Anda di halaman 1dari 8

Analisis Dan Resensi Novel

Habis Gelap Terbitlah Terang


D
I
S
U
S
U
N
Oleh
NAMA : 1.
2.
KELAS : VII-1

SMP SWASTA GBKP KABANJAHE

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
kasih dan rahmatnya yang senantiasa melimpah di hidup ini. Kami juga
mengucap syukur atas berkatnyalah saya dapat menyelesaikan tugas
Bahasa Indonesia ini dengan baik, yaitu melakukan analisis dan resensi
novel Habis Gelap Terbitlah terang.

Tujuan saya dalam melakukan analisis dan meresensi novel


yang berjudul Habis Gelap Terbitlah Terang ini ialah agar saya dapat
melatih kemampuan saya dalam meresensi novel sebagai seorang siswa.
Saya juga berharap melalui analisis dan resensi novel yang saya buat ini,
dapat membantu siswa yang lain dalam melakukan analisis dan resensi
novel, dan agar memudahkan pembaca novel ini untuk mengerti isi dari
novel ini yaitu novel Habis Gelap Terbitlah Terang.

Daftar isi
Kata pengantar…………………………………………………

Daftar isi……………………………………………………….

Sinopsis………………………………………………………...

Analisis………………………………………………………...

Resensi………………………………………………………….

BAB II
Buku karya Armijn Pane yang berjudul“ Habis Gelap Terbitlah Terang
“ berisi tentang surat-surat yang Raden Ajeng Kartini kirim kepada sahabat-
sahabatnya yang tinggal di Belanda. Dalam surat tersebut, Kartini
menceritakan isi hatinya, citacita, dan harapannya untuk memajukan kaum
wanita Indonesia agar tidak terbelenggu oleh adat. Disamping itu, buku
tersebut juga berisi tentang perjalanan hidupnya untuk tanah air Indonesia.
Penulis buku ini terinpirasi untuk memberi semangat kaum wanita melalui
buku ini. R.A. Kartini lahir pada 21 April 1879 di Jepara. Ia adalah putri dari
pasangan Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat dan M.A. Ngasirah. Semasa
perjuangannya untuk negeri ini, ia di kenal dengan sosok yang tidak pernah
kenal lelah untuk memperjuangkan emansipasi wanita di Indonesia.
Citacitanya sangat sederhana yaitu menaikkan kedudukan perempuan. Kartini
mempunyai impian agar kaum wanita bias mendapatkan jabatan lain selain
jabatan sebagai seorang istri. Karenaitu, hendaknya perempuan harus
mendapatkan hak untuk mendapatkan pendidikan, supaya kelak mendapatkan
pekerjaan di luar rumah tangga. Dalam buku tersebut di ceritakan Kartini
tidak sama sekali melarang perempuan untukmenikah. Justru menurutnya hal
itu menjadi lading untuk kebahagiaan khusunya kaum wanita Indonesia.

Surat-surat yang di kirim Kartini tersebut, bukan hanya sekedar surat


biasa. Melainkan mengandung cita-cita yang luhur serta harapan yang besar
dalam mengangkat derajat wanita Indonesia. Berawal dari keprihatinanya
melihat ketidak adilan terutama dalam bidang pendidikan. Menurutnya,
pendidikan adalah hal yang paling harus di prioritaskan. Tidak hanya untuk
kaum laki laki saja, melainkan tidak kalah pentingnya untuk kaum
perempuan. Pendidikan adalah landasan jiwa yang akan menumbuhkan sikap
dan karakter yang bijak, bertanggungjawab berdedikasi tinggi agar dapat di
implementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Berkat surat- surat yang di tulis R.A. Kartini tersebut didirikanlah


Sekolah Kartini pertama di Semarang dan saat itu usianya 25 tahun. Sekolah
Kartini khusus untuk kalangan perempuan. Terlepas dari hal itu, jeri
payahnya dan jatuh bangunnya dalam mengangkat derajat wanita yang tidak
dengan mudah ia dapatkan serta butuh proses dan perjalanan yang panjang.
Ketidak setujuan dari orang tuanya dalam memperjuangkan pendidikan kaum
wanita adalah salah satu kendala terbesarnya. Ia juga di tuduh menyalahi adat
istiadat yang berlaku. Namun, R.A. Kartini tidak pernah menyerah dan terus
berjuang demi kemajuan wanita Indonesia. Pendiriannya yang kuat dan tidak
mudah terpengaruh orang yang mengusiknya.

Kelebihan dari buku Habis Gelap Terbitlah Terang adalah bahasanya yang
mudah di pahami dengan ejaan dan diksi yang jelas. Selain itu penjelasan dan
penyampaian ceritanya sangat menarik dan menyentuh hati setiap
pembacanya. Buku ini sangat mengispirasi banyak orang khusunya di
kalangan wanita untuk bias menjadi manusia yang lebih berjiwa
kepemimpinan.

Sedangkan kekurangan buku tersebut adalah sampul buku kurang


menarik dan beberapa kalimat dalam cerita tersebut terlalu bertele-tele
sehigga menyulitkan pembacanya.

Disisi lain, tujuan penulis dalam buku tersebut adalah untuk menambah
pengetahuan dan wawasan perjuangan R.A. Kartini dalam memperjuangkan
emansipasi wanita serta meningkatkan kedudukan wanita Indonesia. Selain
itu agar kaum wanita khusunya, dapat termotivasi untuk meningkatkan
kualitas diri pribadinya untuk menjadi sosok wanita yang tidak hanya
terkungkum pada adat istiadat ataupun pekerjaan rumah tangga saja. Saran :
kita harus meneladani para pahlawan agar dapat menjadikannya sebagai
panutan dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara. Generasi
mudah khusunya mahasiswa hendaknya menuntut ilmu dengan sungguh-
sungguh serta ikhlas untuk mempersiapkan diri untuk mengubah atau
membangun Indonesia kearah yang lebih baik, makmur dan sejahtera.
BAB II
UNSUR INTRINSIK :
 Tema : Perjuangan Menyetarakan Derajat Hidup
 Tokoh : - R.A. Kartini
- Pangeran Ario Tjondronegoro
- P.A.A. Achmad Djajadiningrat
- R.M. Tumenggung Kusumo Utoyo
- R.M. Adipati Ario Sosroningrat

 Alur : Alur yang digunakan dalam novel tersebut adalah alur maju
yang dibuktikan dari kumpulan surat R.A. Kartini pada
novel tersebut yang dibuat berurutan.
 Latar Tempat : - Jepara
- bilik kerja R.A.Kartini
- kediaman R.A.Kartini
- Demak
- Serang
- Ngawi
Waktu: - 21 April 1879 - 19 Agustus 1901
- 25 Mei 1899 - 4 September 1901
- Nopember 1899 - 30 September 1901
- 12 Januari 1900 - 29 November 1901
- 13 Agustus 1900 - 31 Desember 1901
- 23 Agustus 1900 - 3 Januari 1902
- 7 Oktober 1900 - 15 Februari 1902
- 1 Nopember 1900 - 28 Februari 1902
- 9 Januari 1901 - 14 Maret 1902
- 21 Januari 1901 - 21 Maret1902
- 31 Januari 1901 - 27 Maret 1902
- 20 Mei 1901 - 17 Mei 1902
- 10 Juli 1901 - 24 Sepember 1902
- 1 Agustus 1901 -11 Desember 1903
- 8-9 Agustus 1901 - 10 April 1904
- 10 Agustus 1901 - 10 Agustus 1904
Suasana : MENCEKAM
 Sudut pandang: orang pertama – sebagai pelaku utama : Dimana tokoh
utama dalam novel tersebut ialah R.A.Kartini dan ia juga sebagai pelaku
utama karena dalam novel tersebut ia menceritakan kisah hidup yang
dialaminya sendiri.
 Gaya bahasa : dalam novel tersebut tidak mengandung banyak gaya bahasa,
hanya ada beberapa gaya bahasa yang digunakan. Dalam
novel itu kebanyakan di jelaskan oleh pengarang
 Amanat : Tiada kata menyerah sebelum sukses
BAB I
Sinopsis:

R
aden Ajeng Kartini dilahirkan di Jepara pada tanggal 21 April 1879, jadi
bertepatan dengan 131 tahun lalu, beliau adalah putri dari Bupati Jepara, waktu
itu bernama Raden Mas Adipati Sastrodiningrat dan cucu dari bupati Demak
Tjondronegoro.
Saat Raden Ajeng Kartini menginjak dewasa, beliau menilai kaum wanita penuh
dengan kehampaan, kegelapan, dan ketiadaan dalam perjuangan yang tidak lebih sebagai
perabot kaum laki-laki yang bekerja secara alamiah hanya mengurus dan mengatur rumah
tangga saja.
R.A. Kartini tidak bisa menerima keadaan itu, walaupun dirinya berasal dari kaum
bangsawan, namun tidak mau ada perbedaan tingkatan derajat, Kartini sering turun
berbaur dengan masyarakat bawah yang bercita-cita merombak perbedaan status sosial
pada waktu itu, dengan semboyan “Kita harus membuat sejarah, kita mesti menentukan
masa depan kita yang sesuai dengan keperluan kita sebagai kaum wanita dan harus
mendapat pendidikan yang harus mendapat pendidikan yang cukup seperti halnya kaum
laki-laki.”
R.A. Kartini mengecap dan pengecap pendidikan tinggi setara dengan pemerintah
kolonial Belanda dan terus memberi semangat kaum perempuan untuk tampil sama
dengan kaum laki-laki. Pernikahan dengan Bupati Rembang, Raden Adipati Joyoningrat,
lebih meningkatkan perjuangannya melalui sarana pendidikan dan lain-lain.
R.A Kartini wafat pada usia 25 tahun, beliau meninggalkan bangsa Indonesia
dalam usia sangat muda yang masih penuh cita-cita perjuangan dan daya kreasi yang
melimpah.
Perjuangan R.A. Kartini berhasil menempatkan kaum wanita ditempat yang layak
dan mengangkat derajat kaum wanita dari tempat gelap ke tempat terang berderang sesuai
dengan karya tulisnya beliau yang terkenal berjudul, “Habis Gelap Terbitlah Terang”.

PENUTUP
Inilah hasil analisis dan hasil resensi novel yang dapat saya buat dari novel
yang berjudul Habis Gelap Terbitlah Teran. Kiranya hasil analisis dan resensi
novel yang saya buat ini dapat dipakai dengan baik mungkin, yaitu untuk hal yang
berguna.

Anda mungkin juga menyukai