Lakukan kajian tentang regulasi tentang kosmetika secara global (EU, USA, Japan, Canada) dan
regional (ASEAN) serta bandingkan dengan regulasi di indonesia a.l terkait PerMenKes No.
1175/MENKES/PER/VIII/2010 tentang Ijin Produksi Kosmetika dan PerMenKes
No.1176/MENKES/PER/VIII/2010 tentang notifikasi Kosmetika dan implementasinya sebagai berikut
:
- Apa latar belakang dan tujuan regulasi kosmetika tersebut, uraikan perbedaan dan
persamaannya. Dalam pengkajian regulasi sebutkan pengaturan yang terkait dengan (i)
persyaratan pre-market dan post-market (ii) kontrol atas bahan (daftar negatif, expert
commitee, laporan MESKOS dll) (iii) persyaratan pelabelan (iv) persyaratan pengujian dan
keamanan (GMP, penggolongan)
- Khusus di Indonesia, setelah harmonisasi ASEAN bidang kosmetika diberlakukan tahun 2011,
apa dampaknya untuk indonesia. Berikan kajian untuk tantangan dan dampak terkait.
Sekarang ini telah banyak produk kosmetika yang beredar di pasaran dengan berbagai macam merk
dan bentuk. Kosmetika tersebut memiliki bentuk dan fungsi yang berbeda-beda, seperti halnya
kosmetika penghilang bau badan yang kini dibuat dengan berbagai bentuk, misalnya parfum
berbentuk spray yang penggunaannya dengan cara disemprotkan, splash cologne dengan bentuk
cair uang penggunaanya dengan cara dipercikkan dan deodorant berbentuk rollon yang
penggunaannya dengan cara dioleskan,dll. Kosmetik terbagi atas kosmetik tradisional dan kosmetik
modern. Kosmetika Tradisional adalah kosmetika alamiah atau kosmetika asli yang dapat dibuat
sendiri langsung dari bahan-bahan segar atau yang telah dikeringkan, buah-buahan dan tanam-
tanaman disekitar kita. Kosmetika Modern adalah kosmetika yang diproduksi secarapabrik
(laboratorium), dimana telah dicampur dengan zat-zat kimia untuk mengawetkan kosmetika
tersebut agar tahan lama, sehingga tidak cepat rusak.
Regulasi kosmetika memiliki tujuan utama yaitu melindungi dan menjaga kepentingan masyarakat
dalam aspek keselamatan, keamanan, dan kesehatan dalam penggunaan kosmetik yang baik dan
aman.
(ii) kontrol atas bahan (daftar negatif, expert commitee, laporan MESKOS dll)
(iii) persyaratan pelabelan
Pelabelan yang memadai produk kosmetikal harus memastikan berikut rincian pada
label. Pelabelan Akurat termasuk penempatan yang jelas pada label produk
identitasnya, nama dan alamat pembuatan atau distributor nomor batch, isi nominal
atau kuantitas produk yang terkandung di dalamnya (berat atau volume), bahan-bahan
yang tercantum dalam urutan peringkat menggunakan nomenklatur khusus dan bahan
lainnya, jelas membedakan bahan aktif dan bahan lainnya, tanggal daya tahan
minimal jika kurang dari 30 bulan, periode setelah pembukaan jika daya tahan
melebihi 30 bulan. Pencegahan dan petunjuk penggunaan: Semua peringatan
keamanan yang terkait dengan penggunaan produk harus ditempatkan secara
mencolok pada label fungsi Produk, ingredient label dalam nomenklatur internasional
bahan kosmetik (INCI)