Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP ANALISIS MENGENAI


DAMPAK LINGKUNGAN (AMDAL) DAN KAJIAN LINGKUNGAN
HIDUP STRATEGIS (KLHS)
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas Program studi Manejemen
Manejemen Sumber Daya Alam (MSDM)
Dosen:

Disusun oleh :
Kelompok 9
Manejemen G

PEOGRAM STUDI MANEJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PERJUANGAN TASIKMALAYA 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang maha ESA karena berkat rahmat dan
petunjuk-NYA kami dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul “PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN (AMDAL)
DAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)” yang mana makalah ini di
susun bertujuan untuk memenuhi tugas kelompok matakuliah Manejemen Sumber Daya
Alam.
Ada pepatah mengatakan “Tak ada gading yang tak retak”, kami menyadari bahwa
masih banyak kekurangan dalam penyajian makalah ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini berguna dan dapat menambah pengetahuan pembaca.
Demikian makalah ini kami buat, apa bila ada kata kata yang kurang berkenan dan
banyak terdapat kekurangan, kami mohon maaf sebesar-besarnya.
Tasikma
laya.
10 oktober 2023

Penulis.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................
BAB I............................................................................................
PENDAHULUAN............................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

Penjelasan Undang-undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan


Pemgelolaan Lingkungan Hidup, meenyatakan bahwa perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup menuntut dikembangkannya suatu sistem yang terpadu berupa suatu
kebijakan nasional perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang harus dilaksanakan
secara taat asas dan konsekuen dari pusat sampai ke daerah. Dampak pencemaran hanya bisa
dilakukan dengan melakukan kajian perencanaan pembangunan ruang dengan
mengaplikasikan Kajian Lingkungan Hidup Strategis. Undang-Undang tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup mewajibkan Pemerintah dan pemerintah daerah untuk
membuat Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) untuk memastikan bahwa prinsip
pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu
wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program. Dengan perkataan lain, hasil KLHS
harus dijadikan dasar bagi kebijakan, rencana dan/atau program pembangunan dalam suatu
wilayah.
Menurut Undang-undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Pasal 1 butir 3 Pembangunan berkelanjutan adalah upaya sadar dan
terencana yang memadukan aspek lingkungan hidup, sosial, dan ekonomi kedalam strategi
pembangunan untuk menjamin keutuhan lingkungan hidup serta keselamatan, kemampuan,
kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan 2 generasi masa depan. Kerusakan
sumber daya alam dan lingkungan hidup akan lebih efektif dicegah bila sejak proses
formulasi Kebijakan, Rencana dan/atau Program (KRP) telah mempertimbangkan masalah
lingkungan hidup dan ancaman terhadap keberlanjutannya.
Konsep pembangunan berkelanjutan ini dapat dilihat dari berbagai aspek kehidupan
masyarakat. Dalam pembangunan berkelanjutan mengintegrasikan 3 unsur yakni, sosial,
ekonomi dan lingkungan. Negara Indonesia, menerapkan konsep pembangunan berkelanjutan
dengan memegang prinsip pembangunan yang dapat memenuhi kebutuhan generasi sekarang
tanpa mengorbankan generasi yang akan datang. Singkatnya, pembangunan di Indonesia
mengharapkan pembangungan yang tidak membahayakan sistem alam demi terjaganya
lingkungan sampai dengan generasi yang akan datang. Penggunaan sumber daya alam harus
selaras, seras, dan seimbang dengan fungsi lingkungan hidup. Sebagai konsekuensinya,
kebijakan, rencana, dan/atau program pembangunan harus mengintegrasikan aspek
lingkungan hidup dan mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan. Kebijakan yang
dimaksud adalah rangkaian konsep dan azas yang menjadi dasar rencana. 2 Sesuai dengan
amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, pemerintah daerah
berwenang untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi
dan tugas pembantuan. Melalui penjelasan Undang-undang No. 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah, meyatakan bahwa melalui otonomi luas, daerah diharapkan mampu
meningkatkan daya saing dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan,
keistimewaan dan kekhususan serta potensi dan keanekaragaman daerah dalam sistem Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
1.2 Rumusan masalah

1. Pengertian Analisis mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dan Kajian


Lingkungan Hidup Strategis
2.

Anda mungkin juga menyukai