KELOMPOK VIII
HASRIANI (70100111034)
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kosmetik adalah kebutuhan harian yang secara teratur digunakan
untuk tujuan perawatan dan kecantikan, makin tinggi tingkat kemakmuran di
suatu negara akan makin tinggi kebutuhan akan sediaan kosmetik. Regulasi
tentang kosmetik sebetulnya tidak kalah ketatnya dari regulasi tentang obat
dan pada kondisi tertentu sukar dibedakan antara kosmetik dan obat, sehingga
timbul terminologi Cosmeceuticals. Topik cosmeceuticals ini sedang
dibahas secara luas oleh berbagai bidang keahlian dan latarbelakang :
regulator, ilmuwan ilmu dasar, farmasis, dokter, industri, ahli toksikologi, ahli
farmakologi, dan lain sebagainya. Semua kita sudah mengetahui bahwa
sediaan transdermal sudah berkembang dalam sistem penghantaran obat yang
dapat menunjukan efek sistemik. Bahkan sejak lebih kurang 70 tahun lalu
sudah diketahui bahwa pekerja di industri kimia zat warna yang kurang
memperhatikan aspek perlindungan kerja dapat menderita kanker ginjal. Hal
inilah yang pada awalnya menjadi titik pemacu pengembangan sediaan
transdermal. Terapi hormon melalui transdermal untuk wanita yang sudah
mengalami menopause sudah luas digunakan, dan terapi hormon ini juga
untuk tujuan kosmetik (kecantikan dan perawatan kulit). Lalu apa beda
kosmetik dengan obat? Perbedaan antara kosmetik dengan obat sangat
komplek, kabur karena pengaruh persepsi kosumen, kepentingan perdagangan
dan interpretasi status oleh instansi yang mengatur. Negara yang paling ketat
mengatur obat dan kosmetik adalah Amerika Serikat, dan ada baiknya kita
melihat definisi dari keduanya menurut Federal Food Drug and Cosmetic Act
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini yakni
1. Apa itu regulasi obat?
2. Bagaimana regulasi kosmetik di negara maju?
C. Manfaat Makalah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Regulasi Obat
Regulasi obat merupakan tugas yang kompleks yang melibatkan
beberapa pemangku kepentingan (stakeholders). Oleh karena itu terdapat
beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, antara lain dasar hukum, sumber
daya manusia dan sumber daya keuangan yang memadai, independensi, dan
tranparansi. Regulasi hanya dapat berfungsi dengan baik apabila ditunjang
oleh sumber daya manusia yang kompeten, serta berintegritas tinggi,
anggaran yang memadai dan berkesinambungan, akses terhadap ahli,
hubungan internasional, laboratorium pemeriksaan mutu, dan sistem
penegakan hukum di pengadilan yang dapat diandalkan. Untuk mendapatkan
kepercayaan masyarakat, regulasi obat harus dilaksanakan secara independen
dan transparan, Pada dasarnya regulasi menyangkut aspek yaitu keamanan,
khasiat,
mutu,
dan
informasi
obat.
Kegagalan
pengawasan
akan
mengakibatkan masuknya obat palsu dan obat yang tidak jelas asal-usulnya
ke dalam sistem pelayanan kesehatan (Anonim, 2005).
B. Regulasi Produk Kosmetik Di Komunitas Andes
Komunitas Andes adalah sebuah organisasi yang terdiri dari negaranegara Amerika Selatan. Organisasi ini didirikan pada 1969 oleh 4 negara.
Piagamnya
menyatakan
mengkoordinasikan
bahwa
kegiatan
Komunitas
ekonomi,
termasuk
Andes
bertugas
hubungan
niaga;
Anggotanya
Bolivia,
Kolombia,
Ekuador
dan
Peru.
prosedur
administratif
dalam
rangka
relevansi EEA ). Produk kosmetik adalah zat * atau campuran zat yang
dimaksudkan untuk ditempatkan dalam kontak dengan bagian luar tubuh
manusia ( epidermis, sistem rambut, kuku, dll) atau dengan gigi dan selaput
lendir rongga mulut dengan tampilan eksklusif atau terutama untuk
membersihkan mereka, pewangi mereka, mengubah penampilan mereka,
melindungi mereka , menjaga mereka dalam kondisi baik atau memperbaiki
bau badan .
Pengawasan pasar.
Seseorang yang bertanggung jawab didirikan pada Masyarakat harus
ditunjuk untuk setiap produk ditempatkan di pasar. Orang ini harus
memastikan kepatuhan produk dengan aturan yang ditetapkan dalam
Peraturan. Secara khusus, mereka harus memastikan kepatuhan dengan
persyaratan yang berkaitan dengan kesehatan manusia, keselamatan dan
informasi konsumen. Mereka harus menjaga dokumen dan informasi produk
dapat diakses oleh otoritas publik .
Dalam rangka untuk memastikan ketertelusuran produk, orang yang
bertanggung jawab harus mengidentifikasi distributor kepada siapa mereka
memasok produk kosmetik: untuk jangka waktu tiga tahun setelah tanggal
dimana batch produk kosmetik dibuat tersedia untuk distributor. Hal yang
sama berlaku untuk semua orang lain yang terlibat dalam rantai pasokan .
Dalam kasus produk non - kepatuhan, orang yang bertanggung jawab
harus mengambil langkah-langkah untuk membuat itu compliant, menariknya
dari pasar atau memanggilnya untuk perusahaan manufaktur di semua negara
anggota di mana produk tersebut tersedia. Dimana orang yang bertanggung
jawab tidak mengambil semua langkah yang tepat, otoritas nasional yang
kompeten dapat mengambil langkah-langkah perbaikan yang diperlukan .
Jika produk yang sesuai dengan persyaratan dari Peraturan hadiah atau
bisa menimbulkan risiko serius bagi kesehatan manusia, otoritas nasional
yang kompeten harus mengambil semua langkah yang diperlukan untuk
sementara menarik, mengingat atau membatasi ketersediaan produk di pasar .
Keterbatasan untuk zat tertentu
Semua
produsen
kosmetik
perlu
meningkatkan
dan
menjaga
kulit
atau
rambut
dalam
kondisi
baik.
"[1]
yang
lebih
spesifik
untuk
produk
kosmetik
mereka.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Regulasi obat merupakan tugas yang kompleks yang melibatkan
beberapa pemangku kepentingan (stakeholders). Regulasi kosmetik di negara
maju seperti di Jepang terdapat dalam pasal 42-2 PAA yang memuat
persyaratan bahan kosmetik yang dapat beredar. Regulasi kosmetik di Uni
Eropa No 1223/2009 Parlemen Eropa dan Dewan 30 November 2009 tentang
produk kosmetik untuk penilaian keamanan produk dan larangan pengujian
terhadap hewan.
B. Saran
Sebaiknya pemerintah yang membuat regulasi kosmetik di Indonesia
lebih mempertegas lagi peraturan tentang pembatasan kosmetik yang akan
masuk ke Indonesia karena fakta di lapangan banyak ditemukan produk
kosmetik yang mengandung bahan berbahaya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2005. Rancangan 23 September 2005. Kebijakan Obat Nasional,
Departemen Kesehatan RI. Jakarta.
Guerin, Flavie. 2012. Steps to Exporting Cosmetics Products to the European
Union. Amerika: US Commercial Service.
http://www.skin-care-forum.basf.com
http://www.fda.gov/default.htm