BAB II MIRANA (Revisi)
BAB II MIRANA (Revisi)
KAJIAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
penelitian.
DesaSembunga
1
Sri Rahayu ”Analisis potensi dan startegi Pengembangan Pariwisata berkelanjutan
berbasis komunitas di desa sembungan ”( winosobo, jawa tengah:2019),11
9
10
peningkatan. Hal
tersebut
meningkatkan
peringkat Indonesia
posisi ke enam
menjadi posisi
pertama
SWOT penegmbangan
wisata pulau
mandangin yaitu
meneyediakan
2
Nidya waras sayekti, “Strategi penegmbangan pariwisata halal di Indonesia”( jurnal
sospol, Indonesia 2019),72
3
L. Maulidya,” Penegmbangan Pariwisata”( journal. Trunojaya:2020), 28
11
fasilitas lengkap
dalam
menanggulangi
persaingan dengan
wisata lain.
B. Kajian Teori
1. Pariwisata
a. Pengertian Pariwisata
Pariwisata dalam arti luas pariwisata adalah kegiatan rekreasi di luar domisili
untuk melepaskan diri dari pekerjaan rutin atau mencari suasana lain. Pariwisata
merupakan suatu kegiatan perjalanan sementara seseorang ke tempat lain dari tempat
tinggal dan tempat kerjanya serta melakukan berbagai kegiatan selama berada ditempat
diperlukan. 4
mengandalkan jasa alam untuk kepuasan manusia. Kegiatan manusia untuk kepentingan
wisata dikenal juga dengan pariwisata. Dalam Undang-undang Nomor 10 tahun 2009
antara lain :
1. Wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang
dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan
4
Gamal Suswantoro, Dasar-Dasar Pariwisata, (Yogyakarta: 2001) 88
5
Kementrian Pariwisata.Tentang Kepariwisataan dalam pasal 1( Undang-Undang
Republik Indonesia No. 10 Tahun 2009)
12
pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha – usaha yang terkait di
bidang tersebut.
penyelenggaraan pariwisata.
pariwisata atau menyediakan atau mengusahakan objek dan daya tarik wisata,
usaha sarana pariwisata dan usaha lain yang terkait dibidang tersebut.
6. Objek dan daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang menjadi sasaran
wisata
diantaranya :
2. Ruang (space) yang merupakan daerah atau ruang lingkup tempat melakukan
perjalanan.
3. Waktu (time) yang merupakan waktu yang digunakan selama dalam perjalanan
dan tinggal di daerah tujuan wisata. Kelly menyatakan klasifikasi bentuk wisata
yang dikembangkan berdasarkan pada bentuk utama atraksi atau daya tariknya
(adventure tourism), wisata berdasarkan waktu (gateway and stay) dan wisata
(outdoor).
(sun, sea dan sand) yaitu jenis pariwisata yang menyediakan keindahan dan
kenyamanan alami dari kombinasi cahaya matahari, laut dan pantai berpasir bersih.
Hall menyatakan bahwa konsep pariwisata pesisir (coastaltourism) adalah hal – hal
yang terkait dengan kegiatan wisata, hal – hal yang menyenangkan dan aktivitas
rekreasi yang dilakukan di wilayah pesisir dan perairannya. Sementara itu, orams
meliputi perjalanan dari satu tempat ke tempat lain dan fokus pada lingkungan pesisir
Hampstead A. 1997) 23
7
Faulkner, B. Perkembangan Pariwisata di Indonesia: Perspektif Gambaran Besar.
Didalam Myra P. Gunan, ( Perencanaan Pariwisata :1997). 42
14
pantai sebagai objek dan daya tarik pariwisata yang dikemas dalam paket wisata.
Pariwisata pantai meliputi semua kegiatan wisata yang berlangsung di daerah pantai
8
seperti menikmati keindahan alam pantai, olahraga pantai, sun bathing, piknik,
berkemah dan berenang di pantai. Pada perkembangannya, jenis kegiatan wisata yang
dapat dilakukan di pantai sangat beragam tergantung pada potensi dan arah
Potensi wisata merupakan segala hal dan kejadian yang diatur dan
1) Potensi alam adalah keadaan dan jenis flora fauna suatu daerah,
sesuatu yang terdapat di daerah tujuan wisata, dan merupakan daya tarik
sejumlah kunjungan turis atau wisatawan baik dari luar maupun dalam negeri
tempat atau daerah yang sama sekali masih asing baginya. Oleh karena itu,
1. Fasilitas transportasi
2. Fasilitas akomodasi
5. Aktivitas rekreasi
6. Fasilitas pembelanjaan
9
Siti Fadjarajani Analisis potensi pariwisata di kabupaten cianjur ( Universitas
siliwangi :2021) 76-78
16
sarana dan prasarana pariwisata. Sarana pariwisata terbagi menjadi tiga bagian
penting, yaitu:
villa, restoran.
pasar seni, kuliner, oleh-oleh dan cindera mata kerajinan khas daerah.10
akan alam, tentang eksploitasi potensi wisata untuk konservasi dan pembangunan
menginginkan daerah tujuan wisata tetap utuh dan lestari, disamping budaya dan
bertanggung jawab ke area alami dan berpetualang yang dapat menciptakan industri
wisata. 12
kelompok yaitu :
a. Wisata alam (nature tourism), merupakan aktivitas wisata yang ditujukan pada
diciptakan dan dikelola oleh masyarakat kaw asan wisata. ketiga, perjalanan
wisata ini menaruh perhatian besar pada lingkungan alam dan budaya lokal.
12
A Putu I. Jurnal Strategi Pemberdayaan Masyarakat untuk Pengembangan Ekowisata
Wilayah Pesisr (Kabupaten Buleleng: 2017) 36
13
Hadiwijoyo, Perencanaan Pariwisata Perdesaan Berbasis
Masyarakat. Sebuah Pendekatan Konsep. Yogyakarta: Graha Ilmu (Suryo Sakti. 2012),96.
18
penduduk local.
menikmati atraksi wisata sebagai wujud hak asasi, serta tunduk pada aturan
bahari dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu wisata pantai dan wisata
bahari.14
wisata yang mengutamakan sumberdaya bawah laut dan dinamika air laut. 15
4. Pariwisata Berkelanjutan
14
Fandeli, C. M. Pengusahaan Ekowisata. Yogyakarta: Fakultas Kehutanan (Universitas
Gadjah Mada 2000), 78.
15
Akliyah L.S dan M.Z.Umar. Analisis Daya Dukung Kawasan Wisata Pantai Sebanjar
Kabupaten Alor Dalam Mendukung Pariwisata Yang Berkelanjutan. (Jurnal Perencanaan Wilayah
Kota 2014), 84
19
terutama anggota masyarakat untuk mengelola sumber daya dengan cara memenuhi
Union (WCU) adalah proses pembangunan suatu tempat atau daerah tanpa
mengurangi nilai guna dari sumber daya yang ada. Secara umum hal ini dapat dicapai
ada, agar dapat dinikmati untuk masa yang akan datang. Pembangunan pariwisata
mendatang.
masyarakat.
biaya dan sumber daya yang efektif untuk dikelola dengan tujuan
berbagai alternatif wisata yang didasarkan pada: meminimasi dampak dari kegiatan
ekonomi.
16
Yusuf, M. Kebijakan Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut Nasional
Karimunjawa Secara Berkelanjutan. (Kawasa Taman :2007) 95.
17
Seeley, I.H. Out Door Recreation and the Urban Environment.( Mac Milan 2019)16
18
Haryono, W.Pariwisata Rekreasi dan Entertainment. Ihnu Publisher (Bandung:
2012),123-129
21
lama.
1. Pariwisata yang lebih peduli pada skala usaha kecil, peka tarhadap budaya local
2. Pariwisata sebagai alat pembangunan ekonomi dan sosial. Menurut terdapat tiga
apabila:
dari peningkatan GNP, daya beli, lapangan pekerjaan dan biaya-biaya lingkungan
wisatawan)
19
Saputri Anggarini, Fitri. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah
Kunjungan Wisatawan Mancanegara . Fakultas Ekonomi dan Manajemen, (Jakarta:2004) 126
22
identitas lokal;
pariwisata.20
20
Commonwealth Coastal Action Program, (coastal Tourism : A Manual for Suistainable
Development, Commonwealth of Australia 1997) 143
21
Arismayanti, Ni Ketut. Arah Pembangunan dan Pengembangan Pariwisata
Berkelanjutan( Bali :2010) 38
23
terhadap nilai-nilai agama, budaya yang hidup dalam masyarakat, kelestarian dan
mutu lingkungan hidup, serta kepentingan nasional. Hal ini merupakan dasar dari
dampak buruk dan dapat menyatu dengan lingkungan, jika kita memaksimalkan
mengabaikan kebutuhan masa yang akan datang. Hal ini didasarkan pada alasan
dan kekhasan budaya dan alam sehingga pembangunan destinasi pariwisata perlu
dan lingkungan saat ini dan masa depan, memenuhi kebutuhan pengunjung,
bentuk aktifitas wisata di semua jenis destinasi wisata, termasuk wisata masal dan
berkelanjutan tersebut diperjelas melalui 3 hal yakni kriteria, indikator, dan bukti
bahwa kriteria adalah ukuran yang menjadi dasar penilaianatau penetapan sesuatu
adalah sesuatu yang dapat memberikan petunjuk atau keterangan dari kriteria di
keterangan nyata atau tanda baik softcopy atau hardcopy di destinasi pariwisata
Pariwisata berkelanjutan merupakan salah satu hal yang penting untuk dikaji
dan diterapkan dalam prakteknya. Persoalan ini tidak hanya menjadi topik diskusi
pada ranah nasional namun juga pada ranah internasional yang dapat dilihat
dan swasta.25
24
Peraturan Menteri Pariwisata Tentang Pedoman Destinasi Pariwisata Berkelanjutan.
(Republik Indonesia 2016)
25
Primadany, Sefira Reylita. dkk. Analisis Strategi Pengembangan Pariwisata Daerah.
25
kepentingan lainnya untuk menanggapi isu-isu keberlanjutan. Hal ini paling baik
suatu kawasan, cara yang dilakukan dapat berupa melakukan perbaikan terhadap
infrastruktur yang ada baik itu secara fisik maupun nonfisik, sehingga semua itu
suatu daerah tujuan wisata dilakukan analisis lingkungan dan analisis sumber
daya, tujuan analisis ini tidak lain adalah untuk mengetahui kekuatan (strength)
kata lain pengembangan yang dilakukan tidak bisa hanya sembarangan saja harus
ada target dan tujuan yang dicapai, sehingga apa yang diharapkan dari
a. Daerah tersebut memiliki daya tarik yang lain atau berciri khas, baik itu
apa yang dicari oleh wisatawan. Modal atraksi yang dapat menarik
yang dapat membuat wisatawan lebih betah. Segala macam fasilitas sarana
keunikan produk.
itu saja tetapi bisa juga dilengkapi dengan ATM dan jalan yang memadai
hal ini dinas pariwisata dan kebudayaan kabupaten trenggalek serta pihak
swasta sebagai investor, dan masyarakat itu sendiri sebagai ujung tombak
ُهَو اَّلِذ ْي َجَعَل َلُك ُم اَاْلْر َض َذ ُلْو اًل َفاْم ُش ْو ا ِفْي َم َناِكِبَها َو ُك ُلْو ا ِم ْن ِّر ْز ِقٖۗه َو ِاَلْيِه
الُّنُش ْو ُر
Terjemahnya:
“Dialah yang menjadikan bumi untuk kamu yang mudah dijelajahi, maka
jelajahilah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya.
Dan hanya kepada-Nyalah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.”
27
Pengembangan dan Pengelolaan Desa Wisata (Bandung:2010), 66-71
28
C. Kerangka Berpikir
menjadi objek permasalahan dan didasarkan pada hasil studi pustaka dan hasil
Gambar 2.1
Kerangka berpikir
Pariwisata
Strategi Potensi
Pengelola Wisata
28
Astuti, Indri Posisi Penawaran dan Permintaan Wisata Menurut Pendapat Wisatawan
Klenteng Sam Poo Kong (Semarang:2010), 50