Anda di halaman 1dari 7

Aplikasi Real Option Untuk Menilai Cadangan Minyak di Indonesia

Sejak diperkenalkan rumus black-sholes-merton utk menghitung instrument keuangan, call option,
tahun 1973, oleh Fischer Black, Myron Scholes dan Robert Merton, perkembangan option pricing tidak
hanya merambah dalam industri keuangan namun diaplikasikan dalam real bisnis atau sering dikenal
dengan istilah “real option”. Berkat penemuan rumus ini, Myron Scholes dan Robert Merton
mendapatkan hadiah nobel utk bidang ekonomi tahun 1997, dua tahun setelah wafatnya Fischer Black.

Salah satu industri yang menjadi pioneer dalam perkembangan real option adalah industri perminyakan
dimana dengan tingkat uncertainty business yang tinggi serta investasi uang yang tidak sedikit,
keputusan dalam investasi di perminyakan menjadi sangat penting.

Pendekatan dalam perhitungan investasi dengan menggunakan Discounted Cash Flow (DCF) dirasakan
tidak mencukupi dikarenakan pendekatan valuationnya lebih static Adanya decision three analysis utk
membuat fleksible dari DCF appraoch ini tidak juga mencukupi dikarenakan tidak terakomodasinya
flexibilitas mangement dalam memutuskan apakah project itu jadi atau tidak.

Sejak diperkenalkannya metode real option dalam perminyakan yang dikembangkan oleh Paddock,
Siegel dan Smith tahun 1987, banyak praktisi perminyakan yang menggunakan pedekatan ini utk
memvaluasi projek mereka.

Saat ini Perusahaan minyak besar seperti Exxon, BP, Chevron, StatOil dll telah banyak menggunakan
pendekatan ini dalam menilai suatu project. Bahkan Anadarko Oil Company menyatakan secara
gamblang dalam laporan keuangannya tahun 2001 bahwa “it seeks to maximize enterprise value by
maintaining a strong balance sheet and applying option theory to assist investment decision making “.

Bagi perusahaan minyak di Indonesia ini merupakan tantangan tersendiri dalam mengaplikasikan
pendekatan real option ini sekaligus sebagai pembelajaran dalam mengadopsi metode terbaru untuk
menjadi “world class oil company”.
Bagi pemerintah dalam hal ini BP Migas, pendekatan real option ini dapat digunakan dalam menciptakan
struktur PSC yang lebih atractive bagi investor dalam mempercepat pengembangan lapangan dari
cadangan minyak dan gas bumi yang belum dikembangkan.

Model Real Option dalam Perminyakan

Sebagai pioneer dalam penerapan teori option pricing dalam bidang perminyakan, Paddock, Siegel dan
Smith menganalogikan parameter option dalam industri keuangan ke dalam industri perminyakan,
seperti terlihat dalam table dibawah :
Dalam menilai cadangan minyak ada 5 parameter yang diperhitungkan dalam perhitungan option
pricing, yaitu :

1. Nilai saat ini dari developed reserve yang dapat diambil dari discounted net cash flow project

2. Biaya investasi untuk mengembangkan reserve tersebut

3. Depletion production dari nilai reserve yang digunakan untuk memperhitungkan return yang
diharapkan dari memegang interest dalam reserve tersebut

4. Risk free Interest rate saat ini yang dapat diambil dari selisih interest rate dari suku bunga bank
sentral dengan inflasi

5. Tingkat volatility dari nilai developed reserve sampai kurun waktu saat ini

6. Lamanya waktu habisnya hak pemegang interest atas kontrak pada reserve tersebut

Dalam mengambil nilai developed reserve ada dua pendekatan, pendekatan dari internal project itu
sendiri melalui NPV dari project tersebut serta pendekatan dari luar atau pasar.
Dalam hal ini penulis melakukannya berdasarkan pendekatan dari pasar dimana menurut pandangan
kami ini dapat menghindari tingkat subjectivitas dalam melakukan penilaian terhadap suatu asset
terutama asset-asset diluar perusahaan kita.

Dalam pendekatan pasar, kita berusaha mengambil data berdasarkan aktual transaksi yang terjadi atas
penjualan oil and gas reserve yang terjadi dari tahun ke tahun.
Adelman (MIT) dan Watkins (Univ of Alberta) pada tahun 2003 dan 2005 melakukan studi statistik
terhadap transaksi penjualan oil and gas reserve di Amerika selama kurun waktu tahun 1982 - 2003.
Studi ini menghasilkan harga perkiraan dari rata-rata dalam $/bbl atas transaksi yang terjadi setiap
tahun selama kurun waktu tersebut.

Atas hasil dari studi mereka dilakukan permodelan ekonometrik dengan menggunakan metode “two
stage Engle–Grager”, yang dikembangkan oleh peraih Nobel bidang ekonomi tahun 2003, Robert F Engle
dan Clive WJ Granger saat mereka bekerja sama selama puluhan tahun di Universitas California, San
Diego.
Dari analisis ekonometrik yang dilakukan terdapat hubungan yang kuat antara harga cadangan minyak
berdasarkan hasil studi Adelman dan Watkins dengan harga spot minyak WTI (West Texas
Intermediate).

Adapun hasil model ekonometrik seperti terlihat pada grafik dibawah ini:

Applikasi Real Option dalam Skema PSC


Indonesia

Berdasarkan model dari Paddock, Siegel dan Smith serta studi ekonometrik yang telah dilakukan, maka
parameter-parameter real option yang telah disesuaikan dengan struktur PSC Indonesia adalah seperti
di tabel dibawah ini.
Untuk membandingkan hasil dari pendekatan DCF dan Real option, dilakukan studi kasus penilaian
terhadap blok X sebelum diakuisisi oleh Medco pada akhir tahun 2001 dan bagaimana nilainya saat ini
berdasarkan kas yang telah dihasilkan selama 4 tahun ini.

Dengan menggunakan asumsi yang sama seperti harga minyak $18.00/bbl, maka hasil penilaian dengan
pendekatan real option ini dapat dilihat pada tabel diatas.
Berdasarkan arus kas yang telah dihasilkan selama 4 tahun dan discount ke akhir tahun 2001 dengan
rate 15% sebagaimana terlihat pada tabel dibawah ini, hasil dari real option lebih mendekati nilainya
saat ini dibandingkan dengan hasil DCF.

Penutup

Dari hasil yang didapat, dapat disimpulkan bahwa real option sangat cocok diaplikasikan pada industri
perminyakan yang tingkat uncertaintynya tinggi termasuk di Indonesia.

Adanya aplikasi real option ini tentunya diharapkan dapat membantu para pelaku bisnis perminyakan di
Indonesia dalam menilai suatu proyek perminyakan dan menggunakannya dalam melakukan keputusan
investasi bisnis perminyakan di Indonesia.
Diposting oleh Nuzulul Haq di 16.07

Label: 4. Partial Differential Equation

2 komentar:

adelaidean mengatakan...

Pak Nuzulul Haq,


Wah, appreciate sekali atas idenya untuk meng-create blog ttg real options analysis dan aplikasinya di
industri perminyakan. Menurut hemat saya, blog ini bermanfaat sekali utk memasyarakatkan
pendekatan real options - yg relatif baru ini - khususnya ke dunia perminyakan di Indonesia.

Saya menemukan blog anda ini dari link yg diberikan oleh Ibu Ami dari IIEE Jakarta, yg bbrp tahun yg lalu
sempat bertemu anda di konferensi IIASA. Seingat saya, Ibu Ami sempat mendalami pendekatan real
options analysis ini melalui penelitian dan disertasinya di University of Hawaii, dgn studi kasus
pengembangan geothermal di Indonesia. Namun, seperti penuturannya sendiri, Bu Ami tidak lagi
menekuni pendekatan baru dalam decision analysis ini.

Saat ini saya sedang mempelajari salah satu pendekatan dalam decision analysis yg digunakan sebelum
munculnya real options, yaitu portfolio analysis, di industri perminyakan. Saya mencoba
mengaplikasikan dari sisi pemerintah (state). Meskipun pendekatan portfolio sedikit berbeda (karena
tidak memasukkan pertimbangan 'time to invest'), namun saya tertarik dengan statement anda berikut
ini:

"Bagi pemerintah dalam hal ini BP Migas, pendekatan real option ini dapat digunakan dalam
menciptakan struktur PSC yang lebih atractive bagi investor dalam mempercepat pengembangan
lapangan dari cadangan minyak dan gas bumi yang belum dikembangkan".
Saya ingin memperoleh penjelasan lebih lanjut, khususnya terkait dng 'menciptakan struktur PSC yg
lebih attractive ... dst'.

Terimakasih atas perhatiannya.

Salam,
BS Wahyuputro

6 Februari 2008 pukul 20.30

Anonim mengatakan...

Terimakasih Pak, atas appresiasi terhadap blog ini.

wah, saya ngak nyangka kalau mbak Ami mendalami real options untuk disertasinya. Pantes, waktu itu di
conference IAEE zurich th 2004, mbak Ami mendekati James Smith (salah satu pencetus real options di
perminyakan)setelah presentasi salah satu papernya. Saya baru sadar sekarang, karena waktu itu saya
belum kenal apa namanya "Real options". Kebetulan baru tahun 2005 saya mendalami ilmu real options
setelah secara tidak sengaja mendapatkan informasi melalui salah satu mailing list.

Mengenai statement saya terkait dengan penggunaan real options ini untuk menciptakan struktur PSC
yang lebih kreatif. Kebetulan saat ini saya sedang membuat paper mengenai hal tersebut untuk
dipresentasikan di IPA conference bulan May nanti.
Pada prinsipnya, dengan real options ini kita dapat menentukan berapa treshold price dari project
tersebut. Adapun treshold price ini dibentuk dari beberapa faktor diantaranya development cost, pay
out rate, risk free rate.
Dengan mengadaptasi PSC term dalam faktor tersebut, kita bisa menentukan struktur PSC yang
attractive yang dapat diterima oleh government dan kontraktor.

Mudah-mudahan paper ini bisa saya selesaikan akhir bulan ini.

Mungkin kalau Bapak ingin berdiskusi lebih lanjut bisa ke email saya ; nuzulul@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai