Anda di halaman 1dari 7

Thunder

Genre : fantasy, angst.


Authors : Chan_yf29 (Efa M)
Summary : sejak kecelakaan itu dia selalu mendapati mimpi yang aneh. Bertemu dengan gadis misterius
entah itu itu siapa dan ketika dia menanyaknnya dia akan mendapati dirinya tengah terbangun di banjiri
cucuran keringat.

Disclamer : Just Fiction, hanya imajinasi yg hinggap di kepala tambah karna suka lagu EXO yg Thunder
membuat inspirasi membuat Cerpen ini. Tulisan yg di cetak Italic berarti dalam mimpi.

Special for : Himmatul Ulya Readers setia :D

Ini sudah kesekian kalinya sejak ia mengalami kecelakaan di pagi itu dirinya mengalami
mimpi yang aneh bertemu dengan sosok yang tidak di kenalnya entah dimana.

Matanya kembali menerawang jauh ketika mengingat peristiwa satu minggu yang lalu ketika ia
mendapati sebuah kecelakaan.

Flashback on

Henry dengan tergesa-gesa mengemudikan Mobil Sport mahalnya dengan kecepatan di atas rata-rata
membelah jalanan kota Bandung yang tampak sunyi. Yang ada di fikirannya hanya cepat cepat sampai
rumah. Pikirannya kalang kabut memikirkan hukuman apa yang akan di berikan kepadanya. Hari ini
Henry berkelahi dengan salah satu rivalnya di sekolah setelah itu ia membolos dan sialnya Ayahnya
mengetahui apa yng ia perbuat. Tak di lupakannya sang ayah yang sangat murka memarahi sang nak via
telepon dan menyuruhnya agar segera pulang.

Tanpa memperdulikan rambu jalanan ia terus saja menerobos lampu yang saat itu sedang merah. Tanpa
di sadari seorang perempuan tengah menyebrangi jalan tersebut. Mobil mewahnya menghantam tubuh
tersebut dengan keras membuat sosok itu terguling di aspal jalan yang basah karena hujan.

Dengan tangan yang gemeteran Henry kembali menginjak pedal gas dan kembali mengemudikan
mobilnya dengan penuh rasa ketakutan.

Flashback end

Henry kembali membasuh muka berkali-kali berharap agar bayangan-bayangan yang terus
menghantuinya lenyap.

“Arrrggggghhh” ia menjerit putus asa dan menjambak rambutnya frustasi. Tubuhnya ambruk erosot
begitu saja di dekat wastafel. Tangannya meraba-raba sekelilingnya mencari sebuah tablet obat. Yah
obat penengang yang belakangan ini selalu di minumnya.
Henry tengah bersiap untuk memejamkan matanya bersiap menyambut mimpi yang siap
menghampirinya.

Pletakk entah apa itu benda yang mendarat tepat di kepalanya membuat kepalnya sakit tidak begitu
sakit memang.

“Hay..” Sesosok gadis tengah tersenyum manis entah kepada siapa, mungkin padanya.

“Hey kamu yang berwajah datar seperti tembok itu” Henry masih terdiam mencerna apa yang di katakn
perempuan yang lebih cantik dari ‘Yoona’ member SNSD itu. Yah mungkin perempuan itu seumuran
dengan henry.

“Yak.. kenapa kau terdiam ? kemarilah” Sosok seperti Dewi dengan iris mata hitam pekatnya mendekati
Henry.

“Emmm, jadi kamu memanggilku?” Tanya Henry menunjuk dirinya sendiri.

“Emm tentu saja” lagi lagi gadis itu tersenyum sangat manis memamerkan Gummy Smile-nya.

Henry dan sosok itu tengah duduk beraaskan rumput hijau dan tak lupa mereka di suguhkan oleh
hamparan bunga yang membentang luas.

Sejak tadi Henry hanya terdiam iris coklatnya memperhatikan sosok di sampingnya yang terus
tersenyum.

“Apa ada yang salah denganku?” tanpa di sadari sosok cantik itu sadar bahwa ia tengah di perhatikan.

“Apa?” Henry menyembunyikan ekspresi kagetnya tadi kembali dengan ekspresi datarnya yang
biasanya.

“Emm benarkah?, tetapi tadi kau ketahuan sedang memperhatikanku tuan Henry?”

“Ehh? Dari mana kamu tau namaku?, apakah kita pernah bertemu sebelumnya?” bodoh mereka
memang belakangan ini bertemu di mimpi tetepi bukan itu yang Henry maksud

“Yah, kita pernah bertemu sebelumnya, mungkin kamu sudah melupakannya” tampak sekali nada
kecewa di perkataannya.

“Tetapi..kau ini siapa? Kenapa belakangan ini kamu muncul di setiap mimpiku?”

Tidak ada jawaban sosok cantik itu hanya tersenyum. Senyum yang sangat manis tetapi terkesan
misterius. Hingga semuanya gelap

Henry mengerjapkan matanya, mengerjapkan sekali lagi meyakinkan bahwa dia benar benar berada di
alam sadarnya. Mimpi itu kembali berputar-putar di memory otaknya pada saat ia berada di taman
bunga yang luas dan bertemu dengan sosok yang misterius. Selalu mimpi yang sama kemudian dahinya
berkerut ini berbeda dari sebelumnya. Sebelumnya-sebelumnya dia bermimpi bertemu dengan sosok itu
dan sosok itu hanya tersenyum namun hal itu mampu membuat dadanya berdegup sangat kencang.

“Apakah kau benar-benar nyata? Kau begitu jauh dari kenyataan. Ataukah aku terjebak di antara
mimpi dan kenyataan?”

THUNDER

Sejak tadi Henry hanya menatap kosong pada cermin besar yang memantulkan pantulan dirinya itu.
Sejak satu jam yang lalu dia hanya diam menerawang dengan tatapan kosong. Niat awalnya untuk
melatih gerakan dancenya musnah sudah yang ada di fikirannya hanyalah sosok itu. Ia ingin Matahari
segera menyembunyikan dirinya dan malam hari datang. Ia ingin bertemu sosok itu menanyakan siapa
dan mengapa ia terus menghantuinya.

“Hey whats up bro? kamu terlihat.. tidak baik” tiba tiba datang Andy sahabat baiknya sejak ia berada di
bangku Sekolah Dasar.

“Ayolah, jangan membohongiku walaupun ekspresimu datar seperti itu aku tau kamu sedang tidak baik-
baik saja. Ceritakan saja tak apa” Ujar Andy meyakinkan Henry

“Entah lah aku bingung harus mulai dari mana setiap aku tertidur dalam mimpuku aku selalu bertemu
dengan sosok perempuan sebayaku yang tersenyum.” Andy tampak setia dan berusaha menjadi
pendengar yang baik bagi sahabatnya itu.

“Hhhhhhhh” Henry sejenak menghela nafas berniat melanjutkan ceritanya.

“Aku merasa terbangun dari tidurku dan menemukan bahwa aku berada di sebuah taman bunga yang
sangat luas dan di sampingku sosok itu hanya tersenyum memandang hamparan luas bunga itu”

“Apakah itu kau bermimpi di dalam mimpimu?”

“Entahlah.. dia mengajaku mengobrol lalu ketika bertanya Siapakah dia? Apakah aku pernah
sebelumnya bertemu dengan dia? Kenapa dia terus datang kedalam mimpiku? Maka semuanya akan
terasa gelap dan aku akan kembali kedunia nyata”

“Entahlah aku serasa sengan membaca sebuah Novel atau menonton Drama. Tetapi aku mohon jangan
terlalu di pikirkan” Ucap Andy sambil nenepuk pundak sahabatnya.

“Terimakasih sudah mendengarkan ceritaku” Ucap henry tersenyum

“Itulah gunanya seorang sahabat, jangan sungkan-sungkan untuk bercerita. Aku akan ke kelas km ikut?”
Ucap Andy dengan senyum tulusnya.

“Tidak,km saja duluan”.


THUNDER

Seperti biasanya Henry menapati dirinya di Taman bunga yang sangat membentang luas itu. Iris
matanya mencari-cari sosok cantik misterius itu.

“Hey pangeran es mencari sesuatu?” Henry terpaku pandangannya langsung bertemu dengan iris hitam
legam itu.

“Apakah aku menakutimu? Kau terlihat entahlah takut mungkin?” Tidak ada senyuman manis yang
biasanya selalu menghiasi wajahnya. Justru tatapan sedu yang ia pancarkan.

“Maafkan aku jika aku menghantui mu dalam mimpimu”

“Sebenarnya siapa kah kamu? Kenapa kau berada dalam mimpiku?” Ucap Henry.

“Kau akan tau cepat atau lambat, tolong sampaikan Rasa Terimakasihku dan katakn Aku sangat
menyayangi mereka lebih dari apapun kepada orang tua ku, pergilah ke rumah sakit xxxxxx” ucap sosok
itu dengan pandangan yang sedu

“Lalu kau siapa?” entahah saat ini Henry belum bisa mencerna apa yang perempuan itu katakan.

“Kau akan tau siapa aku, mengapa aku selalu datang di mimpimu, mungkin kita tidak akan bertemu lagi
mulai saat ini sampai jumpa, aku tidak akan mengganggumu” Sosok itu meneteskan air matanya ini
pertama kalinya Henry melihat sosok itu meneteskan Krystal bening itu. Langkahnya menjauh terus
menjauh hingga rasanya sulit untuk di gapai

“Tidak JANGAN !!!! Tolong Jelaskan jangan pergi !!!” teriaknya seperti orang kesetanan.

Aku terus mengikutimu


Mengejarmu, terus mengejarmu
Mencari, dan terus mencarimu
Tapi kau semakin jauh melangkah

THUNDER

“Tidak JANGAN !!!! Tolong Jelaskan jangan pergi !!!”

“JANGAN PERGI!! KUMOHON AKU BUTUH PENJELASANMU!!”

“Henry sadar nak kau mimpi buruk sadar nak Bunda mohon” Ucap sang ibunda menahan isakan
tangisnya melihat sang anak yang terlihat sangat tersiksa dalam mimpinya.
“HHhhhhhh” Henry menetralkan nafasnya dadanya berdegug kencang darahnya berdesir cepat. Sontak
ia langsung memeluk seseorang yang ia cintai, sang ibunda

“Tenanglah nak, kau Cuma mimpi ceritalah” ucap sang bunda menenangkan anaknya. Baru kali ini ia
melihat anaknya yang terlihat sangat lemah.

Setelah menceritakan hal yang di alaminya Henry langsung menuju Rumah sakit di antar Supir pribadi
keluarganya tersebut, awalnya sag Bunda melarangnya dengan keras karena kondisi Fisik dan mental
Henry. Tetapi apalah daya anaknya yang mempunya watak keras kepala tidak bisa di batah.

Henry terus menelurusi koridor Rumah Sakit. Langkahnya terhenti ketika iris matanya melihat dua suster
yang keluar dari suatu ruangan dan tampak memperbincangkan sesuatu.

“kasihan sekali yah keluarganya, putrinya sudah koma lebih dari sebulan dan tidak terlihat
perkembangan apapun.” Ucap salah satu suster.

“iya kasihan sekali apalagi putrinya masih sangat muda dan mempunyai wajah yang cantik” samar samar
Henry dapan mendengarkan pembicaaan kedua suster tersebut.

“Permisi” henry menghentikan langkah kedua suster tersebut.

“Ya? Ada yang bisa kami bantu?” Ucap salah satu di antara mereka.

“Maaf aku tidak sengaja mendengar perbincangan kalian tetapi siapakah yang kalian bicarakan?” Tanya
Henry. Entahlah biasanya dia tidak perduli dengan urusan orang lain tetapi kali ini ia tampak sangat ingin
mengetahuinya.

“Oh pasien yang ada di ruang tersebut, dia sudah koma dua bulan lebih karena kecelakaan tabrak lari
kalau tidak salah”

Entah mengapa seperti ada yang menghantam tubuh Henry dengan berton-ton batu entah mengapa
tubuhnya lemas , ia menjadi teringat dengan kecelakaan yang pernah di alaminya, bagaimana keadaan
orang tersebut. Orang yang ia tabrak. Sungguh dia tidak sengaja saat itu.

“Hey. Mengaapa melamun? Apakah kau dari keluarga pasien?” Tanya sang suster

“Oh bukan, terimakasih maaf telah mengganggu kalian” kedua suster tersebutpun hanya tersenyum dan
berlalu pergi.
Henry terus berjalan mendekati Ruang rawat bernomerkan 1230, hatinya sangat gelisah bagaimana jika
seseorang yang selalu datang ke mimpinya adalah orang yang sama dengan korban tabrak lari yang jelas
jelas Henry pelakunya.

Henry berusaha menguatkan hati dan mentalnya bersiap-siap menerima kenyataan di depan matanya.
Tangannya berusaha membuka knop pintu dan terbukalah pintu tersebut. Yang terlihat hanyalah Sosok
lemah seseorang yang selalu datang dalam mimpi Henry tubuh kecilnya tergolek lemah di hiasi alat alat
yang menempel pada tubuh kecilnya.

Henry mengalihkan pandangannya kepada sosok lain yang tengah berdiri memandang sendu Gadis
tersebut. Yang Henry tebak ia adalah Ibunya.

“Kau teman anakku? Dia Koma lebih dari dua bulan dokter bilang tidak ada lagi harapan untuk anaku
hidup. Aku harus bagaimana? Dia satu-satunya harta yang aku punya di dunia ini hikkks” tangisan itupun
tidak bisa tahan lagi. Terlihatlah gurat lelah di wajahnya, tubuhnya tampak kurus dan wajahnya
sangatlah pucat.

“Dia..dia mengatakan bahwa dia sangat mencintaimu di bandingkan apapun dan dia berterimakasih,
maaf kan saya.. saya menyebabkan semua ini, saya menyebabkan anak ibu seperti ini maaf kan saya
membuat satu satunya harta ibu seperti ini. Maaf kan saya tolong beri saya hukuman apapun kalau anda
mau anda bisa membunuh saya hikkkksss” tangisan henrypun pecah tubuhnya lemas ia pun berlutut
kepada Ibu tersebut.

“tolong maafkan saya.. hiksss dia selalu datang ke dalam mimpi saya mungkin ia ingin menjelaskan
bahwa saya yang telah menyebabkan dia seperti ini hiksss maafkan saya sungguh saya tidak sengaja”

“Tolong nak jangan seperti ini” wanita parus baya tersebutpun ngelus punggung henry berusaha
menenangkan Remaja tersebut

“Ini salah saya bu hiksss maafkan saya bu”

“Sudahkan ini semua sudah takdir, kita tidak bisa melawan kehendak tersebut. Kalaupun Vania pergi ibu
sudah ikhlas tidak apa-apa hikss”

Tiba-tiba terdengar bunyi alat pendeteksi detak jantung banyinya sangat pilu dan lebih memilukan lagi
ketika mendapati bahwa garis yang terdapat dalam monitor kecil itu hanya terlihat garis lurus
menandakan tidak adanya lagi detakan jantung pada gadis tersebut.

Henry segera membunyikan bel darurat untuk memanggil dokter dan tak lama kemudian datanglah
Dokter beserta beberapa perawat. Dokter tersebut langsung memeriksa keadaan Vania.

“Maafkan saya karna harus menyampaikan kabar buruk untuk anda, putri ana tidak bisa lagi bertahan
lebih lama. Saya harap anda bisa mengikhlaskannya” Ucap sang Dokter muda itu.

Henry mendekati ranjang dimana Vania berada menatap sendu kearahnya. Menggenggam tangannya.
“Kamu benar, sepertinya kita tidak akan bertemu lagi. Entahlah walaupun kamu tidak nyata tetapi..
Mungkinkah aku mencintaimu?”. Henry menghapus air matanya berusaha agar tegar. Entahlah perasaan
aneh berkecambuk di pikirannya. Mungkin kan kini ia mencintai gadis yang hanya ia temui di mimpinya.

Sekarang aku tahu


Dan sekarang aku jatuh cinta kepadamu
Aku ingin menangkapmu
Thunder…Thunder

“Maafkan aku Vania, sungguh aku tidak sengaja. Semoga kamu tenang di sana”. Henry terdiam matanya
menatap sendu sosok tak bernyawa itu.

“Vania…”

Seperti Halilintar, aku terlalu terlambat

Dan sekarang akhirnya aku melihatmu

Aku terlambat ketika aku memanggilmu

“Aku mencintaimu, Sering-seringlah mengunjungiku dalam mimpi,yah walaupun hanya dalam


mimpi”.lanjutnya dalam hati,Dadanya dipenuhi rasa sesak entahlah teteapi Butiran Krystal itu tak
berhenti mengaliri pipi tirus henry.

Kau bersirnar untuk beberapa saat seperti Halilintar


Seakan kau ingin menunjukan jika seluruh dunia ini menjadi miliku maka kau akan lenyap.
Kau pergi menghilang begitu jauh
Kau dan aku menjadi begitu jauh seiring berjalannya waktu
Kau yang sudang menghilang begitu jauh, karenaku…
Perbedaan tentang waktu antara kau dan aku telah menjadi sebuah perbedaan
Dimana kau dan aku tidak akan pernah bisa bersama.

END

Anda mungkin juga menyukai