Anda di halaman 1dari 10

INSTRUMEN

PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN INKLUSIF DI SATUAN PENDIDIKAN

Nama Sekolah : SMP Negeri 10 Pekalongan


Kecamatan : Pekalongan Timur
Kab/ Kota : Kota Pekalongan
Petugas Pendamping : Dr. Pujiadi, S.Pd., M.Pd., M.Kom.
Tanggal : 13 Oktober 2023

Keterangan:

Nilai Keterangan

1 Tidak mendukung penyelenggaraan pendidikan inklusi

2 Hanya mendukung sebagian

3 Mendukung

4 Sangat/Seluruhnya mendukung pendidikan inklusi

1
No Kelompok Standar Deskripsi Nilai Catatan dan saran perbaikan
1 PPDB Menerima semua siswa Peserta didik berkebutuhan khusus 4
(Penerimaan termasuk penyandang temporer (sementara) adalah peserta
Pesertya Didik disabilitas temporer dan didik yang mengalami hambatan belajar
Baru) permanen sebagai upaya dan hambatan perkembangan
pemerataan kesempatan disebabkan oleh faktor-faktor eksternal
memperoleh pendidikan (misalnya anak yang mengalami
gangguan emosi karena trauma,
kesulitan dalam menyesuaikan diri
akibat sering menerima kekerasan
dalam rumah tangga, mengalami
kesulitan konsentrasi karena sering
diperlakukan kasar oleh orang tua
mengalami kesulitan kumulatif dalam
membaca dan berhitung akibat
kekeliruan guru dalam mengajar, dan
anak-anak yang mengalami trauma
akibat dari bencana alam yang mereka
alami

Peserta didik berkebutuhan khusus yang 4


bersifat permanen adalah peserta didik
yang mengalami hambatan belajar dan
hambatan perkembangan yang bersifat
internal, terjadi sejak lahir dan akibat
langsung dari kondisi disabilitas, yaitu
seperti peserta didik dengan hambatan
penglihatan, pendengaran, intelektual,
hambatan fisik, ADHD, Autistic
syndrome, dsb

2
No Kelompok Standar Deskripsi Nilai Catatan dan saran perbaikan
Jalur pendaftaran PPDB bagi PDBK atau 4
penyandang disabilitas melalui jalur
afirmasi (15% daya tampung sekolah)
termasuk di dalamnya peserta didik dari
keluarga tidak mampu.

Komitmen warga Sekolah untuk 4


menyelenggarakan pendidikan inklusi

2 Identifikasi dan Assessment untuk Identifikasi adalah kegiatan permulaan 4


Assessment memperoleh informasi dari rangkaian pembelajaran untuk
tentang kondisi anak, baik menemukenali keberagaman peserta
yang berkaitan dengan didik, melalui berbagai cara seperti
kemampuan akademik, observasi, wawancara, tes informal dan
non akademik pemeriksaan dokumen sehingga guru
(perkembangan) dan mengetahui peserta didik yang diduga
kekhususan secara memiliki kekhususan tertentu sebagai
lengkap, akurat dan fungsi screening (penyaringan). Fokus
obyektif screening adalah perbedaan fungsi pada
aspek perkembangan dan kemampuan
akademik

Dari hasil screening, guru bersama 4


Dokter, Psikolog dan/atau terapis
melakukan evaluasi diagnosis
(Asesmen) untuk memutuskan apakah
anak tersebut memiliki
disabilitas/berkebutuhan khusus atau
tidak.

3
No Kelompok Standar Deskripsi Nilai Catatan dan saran perbaikan
3 Sarpras Penyiapan sarana adanya aksesibilitas lingkungan sekolah 3
pendukung ruang di dalam hal ini aksesibilitas jalur pemandu
lingkungan sekolah (guiding block), jalur peringatan
penyelenggara pendidikan (warning block), pegangan rambat
inklusif (aksesibilitas (handrail), dan tangga landai (ramp)
fisik) menuju ruang yang dibutuhkan, dan
aksesibilitas sanitasi.

Sarana dan prasarana belajar tersedia 3


sesuai dengan jenis disabilitas peserta
didik

Adanya ruang pusat sumber belajar 4


(PSB)/Resource room yang digunakan
untuk peserta didik dengan ketunaan
tertentu, ketika terjadi kendala belajar

Aksesibilitas Non Fisik Informasi dan teknologi yang aksesibel 3


(Sikap) adalah misalnya buku dalam huruf Braille bagi
kemudahan untuk peserta didik tunanetra total, bahasa
mendapat peluang isyarat bagi peserta didik tunarungu,
kesetaraan dan huruf besar dan tebal bagi peserta
didik yang mengalami gangguan
penglihatan jarak jauh (low vision).

Diskriminasi dari warga sekolah 4


terhadap peserta didik ABK

4
No Kelompok Standar Deskripsi Nilai Catatan dan saran perbaikan
Pembiasaan aktivitas kolaborasi dengan 4
seluruh siswa termasuk dengan
disabilitas

Adanya kesetaraan dalam kesempatan 4


setiap pembelajaran di sekolah

4 Kurikulum Menyusun Program Setiap anak berkebutuhan khusus 4


Pembelajaran Individual mendapatkan kurikulum yang telah
(PPI), diperuntukkan bagi dikembangkan dengan model adaptasi
individu yang memang dan/atau modifikasi maupun model
tidak memungkinkan program pembelajaran individual yang
menggunakan kurikulum sesuai dengan kebutuhan dan
reguler maupun kemampuan anak berkebutuhan khusus
modifikasi.
Merencanakan dan merancang 4
pembelajaran individual bersama team
yang terdiri dari orang tua/wali murid,
guru kelas, guru mata pelajaran, guru
pendidikan khusus/PLB, dan peserta
didik yang bersangkutan

Penentuan SKL dan KKM yang 4


disesuaikan dengan kebutuhan dan
kemampuan setiap anak berkebutuhan
khusus

5
No Kelompok Standar Deskripsi Nilai Catatan dan saran perbaikan
Guru melaksanakan proses 3
pembelajaran sesuai dengan kurikulum
dan RPI (Rancangan Pembelajaran
Individual) yang disusun

Setiap anak berkebutuhan khusus 4


mendapatkan program pengembangan
bakat dan program kompensatoris
sesuai dengan potensi dan kebutuhan
anak berkebutuhan khusus

Setiap anak berkebutuhan khusus 4


mendapatkan pendampingan baik oleh
guru, GPK dan teman sebaya

Semua pihak (Guru, GPK dan orangtua) 4


selalu terlibat dalam proses
penyesuaian/pengembangan penilaian
hasil belajar anak

Adanya penyesuaian waktu pada proses 4


pembelajaran dan evaluasi

Sekolah melaporkan hasil pembelajaran 4


anak berkebutuhan khusus secara rutin
kepada orangtua, yang tidak hanya
berupa angka/skor namun disertai
dengan naratif

6
No Kelompok Standar Deskripsi Nilai Catatan dan saran perbaikan
5 PTK Meningkatkan kompetensi Sekolah atau dinas menyediakan guru 4
pendidik dan tenaga pembimbing khusus (GPK)
kependidikan di sekolah
reguler dalam menangani
peserta didik Penyandang
Disabilitas
Pelatihan dan pendampingan kepada 4
guru kelas/mapel sebagai GBK

6 Kerjasama mengembangkan kerja Membangun jejaring kerja antar 4


sama dengan pihak atau lembaga, antar jenjang pendidikan,
lembaga lain dalam upaya layanan kesehatan, dunia usaha, dl
meningkatkan kualitas
pendidikan peserta didik
Penyandang Disabilitas
Membangun sistem koordinasi dan 4
kolaborasi antar dan inter tenaga
pendidikan dan kependidikan, serta
masyarakat

Komite sekolah berperan aktif dalam 3


menggalang dana dan sumber daya
pendidikan lainnya dari masyarakat baik
perorangan/organisasi/dunia usaha/
dunia industri maupun pemangku
kepentingan lainnya melalui upaya
kreatif dan inovatif

7
No Kelompok Standar Deskripsi Nilai Catatan dan saran perbaikan
7 Perencanaan Sekolah memiliki Sekolah memiliki Tim Pengembang 4
dan perencanaan Pendidikan inklusif aktif
Penganggaran pengembangan
lingkungan sebagai
Sekolah Inklusif
Adanya sosialisasi pendidikan inklusif 4
kepada warga sekolah (PTK, peserta
didik), dan orang tua

Tersedia anggaran sekolah untuk 4


pengembangan pendidikan inklusi yang
termuat di dalam ARKAS (anggaran
untuk peningkatan kompetensi PTK
terkait pendidikan inklusif dan
penganggaran pemenuhan sarpras)

Sekolah telah memasukkan komponen 4


pendidikan inklusif ke dalam dokumen
KOSP dan dilaksanakan

8. Pengendalian Untuk mengetahui sejauh Satpen menyiapkan sistem Monitoring 4


mana pelaksanaan dan Evaluasi
Pendidikan inklusif
Kepala sekolah melaporkan secara rutin 4
data anak berkebutuhan khusus kepada
Dinas Pendidikan

Adanya rapat koordinasi untuk 4


membahas tindak lanjut hasil monev

8
Wawancara

Responden Kendala yang ditemui Solusi yang sudah diupayakan Harapan


Kepala sekolah Perlengkapan belajar untuk beragam Mengajukan bantuan perlengkapan Semoga kedepannya sekolah
siswa berkebutuhan khusus belajar untuk siswa inklusi mempunyai perlengkapan belajar
yang lengkap dan memadai untuk
siswa inklusi

Ketua Tim  Mengajukan permohonan Semoga ada bantuan fasilitas untuk


Pengembang bantuan fasilitas ke Dinas sekolah inklusif
Pendidikan inklusif /  Fasilitas yang belum sesuai dengan Pendidikan terkait sekolah inklusif
Waka Kurikulum ekspektasi Sekolah selalu mengedukasi
 Masih harus mengedukasi masyarakat tentang sekolah
masyarakat tentang sekolah inklusif inklusif

Guru Guru harus lebih sabar dan telaten Kerjasama dengan Lakondik untuk Semua siswa yang berkebutuhan
karena waktu yang terbatas dalam memberikan pengarahan kepada khusus bisa memaksimalkan
melaksanakan pembelajaran di kelas Bapak Ibu guru terkait potensinya, karena semuaanak
pembelajaran berkebutuhan khusus mempunyai
bakat yang luar biasa. Ada yang
berbakat di bidang Coding dan
menyanyi, sholawatan

9
Komite Kesulitan berkomunikasi dengan Melakukan pemeriksaan ke dokter  Dapat mengikuti pembelajaran
Sekolah/Perwakilan teman dan gurunya karena ada spesialis di kelas dengan baik dan dapat
Orang Tua kerusakan gendang telinga sebelah berkomunikasi dengan teman
kiri dan guru
 Ada ekstrakurikuler yang
memfasilitasi bakat dan minat
anak

Peserta didik
Sering keluar kelas tanpa izin, pada Temannya mengajak masuk ke Dapat mengikuti pembelajaran
saat diminta menulis tidak mau dalam kelas dan memberi dengan tertib dan mau menulis
pemahaman agar mau menulis

*Catatan: Jika Sekolah belum menerima sosialisasi penyelenggaraan pendidikan inklusi, pendamping dapat memberikan materi regulasi dan
buku saku

10

Anda mungkin juga menyukai