Anda di halaman 1dari 6

A.

Perkembangan imdustri kosmetik di asean perkembangan industri kosmetik global yang


sangat pesat pada akhirnya menyebabkan persaingan antar industri semakin tinggi, hal ini juga
menyebabkan munculnya pelaku-pelaku baru dalam industri kosmetik. Pelaku industri kosmetik
tersebut berasal dari perusahaan kosmetik multinasional, lima yang terbesar diantaranya adalah
L’oreal Group, Unilever Group, P&G, Shiseido, dan Estee Laude

B. Struktur Pasar Kosmetik ASEAN

Pasar dalam ilmu ekonomi diartikan sebagai suatu keadaan dimana terdapat pembeli dan penjual
yang terlibat dalam transaksi terhadap barang atau jasa yang ditawarkan. Dapat dikatakan bahwa
pasar terbentuk apabila kondisi-kondisi berikut terpenuhi,

(i). terdapat paling sedikit dua pihak,

(ii). masing-masing pihak memiliki sesuatu yang mungkin dapat berharga bagi pihak komunikasi
antar kedua pihak

(iii). masing-masing pihak bebas untuk menerima atau menolak penawaran dari pihak lain.

1. Jumlah produsen

industri kosmetik yang ada di negara ASEAN lainnya (kecuali Indosesia)masih didominasi oleh
beberapa produsen kosmetik besar. Perusahaan-perusahaan tersebut mampu menguasai pasar
ASEAN karena merupakan anak perusahaan multinasional yang telah lama berdiri dan sangat
terkenal di dunia. Terdapat lima perusahaan atau produsen kosmetik besar yang menguasai pasar
kosmetik di ASEAN, diantaranya adalah L’oreal Group, Unilever Group, P&G, Shiseido Co,
Ltd, dan Estee Laud

2.barang yg di hasilkan

Pasar oligopoli dibedakan menjadi dua jenis, yaitu oligopoli dengan menghasilkan barang
standar (standardized product) dan oligopoli dengan menghasilkan barang berbeda corak
(differentiated product)

Industri kosmetik di ASEAN termasuk kedalam industri yang menghasilkan barang berbeda
corak (differentiated product) karena dalam industri kosmetik produk yang dihasilkan terdiri dari
berbagai jenis kosmetik. Selain itu, antar produsen kosmetik juga menghasilkan produk yang
berbeda dengan produsen kosmetik lainnya, baik dalam hal warna, bahan baku, kemasan, dan
bentuk produk kosmetik. U
3. Mekanisme Penentuan Harga

Sifat saling mempengaruhi yang ada dalam pasar oligopoli merupakan ciri utama dan sekaligus
menjadi pembeda antara struktur pasar oligopoli dan struktur pasar lainnya,Mekanisme
penentuan harga pada industri kosmetik di ASEAN juga dipengaruhi oleh kenaikan dan
penurunan harga dari produsen lain. Saat suatu perusahaan menurunkan harga produk kosmetik
jenis tertentu maka hal juga akan didikuti oleh produsen lain,

4.hambatan keluar masuk pasar

a. Skala Ekonomis

Perusahaan besar dan telah masuk dalam pasar oligopoli akan mendapat keuntungan skala
ekonomis yang lebih besar apabila dibandingkan dengan perusahaan baru. Artinya, semakin
banyak produksi maka akan semakin rendah biaya produksinya. Akibatnya, saat permintaan
pasar bertambah perusahaan yang sudah ada dalam pasar akan lebih mendapatkan kesempatan
untuk memenuhinya

b. . Perbedaan Biaya Produksi

Perbedaan biaya produksi antar perusahaan yang telah ada dalam pasar oligopoli dan perusahaan
baru dapat disebabkan karena beberapa hal, pertama, perusahaan lama (yang telah ada dalam
pasar oligopoli) dapat menurunkan biaya produksi karena lebih berpengalaman dalam kegiatan
memproduksi. Kedua, para

pekerja perusahaan lama lebih berpengalaman sehingga akan meningkatkan produktivitas dalam
kegiatan produksi. Ketiga, perusahaan lama sudah lebih dikenal oleh bank dan penyedia bahan
baku, akibatnya mereka dapat memperoleh kredit lebih mudah serta membeli bahan baku dengan
harga yang lebih murah.

c. Keistimewaan Hasil Produksi

Keistimewaan atas hasil produksi perusahaan lama dapat terjadi karena dua hal. Pertama, karena
barang tersebut sudah dan diberikan oleh konsumen atas produk tersebut.

5. Strategi promosi
Promosi dapat diumpamakan sebagai ujung tombak dari kegiatan produksi yang dilakukan oleh
perusahaan dalam rangka menjangkau pasar dan menjual produk. Dua strategi promosi yang
dilakukan beberapa produsek kosmetik besar di ASEAN adalah Penjualan tatap
muka, dan periklanan.

Beberapa dampak positif adanya harmonisasi regulasi kosmetik di ASEAN


bagi produsen kosmetik di Indonesia:

1. Akses pasar regional lebih besar: Harmonisasi regulasi memungkinkan produsen kosmetik Indonesia
lebih mudah memasarkan produk mereka ke negara-negara anggota ASEAN tanpa harus memenuhi
berbagai persyaratan yang berbeda-beda. Ini membuka peluang untuk ekspansi pasar yang lebih luas.

2. Efisiensi biaya: Produsen kosmetik tidak perlu lagi menghabiskan banyak waktu dan sumber daya
untuk memenuhi persyaratan yang berbeda di setiap negara anggota ASEAN. Ini dapat mengurangi biaya
pendaftaran dan uji coba produk.

3. Peningkatan kualitas produk: Dengan adanya harmonisasi dapat mendorong produsen kosmetik untuk
meningkatkan kualitas produk agar sesuai dengan standar ASEAN yang lebih ketat. Hal ini dapat
meningkatkan reputasi industri kosmetik Indonesia secara keseluruhan. NRA (National Regulation
Authorities) dalam hal ini di Indonesia yaitu BPOMRI sebagai badan pengawas nasional yang bertugas
melakukan pengawasan post market produk yg beredar dan memastikan kepatuhan produsen terhadap
aturan yg ditetapkan.

4. Kemudahan penelitian dan pengembangan: Dengan regulasi yang lebih seragam di seluruh ASEAN,
produsen kosmetik Indonesia dapat lebih mudah berkolaborasi dengan mitra dari negara2 tetangga untuk
penelitian dan pengembangan produk baru. Ini dapat membantu inovasi dalam industri kosmetik.

5. Penarikan investasi asing: Standar dan regulasi yang seragam dapat membuat lingkungan bisnis di
Indonesia lebih menarik bagi investasi asing dalam industri kosmetik. Hal ini menyebabkan pertumbuhan
sektor sekaligus menciptakan lapangan kerja.
Petujunk Kosmetik ASEAN

Persayaratan keamanan

- Produk kosmetik yang dipasarkan tidak boleh menyebabkan kerusakan pada kesehatan
manusia bila digunakan dalam kondisi penggunaan normal atau yang dapat diperkirakan
secara wajar, dengan mempertimbangkan, khususnya, tampilan produk, pelabelannya,
petunjuk penggunaan dan pembuangannya, pernyataan peringatan. serta setiap indikasi
atau informasi lain yang diberikan oleh produsen atau agen resminya atau oleh orang lain
yang bertanggung jawab untuk memasarkan produk tersebu

Pelabelan

- Negara-negara Anggota wajib mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk


memastikan bahwa produk kosmetik dapat dipasarkan hanya jika label produk
sepenuhnya mematuhi Persyaratan Pelabelan Kosmetik ASEAN yang tercantum

Klaim produk

- Sebagai aturan umum, klaim manfaat suatu produk kosmetik harus dibenarkan
berdasarkan bukti substansial dan/atau berdasarkan formulasi atau sediaan kosmetik itu
sendiri. Perusahaan atau orang yang bertanggung jawab untuk memasarkan produk
kosmetik akan diperbolehkan menggunakan protokol atau desain yang diterima secara
ilmiah dalam menghasilkan data teknis atau klinis asalkan ada pembenaran mengapa
desain tersebut digunakan.

Informasi produk

Perusahaan atau orang yang bertanggung jawab untuk memasarkan produk kosmetik harus
menyimpan informasi berikut agar mudah diakses

- komposisi produk secara kualitatif dan kuantitatif; untuk komposisi wewangian, nama
dan nomor kode komposisi serta identitas pemasok.
- spesifikasi bahan baku dan produk jadi
- metode pembuatan yang sesuai dengan praktik manufaktur yang baik
- penilaian keamanan bagi kesehatan manusia dari produk jadi, bahan-bahannya struktur
kimia dan tingkat paparnya
- data yang ada mengenai efek yang tidak diinginkan terhadap kesehatan manusia akibat
penggunaan produk kosmetik
- data pendukung mengenai klaim manfaat produk kosmetik harus tersedia; untuk
membenarkan sifat efeknya

Suatu Negara Anggota dapat, untuk tujuan mendapatkan perawatan medis yang cepat dan tepat
jika terjadi kesulitan, mengharuskan informasi yang tepat dan memadai mengenai bahan-bahan
yang digunakan dalam produk kosmetik tersedia kepada otoritas pengawas yang harus
memastikan bahwa informasi ini hanya digunakan untuk tujuan-tujuan tertentu

Metode Analisis

Dokumen-dokumen berikut harus disediakan oleh perusahan atau orang yang bertanggung jawab
menempati produk kosmetik:

- metode yang tersedia yang digunakan oleh produsen untuk memeriksan bahan-bahan
produk kosmetik sesuai dengan sertifikat analisis
- kriteria yang digunakan untuk pengendalian mikrobiologi produk kosmetik dan
kemurnian kimia bahan produk kosmetik dan atau metode untuk memeriksan kepatuhan
terhadap kriteria tersebut,

Pengaturan kelembangan

- Komite Kosmetik ASEAN (ACC) wajib mengoordinasikan, meninjau dan memantau


pelaksanaan Petunjuk ini.
- mengenai klaim manfaat produk kosmetik harus tersedia; untuk membenarkan sifat
efeknya. Komite Konsultatif ASEAN untuk Standar dan Mutu (ACCSQ) dan Sekretariat
ASEAN wajib memberikan dukungan dalam mengkoordinasikan dan memantau
pelaksanaan Petunjuk ini dan membantu ACC dalam segala hal yang berkaitan
dengannya.
- ACC dapat membentuk Badan Ilmiah Kosmetik ASEAN (ACSB) untuk membantu ACC
dalam meninjau daftar bahan, masalah teknis dan keamanan. ACSB terdiri dari
perwakilan dari otoritas pengatur, industri dan akademisi.

Kasus khusus
 Negara Anggota dapat untuk sementara melarang pemasaran produk kosmetik di wilayahnya atau
menerapkan persyaratan khusus, jika Negara Anggota mengetahui bahwa berdasarkan
pembenaran yang kuat, produk kosmetik tersebut, meskipun memenuhi persyaratan Petunjuk,
mewakili bahaya terhadap kesehatan atau karena alasan khusus yang berkaitan dengan sensitivitas
agama atau budaya. Klaim produk tertentu mungkin diizinkan atau dilarang sesuai dengan
persyaratan nasional. Selain itu, Negara Anggota karena alasan terkait dengan organisasi dan
undang-undang lokalnya, dapat menunjuk otoritas kompeten tertentu dan tunduk pada kendali
yang berbeda, produk kosmetik tertentu yang memenuhi persyaratan
 Sekretariat ASEAN wajib memberitahukan ACC, yang sesegera mungkin akan berkonsultasi dengan
negara- negara Anggota terkait, dan menyampaikan pendapatnya tanpa penundaan dan
mengambil langkah-langkah yang tepat.
 Negara Anggota yang menerapkan pembatasan atau pelarangan sementara terhadap produk
kosmetik tertentu harus memberitahukan kepada Negara Anggota lainnya dengan tembusan
kepada Sekretariat ASEAN mengenai tindakanyang diambil, dengan memberikan alasan serta
rincian solusi yang tersedia berdasarkan undang-undang yang berlaku dan batas waktu yang
diperbolehkan untuk melaksanakan upaya hukum tersebut.

Penerapan
 Negara-negara Anggota harus mengambil langkah-langkah yang tepat untuk melaksanakan
Petunjuk ini.
 Dalam jangka waktu 36 bulan sejak berlakunya Petunjuk ini, mengizinkan pemasaran produk
kosmetik di wilayah mereka, yang tidak sesuai dengan persyaratan Petunjuk.
 Negara-negara Anggota wajib mengambil langkah-langkah yang tepat untuk memastikan bahwa
infrastruktur teknis yang diperlukan tersedia untuk melaksanakan Petunjuk ini.
 Negara-negara Anggota wajib memastikan bahwa teks ketentuan undang-undang nasional
tersebut, yang mereka adopsi dalam bidang yang diatur oleh Petunjuk ini, dikomunikasikan kepada
Negara-negara Anggota lainnya dengan salinan ke Sekretariat ASEAN, yang harus segera
memberitahukan kepada ACC.
 Negara-negara Anggota harus memastikan adanya pengawasan pasca pemasaran dan mempunyai
kewenangan penuh untuk menegakkan hukum terhadap produk kosmetik yang ditemukan tidak
mematuhi Petunjuk ini.
 Ketentuan Petunjuk ini dapat diubah dengan persetujuan tertulis dari semua Negara Anggota.
Semua amandemen akan berlaku efektif setelah diterima oleh semua Negara Anggota.

Anda mungkin juga menyukai