Anda di halaman 1dari 3

PRETREATMENT

Gas alam sebelum masuk ke reforming unit harus dibersihkan terlebih dahulu dari bahan pengotornya.
Hal ini dilakukan agar saat masuk reforming unit tidak terjadi keracunan katalisator, disini bahan
pengotor yang dimaksud yaitu sulfur, untuk itu dilakukan proses desulfurasi. Sulfur didalam fit akan
direaksikan dengan zink oksida dengan bantuan katalis CO atau OMO kemudian terjadi reaksi gas alam
yang mengandung gas sulfur akan diraksikan dengan gas hydrogen kemudian menjadi hydrogen sulfida
kemudian direaksikan dengan zink oksida dengan bantuan katalis yang sama akan menjadi zink sulfida
dan air.

REFORMING

Kemudian masuk ke tahap reforming, gas yang sudah di pretreatment akan masuk ke dalam primary
reformer, gasnya akan dipanaskan menggunakan steam dan masuk kedalam packtub yang berisi katalis
nikel kemudian terjadilah reaksi gas ammonia akan ditambahkan air menjadi karbon monoksida dan
gas hydrogen. Kemudian dari karbon monoksida tersebut akan bereaksi lagi dengan air menjadi karbon
dioksida dan hydrogen. Gas dari primary reformer yang masih mengandung CH4 (metan) akan diubah
menjadi hydrogen. Karena diperlukan nitrogen untuk reaksi pembentukan ammonia maka udara
ditambahkan dengan kompresor dengan bantuan katalis Ni (nikel) maka gas hydrogen akan direaksikan
dengan udara menjadi H2O, metana direaksikan dengan H2O menjadi karbon monoksida dan gas
hydrogen.

PURIFIKASI DAN METANASI

CO2 hasil dari reforming akan dispisahkan pada tahap ini, CO2 sisa dari tahap reforming dapat
menyebabkan keracunan katalisator pada ammonia converter, tahap purifikasi dan metanasi terdiri
dari high temperature shift converter (HTSC), Gas yang keluar dari secondary reformer akan
direaksikan didalam reactor fluida gas ini didinginkan hingga temperature 371℃ untuk mengubah
karbonmonoksida menjadi karbondioksida yang dibantu katalis FE. Karena CO2 yang terbentuk tidak
semuanya terjadi di HTSC, maka reaksinya akan disempurnkan di LTSC, reaksi yang terjadi sama dengan
HTSC tetapi temperature akan didinginkan lebih rendari daripada HTSC yaitu sekitar 210℃, hal
inidilakukan agar konversi reaksi menjadi lebih tinggi, reaksi lebih tinggi dilakukan pada reactor
fleedays 2 lapis agar kadar CO yang keluar akan kurang dari 0,5%.

TAHAP PURIFIKASI

Gas keluaran dari LTSC yang masih mengandung CO2 yang dapat menganggu reaksi pembentukan
ammonia sehingga CO2 dalam tahap ini harus diambil/diserap. Sistem penyerapan CO2 diabsorber
terjadi secara counter current gas proses yang bersih dari CO2 akan keluar dari top absorber sedangkan
pada bagian bottom menghasilkan lautan benfield yang kaya akan CO2 diregenerasi di unit CO2
stripper dan dikembalikan ke CO2 absorber apablia sudah lepas dari CO2, kemudian CO2 yangg
dipisahkan akan digunakan Kembali untuk bahan baku urea. Reaksi yang terjadi pada proses ini yaitu
saat air bertemu dengan CO2 dan kalium karbonat kemudian membentuk kalium bikarbona, CO2 yang
terabsorbsi ke dalam bentuk laruta benfield akan dilepaskan Kembali di dalam kolom stripper
kemudian absorben yang bebas CO2 akan digunakan Kembali di absorber. Reaksi yang terjadi didalam
stripper yaitu kalium bikabornat diuraikan lagi menjadi air Codan kalium karbonat(kebalikan reaksi
diabsorber)

METANASI

Gas yang keluar dari top absorber masih mengandung CO2 dan CO akan dikonversi menjadi metana
dengan bantuan katalis nikel dengan suhu operasi sekitar 300℃, rekasi yang terjadi yaitu gas CO akan
direaksikan dengan gas hydrogen dengan katalis nikel menjadi metana dan air dan berlaku juga pada
gas CO2.

SINTESIS LOOP DAN AMONIA REFRIGERAN

Gas yang keluar dari methanator akan dikompresi untuk mencapai tekanan yang diinginkan oleh
ammonia converter. Hal ini dilakukan agar terjadinya reaksi pembentukan uap, kemudian dimasukkan
ke unit refrigerant dan menjadi ammonia fase cair.

SINTESIS LOOP

Gas yang mengandung nitrogen dan gas hydrogen masuk ke dalam sistem dengan perbandingan 3 : 1,
kemudian gas dikompresi lalu gas dipisahkan dengan kandungan airnya dan diumpankan ke ammonia
converter. Rekasi yang terjadi didalam ammonia converter yaitu gas nitrogen dan gas hydrogen
diraksikan menjadi gas ammonia beserta energi, kemudian ammonia refrigerant bertugas mengubah
fasa gas ammonia menjadi cair, karena ammonia yang dihasilkan masih mengandung gas-gas yang
terlarut kemudian dipisahkan lagi menggunakan refrigerant dengan menurunkan tekanannya

PORTGAS RECOVERY

Proses ini dilakukan dengan tujuan untuk mengembalikan gas-gas yang masih dpaat dimanfaatkan
Kembali seperti gas hydrogen dan gas ammonia

Anda mungkin juga menyukai