Anda di halaman 1dari 10

RESPON TANAMAN (FOTOTROPISME DAN GEOTROPISME)

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

Oleh :
Thessalonika Elberta Harefa
512019028

FAKULTAS PERTANIAN DAN BISNIS


UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2019
I. DASAR TEORI

Disamping pertukaran zat, pertumbuhan, perkembangkbiakan, salah satu sifat


atau tanda yang dimiliki organisme juga adalah gerak. Gerak merupakan salah satu ciri
organisme untuk menanggapi adanya rangsangan dari lingkungan. Tetapi gerak yang
dimiliki oleh hewan berbeda dengan gerak yang dimiliki oleh tumbuhan. Tumbuhan
tidak memiliki sistem saraf dan indera, namun tumbuhan tersusun atas sel-sel yang
saling berdekatan dan berhubungan. Sementara itu, sel-sel yang saling berdekatan
menyebabkan tumbuhan menerima rangsangan / tanggapan dari lingkungannya. Hal
ini menyebabkan tumbuhan dapat menggerakkan sebagian tubuhnya sebagai
tanggapan terhadap rangsangan tersebut. Tanggapan tumbuhan terhadap rangsangan
dapat mendekati sumber rangsangan atau menjauhi sumber rangsangan tersebut
(Advinda, 2018).

Pada tumbuhan, rangsangan disalurkan melalui benang plasma


(plasmodesmata) yang masuk ke dalam sel melalui celah antar sel (noktah) yang
terdapat pada dinding sel. Berdasarkan sumber rangsangan, gerak pada tumbuhan
dibedakan menjadi dua macam, yaitu gerak endonom / autonom (gerak spontan dari
tumbuhan yang disebabkan adanya rangsangan dari dalam tumbuhan), dan gerak
esionom (gerak pada tumbuhan yang disebabkan adanya rangsangan dari luar
tumbuhan) (Furqonita, 2007).

Auksin adalah zat yang ditemukan pada ujung akar, batang, pembentukan
bunga yang berfungsi untuk pengatur pembesaran sel di daerah belakang meristem
ujung. Hormon auksin adalah hormon pertumbuhan pada semua jenis tanaman lain
dari hormon ini adalah IAA atau Asam Indol Asetat. Hormon auksin ini terletak pada
ujung batang dan ujung akar, fungsi dari hormon auksin ini adalah membantu dalam
proses mempercepat pertumbuhan baik pertumbuhan akar maupun pertumbuhan
batang (Campbell, 2004).

Dari penemuan mengenai auksin, dua respon fisiologis tumbuhan dapat


dijelaskan yaitu pertumbuhan batang yang menuju ke arah datangnya sinar dan respon
terhadap gaya tarik bumi di mana batang tumbuh ke atas berlawanan dengan gaya
tarik bumi. Gerakan ini disebut tropisme sebagai hasil dari pertumbuhan yang tidak
sama dari sel-sel pada kedua sisi organ yang terkena rangsangan (Ismail, 2011).

Berdasarkan hubungan antara arah gerakan dan arah darimana rangsangan


datang, maka gerak tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua kategori, yaitu gerak
tropisme (jika arah gerakan ditentukan oleh arah datangnya rangsangan dari luar) dan
gerak nasti (jika arah gerakan tidak ada hubungannya dengan arah datangnya
rangsangan dari luar, melainkan tergantung struktur organ yang bereaksi).
Berdasarkan jenis rangsangannya, gerak tropisme terbagi lagi menjadi beberapa
kategori, yaitu fototropisme (disebabkan rangsangan berupa cahaya), geotropisme
(disebabkan oleh gravitasi bumi), tigmotropisme (disebabkan rangsangan berupa
sentuhan), hidrotropisme (disebabkan oleh kadar air), dan kemotropisme (disebabkan
rangsangan berupa zat kimia) (Saktiyono, 2004).

1. Fototropisme
Berdasarkan arah gerakan, fototropisme dibedakan menjadi :
a. Fototropisme positif, yaitu gerak yang arah gerakannya mendekati cahaya.
Contohnya gerak bunga matahari yang selalu menghadap ke arah sinar
matahari.
b. Fototropisme negatif, yaitu gerak yang arah gerakannya menjauhi cahaya.
Contohnya gerak ujung akar yang selalu menjauhi cahaya (Saktiyono, 2004).
2. Geotropisme
Berdasarkan arah gerakan, geotropisme dibedakan menjadi :
a. Geotropisme positif, yaitu gerak yang arah gerakannya mendekati gravitasi
bumi. Contohnya gerak ujung akar yang selalu menuju ke pusat bumi.
Gerakan ujung akar ini termasuk gerak geotropisme positif sekaligus gerak
fototropisme negatif.
b. Geotropisme negatif, yaitu gerak yang arah gerakannya menjauhi gravitasi
bumi. Contohnya gerak ujung batang yang sedang mengalami pertumbuhan
yang selalu menuju arah sinar matahari. Gerak ujung batang ini termasuk
gerak geotropisme negatif juga gerak fototropisme positif (Saktiyono, 2004).

II. TUJUAN

Memahami respon tanaman (fototropisme dan geotropisme).

III. ALAT DAN BAHAN

1. Alat

a. Tabung spaciment yard b. Pelat kaca


2. Bahan

a. Air d. Benih (kacang merah dan


b. Karet gelang jagung)
c. Kertas merang e. Label

IV. CARA KERJA

1. Cahaya dari atas


a. Disiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
b. Pelat kaca dilapisi dengan kertas merang secukupnya.
c. Dipasang 4 benih tanaman yang sama pada pelat kaca yang sudah dilapisi
kertas merang dengan karet gelang.
d. Dimasukkan air kedalam tabung spaciment yard setinggi 4 jari tangan.
e. Dimasukkan pelat kaca kedalam tabung spaciment yard.
f. Disungkupkan tabung dengan plastik hitam hingga tertutup 7/8 bagian dari
bawah.
g. Diamati arah pertumbuhan plumula dan radikula selama seminggu.
2. Cahaya dari bawah
a. Disiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
b. Pelat kaca dilapisi dengan kertas merang secukupnya.
c. Dipasang 4 benih tanaman yang sama pada pelat kaca yang sudah dilapisi
kertas merang dengan karet gelang.
d. Dimasukkan air kedalam tabung spaciment yard setinggi 4 jari tangan.
e. Dimasukkan pelat kaca kedalam tabung spaciment yard.
f. Disungkupkan tabung dengan plastik hitam hingga tertutup 7/8 bagian dari
atas.
g. Diamati arah pertumbuhan plumula dan radikula selama seminggu.

V. HASIL PENGAMATAN

1. Tanaman kacang merah dengan cahaya dari atas

Arah tumbuh
Hari ke - Yang tumbuh
Plumula Radikula
0 - - -
1 - - -
2 Radikula - Ke bawah
3 Radikula - Ke bawah
4 Radikula plumula Ke atas Ke bawah
6 Radikula dan plumula Ke atas Ke bawah
7 Radikula dan plumula Ke atas Ke bawah

Hari ke - Gambar
1

2
3

6
7

2. Tanaman kacang merah dengan cahaya dari bawah

Arah tumbuh
Hari ke - Yang tumbuh
Plumula Radikula
0 - - -
1 - - -
2 Radikula - Ke bawah
3 Radikula - Ke bawah
4 Radikula dan plumula Ke atas Ke bawah
5 Radikula dan plumula Ke atas Ke bawah
6 Radikula dan plumula Ke atas Ke bawah
7 Radikula dan plumula Ke atas Ke bawah

Hari ke - Gambar
1
2

5
6

VI. PEMBAHASAN

Menurut Saktiyono, 2004, fototropisme adalah gerak yang dilakukan oleh


tumbuhan karena adanya rangsangan berupa cahaya sedangkan geotropisme adalah
gerak yang dilakukan oleh tumbuhan karena adanya rangsangan berupa gravitasi
bumi. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan selama 1 minggu dengan
menggunakan benih kacang merah dan arah cahaya dari atas, didapatkan hasil bahwa
radikula (bakal calon akar) tanaman tumbuh dan berkembang ke bawah menuju
gravitasi bumi sedangkan plumula (bakal calon batang) tanaman tumbuh dan
berkembang ke atas menuju cahaya. Hal ini membuktikan bahwa plumula melakukan
gerak fototropisme positif karena arah respon tanaman terhadap rangsangan berupa
cahaya adalah dengan mendekati sumber rangsangan. Begitu juga dengan gerak
radikula yang membuktikan bahwa gerak yang dilakukan adalah gerak geotropisme
positif karena memberikan respon positif dengan mendekati sumber rangsangan yang
berupa gravitasi bumi.

Pada pengamatan kacang merah dengan arah cahaya dari bawah didapatkan
hasil bahwa radikula tumbuh dan berkembang ke bawah sedangkan plumula tumbuh
dan berkembang dari bawah. Hal ini juga membuktikan bahwa radikula melakukan
gerak geotropisme positif karena mendekati arah gravitasi bumi. Sedangkan plumula
membuktikan bahwa gerak yang dilakukan adalah gerak fototropisme negatif karena
respon tanaman terhadap rangsangan berupa cahaya adalah dengan menjauhi sumber
rangsangan. Arah cahaya yang diberikan adalah dari bawah sedangkan plumula
melakukan gerak ke arah atas.

VII. KESIMPULAN

Salah satu bentuk respon tanaman terhadap rangsangan adalah tropisme


(gerakan tumbuhan yang diakibatkan oleh rangsangan dari luar tanaman / eksternal).
Contoh bentuk dari tropisme adalah fototropisme (gerakan tanaman yang diakibatkan
oleh cahaya matahari) dan geotropisme (gerakan tanaman yang diakibatkan oleh
gravitasi bumi). Pada tanaman, gerakan fototropisme adalah ketika batang yang selalu
tumbuh keatas menuju cahaya matahari sedangkan gerakan geotropisme adalah ketika
akar selalu tumbuh menuju kearah pusat bumi.

VIII. DAFTAR PUSTAKA

Advinda, Linda. 2018. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Yogyakarta: Deepublish.

Campbell. 2004. Biologi Edisi Kelima Jilid Satu. Jakarta: Erlangga.

Furqonita, Deswaty, dan M. Biomed. 2007. Seri IPA Biologi 2 SMP Kelas VIII.
Yogyakarta: Quadra.

Ismail. 2010. Fisiologi Tumbuhan. Makassar: Graha Ilmu.

Saktiyono. 2004. IPA Biologi 2 SMP dan MTs untuk Kelas VIII. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai