Anda di halaman 1dari 1

"Yakk.. Hana bodoh.. sudah kubilang jangan jatuh cinta.. cinta membuatmu sakit..

setiap detik,menit dan


jam kamu akan terus merasa takut kehilangan. Kamu hanya akan menambah luka yang dalam..perih
dan menusuk. Cinta itu menyakitkan,lebih menyakitkan dibanding tertusuk duri.lukanya abadi..terus
merasuk hingga relung terdalam."

Suara itu terus menggema dalam kepala Hana. Gadis itu meremas rambut coklatnya yang sedikit
berantakan. Bahkan anting-anting yang ia kenakan pun telah terlepas karena begitu frustasinya ia. Dress
putih yang ia gunakan telah berlumuran darah. Rasa perih dari sayatan dilengannya bahkan tidak dapat
Hana rasakan. Yang ia rasakan hanyalah perih.. perih dihatinya.

Hana menangis histeris,menumpahkan segala perasaan yang selama ini hanya mampu ia pendam. Sesak
didadanya tak dapat lagi ia pendam. Orang yang ia yakini mencintainya telah berkhianat. Tepat dihari
dimana mereka seharusnya mengucapkan janji suci. Hana hancur bagaikan debu.

Hari ini seharusnya menjadi hari bahagianya. Akhirnya setelah 7 tahun penantian,hari inipun tiba. Tian
akhirnya akan mempersunting Hana. Awalnya semua berjalan lancar. Mulai dari persiapan pernikahan
hingga sampai di hari H. Tapi semua berbalik. Beberapa jam sebelum mereka mengucapkan janji
suci,Tian mendadak menghilang. Hanya sepucuk surat yang Tian tinggalkan diranjang kamarnya yang
menjelaskan kepergiannya.

Disana terdapat sebuah gambar Usg dengan secarik kertas dibawahnya. "Maafkan aku.. aku harus
bertanggung jawab atas perbuatanku. Seina mengandung anakku." Singkat,padat dan jelas. Semua
sudah terjelaskan disana. Tian meninggalkan Hana demi perempuan yang tengah mengandung anaknya.
Jangan tanyakan lagi seberapa sakit Hana. Hatinya bagai tertusuk ribuan anak panah.

Anda mungkin juga menyukai