variabel dependen, variabel independen, intervening
variable, atau moderating variable, tergantung pada
model teoritis yang dikembangkan.

Metodologi Penelitian Bisnis- Program Studi


18
Manajemen
D. KERANGKA TEORITIS
• Kerangka teoritis merupakan pondasi utama dimana proyek penelitian
ditujukan
• Lima faktor yang memberikan peranan penting yang harus dipenuhi
dalam membangun kerangka teoritis (Sekaran, 2011):
1. Variabel yang relevan harus dapat dijelaskan dan disebutkan dalam
pembahasan
2. Pembahasan harus menyebutkan mengapa dua atau lebih variabel
berhubungan satu sama lain.
3. Bila sifat dan arah hubungan dapat diteorikan berdasarkan temuan
penelitian sebelumnya (penelitian terdahulu),maka harus ada indikasi
dalam pembahasan apakah hubungan akan positif atau negatif.
4. H a r u s a d a p e n j e l a s a n y a n g j e l a s d a n m e n d a s a r k e n a p a k i t a
memperkirakan hubungan tersebut berlaku. Argumen bisa ditarik dari
temuan penelitian sebelumnya
5. Suatu diagram skema kerangka teoritis harus diberikan agar pembaca
dapat melihat dan memahami dengan mudah hubungan yang
diteorikan.
Metodologi Penelitian Bisnis- Program Studi
19
Manajemen
• Berdasarkan lima dasar kerangka teoritis yang perlu dipenuhi
dalam membangun kerangka teoritis, berikut beberapa
ilustrasi yang dijelaskan sebagai berikut:
• Ilustrasi Delta Airlines (Sekaran 2011)
• Deregulasi penerbangan telah menimbulkan perang harga
antar perusahaan penerbangan.Banyak perusahaan
penerbangan yang memotong biaya melalui berbagai cara
untuk menurunkan harga. Menurut laporan, Delta Airlines
telah gagal menjaga keselamatan terbang yang
mengakibatkan kecelakaan dengan sedikitnya 137 orang
tewas pada tahun 1987. Empat faktor penting yang
mempengaruhi kecelakaan tersebut adalah komunikasi yang
tidak baik antar anggota kokpit sendiri, kurangnya
koordinasi antara pengawas darat dengan kru kokpit,
kurangnya pelatihan yang diberikan kepada kru kokpit, dan
filosofi manajemen yang mendorong struktur yang
terdesentralisasi. Akan sangat membantu untuk mengetahui
apakah faktor-faktor tersebut mempengaruhi kegagalan
keselamatan selanjutnya. Jika benar, seberapa jauh faktor-
faktor tersebut berpengaruh?
Metodologi Penelitian Bisnis- Program Studi
20
Manajemen
Dalam ilustrasi ini kegagalan keselamatan menjadi variabel dependen dan
memiliki empat variabel independen, yaitu: 1). Komunikasi antar anggota kru
2). Komunikasi antara pengawas darat dan kru kokpit 3). Pelatihan yang diterima
oleh kru kokpit 4). Desentralisasi.
a. Semakin kurang komunikasi antar anggota kru, semakin besar kemungkinan
kegagalan keselamatan terbang, karena sangat sedikit informasi yang dibagi
antar anggota kru
b. Koordinasi antara pengawas darat dan kru kokpit sangat penting untuk
keselamatan terbang. Semakin kurang koordinasi maka kemungkinan
kegagalan keselamatan terbang menjadi semakin besar.
c. Kedua faktor tersebut diperburuk oleh filosofi manajemen Delta Airlines yang
menekankan desentralisasi, yang cocok ketika jumlah penerbangan masih
mudah dikelola. Dengan bertambahnya jumlah pesawat dan penerbangan
maka, sentralisasi koordinasi dan pengawasan menjadi sangat penting untuk
setiap perusahaan penerbangan. Akibatnya, semakin tinggi tingkat
desentralisasi, semakin rendah tingkat komunikasi, baik antar staf dalam
penerbangan dan antar pengawas darat dengan kru kokpit, yang bisa
mengakibatkan tingkat kegagalan keselamatan penerbangan semakin tinggi.
d. Ketika kru kokpit tidak terlatih dengan baik, maka pengetahuan mengenai
standar keselamatan penerbangan biasanya rendah. Hal ini mengakibatkan
ketidakmampuan mengendalikan situasi darurat dan menghindari tabrakan.
Sehingga kurangnya pelatihan juga menambah kemungkinan meningkatnya
kegagalan keselamatan terbang.

Metodologi Penelitian Bisnis- Program Studi


21
Manajemen
Perhatian kita adalah bagaimana kelima faktor dasar kerangka teoritis
telah digabungkan, berdasarkan ilustrasi tersebut (Delta airlines).
1. Identifikasi dan labeling variabel dependen dan variabel independen
telah dilakukan dalam kerangka teoritis.
2. Hubungan antar variabel menunjukkan bahwa empat variabel
independen berhubungan dengan variabel dependen, dan bahwa
variabel independen “ desentralisasi” telah dihubungkan dengan dua
variabel independen lainnya yaitu komunikasi antar anggota kokpit dan
komunikasi antara pengawas darat dan kru kokpit. Jenis dan arah
hubungan tiap variabel independen dengan variabel dependen dan
hubungan desentralisasi dengan dua variabel independen telah
dinyatakan dengan jelas. Cth: semakin rendah tingkat pelatihan
antara kru kokpit, semakin besar kemungkinan kegagalan
keselamatan penerbangan (hubungan negatif antar dua variabel).
Semua hubungan variabel independen terhadap variabel dependen
adalah hubungan negatif kecuali variabel desentralisasi. Hubungan
negatif juga antara variabel desentralisasi dengan komunikasi antar
anggota kokpit, dan desentralisasi dengan koordinasi antara kru
kokpit dan pengawas darat.

Metodologi Penelitian Bisnis- Program Studi


22
Manajemen
Hubungan tersebut dijelaskan lagi melalui pernyataan logis
yang berbeda. Sebagai contoh, mengapa desentralisasi cocok
sebelum deregulasi, tidak lagi cocok setelah deregulasi, dan
lebih khusus diargumentasikan sbb:
a. Kurangnya komunikasi antara kru kokpit akan menyebabkan
kegagalan dalam mencegah kecelakaan
b. Kurang koordinasi antara pengawas darat dengan kru kokpit
akan sangat merugikan,karena koordinasi sangat penting
untuk keselamatan
c. Pemaksaan desentralisasi hanya akan mengurangi usaha
komunikasi dan koordinasi
d. Pelatihan kru kokpit yang tidak mencukupi, mengakibatkan
kegagalan dalam membentuk keahlian untuk bertahan.

Metodologi Penelitian Bisnis- Program Studi


23
Manajemen
• Penggunaan intervening variable berdasarkan ilustrasi
Delta Airlines (gambar 3.4) sbb: Kurangnya pelatihan
antara kru kokpit dapat menyebabkan pilot menjadi gugup dan
tidak percaya diri. Jadi kegugupan dan kepercayaan diri
dihubungkan dengan kurangnya pelatihan membantu
m e n j e l a s k a n m e n ga p a pe l a t i h a n y a n g k u r a n g d a p a t
menyebabkan resiko keselamatan terbang.
• Penggunaan variabel moderating (gambar 3.5) sbb:
Kurang komunikasi,kurang koordinasi dan desentralisasi bisa
menyebabkan kegagalan keselamatan penerbangan hanya
dalam kasus ketika pilot yang sedang bertugas tidak
mendapatkan pelatihan yang cukup. Atau dengan kata lain
jika pilot mendapatkan pelatihan yang cukup melalui simulasi,
tidak akan mengalami kurang komunikasi dan koordinasi
sehingga tidak akan terjadi kegagalan keselamatan
penerbangan.

Metodologi Penelitian Bisnis- Program Studi


24
Manajemen
Gambar 3.4
Diagram Skematis Kerangka Teoritis dengan
Memasukkan Intervening Variable
Komunikasi Antar-
Anggota Kokpit

Komunikasi Antara Pelanggaran


Pengawas Darat dan Keamanan Pesawat
Kokpit

Desentralisasi

Kegugupan dan
Pelatihan Kru Kokpit
Kepercayaan Diri

Variabel independen Intervening Variable Variabel Dependen

Sumber : Sekaran, 2011 Metodologi Penelitian Bisnis- Program Studi


25
Manajemen
Gambar 3.5
Diagram Skematis Kerangka Teoritis dengan
Memasukkan Moderating Variable
Komunikasi Antar-
Anggota Kokpit

Komunikasi Antara Pelanggaran


Pengawas Darat dan Keamanan Pesawat
Kokpit

Desentralisasi

Pelatihan

Variabel independen Moderating Variable Variabel Dependen

Sumber : Sekaran, 2011 Metodologi Penelitian Bisnis- Program Studi


26
Manajemen
E. HIPOTESIS
• Hipotesis adalah suatu penjelasan sementara
tentang perilaku, fenomena, atau keadaan
tertentu yang telah terjadi akan terjadi yang
kemudian akan diuji kebenarannya melalui
penelitian
• Hipotesis merupakan pernyataan peneliti
tentang hubungan antara variabel-variabel
dalam penelitian, serta merupakan pernyataan
yang paling spesifik
• Fungsi dari hipotesis adalah sebagai pedoman
untuk dapat mengarahkan penelitian agar
sesuai dengan apa yang kita harapkan
Metodologi Penelitian Bisnis- Program Studi
27
Manajemen
KARAKTERISTIK HIPOTESIS:
1. Konsisten dengan penelitian sebelumnya
a. Hipotesis harus rasional
b. Mengikuti penelitian yang telah ada dan mengundang penelitian
berikutnya
c. Mempunyai kontribusi terhadap teori dan praktek untuk
manajemen dan ekonomi
2. Merupakan penjelasan yang masuk akal. Cth: apabila pompa air
macet, maka hipotesis yang tepat adalah aliran listrik tidak sampai ke
motor pompa air karena salah satu komponen pompa air ada yang
rusak sehingga menjadi tidak bekerja. Hipotesis yang tidak masuk akal
jika penyebab pompa air macet karena ada nyamuk diatas pompa
tersebut sehingga pompa air macet.
3. Perkiraan yang tepat dan terukur
a. Pernyataan perkiraan hubungan antara dua atau lebih variabel
secara jelas dan tepat dan dapat mengidentifikasi variabel tersebut
dalam terminologi operasional dan terukur.
b. Mempermudah formulasi kesimpulan dan analisis data
4. Dapat diuji. Dalam mencari data guna mendukung atau menolak
hipotesis, maka hipotesis yang baik akan dapat diuji dalam jangka
waktu yang layak. “Pelatihan mahasiswa tentang komputer akan
mempengaruhi kemampuan mendapatkan uang setelah lulus” (susah
untuk diuji. Seharusnya”Pelatihan mahasiswa tentang komputer akan
mempengaruhi kemampuan mereka dalam menggunakan komputer”
Metodologi Penelitian Bisnis- Program Studi
28
Manajemen
JENIS HIPOTESIS
Hipotesis dapat diklasifikasikan berdasarkan:
1. Bagaimana hipotesis tersebut diperoleh (diturunkan).
a. H i p o t e s i s i n d u k t i f a k a n m e n y u s u n g e n e r a l i s a s i
berdasarkan observasi
b. Hipotesis deduktif menggunakan perluasan logika
penemuan-penemuan yang telah ada. Dari hal yang
spesifik menjadi hal-hal umum yang telah diterima
kebenarannya.
2. Bagaimana hipotesis dinyatakan. Hipotesis diklasifikasikan
sebagai hipotesis penelitian dan hipotesis statistik.
a. Hipotesis penelitian dinyatakan dalam bentuk kalimat
pernyataan (deklaratif). Hipotesis ini dapat
dikelompokkan atas hipotesis yang mengarahkan
(directional hypothesis) dan hipotesis yang tidak
mengarahkan (non directional hypotesis)
b. Hipotesis statistik dinyatakan dalam bentuk Hipotesis nol
(Ho) dan hipotesis alternatif (Ha)

Metodologi Penelitian Bisnis- Program Studi


29
Manajemen
• PERUMUSAN HIPOTESIS
• Hipotesis yang baik adalah hipotesis yang dinyatakan
dengan jelas dan ringkas, menyatakan hubungan antara
dua variabel, dan menjelaskan variabel tersebut dalam
terminologi operasional yang terukur. Cth: Para
karyawan baru yang memperoleh bimbingan
mempunyai hasil evaluasi prestasi tahunan lebih tinggi
daripada karyawan baru yang tidak memperoleh
bimbingan.

Metodologi Penelitian Bisnis- Program Studi


30
Manajemen
• UJI HIPOTESIS
• Uji hipotesis menentukan apakah penelitian yang dilakukan
ilmiah atau tidak.
• Uji hipotesis diperlukan penentuan sampel, mengukur
instrumen, desain analisis dan mengikuti prosedur dalam
mendapatkan data yang diperlukan.
• Analisis data yang dikumpulkan menghasilkan jawaban yang
mendukung atau tidak mendukung hipotesis.
• Dalam konteks praktek, pengujian hipotesis dikelompokkan
dengan: cara langsung dan hipotesis nol (Neuman,2000).
Pengujian secara langsung dengan mencari bukti yang mendukung
atau menolak hipotesis. Sedangkan hipotesis nol, misalnya peneliti
percaya bahwa mahasiswa yang tinggal di area kampus memiliki
nilai yang lebih tinggi dibandingkan yang tinggal di luar kampus.
Jadi hipotesis nolnya adalah tidak ada hubungan antara lokasi
tempat tinggal dengan nilai mahasiswa, dan hipotesis alternatifnya
adalah ada hubungan antara lokasi tempat tinggal dengan nilai
mahasiswa.
Metodologi Penelitian Bisnis- Program Studi
31
Manajemen

Anda mungkin juga menyukai