Anda di halaman 1dari 15

KONSEP DIRI DAN DIMENSI KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI

Diajukan untuk memenuho tugas mata kuliah Komunikasi Antar Pribadi

Dosen Pengampu : Putri Sosanti Sembiring, S.Sos., M.Ikom

DISUSUN OLEH :

Fadira Putri (0303212038)

Tata Rizki Safrina (0303213096)

Mhd Halim Yusri (0303212031)

PROGRAM PRODI BIMBINGAN KONSELING PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

MEDAN

T.A 2023/2024
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT atas rahmat, karunia, dan hidayah-Nya
sehinga kita masih dapat menikmati indahnya alam ciptaa-Nya. Shalawat dan
salam senantiasa dicurahkan kepada junjungan nabi besar baginda Muhammad
SAW yang telah menyampaikan petunjuk untuk kita semua ke jalan yang lurus
yang diridhai Allah SWT.

Kami bersyukur makalah ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu.


Makalah dengan judul “Konsep Diri Dan Dimensi Komunikasi Antar Pribadi”
ini sengaja disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Komunikasi Antar
Pribadi yang mana merupakan salah satu mata kuliah di Jurusan Bimbingan
Konseling Pendidikan Islam. Makalah ini kami susun dengan mengacu
berbagai referensi yang telah kami kumpulkan baik bersumber dari akses
internet, buku ataupun pendapat pribadi. Pendapat pribadi ini hanyalah bersifat
analisis dari kutipan sumber-sumber yang ada.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran dan masukan yang
membangun agar makalah ini dapat menjadi lebih baik lagi. Semoga makalah
yang telah penulis susun ini bermanfaat dan berguna bagi kita semua baik bagi
penullis maupun pembaca pada umumnya.

Medan, 3 Oktober 2023

Kelompok 6
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Konsep diri ini merupakan cara pandang secara menyeluruh mengenai


dirinya yang terbentuk dari interaksi dengan lingkungannya, yang disertai
kemampuan yang dimilikinya, perasaan yang dialami, kondisi fisik dirinya
maupun dari orang terdekatnya yang bisa saja dikatakan jika konsep diri ini
adalah gambaran dari hasil pemikiran seorang individu yang dinilai oleh orang
lain ketika berkomunikasi. Melalui konsep diri ini seorang individu bisa
mendapatkan penilaian dari lingkungannya berdasarkan pengalaman dari
seseorang terhadap dirinya.

Konsep diri ini dapat dipelajari dari pengalaman dan berinteraksi dengan
orang lain. Konsep diri ini berkembang secara bertahap yang diawali pada
waktu bayi mulai dari mengenal dan membedakan dirinya dengan orang lain
(Suhron, 2017). Konsep diri yang baik ditandai dengan kemampuan intelektuan
dan penguasaan lingkungan. Konsep diri yang baik ini dihasilkan dari
pengalaman positif yang mengarah pada kekompetendi yang dirasakan dan
diterima dari orang lain yang berbeda dari dirinya sendiri (Keliat, 2013).

Manusia adalah makhluk yang tidak bisa hidup tanpa manusia lain dan
senantiasa berusaha untuk menjalin hubungan dengan orang lain. Hubungan
antar manusia merupakan fenomena yang menjadi perwujudan dari pemenuhan
kebutuhan individu terhadap manusia lain untuk mengembangkan dan
mempertahankan hidup. Pandangan dan pengalaman hidup menunjukkan
bahwa keberhasilan hidup manusia banyak ditentukan oleh kemampuannya
mengelola diri dan kemampuan mengelola hubungan dengan orang lain.
Manusia sebagai makhluk individu sekaligus makhluk sosial dalam bersikap
dan berperilaku tidak akan lepas dari konsep diri yang dimilikinya. Individu
akan berkembang dan mengalami perubahan-perubahan yang baik secara fisik
maupun psisik sesuai dengan konsep dirinya (Wirawan, 2006).

Konsep diri merupakan terjemahan dari Bahasa Inggris berupa self concept.
Istilah self dalam psikologi memiliki dua arti yaitu sikap dan perasaan
seseorang terhadap diri sendiri. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) konsep diri adalah seluruh elemen yang membuat seseorang memiliki
pandangan tentang dirinya secara menyeluruh, misalnya citra diri.
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah pada


makalah ini adalah:

1. Apa makna dari konsep diri?


2. Apa yang dimaksud dengan konsep diri yang sehat?
3. Apa yang dimaksud dengan konsep diri dalam mengembangkan
komunikasi antar pribadi?
4. Apa saja dimensi respon dan tindakan dalam komunikasi antar
pribadi?

C. Tujuan Penulisan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dalam penulisan


makalah ini adalah:

1. Untuk mengetahui mengenai makna dari konsep diri


2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan konsep diri yang
sehat
3. Untuk mengetahui mengenai apa itu konsep diri dalam
mengembangkan komunikasi antar pribadi
4. Untuk mempelajari dan mengetahui dimensi respon dan tindakan
dalam komunikasi antar pribadi

D. Manfaat Penulisan Masalah

Berdasarkan pemaparan dari rumusan masalah dan juga tujuan penulisan


dalam makalah ini, dapat diketahui manfaat penulisan makalah ini yaitu:

1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis makalah ini diharapkan untuk dapat dijadikan bahan
pertimbangan maupun referensi bagi peulisan lebih lanjut sebagai
acuan. Demikian juga, makalah ini dapat berguna untuk mengetahui dan
mempelajari konsep diri dan dimensi komunikasi antar pribadi pada
proses pembelajaran mata kuliah Komunikasi Antarpribadi.
2. Manfaat Praktis
Adanya penulisan makalah ini diharapkan bisa dijadikan sebagai bahan
pertimbangan bagi penulis, pendidik, ataupun pembaca. Maka dari itu,
penjekasannya sebagai berikut:
a. Bagi penulis, diharapka dapat mendapatkan sebuah informasi
mengenai konsep dasar komunikasi antarpribadi.
b. Bagi pendidik, diharapkan dapat menambah wawasan dan juga
dapat mengembangkan bahan ajar yang inovatif mengenai
komunikasi antarpribadi.
c. Bagi pembaca, diharapkan makalah ini dapat memotivasi para
pembaca untuk bisa meningkatkan keterampilan dalam
berkomunikasi dan juga mengimplementasikan apa yang sudah
dipelajari dalam makalah ini.
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Makna Konsep Diri

Konsep diri adalah pemahaman terhadap diri sendiri agar mampu


menentukan sikap dan perilaku kearah yang positif. Oleh karena itu, seseorang
dengan konsep diri yang baik mampu menurunkan nilai-nilai positif dalam diri
dan lingkungan sekitarnya guna mengembangkan kepribadian dan
mengembangkan kemampuan diri mereka sendiri. Selanjutnya dengan
memahami konsep diri yang baik akan memberikan dampak tidak mudah
terpengaruh dengan hal hal negatif yang mereka temui dan akan mampu
menjelaskan kebutuhan komunikasi dan interpersonal mereka masing-masing
(Mika Biagi, 2023). Konsep diri biasanya dapat dikembangkan melalui
pengalaman interaksi dengan lingkungan sekitarnya. Jika kita tidak melakukan
interaksi dengan orang lain sama sekali, maka kita tidak akan paham bagaimana
penilaian orang lain terhadap diri kita. Pada dasarnya dalam konsep diri,
individu menilai dirinya sendiri berdasarkan pengalamannya (Hartanti, 2018).
Konsep tentang diri muncul dari interaksi sosial dan akan menjadi penuntun
atau berpengaruh pada tingkah lakunya (Widiarti, 2017).

B. Konsep Diri yang Sehat

Konsep diri yang positif adalah perasaan harga diri yang positif dan juga
penerimaan diri yang positif. Konsep diri yang positif ini memungkinkan
seseorang untuk bisa bertahap dalam menghadapi masalah yang akan atau
mungkin saja muncul. Konsep diri seseorang tergambarkan dalam hal-hal yang
berkaitan dengan individu tersebut. Pandangan terhadap diri sendiri, hasil
evaluasi diri, serta harapan terhadap diri sendiri membentuk konsep diri
individu. Konsep diri yang positif kemudian akan membentuk perilaku dan
interaksi yang positif pula dalam kehidupan. Banyak beberapa faktor yang
menjadikan konsep diri positif rendah seperti ejekan, cemoohan, dan hardikan,
membuat kita memandang diri kita secara negatif (Adi Nugroho, 2020).

C. Konsep Diri Dalam Mengembangkan Komunikasi Antarpribadi

Konsep dri adalah faktor yang dapat menentukan dalam berkomunikasi


antar pribadi karena konsep diri ini brhubungan dengan perbuatan atau tingkah
laku yang dipenuhi individu itu sendiri, karena setiap individu yang bertingkah
laku sesuai dengan konsep dirinya. Bila seorang individu menganggap dirinya
sebagai orang yang rajin, maka ia akan berusaha dalam menjalani harinya
dengan teratur. Konsep diri ini juga nantinya akan menjadi faktor penilaian
yang seberapa sering seseorang membuka diri dan mengungkapkan tentang
konsep dirinya melalui aktualisasi diri yang dilakukan. Pengetahuan tentang
diri individu ini akan meningkatkan komunikasi antar pribadi yang dijalin
individu saat berkomunikasi dengan orang lain, karena jika komunikasi antar
pribadi yang dijalin seorang individu dengan individu yang lainnya dapat
berjalan dengan baik. Maka pertukaran informasi dan usaha dalam memahami
satu sama lain pun bisa sangat dengan mudah untuk dilakukan (Bungin, 2006).

D. Dimensi Respondan Tindakan Dalam Komunikasi Antar Pribadi


BAB III
PEMBAHASAN

A. Makna Konsep Diri


Konsep diri merupakan terjemahan dari Bahasa Inggris berupa self
concept. Istilah self dalam psikologi memiliki dua arti yaitu sikap dan perasaan
seseorang terhadap diri sendiri. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) konsep diri adalah seluruh elemen yang membuat seseorang memiliki
pandangan tentang dirinya secara menyeluruh, misalnya citra diri. Hal ini
meliputi pendapatnya tentang diri sendiri dan gambaran orang lain yang
terbentuk dari pengalaman maupun interpretasi terhadap lingkungan sekitarnya.
Konsep ini terbentuk dari pengetahuan tentang diri sendiri, harapan untuk diri
sendiri, dan evaluasi mengenai diri sendiri. Contoh konsep diri adalah saat kita
membuat keputusan mengenai apa yang akan kita lakukan . Hal pertama kali
yang kita lakukan adalah menilai kemampuan diri sendiri. Penilaian terhadap
diri sendiri merupakan bagian dari konsep diri (Yulianto, 2020).

Calhoun dan Acocella mendefinisikan konsep diri sebagai gambaran


mental diri seseorang. Calhoun dan Acocella juga membagi konsep diri menjadi
diri positif dan negatif, ciri konsep diri positif adalah yakin terhadap
kemampuan dirinya sendiri dalam mengatasi masalah, merasa sejajar dengan
orang lain, menerima pujian tanpa rasa malu, sadar bahwa tiap orang
mempunyai keberagaman perasaan, hasrat, dan perilaku yang tidak disetujui
oleh masyarakat serta mampu mengembangkan diri karena sanggup
mengungkapkan aspek-aspek kepribadian yang buruk dan berupaya untuk
mengubahnya, sehingga dengan memiliki konsep diri yang positif dapat
memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Sedangkan ciri konsep diri yang negatif
adalah peka terhadap kritik, responsive terhadap pujian, punya sikap hiperkritis,
cenderung merasa tidak disukai orang lain, dan pesimistis terhadap kompetisi
(Mar’i Ahmad Madhy, 2022)

Konsep diri adalah pandangan seseorang tentang dirinya sendiri yang


meliputi gambaran dirinya dan kepribadian yang diinginkan yang diperoleh dari
hasil pengalaman dan interaksi yang mencakup aspek fisik ataupun psikologis.
Cara pandang individu terhadap dirinya akan membentuk suatu konsep tentang
dirinya sendiri (Gusti Jhoni Putra, 2019). Konsep diri terdiri dari skema diri,
diri masa lalu, masa kini, maupun masa depan. Dalam hal ini, “diri masa
depan” (future self) adalah apa yang dipikirkan seseorang meliputi:
1. Pemikiran seperti apa dirinya di masa depan
2. Pemikiran menjadi orang yang bagaimana (possible self),
3. Hadirnya rasa takut akan menjadi orang yang bagaimana. Persepsi
seseorang mengenai dirinya di masa lalu maupun masa depan,
terkait erat dengan persepsinya tentang dirinya di masa sekarang
(Sumartono, 2020).

B. Konsep Diri yang Sehat (Positif)

Konsep diri yang positif ini merupakan individu yang tahu benar siapa
dirinya sehingga dirinya dapat menerima segala kelebihan dan kekurangan
dirinya, evaluasi untuk dirinya menjadi lebih positif dan juga mampu dalam
merencanakan tujuan-tujuan yang sesuai dengan realitas. Konsep diri positif
adalah ketika seseorang selalu dengan penuh kepercayaan diri, terlihat optimis,
dan selalu bersikap positif terhadap segala sesuatu juga terhadap kegagalan
yang dialaminya. Konsep diri yag positif ini akan memungkinkan individu
untuk bisa bertahap dalam menghadapi masalah yang mungkin saja muncul,
lalu akan membawa dampak yang positif pula pada orang yang ada disekitarnya
(Suryani, 2020).

Menurut (Hartanti J. , 2018) ada beberapa karakteristik dalam konsep


diri yang baik yaitu sebagai berikut:

1. Memiliki keyakinan bahwa dia mampu dalam mengatasi


masalahnya
2. Merasa setara dengan orang lain
3. Menerima pujian tanpa merasa malu atau bersalah
4. Menyadari bahwa setiap orang memiliki keinginan, perasaan serta
perilakunya yang seharusnya belum tentu disetujui oleh orang lain
5. Mengetahui dan menyadari keterangan-keterangan yang ada dalam
dirinya dan berusaha memperbaikinya, dan
6. Memiliki kesanggupan dalam mengungkapkan kelemahan dan
berusaha untuk merubahnya.

Konsep diri yang positif mengarah pada prestasi akademik yang baik
(Nursanti & Sugiarti, 2022). Individu yang memiliki konsep diri yang positif
cenderung mengembangkan sikap-sikap positif mengenai dirinya sendiri,
konsep diri yang positif ini dipengaruhi dari bagaimana cara penilaian individu
terhadap dirinya sendidi dan juga berdasarkan lingkungannya. Dari pengalaman
sosialnya dengan lingkungan akan mempengaruhi perilaku individu tersebut
dan konsep dirinya dalam menunjukkan persepsinya terhadap orang lain. Hal
ini bisa menghasilkan indikasi-indikasi konsep diri positif maupun negatif pada
individu tersebut (Hartanti J. , 2018).

C. Konsep Diri Dalam Mengembangkan Komunikasi Antarpribadi

Konsep diri merupakan faktor yang sangat menentukan dalam


komunikasi antarpribadi, karena setiap orang bertingkah laku sedapat mungkin
sesuai dengan konsep dirinya. Konsep diri juga dapat dikatakan sebagai bagian
yang penting dari kepribadian seseorang yaitu sebagai penentu bagaimana
seseorang bersikap dan bertingkah laku. Jika manusia memandang dirinya tidak
mampu, tidak berdaya dan hal-hal negatif lainnya, ini akan mempengaruhi dia
dalam berusaha. Sehingga konsep diri menjadi sangat mempengaruhi
kepribadian seseorang, dengan konsep diri yang dimiliki, setiap perbuatan atau
tingkah laku seseorang didasarkan pada konsep yang dibentuknya untuk tampil
dan bertingkah laku sesuai dengan konsep dirinya

Shelley D. Lane mengungkapkan bahwa komunikasi yang dilakukan


menentukan konsep diri seseorang, tetapi selain itu konsep diri juga
menentukan bagaimana orang tersebut berkomunikasi dengan orang lain.
Sehubungan dengan definisi tersebut, Jalaluddin Rakhmat menuliskan bahwa
konsep diri adalah pandangan dan perasaan kita tentang diri kita. Jadi, konsep
diri meliputi apa yang seseorang pikirkan dan apa yang seseorang rasakan
tentang dirinya (Wulandari, 2014).

Keberhasilan komunikasi antar pribadi banyak bergantung pada kualitas


konsep diri negatif atau positif. Konsep diri yang positif sangat mendukung
komunikasi antar pribadi, sebaliknya jika konsep diri yang negatif akan
menghambat komunikasi antar pribadi. Adapun ciri-ciri orang yang memiliki
konsep diri positif dan negatif ialah :

1. Konsep Diri Positif


 Yakin akan kemampuannya dalam mengatasi masalah.
 Merasa setara dengan orang lain.
 Memiliki pola perilaku yang optimis dan tidak mudah menyerah
 Menyadari bahwa setiap orang memiliki berbagai perasaan,
keinginan, dan perilaku yang tidak seluruhnya disetujui
masyarakat.
 Mampu memperbaiki dirinya karena ia sanggup mengungkapkan
aspek-aspek kepribadian yang tidak disenanginya dan berusaha
mengubahnya (Mazaya & Supradewi, 2023)
2. Konsep Diri Negatif
 Peka terhadap kritik
Orang yang mempunyai konsep diri ngatif sangat tidak tahan
dengan kritik yang diterimanya dan mudah marah. Segala
koreksi sering kali dipersepsi sebagai usaha untuk menjatuhkan
harga dirinya. Orang yang memiliki konsep diri negatif
cenderung menghindari dialog yang terbuka, dan bersikeras
mempertahankan pendapatnya dengan berbagai logika yang
keliru.
 Responsif terhadap pujian
Ketika mendapatkan pujian, individu ini mungkin berpura-pura
menghindari pujian, namun tidak dapat menyembunyikan
antusiasmesnya pada waktu menerimanya pujian
 Punya sikap hiperkritis
Sikap hiperkritisnya ditujukan dengan mengeluh, mencela, atau
meremehkan apapun dan siapapun, tidak pandai dan tidak
sanggup dalam mengungkapkan penghargaan/pengakuan kepada
orang lain
 Cenderung merasa tidak disukai orang lain
Individu ini memiliki rasa bahwa dirinya tidak diperhatikan.
Oleh karena itu, individu ini bereaksi pada orang lain sebagai
musuh, sehingga tidak dapat melahirkan kehangatan dan
keakraban persahabatan.
 Pesimis terhadap kompetisi
Hal ini terungkap dengan keenggannya untuk bersaing dengan
orang lain dalam membuat prestasi. Individu menganggap tidak
berdaya melawan persaingan yang merugikan dirinya
(Harbiyanto & Lay, 2023).

Konsep diri juga memberikan kontribusi pada kepercayaan diri individu.


Artinya bahwa apabila konsep diri individu negatif akan berdampak pada
kurang percaya pada kemampuannya sendiri, sehingga dapat berakibat individu
tersebut menarik diri dari pergaulan. Dampak lainnya satu individu tidak mau
atau mengalami ketakutan dalam berkomunikasi, dan ini ditunjukkan oleh
fenomena seperti: mengurangi bicara, menarik diri dari pergaulan diri,
bicaranya tidak relevan, menghindari situasi komunikasi.

Konsep dri adalah faktor yang dapat menentukan dalam berkomunikasi


antar pribadi karena konsep diri ini brhubungan dengan perbuatan atau tingkah
laku yang dipenuhi individu itu sendiri, karena setiap individu yang bertingkah
laku sesuai dengan konsep dirinya. Bila seorang individu menganggap dirinya
sebagai orang yang rajin, maka ia akan berusaha dalam menjalani harinya
dengan teratur. Konsep diri ini juga nantinya akan menjadi faktor penilaian
yang seberapa sering seseorang membuka diri dan mengungkapkan tentang
konsep dirinya melalui aktualisasi diri yang dilakukan. Pengetahuan tentang
diri individu ini akan meningkatkan komunikasi antar pribadi yang dijalin
individu saat berkomunikasi dengan orang lain, karena jika komunikasi antar
pribadi yang dijalin seorang individu dengan individu yang lainnya dapat
berjalan dengan baik. Maka pertukaran informasi dan usaha dalam memahami
satu sama lain pun bisa sangat dengan mudah untuk dilakukan (Bungin, 2006).

D. Dimensi Respondan Tindakan Dalam Komunikasi Antarpribadi

Secara psikologis ada dua dimensi komuniksi yaitu dimensi respon


(ikhlas, respek, empati, dan konkret) dan dimensi tindakan (konfrontasi,
kesegeraan, terbuka, katarsis emosional, dan bermain peran) yang harus
diterapkan dalam konteks kehangatan, penerimaan, dan pengertian (Khairani
dkk., 2021).
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

Makalah yang telah tersusun ini pastinya tidak luput dari banyaknya
kekurangan atau dapat dikatakan jauh dari kata sempurna, kami sebagai
kelompok penyusun makalah mengharapkan kepada teman-teman semua
maupun pembaca makalah, semoga makalah yang kami susun dapat mudah
dipahamin dan makalah ini dapat bermamfaat bagi orang lain maupun diri kami
pribadi. Kami sebagai pemakalah mengharap kan partisipasi , kritik dan saran
dari teman-teman semua agar kedepan nya makalah kami bisa lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai