“Candi Borobudur”
Disusun Oleh Kelompok 2:
Susanah
Nazwa Aulia Putri
Raden Nabila Oktaviana
Della Clarissa Rery
Malikil Saleh
Kelas X - PH
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena rahmat dan
hidayah-NYA sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Laporan Teks Hasil Observasi yang
bejudul “Candi Borobudur” dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Laporan Teks
Hasil Observasi ini disusun untuk memenuhi tugas.
Laporan Teks Hasil Observasi yang membahas tentang suatu permasalahan dalam ruang
lingkup tertentu dalam hal ini tentang Candi Borobudur. Laporan ini berfungsi untuk membantu
mempresentasikan di depan umum secara sistematis.
Permohonan maaf saya sampaikan jika dari Laporan Teks Hasil Observasi ini ada yang
tidak sesuai atau tidak berkenan bagi pembaca. Semoga Laporan Teks Hasil Observasi ini
bermanfaat untuk kita semua.i
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Borobudur adalah sebuah candi Buddha yang terletak di Borobudur, Magelang,Jawa
Tengah, Indonesia. Lokasi candi adalah kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang, 86
km di sebelah barat Surakarta, dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta. Candi berbentuk
stupa ini didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi
pada masa pemerintahan wangsa Syailendra.Borobudur adalah candi atau kuil Buddha terbesar
di dunia, sekaligus salah satu monumen Buddha terbesar di dunia.
Monumen ini terdiri atas enam teras berbentuk bujur sangkar yang diatasnya terdapat tiga
pelataran melingkar, pada dindingnya dihiasi dengan 2.672 panel relief dan aslinya terdapat 504
arca Buddha. Borobudur memiliki koleksi relief Buddha terlengkap dan terbanyak di dunia.
Stupa utama terbesar teletak di tengah sekaligus memahkotai bangunan ini, dikelilingi oleh tiga
barisan melingkar 72 stupa berlubang yang di dalamnya terdapat arca buddha tengah duduk
bersila dalam posisi teratai sempurna dengan mudra (sikap tangan) Dharmachakra mudra
(memutar roda dharma).
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Candi Borobudur adalah candi atau kuil Buddha terbesar di dunia, sekaligus salah satu
monumen Buddha terbesar di dunia. Pembangunan candi-candi Buddha termasuk Borobudur
saat itu dimungkinkan karena pewaris Sanjaya, Rakai Panangkaran memberikan izin kepada
umat Buddha untuk membangun candi. Bahkan untuk menunjukkan penghormatannya,
Panangkaran menganugerahkan desa Kalasan kepada sangha (komunitas Buddha), untuk
pemeliharaan dan pembiayaan Candi Kalasan yang dibangun untuk memuliakan
Bodhisattwadewi Tara, sebagaimana disebutkan dalam Prasasti Kalasan berangka tahun 778
Masehi.
Candi Borobudur merupakan mahakarya seni rupa Buddha Indonesia, sebagai contoh puncak
pencapaian keselarasan teknik arsitektur dan estetika seni rupa Buddha di Jawa. Bangunan ini
diilhami gagasan dharma dari India, antara lain stupa, dan mandala, tetapi dipercaya juga
merupakan kelanjutan unsur lokal; struktur megalitik punden berundak atau piramida bertingkat
yang ditemukan dari periode prasejarah Indonesia.
B. Saran
Makalah ini masih memiliki berbagai kekurangan olehnya itu kritik yang sifatnya membangun
sangat kami harapkan. Wasalamua'laikum Warahmatulallahi Wabarakatuh.