Anda di halaman 1dari 2

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : Calvin Kartika

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 042623338

Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4316 / Hukum Bisnis

Kode/Nama UPBJJ : 74 / Malang

Masa Ujian : 2021/22.1 (2021.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. a. Menurut saya jika anak di lahirkan hidup dan berkedudukan dalam hukum adalah, anak
tersebut berhak mendapatkan hak warisan. Dimana seorang anak tersebut akan mendapat
warisan dari sang ibu jika meninggal. Anak tersebut juga berhak mendapatkan hak kasih
sayang orang tua dan hak perlindungan.

b. Menurut saya jika anak telah berumur dewasa dan sudah cakap bertindak dalam hukum
anak tersebut berhak mendapatkan Hak Asasi Manusia, Contohnya seperti hak pendidikan,
hak hidup, hak mengeluarkan pendapat, hak bebas memeluk agama dan lain lain. Disamping
itu si anak akan mempunyai kewajiban yang harus ditaati, seperti wajib menghormati orang
tua, wajib mematuhi aturan yang berlaku dimana saja. Dan mengerti akan konsekuensi yang
didapat jika tidak mematuhinya.

2. a. Hasil penelitian menunjukan, bahwa penerapan Asas konsensualisme jual beli tanah yang
dilakukan tanpa akta jual beli PPAT di Kota Gorontalo tetap adalah sah, karena jual beli
tersebut terjadi karena adanya kesepakatan antara kedua belah pihak, dan para pihak telah
cakap menurut hukum, dan kesepakatan itu untuk hal jual beli (hal tertentu) dan hak atas
tanah dan bangunan tersebut adalah benar milik pihak penjual, hal ini telah sesuai dengan
ketentuan Pasal 1320 Kitab Undang- Undang Hukum Perdata, untuk sahnya suatu perjanjian
diperlukan empat syarat : (a) sepakat mereka yang mengikatkan diri; (b) kecakapan untuk
membuat suatu perjanjian; (c) suatu hal tertentu; (d) suatu sebab yang halal.

b. Bahwa Faktor yang menghambat penerapan asas konsensualisme jual beli tanah yang
dilakukan tanpa akta jual beli PPAT Kota Gorontalo disebabkan oleh kurangnya kesadaran
hukum masyarakat dan dimana masyarakat Kota Gorontalo masih sangat berpegang teguh
dengan hukum adat yang sudah berlaku secara turun temurun, serta anggapan bahwa untuk
melakukan pendaftaran tanah masih diperlukan biaya yang tinggi, tetapi dalam Pasal 61 ayat
(1) dan (2) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 telah diatur tentang pembiayaan
Pendaftaran Tanah secara jelas.

sumber : http://siat.ung.ac.id/files/wisuda/2019-1-1-74201-1011415177-bab5-
13102019011647.pdf

Anda mungkin juga menyukai