CANDI BOROBUDUR
DISUSUN OLEH :
NAMA : BAMBANG DWI HANDOKO
KELAS : VIIB
Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa pula penyusun mengucapkan banyak
terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkonstribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan penyusun semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penyusun, penyusun yakin
masih banyak kekurangan dalam malakah ini. Oleh karena itu penyusun sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangaun dari pembaca demi kesimpulan
makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................... 1
A. Latar Belakang.................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................ 3
A. Sejarah Candi Borobudur.................................................................................... 3
B. Arsitektur Candi Borobudur............................................................................... 4
BAB III PENUTUP........................................................................................................ 8
A. Kesimpulan......................................................................................................... 8
B. Saran................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Borobudur adalah sebuah candi Buddha yang terletak di Borobudur, Magelang,
Jawa Tengah, Indonesia. Lokasi candi adalah kurang lebih 100 km di sebelah barat
daya Semarang, 86 km di sebelah barat Surakarta, dan 40 km di sebelah barat laut
Yogyakarta. Candi berbentuk stupa ini didirikan oleh para penganut agama Buddha
Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi pada masa pemerintahan wangsa Syailendra.
Borobudur adalah candi atau kuil Buddha terbesar di dunia, sekaligus salah satu
monumen Buddha terbesar di dunia.
Monumen ini terdiri atas enam teras berbentuk bujur sangkar yang diatasnya
terdapat tiga pelataran melingkar, pada dindingnya dihiasi dengan 2.672 panel relief
dan aslinya terdapat 504 arca Buddha. Borobudur memiliki koleksi relief Buddha
terlengkap dan terbanyak di dunia. Stupa utama terbesar teletak di tengah sekaligus
memahkotai bangunan ini, dikelilingi oleh tiga barisan melingkar 72 stupa berlubang
yang di dalamnya terdapat arca buddha tengah duduk bersila dalam posisi teratai
sempurna dengan mudra (sikap tangan) Dharmachakra mudra (memutar roda
dharma).
Monumen ini merupakan model alam semesta dan dibangun sebagai tempat suci
untuk memuliakan Buddha sekaligus berfungsi sebagai tempat ziarah untuk
menuntun umat manusia beralih dari alam nafsu duniawi menuju pencerahan dan
kebijaksanaan sesuai ajaran Buddha. Para peziarah masuk melalui sisi timur
memulai ritual di dasar candi dengan berjalan melingkari bangunan suci ini searah
jarum jam, sambil terus naik ke undakan berikutnya melalui tiga tingkatan ranah
dalam kosmologi Buddha. Ketiga tingkatan itu adalah Kāmadhātu (ranah hawa
nafsu), Rupadhatu (ranah berwujud), dan Arupadhatu (ranah tak berwujud). Dalam
perjalanannya ini peziarah berjalan melalui serangkaian lorong dan tangga dengan
menyaksikan tak kurang dari 1.460 panel relief indah yang terukir pada dinding dan
pagar langkan.
Menurut bukti-bukti sejarah, Borobudur ditinggalkan pada abad ke-14 seiring
melemahnya pengaruh Kerajaan Hindu-Buddha di Jawa serta mulai masuknya
pengaruh Islam. Dunia mulai menyadari keberadaan bangunan ini sejak ditemukan
1814 oleh Sir Thomas Stamford Raffles, yang saat itu menjabat sebagai Gubernur
Jenderal Inggris atas Jawa. Sejak saat itu Borobudur telah mengalami serangkaian
upaya penyelamatan dan pemugaran. Proyek pemugaran terbesar digelar pada kurun
1975 hingga 1982 atas upaya Pemerintah Republik Indonesia dan UNESCO,
kemudian situs bersejarah ini masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia.
Borobudur kini masih digunakan sebagai tempat ziarah keagamaan; tiap tahun
umat Buddha yang datang dari seluruh Indonesia dan mancanegara berkumpul di
Borobudur untuk memperingati Trisuci Waisak. Dalam dunia pariwisata, Borobudur
adalah objek wisata tunggal di Indonesia yang paling banyak dikunjungi wisatawan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana sejarah Candi Borobudur?
2. Bagaimana bentuk arsitektur Candi Borobudur?
3. Bagaimana bentuk relief Candi Borobudur?
4. Bagaimana bentuk arca Buda di Candi Borobudur?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
Borobudur adalah candi atau kuil Buddha terbesar di dunia, sekaligus salah satu
monumen Buddha terbesar di dunia. Pembangunan candi-candi Buddha termasuk
Borobudur saat itu dimungkinkan karena pewaris Sanjaya, Rakai Panangkaran
memberikan izin kepada umat Buddha untuk membangun candi. Bahkan untuk
menunjukkan penghormatannya, Panangkaran menganugerahkan desa Kalasan
kepada sangha (komunitas Buddha), untuk pemeliharaan dan pembiayaan Candi
Kalasan yang dibangun untuk memuliakan Bodhisattwadewi Tara, sebagaimana
disebutkan dalam Prasasti Kalasan berangka tahun 778 Masehi.
Borobudur merupakan mahakarya seni rupa Buddha Indonesia, sebagai contoh
puncak pencapaian keselarasan teknik arsitektur dan estetika seni rupa Buddha di
Jawa. Bangunan ini diilhami gagasan dharma dari India, antara lain stupa, dan
mandala, tetapi dipercaya juga merupakan kelanjutan unsur lokal; struktur megalitik
punden berundak atau piramida bertingkat yang ditemukan dari periode prasejarah
Indonesia.
Relief Borobudur menampilkan banyak gambar; seperti sosok manusia baik
bangsawan, rakyat jelata, atau pertapa, aneka tumbuhan dan hewan, serta
menampilkan bentuk bangunan vernakular tradisional Nusantara. Borobudur tak
ubahnya bagaikan kitab yang merekam berbagai aspek kehidupan masyarakat Jawa
kuno.
B. Saran
Lestarikan dan kembangkan potensi warisan budaya agar Candi Borobudur yang
sebagai peninggalan bersejarah yang tak ternilai harganya ini mampu
memaksimalkan potensi. Sebaiknya upaya-upaya yang dilakukan pemerintah untuk
menjaga dan melestarikan Candi Borobudur tersebut tetap menjadi daya tarik
terutama dari segi kepariwisataan, arkeologi dan ilmu pengetahuan.
DAFTAR PUSTAKA
Widya, Dharma. (2000). Riwayat Hidup Sang Budha Gautama. Jakarta: Yayasan Dana
Pendidikan Budhis.
https://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur