ISBN 978-623-90328-5-2
1*
Teknologi Laboratorium Medis /Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar , Makassar, Indonesia
2
Teknik Elektro /Universitas Sawerigading , Makassar, Indonesia
3
Radiologi/ Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Maksasar , Makassar, Indonesia
*Anita, Jalan.Masjid Muhajirin No.19, 90232, Makassar, Indonesia
1*
E-mail: anitadinar1983@gmail.com
Abstrak
Posyandu adalah salah satu bentuk upaya kesehatan berbasis masyarakat.Oleh karena itu untuk memberikan
pelayanan kesehatan Posyandu yang prima bagi ibu, anak serta masyarakat maka sangat diperlukan berbagai sarana,
prasarana maupun sanitasi lingkungan yang memadai. Berdasarkan hasil survei mitra Posyandu Mawar/ Posyandu
Cendrawasih III, di Desa Palioi, Kecamatan Kindang, Kabupaten Bulukumba, ditemukan bahwa mitra masih
menerapkan pola manajemen administrasi posyandu secara manual, sarana maupun prasarana serta sanitasi
posyandu yang kurang layak untuk pelayanan kesehatan,minimnya pemahaman mitra tentang prilaku hidup
bersih dan sehat, serta minimnya pemahaman mitra untuk pemanfaatan lahan posyandu untuk diversifikasi
tanaman obat.Tujuan PKM ini untuk meningkatkan manajemen pengelolaan data posyandu yang efektif berbasis
komputerisasi dan software sehingga database lebih akurat, peningkatan edukasi prilaku hidup bersih dan sehat,
implementasi peningkatan tata kelola sarana,prasarana dan sanitasi posyandu serta pengembangan pemanfaatan
lahan posyandu untuk diversifikasi tanaman dan tanaman obat keluarga. Metode yang digunakan adalah kaji tindak
partisipatif berupa identifikasi permasalahan dilapangan, pengembangan dan penerapan sistem, serta pelatihan
untuk operasional posyandu. Produk yang dihasilkan dari PKM ini adalah mitra yang terampil dalam
mengoperasikan komputer sehingga manajemen administrasi posyandu lebih efektif, peningkatan sarana dan
prasarana serta sanitasi posyandu, peningkatan pemahaman prilaku hidup bersih dan sehat,dan peningkatan
pemahaman pemanfaatan lahan posyandu untuk bercocok tanam dan tanaman obat keluarga.
PENDAHULUAN
Pos Pelayanan Terpadu yang biasa dikenal dengan sebutan Posyandu salah satu bentuk
upaya kesehatan bersumber daya masyarakat, yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh,
untuk dan bersama masyarakat (KEMENKES RI, 2011).
Posyandu adalah salah satu bentuk upaya kesehatan berbasis masyarakat yang sudah
menjadi milik masyarakat serta menyatu dalam kehidupan dan budaya masyarakat.Meskipun
dalam satu dasa warsa terakhir ini terjadi perubahan tatanan kepemerintahan di Indonesia,tetapi
Posyandu masih tetap ada di tengah-tengah masyarakat kita. Keberadaan Posyandu sangat
diperlukan dalam mendekatkan upaya promotif dan preventif kepada masyarakat, utamanya
terkaitdengan upaya peningkatan status gizi masyarakat serta upaya kesehatan ibu dan
anak.Peran dan dukungan Pemerintah kepada Posyandu melalui Puskesmas sangat penting untuk
memfasilitasi pelaksanaan berbagai kegiatan kesehatan di Posyandu (KEMENKES RI, 2011).
Di dalam posyandu terdapat beberapa kegiatan seperti kesehatan ibu dan anak, keluarga
berencana, imunisasi, gizi dan sosialisasi kesehatan. Oleh karena itu untuk memberikan pelayanan
kesehatan posyandu yang prima bagi ibu dan anak serta masyarakat maka sangat diperlukan
berbagai sarana, prasarana maupun sanitasi lingkungan yang memadai. (Annasia, dkk., 2016)
Minimnya sarana dan prasarana yang dapat mendukung pelayanan kesehatan di Posyandu
Mawar/ Posyandu Cendrawasih III di Desa Palioi Kecamatan Kindang Kabupaten Bulukumba,
dapat digambarkan dengan ruangan pelayanan yang gelap, tidak adanya ruangan khusus untuk
pemeriksaan ibu hamil dan bayi, tidak adanya tempat cuci tangan yang terstandar, tidak
ditemukannya wc untuk pengelola maupun kader posyandu dan kondisi bangunan yang kotor
dan terlihat sangat kumuh. Hal ini dapat dilihat pada gambar sebagai berikut :
Oleh karena itu dibutuhkan peningkatan sarana dan prasarana yang layak dan terstandar
untuk meningkatkan pelayanan kesehatan posyandu kepada ibu dan bayi serta masyarakat
dengan memperhitungkan berbagai aspek layanan terutama aspek sanitasinya.
Kader posyandu adalah sebagian masyarakat yang bersedia, mampu dan memiliki waktu
atau komitmen untuk menyelenggarakan kegiatan posyandu secara sukarela, mau untuk
diberikan pendidikan dan pelatihan untuk ikut andil pada masyarakat dalam kegiatan
penyelenggaraan kegiatan posyandu (KEMENKES RI, 2012) Peran kader posyandu diantaranya
adalah pemberi solusi, pendorong proses perubahan pada masyarakat menjadi lebih baik dan
sebagai penghubung atau linker (Djuhaeni, dkk.,2010 ; Miskin, dkk., 2016) dan jika kader
posyandu aktif maka kegiatan posyandu menjadi aktif pula (Akbar, dkk., 2016; Suhat&Hasnah,
2014) peran kader dalam penyelenggaraan posyandu yang lain adalah sebagai pemberi informasi
terutama informasi kesehatan dan sebagai penggerak masyarakat untuk melakukan kunjungan ke
posyandu sehingga dapat tercapainya kesuksesan posyandu (Sholihah & Kusumadewi., 2015).
Di Desa Palioi yang terletak di Kecamatan Kindang Kabupaten Bulukumba terdapat
Posyandu Mawar, dengan 6 kader kesehatan yang melayani ibu dan balita. Kader - kader di
posyandu tersebut selalu hadir di dalam pelaksanaan posyandu pada tanggal 15 untuk setiap
bulannya. Latar belakang pendidikan kader Posyandu Mawar pada umumnya bersekolah hanya
pada jenjang SD hingga SLTP sehingga masih minim pengetahuan mengenai penggunaan
komputer. Akibat minimnya pemahaman kader mengenai sistem komputerisasi maka
pengolahan data Puskesmas Mawar/ Posyandu Cendrawasih III. di Desa Palioi yang terletak di
Kecamatan Kindang Kabupaten Bulukumba masih dilakukan secara manual dengan berbagai
jenis buku catatan yang mudah hilang, mudah sobek, sehingga mempunyai banyak kelemahan,
selain membutuhkan waktu yang lama, keakuratannya juga kurang dapat diterima, karena
kemungkinan kesalahan sangat besar.
Selain itu berdasarkan analisis situasi di Puskesmas Mawar/Posyandu Cendrawasih III
Kecamatan Kindang Kabupaten Bulukumba, pencatatan, pengolahan, dan pelaporan Posyandu
masih konvensional,sementara kegiatan posyandu di desa tersebut aktif dan banyak peserta
posyandu terutama kegiatan KIA dan KB. Sehingga petugas atau kader yang melayani
kewalahan terutama dalam proses administrasi pencatatan, pengolahan, dan pelaporan setiap saat
dan periode pelaporan.
METODE
Metode pendekatan yang digunakan untuk mengatasi persoalan yang dihadapi mitra
kader Posyandu Mawar/Posyandu Cendrawasih III adalah dengan cara pendekatan partisipatif
aktif secara berkelanjutan antara tim pengusul dengan mitra. Pendekatan yang partisipatif lebih
ditujukan agar seluruh anggota kelompok mitra dapat berpartisipasi secara aktif pada semua
kegiatan, selain itu pendekatan dengan jalur diskusi lebih diutamakan sehingga mitra benar-
benar memahami dan mampu menerapkan pengetahuan yang akan dilaksanakan.
Metode pelaksanaan PKM ini adalah kaji tindak partisipatif. Metode ini mencakup
dihasilkannya pengetahuan baru dalam rangka pemecahan masalah atau perbaikan terhadap
pemecahan masalah dalam kehidupan praktis. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu penyadaran
masyarakat yang berkenaan dengan permasalahan yang dihadapi, selanjutnya didorong untuk
mencari alternatif pemecahan masalah yang lebih efektif melalui pendekatan kaji tindak (Iqbal,
dkk.,2016). Setiap langkah kegiatan melibatkan urutan kejadian dan kegiatan seperti: identifikasi
masalah, pengumpulan data, umpan balik dan data analisis, serta melakukan aksi. Dalam
prakteknya, tim PKM sebagai fasilitator dan pelaksana, melakukan kegiatan PKM sesuai
kesepakatan dengan mitra sesuai dengan tahapan yang telah direncanakan.Ini untuk memberikan
petunjuk pelaksanaan PKM agar lebih terarah dan efektif
Setelah melakukan diskusi dengan kader dan tokoh masyarakat disekitar lokasi posyandu
untuk melakukan identifikasi masalah mitra posyandu Mawar, untuk menentukan rumusan
masalah dialami oleh posyandu dan masyarakat sekitarnya sebagai anggota dan mitra
posyandu.diperoleh analisis situsai masalah dan ditemukan beberapa fakta-fakta kendala yang
ada pada mitra yaitu :
1. Minimnya pemahaman mitra mengenai pengoperasian komputer.
2. Proses administrasi pencatatan, penghitungan, dan pelaporan dianggap terlalu rumit selain
banyaknya jenis data, juga beberapa buku laporan.
3. Minimnya pengetahuan dan keterampilan mitra tentang pengelolaan data–data berbasis
komputerisasi.
4. Sangat sering terlambatnya pelaporan mitra ke Dinas Kesehatan Kabupaten karena proses
pendataan dan pelaporan yang kompleks dan rumit.
5. Minimnya ruangan pemeriksaan kesehatan bagi ibu hamil dan balita.
6. Tidak adanya wc bagi mitra dan ibu hamil..
7. Kondisi sanitasi posyandu yang kumuh sehingga tidak layak untuk pelayanan kesehatan.
Sesuai dengan hasil diskusi dan kesepakatan antara tim pengusul dengan mitra,
permasalahan mitra yang ada saat menjadi prioritas dan perlu untuk diselesaikan melalui
program PKM ini adalah sebagai berikut :
1. Penerapan program pengenalan komputer dan pengoperasiannya.
2. Pengembangan model admistrasi dan laporan yang lebih mudah sehingga dapat
memudahkan dalam penelusuran data-data bayi dan ibu hamil.
3. Pengembangan model administrasi dan pelaporan yang lebih rapi dan berbasis sistem
4. kumputerisasi sehingga dapat meningkatkan kemampuan mitra membuat laporan ke Dinas
Kesehatan Bulukumba lebih tepat waktu.
5. Peningkatan sarana,prasarana dan sanitasi pelayanan kesehatan mitra
SASARAN
Adapun sasaran dalam pelaksanaan PKM ini adalah kader Posyandu Mawar/Posyandu
Cendrawasih III yang beranggotakan 6 orang.
Peningkatan fasilitas sarana dan prasarana dan sanitasi pelayanan Posyandu Mawar/Posyandu
Cendrawasih III
Kegiatan dari PKM ini adalah dengan mealaksanakan pembersihan sekaligus pengecetan
posyandu sehingga penampakan awal posyandu yang terlihat kumuh sudah mengalami
perubahan, tampak bersih dan rapi.
(a) (b)
Gambar 5. Kondisi Sanitasi Posyandu Mawar/Posyandu Cendrawasih III Sebelum
(a) dan Sesudah (b) Pelaksanaan PKM
PKM ini juga melakukan beberapa peningkatan fasilitas sarana dan prasarana yang dapat
mendukung pelayanan kesehatan bagi ibu hamil, bayi dan balita di Posyandu Mawar/Posyandu
Cendrawasih III antara lain:
1. Timbangan analitik bagi ibu hamil , bayi dan balita
2. Bantal untuk mendukung kenyamanan pemeriksaan ibu hamil
3. Meja dan taplak meja untuk mendukung pelayanan adimistrasi posyandu
4. Gorden toilet untuk mendukung kenyamanan pemeriksaan tes kehamilan
Peningkatan pemahaman dan keterampilan kader dalam manajemen pelaporan data Posyandu
Mawar/Posyandu Cendrawasih III
Sebelum PKM dilaksanakan, mitra kader Posyandu Mawar/Posyandu Cendrawasih III
mencatat data-data ibu hamil,bayi dan balita masih menggunakan metode manual. Jadi ada 5
jenis buku besar yang digunakan sesuai dengan kebutuhan dasar pelaporan yang akan dilaporkan
ke Pembina Posyandu di Puskesmas Balibo dimana data tersebut akan diteruskan ke Dinas
Kesehatan Kabupaten Bulukumba.
Ada 2 jenis tahapan pencatatan yang dilaksanakan oleh kader Posyandu Mawar/Posyandu
Cendrawasih III untuk melaporkan data ibu hamil, bayi dan balita. Buku pertama adalah buku
saku (log book) berupa buku catatan kecil dari masing-masing kader kemudian dari catatan
tersebut akan dipindahkan lagi ke buku kedua, berupa buku besar (istilah kader posyandu).
Penggunaan 2 jenis tahapan pencatatan ini tentunya membutuhkan waktu yang lama bagi
kader Posyandu Mawar/Posyandu Cendrawasih III dan sangat rentan dengan kesalahan dalam
penginputan data. Selain itu juga tentunya akan menyulitkan kader Posyandu Mawar/Posyandu
Cendrawasih III dalam membuat rekapan data- data ibu hamil, bayi dan balita disetiap periode
pelpaoran tiap bulannya.
Gambar 9. Penyerahan Laptop dan Printer dari Ketua Tim PKM Kepada Ketua Kader
Posyandu Mawar/Posyandu Cendrawasih III
Selain menggunakan komputer para kader Posyandu Mawar/Posyandu Cendrawasih III
juga mulai terampil dalam menggunakan printer.Rekapan data posyandu kemudian di print oleh
kader yang kemudian akan dikoreksi oleh kader sebelum dilaporkan ke Pembina Posyandu di
Puskesmas Balibo.
KESIMPULAN
Dari hasil kegiatan PKM ini dapat ditarik beberapa kesimpulan:
1. Pemahaman dan keterampilan mitra yaitu kader Posyandu Mawar/Posyandu Cendrawasih
III mengalami peningkatan terutama berkaitan dengan sistem informasi posyandu sehingga
memudahkan para kader untuk mengelola data-data posyandu.
2. Pemahaman dan keterampilan mitra yaitu kader Posyandu Mawar/Posyandu Cendrawasih
III mengalami peningkatan terutama berkaitan dengan peralihan pelaporan rutin posyandu
setiap bulannya dari sistem manual ke sistem yang lebih rapi berbasis komputerisasi.
3. Peningkatan sarana dan prasarana serta sanitasi Posyandu Mawar/Posyandu Cendrawasih III
yang layak untuk pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak.
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, M. A., Kandarina, B. I. & Alit Gunawan, I. M. (2016). Studi Ketidakaktifan Kader Posyandu di Wilayah
Kerja Puskesmas Paramasan, Banjar, Kalimantan Selatan. J. Gizi dan Diet. Indones. (Indonesian J. Nutr.
Diet.. doi:10.21927/ijnd.2015.3(1).60-67
Adriani ,L, 2009, Sistem Informasi Pendaftaran Pasien Rawat Jalan Di Rumah Sakit Dengan Menggunakan
Program Komputer, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatra Barat.
Oktaviana A., Amrozi Y., 2019, Analisis Perancangan Sistem Informasi Pendataan Balita Posyandu Dahlia,
Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta Jl. Cempaka Putih Tengah 27
Jakarta Pusat, Indonesia 10510 T. 62 21 4256024, 4244016 ext 207 E. jurnal.justit@ftumj.ac.id H. https:
https://jurnal.umj.ac.id/index.php/just-it
Djuhaeni, H., Gondodiputro, S. & Suparman, R. (2010). Motivasi Kader Meningkatkan Keberhasilan Kegiatan
Posyandu. Maj. Kedokt. Bandung doi:10.15395/mkb.v42n4.26
Iqbal, M., Basuno, E., & Budhi, G. S. (2016). Esensi Dan Urgensi Kaji Tindak Partisipatif Dalam Pemberdayaan
Masyarakat Perdesaan Berbasis Sumberdaya Pertanian. Paper presented at the Forum Penelitian Agro
Ekonomi
KEMENKES RI,. 2012, Ayo ke Posyandu Setiap Bulan. Kementrian Kesehatan Ri Pusat Promosi Kesehatan .
doi:10.1159/000317898
Miskin, S., Rompas, S. & ISmanto, A. Y. (2016). Hubungan pengetahuan ibu dan peran kader dengan kunjugan
balita di posyandu wilayah kerja Puskesmas Pineleng. E-journal Keperawatan
Sholihah, N., & Kusumadewi, S. (2015). Sistem Informasi Posyandu Kesehatan Ibu dan Anak. Prosiding SNATIF,
207-214.
Sugama, Y. (2015). Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Pelayanan Posyandu Anak Pada Kelurahan Sawah
Baru Ciputat Berbasis Intranet. In
Suhat & Hasanah, R. (2014). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keaktifan Kader dalam Kegiatan Posyandu
(Studi Kasus di Puskesmas Palasari Kabupaten Subang). J. Kesehat. Masy. doi:ISSN 1858-1196