HERMENEUTIKA
Ilmu, Seni dan Gaya Hidup
BAKHOH JATMIKO
DAFTAR ISI
Definisi Istilah
Tempat Hermeneutika dalam Teologia
Kepentingan Hermeneutika
Tujuan Hermeneutika
Ruang Lingkup Hermeneutika
Syarat Seorang Penafsir
Alkitab
Kamus
Konkordansi
Buku Simtematik/Topikal
Buku Pengantar
Atlas Alkitab
Buku Tafsiran
Hermeneutika Yahudi
Hermeneutika Apostolik
Hermeneutika Bapak-bapak Gereja
Hermeneutika Abad Pertengahan
Hermeneutika Reformasi
Hermeneutika Paska Reformasi
Hermeneutika Modern
ii
BAB V PRINSIP-PRINSIP DALAM PENGAMATAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 35
Kepentingan Metode
5W + H
Struktur
Hukum Struktur
Garis Besar Teks
Kepentingan Penafsiran
Penafsiran Umum
Penafsiran Khusus
iii
I.
PENGANTAR HERMENEUTIKA
2 Timotius 3: 14-17
Ayat 14-15
Ayat 16-17
Orang Percaya
Perbuatan Baik
1. Mengajar
2. Menyatakan Kesalahan
ALKITAB 3. Memperbaiki kelakuan
4. Mendidik orang dalam kebenaran
Definisi Istilah
& PB), Ilmu Teologia Alkitab (PL & PB) dan Ilmu Bahasa Asli
Alkitab (Ibrani & Yunani).
ALKITAB
Eksegesa
pembimbing Bhs. Ibrani Bhs. Yunani Hermeneutika
(Eksposisi)
Teol. Biblika
PL & PB
Sistematika
Kepentingan Hermeneutika
Tujuan Hermeneutika
4. Hati yang disiplin (Yes. 50:4). Hati yang tidak mudah putus
asa oleh kesulitan dan kelelahan. Mempelajari Alkitab
membutuhkan tekad dan ketekunan dan disiplin. Hanya
dengan kerja keras dan kesungguhan akan dihasilkan buah
yang baik.
5. Hati yang mau diajar dan rendah hati (Mat. 7:7). Seorang
penafsir tidak pernah merasa cukup belajar. Kekayaan
Firman Tuhan mendorongnya untuk mau rendah hati dan
selalu belajar. Keinginannya belajar membuktikan bahwa ia
setiap saat mau untuk dikoreksi dan ditegur oleh Firman
Tuhan.
Alkitab
Tanda Yunus
(Mat. 12:38-42)
13
Kamus
Konkordansi
haram
Im. 11: 8 Janganlah kamu sentuh; ___ semuanya itu
Ul. 14:7 ___ semuanya itu bagimu
14:11 burung yang tidak ___ boleh kamu makan
23:2 anak ___ jangan masuk jemaah
Hak. 13:4 jangan makan sesuatu yang ___
Buku Sistematika/Topikal
Buku Pengantar/Survey
ini, penafsir akan ditolong untuk memahami ilmu bumi Alkitab, konteks
lahirnya Alkitab dan keberadaan penulis asli.
Atlas Alkitab
Buku-buku Tafsiran
Perkembangan Hermeneutika
Hermeneutika Yahudi
Usaha pertama yang dilakukan oleh Ezra dan kelompok para imam
adalah menghilangkan gap bahasa yaitu dengan menterjemahkan Kitab-
kitab Taurat itu ke dalam bahasa Aram, karena orang-orang Yahudi di
pembuangan tidak lagi bisa berbahasa Ibrani. Usaha terjemahan ini
dibarengi dengan suatu exposisi karena mereka juga harus menjelaskan isi
kitab-kitab yang sudah mereka terjemahkan itu, khususnya tentang
pelaksanaan hukum-hukum Taurat. Karena sumbangannya yang besar
itulah Ezra disebut sebagai Bapak Hermeneutika Pertama. (Ne 8:1-8 Ezr
8:15-20)
17
Ibadah Sinagoge
Sinagoge Agung adalah kelompok para ahli-ahli Kitab jaman itu yang
terdiri dari 120 anggota, dibentuk oleh Ezra sepulangnya mereka kembali
ke Palestina. Tugas utama kelompok ini adalah menafsirkan kitab-kitab
Taurat. (Ne 8:9-13) Oleh karena itu bisa dikatakan inilah sekolah menafsir
yang pertama didirikan.
a. Halakah
Penafsiran (eksegesis) resmi terhadap hukum-hukum dalam
kitab-kitab Taurat yang bersifat sangat legalistik, dengan
memperhatikan sampai ke titik dan komanya.
b. Hagadah
Penafsiran seluruh Alkitab PL, tetapi yang tidak
berhubungan langsung dengan hukum, yang tujuannya
adalah untuk kesalehan kehidupan beragama.
Hermeneutika Apostolik
Masa ini meliputi masa periode ketika Yesus masih hidup sampai
jaman rasul-rasul. Metode yang dipakai adalah metode penafsiran literal.
Dengan inspirasi dari Roh Kudus, para penulis Perjanjian Baru telah
20
Yesus Kristus
Para Rasul
Masa periode ini adalah sesudah para rasul mati sampai masa Abad
Pertengahan (95-600 M). Pembagian masa-masanya adalah :
Bapak Gereja yang paling berpengaruh saat itu adalah Clement dari
Aleksandria dan Origen. Tetapi meskipun mengakui penafsiran literal,
mereka memberikan bobot yang kuat dalam penafsiran alegoris.
Thomas Aquinas
John Wycliffe
mulai mempercayai bahwa otoritas Alkitab lebih tinggi dari pada otoritas
gereja. Inilah yang membuka jalan untuk lahirnya Reformasi.
Hermeneutika Reformasi
Periode ini terjadi pada tahun 1517 - 1600 M, dimulai pada saat
Martin Luther memakukan 95 tesisnya dan berakhir sampai abad 16.
Perjuangan Reformasi
Tokoh Reformasi
Salah satu isu yang selalu diperhatikan oleh para pembaharu gereja
adalah posisi Alkitab dalam iman orang percaya, terutama Marthin Luther
dan John Calvin.
Martin Luther
25
John Calvin
Hermeneutika Paska-Reformasi
Periode ini adalah antara tahun 1600 - 1800 M. Periode ini dipenuhi
dengan semangat penafsiran literal Reformasi, tetapi akhir periode ini
ditutup dengan penekanan pada metode penafsiran devotional.
Sesudah Reformasi
Gerakan Pietisme
1. Kritisisme
2. Rasionalisme
Hermeneutika Modern
Liberalisme
Neo Ortodoks
Konservatisme/Injili
Hermeneutika Baru
Hermeneutika
Modern
Hermeneutika
Pasca Reformasi Liberalisme
Hermeneutika
Neo Ortodoks
Reformasi Sesudah Reformasi
Konservatisme/Injili
Hermeneutika Abad Perjuangan Reformasi Gerakan Pietisme
Pertengahan Hermeneutika Baru
Tokoh Reformasi P. Jacob Spener
Thomas Aquinas Martin Luther August H. Francke
Hermeneutika John Wycliffe John Calvin Kritisisme
Bapak Gereja Rasionalisme
Clement s/d Irenius
Hermeneutika
Sekolah Aleksandria
Apostolik
Sekolah Antiokia
Yesus Kristus
Gereja Barat
Para Rasul
Gereja Timur
Hermeneutika
Yahudi
Sekolah Menafsir Yahudi
Sek. Palestina
Halakah
Hagadah
Sek. Aleksandria
Aristobulus
Philo
Sekolah Kaum Karait
ALIRAN-ALIRAN HERMENEUTIK
Metode Alegoris
Metode Mistis
Metode Rasional
budaya (sejarah) dimana penulis itu hidup dan penafsir harus menafsirkan
ayat-ayat itu sesuai dengan terang dan pertimbangan konteks bahasa dan
budaya (sejarah) itu.
PRINSIP-PRINSIP PENGAMATAN
Kepentingan Metode
Ide
Ide
Ide
Ide
1. Berdoa
Doa merupakan pengakuan akan keterbatasan diri sendiri dan
permintaan kepada Allah untuk menolong kita dari keterbatasan itu.
Teladan Pemazmur : Mzm. 119:18, 30-34; Yoh. 16:12-15 : Roh
kebenaran membawa kepada sebuah kebenaran (Iluminasi).
2. Baca Teks yang dipelajari berulang-ulang
3. Mengamati fakta-fakta dalam teks
a. Dengan mengajukan pertanyaan 5W + H
b. Dengan menggunakan Struktur
c. Hukum Struktur
d. Garis Besar Teks
38
5W+H
1. What?
Kata tanya yang digunakan untuk mengetahui fakta yang
berupa pertanyaan, pernyataan, perintah, dsb.
2. Why?
Kata tanya yang digunakan untuk menemukan fakta yang
berupa alasan.
3. When?
Kata tanya yang digunakan untuk mengetahui fakta yang
berupa keterangan waktu dan situasi
4. Where?
Kata tanya yang digunakan untuk mengetahui fakta tentang
tempat, keberadaan & posisi
5. Who?
Kata tanya yang digunakan untuk menemukan oknum dan
pribadi-pribadi yang terlibat di dalam teks
6. How?
39
1. What/ Apa?
a. Apa yang dikatakan Tuhan Yesus kepada orang-orang
Yahudi yang percaya kepada-Nya?
b. Apa yang harus dilakukan supaya menjadi murid-
Nya?
c. Apa yang akan terjadi jika seseorang tetap di dalam
Firman-Nya?
d. Apakah yang akan dialamai ketika seseorang menjadi
murid-Nya?
e. Apa yang harus dilakukan supaya mengetahui
kebenaran?
f. Apa yang akan terjadi ketika seseorang mengetahui
kebenaran?
g. Apa yang harus dilakukan supaya seseorang
mengalami kemerdekaan?
2. Why/ Mengapa?
a. Mengapa Tuhan Yesus mengatakan pernyataan
tersebut?
b. Mengapa seorang yang sudah percaya kepada Yesus
harus tetap di dalam Firman-Nya?
c. Mengapa seorang yang percaya kepada-Nya harus
menjadi murid-Nya?
d. Mengapa harus mengetahui kebenaran?
40
3. When/ Kapan?
a. Kapan pernyataan Tuhan Yesus tersebut disampaikan?
b. Kapan seseorang menjadi murid?
c. Kapan seseorang mengetahui kebenaran?
d. Kapan seseorang dapat dimerdekakan?
4. Where/ Dimana?
a. Dimanakah Tuhan Yesus menyampaikan pernyataan
tersebut?
b. Dimanakah seseorang harus tinggal supaya menjadi
murid Yesus?
5. Who/ Siapa
a. Siapakah yang mengatakan pernyataan tersebut?
b. Kepada siapakah pernyataan tersebut disampaikan?
c. Sipakah yang akan disebut murid Yesus?
d. Di dalam Firman siapakah seorang percaya harus
tinggal?
e. Siapakah yang akan mengetahui kebenaran?
f. Siapakah yang akan dimerdekakan?
6. How/ Bagaimana?
a. Bagaimanakah caranya supaya seseorang dapat
disebut murid Yesus?
b. Bagaimanakah supaya seseorang mengetahui
kebenaran?
c. Bagaimanakah caranya supaya seseorang dapat
dimerdekakan?
Struktur
Contoh : Yakobus 1: 12
Berbahagialah orang
Berbahagialah orang
sebab
kepada
Hukum Struktur
1. Perbandingan
Di dalam kalimat atau ayat, ada hal yang ”dibandingkan” satu
dengan yang lain. Kata Kuncinya adalah: sama seperti,
demikian, sama dengan, dll. Contoh:Matius 7:24-27; Yohanes
3:8, 14.
2. Kontras
Ayat Alkitab memiliki hukum struktur Kontras, apabila di
dalamnya terdapat ide yang berlawanan satu dengan yang
lainnya. Kata Kuncinya adalah: melainkan, tetapi, dll.
Contoh: Matius 7:24-27; Roma 6:23; Galatia 5:16-26
3. Sebab - Akibat
46
I. Berbahagialah orang
PRINSIP-PRINSIP PENAFSIRAN
Kepentingan Penafsiran
Penafsiran Literal
Contoh :
Arti ungkapan Tuhan Yesus “Berbahagialah orang yang miskin di
hadapan Allah” (Mat. 5:3).
Dari penjelasan kamus, ide tentang kata “miskin” adalah orang yang
dalam keadaan lemah, tak berdaya dan hanya bergantung kepada
pertolongan pihak lain. Berhubungan dengan kata oi` ptwcoi. tw/|
pneu,mati disingkapkan sebuah pengertian bahwa kata ini menjelaskan
57
3. Ensiklopedi
Dalam Perjanjian Lama, orang yang dikelompokkan sebagai
orang miskin adalah mereka yang tidak memiliki harta benda
dan hidup dalam penderitaan. Sebutan gerim ditujukan untuk
anak-anak yatim, janda-janda dan orang asing yang tidak
memiliki tanah. Kelompok ini yang seringkali menjadi korban
penindasan (Yer. 7:6; Am. 2:6,7a). Di dalam beberapa bagian
Alkitab dijelaskan bahwa Tuhan adalah pembela bagi orang
miskin karena ketidakadilan yang mereka alami (Ul. 10:17-
19; Mzm. 68:6-7). Orang miskin adalah orang lemah yang
harus dilindungi dan ditolong, karena orang kaya seringkali
menindas dan memperlakukan dengan kejam. Beberapa
tulisan pemazmur seolah-olah menggambarkan si kaya
sebagai figuratif dari si jahat; sedangkan si miskin hampir
menjadi sinonim dari orang saleh (Mzm. 14:5,6).
4. Konkordansi
Kesimpulan :
Jadi dari berbagai penelusuran yang sudah dilakukan dengan
berbagai macam alat bantu. Dapat diambil kesimpulan bahwa apa
yang dimaksud dengan ungkapan “miskin di hadapan Allah” di
dalam Matius 5:3 adalah keadaan seseorang yang sadar akan
ketidakberdayaanya dan kelemahannya sehingga hanya bisa
bergantung kepada Allah saja. Dan miskin yang dimaksud disini
adalah keadaan orang yang miskin dalam roh/miskin secara rohani,
sehingga sangat membutuhkan hal-hal rohani dan sama sekali tidak
berbicara tentang materi.
60
Penafsiran Gramatikal
Contoh :
Kucing makan tikus
S P O
Fungsi-fungsi kata dalam kalimat di atas adalah seperti itu
dan jika dirubah akan berbeda arti dan pengertiannya. Contoh
di dalam kalimat adalah “. . . Allah adalah kasih” (1 Yoh.
4:8). “Allah” adalah subyek kalimat dan “kasih” adalah
keterangan, yang menjelaskan “Allah.” Fungsi-fungsi dalam
kalimat itu akan tetap memiliki pengertian yang benar jika
61
3. Kata ganti
Kata ganti adalah kata yang dipakai untuk menggantikan
sesuatu, bisa berupa personal maupun non personal. Misalnya
kalimat, “Andi adalah anak yang pandai karena ia rajin
belajar.” Dalam kalimat ini “Ia” adalah kata ganti yang
menggantikan “Andi.” Memang dalam konteks tertentu kata
ganti bisa dimengerti dengan mudah, tapi dalam kasus
tertentu kata ganti kadang-kadang membingungkan. Misalnya
Jika membaca Efesus 1:3-11 terdapat kata ganti yang
meskipun sama tetapi sebenarnya diterapkan pada pribadi
yang berbeda. Ada “Ia” dan “Dia” yang dipakai 6 kali dan
“Nya” yang dipakai 13 kali. Dalam hal inilah penelusuran
62
4. Kata penghubung.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya (Bab V, Hukum
Struktur) kata penghubung menjelaskan ide hubungan dalam
kalimat-kalimat yang dirangkaikannya. Jadi kata penghubung
adalah unsur gramatika yang sangat penting untuk
diperhatikan supaya didapatkan penafsiran yang tepat.
1. Kalau ada bagian (kalimat) yang tidak jelas artinya, cari tahu
dahulu kunci katanya dan analisa tata bahasanya.
2. Pelajari hubungannya dengan kata-kata yang lain dalam
kalimat tsb.
63
Penafsiran Kontekstual
3. Konteks Kitab
Dalam seluruh Alkitab dan Kitab Perjanjian, konteks dari
setiap ayat adalah kitab dalam Alkitab dimana ayat itu berada.
4. Konteks Perikop
Dalam seluruh Alkitab, Kitab Perjanjian dan Kitab dalam
Alkitab, konteks dari setiap ayat adalah perikop dimana ayat
itu berada.
Contoh 1:
Apa yang dimaksud dengan “semuanya itu” dalam Matius 6:33?
65
Konteks
Ay. 25 Ajaran tentang tidak boleh kuatir akan hidup
26 Alasan untuk tidak kuatir akan hidup
27 Kekuatiran tidak berguna
28a Ajaran tentang tidak boleh kuatir akan hidup
28b-30 Alasan untuk tidak kuatir akan pakaian
31 Penegasan
32 Bapa tahu kebutuhan umatnya
33 carilah . . .semuanya . . . ditambahkan . . .
34 Kesimpulan
Kesimpulan :
Berdasarkan penelusuran dari konteksnya, jelas bahwa teks tersebut
(hal kekuatiran, ay 25-34) berbicara tentang kekuatiran akan
makanan dan pakaian. Jadi berdasarkan konteksnya “semuanya itu”
di ayat 23 merujuk pada makanan dan minuman yang disebutkan
konteks sebelumnya.
Contoh 2 :
Dalam Kisah Para Rasul 16:31 terdapat kalimat: “Percayalah kepada
Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi
rumahmu.” Apakah maksud dari klausa ini hendak menjelaskan
bahwa keselamatan bersisat kolektif (keselamatan satu orang
membawa keselamatan bagi seluruh keluarga) atau personal
(keselamatan adalah hasil iman pribadi).
66
Konteks Sebelum
Ay. 13-15 Paulus dan Silas memberitakan Injil di Filipi
16-18 Paulus mengusir roh tenung dari perempuan
17 Paulus dan Silas ditangkap
20-21 Tuduhan terhadap Paulus dan Silas
22-24 Paulus dan Silas didera dan dipenjara
25 Paulus dan Silas berdoa
26 Terjadi gempa bumi, belenggu dan pintu
terbuka
27 Kepala penjara ketakutan dan mau bunuh diri
28 Paulus mencegah
29-30 Kepala Penjara bertanya bagaimana supaya
selamat
31 Percayalah kepada Tuhan Yesus . . .
Konteks Sesudah
32-33 Paulus memberitakan Injil, semua keluarga
Kepala Penjara ikut mendengar Injil dan
dibaptis
34 Masing-masing anggota keluarga pecaya
Kesimpulan :
Dari penelusuran tersebut, konteks menjelaskan bahwa kalimat
“Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat,
engkau dan seisi rumahmu,” sama sekali tidak menyatakan bahwa
keselamatan bersifat kolektif, konteks ayat ini menjelaskan bahwa
setiap orang di dalam keluarga Kepala Penjara itu percaya secara
pribadi setelah Paulus & Silas dibawa ke rumahnya dan
memberitakan Injil kepada mereka (32, 34). Bukti kepercayaan
67
Penafsiran Historikal
1. Sejarah
Hal yang harus kembali diingat adalah bahwa Alkitab ditulis
dalam sejarah manusia – Alkitab sendiri bisa disebut
dokumen sejarah. Tidak dapat disangkal fakta-fakta sejarah
akan menentukan maksud dan pengertian dari penulis asli
Alkitab. Jadi sangat penting untuk kembali melihat faktor-
faktor sejarah dari “dunia” penulis.
2. Geografis
Aliran penafsiran Literal juga menekankan pemahaman
Alkitab dengan melihat keberadaan para penulis asli dan
dunianya, termasuk keadaan geografis pada waktu sebuah
bagian Alkitab ditulis. Penafsir tidak dapat mamahami teks
Alkitab dengan pendekatan geografis yang dia punya, tetapi
harus dengan pendekatan geografis dari sisi penulis.
3. Kebudayaan
Sama seperti faktor sejarah dan geografis, pentingnya
mendekati teks dari faktor kebudayaannya adalah karena
tulisan-tulisan dalam Alkitab diwahyukan Allah kepada
penulis asli dengan memakai budayanya. Budaya penafsir
jelas sangat berbeda dengan budaya penulis (ditambah lagi
“jurang” waktu di antara keduanya). Budaya ketika Musa
hidup tentu sangat berbeda dengan budaya penafsir yang ada
di Indonesia, demikian juga dengan budaya Yesaya, Nehemia,
Paulus, Petrus, Yohanes dan para penulis lain. Penafsir perlu
mengerti budaya penulis untuk mempelajari tulisannya. Oleh
karena itu, pendekatan budaya sangat penting untuk mengerti
teks dalam Alkitab.
Contoh :
Lukas 9:59 mencatat sebuah jawaban dari seorang yang
mendapat panggilan dari Tuhan Yesus : “Izinkanlah aku pergi
dahulu menguburkan bapaku.” Pernyataan ini menimbulkan
banyak pertanyaan pada benak para penafsir; apakah pada
waktu itu ayahnya meninggal sehingga harus dikuburkan?
Jika ayahnya meninggal kenapa ia justru meninggalkan
rumahnya dan tidak ikut acara pemakaman? Atau ada maksud
lain selain beberapa asumsi di atas?
Penafsiran Teologis
Contoh :
Apa yang dimaksud dengan Nazir dan hal yang yang berhubungan
dengannya? Untuk mengerti bagian ini perlu melihat keteranga-
keterangan dari di dalam Alkitab secara utuh. Konkordansi sangat
menolong untuk mencari referensi silang dan infornasi dari teks lain
di Alkitab.
Kesimpulan :
Jadi dari penulusuran tersebut Nazir adalah orang yang melaksanakan
nazar atau hukum kenaziran. Peraturan yang berlaku atas orang nazir
adalah tidak boleh memakan sesuatupun dari pohon anggur, tidak
boleh mencukur rambut, tidak boleh menyentuh mayat dan harus
menguduskan diri bagi Tuhan. Jika seorang nazir melanggar hukum
kenaziran atau sudah selesai masa kenazirannya; maka ia harus
73
Pasal
4. Perumpamaan
Perumpamaan biasanya diartikan sebagai sebuah cerita yang
mengandung kebenaran hidup tetapi tidak sungguh-sungguh
terjadi (tidak ada nilai sejarah) dan diceritakan dengan
maksud untuk memberikan kebenaran moral atau rohani.
(Bisa disebut sebagai perpanjangan dari simili karena
mengandung suatu perbandingan).
5. Alegori
Alegori hampir sama dengan perumpamaan. Alegori bisa
disebut sebagai perpanjangan dari metafora. Yesus kadang
menggunakan metode alegori dalam menyampaikan
pengajaranNya (Yoh. 10 dan Yoh. 15), tetapi artinya cukup
jelas karena Yesus sendiri biasanya menjelaskan artinya.
6. Puisi
Puisi adalah alat pengekspresi perasaan dan pikiran manusia
yang paling dalam. Bentuk sastra Ibrani biasanya ditandai
dengan struktur baris tertentu yang disebut paralelisme,
namun tidak bersajak. Dalam Alkitab cukup banyak dijumpai
bentuk-bentuk tulisan puisi; misalnya: Nyanyian perang, (Kel.
17:16) Nyanyian Cinta (Kidung Agung), Ratapan (beberapa
bagian kitab Mazmur dan Kitab Ratapan), Nyanyian Pujian
(Beberapa bagian kitab Mazmur, Nyanyian Maria), Ucapan
Hikmat/Pengajaran (beberapa bagian Kitab Mazmur).
a. Sinonim/ Ulangan
Dua baris mengatakan hal yang sama dengan kata
yang berbeda.
Contoh : Mzm. 33:2
Bersyukurlah kepada Tuhan dengan kecapi,
bermazmurlah baginya dengan gambus sepuluh tali.
b. Kontras
82
7. Nubuat
Nubuat adalah salah satu bentuk sastra yang mungkin paling
sulit untuk ditafsirkan sehingga paling banyak disalah-
tafsirkan. Dari banyaknya jumlah nubuatan yang ada di
Alkitab, maka sangat perlu kita memberi perhatian dalam
menafsir.
a. Baca
b. Menentukan model nubuatan
c. Memakai konkordansi atau referensi
d. Mencari nubuatan lain yag pokoknya sama
84
PENDEKATAN HERMENEUTIK
A. Kitab Taurat
B. Kitab Sejarah
C. Kitab Puisi
D. Kitab Nabi-nabi
yang sering dipakai adalah "firman celaka". Melalui para nabi, Allah
mengumumkan kebinasaan yang mendekat. Ada tiga unsur didalamnya:
Nubuat mengenai malapetaka atau kebinasaan yang akan didatangkan;
Alasan mengapa malapetaka itu ditimpakan; Di sisi lain, dipakai juga
bentuk sastra yang berupa janji atau "firman keselamatan". Dalam
menyampaikan nubuatan, para nabi sering menggunakan puisi sebagai
sarana pemberitaannya, sebab di Israel kuno, puisi dihargai sebagai alat
untuk belajar.
E. Kitab Injil-injil
G. Surat-surat Kiriman
H. Kitab Eskatologi