KEPUTUSANSOURCINGDALAMSCM
KEPUTUSANSOURCINGDALAMSCM
net/publication/354532835
CITATIONS READS
0 3,064
1 author:
Lena Ellitan
Widya Mandala Catholic University Surabaya
319 PUBLICATIONS 690 CITATIONS
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Lena Ellitan on 12 September 2021.
LENA ELLITAN
PROGRAM DBM, PS MANAJEMEN
FAKULTAS BISNIS UKWMS
THE ROLE OF SOURCING
IN A SUPPLY CHAIN
• Third-party logistic (3PL) berkinerja pada satu atau lebih aktifitas logistic yang
berhubungan dengan aliran produk, informasi, dan dana yang dapat dikerjakan oleh
perusahaan itu sendiri.
• Dengan meningkatnya globalisasi dari rantai pasokan, konsumen mencari pemain yang
dapat mengelola secara virtual semua aspek dari rantai pasokan.
• Hal ini memunculkan konsep dari fourth-party logistic (4PL).
10
HOW DO 4PLS ADD VALUE?
Optimal Expected
Order Size Profit Expected Expected Expected
WholeSale Buy-Back for Music for Music Returns Profit Supply Chain
Price c Price b Store Store to Supplier for Supplier Profit
$5 $0 1,000 $3,803 120 $4,000 $7,803
$5 $2 1,096 $4,090 174 $4,035 $8,125
$5 $3 1,170 $4,286 223 $4,009 $8,295
$6 $0 924 $2,841 86 $4,620 $7,461
$6 $2 1,000 $3,043 120 $4,761 $7,804
$6 $4 1,129 $3,346 195 $4,865 $8,211
$7 $0 843 $1,957 57 $5,056 $7,013
$7 $4 1,000 $2,282 120 $5,521 $7,803
$7 $6 1,202 $2,619 247 $5,732 $8,351
SUPPLIER SELECTION- AUCTIONS AND
NEGOTIATIONS
• Sebelum menyeleksi supplier, perusahaan harus memutuskan apakah menggunakan single
sourcing atau multiple supplier. Seleksi supplier adalah setelah menggunakan mekanisme
yang variasi, meliputi offline competitive bid, reverse auction atau negosiasi langsung.
Apapun juga mekasisme yang digunaka, seleksi supplier harus berdasarkan pada biaya total
yang digunakan supplier dan tidak hanya harga pembeliaan. Mekanisme lelang yang sering
digunakan dalam praktek dan menyoroti semua kekayaan mereka.
Lelang dalam rantai pasokan : pembeli perlu struktur lelang untuk meminimalkan biaya
mereka dan mendapatkan supplier yang menang dengan biaya yang rendah dengan
tawaran mereka. Lelang dibuka seperti lelang bahasa inggris mungkin untuk mencapai
outcome. Prinsip dasar negosiasi : kuncy sukses negosiasi, untuk membuat outcome yang
sama-sama untung.
IDENTİFYİNG THE AUCTİON TO USE
• The firm wants to minimize the price it pays; however the suppliers may make false bids that
are not consistent with their cost structure!
• In sealed bidds the winner realizes that it could have raised its bid and still win, thus he has left
money on the table which is referred to as winner’s curse. This causes it to adjust its initial bid
higher.
• Factors that influence the performance of an auction:
• Is the suppliers’s cost structure private?
• Are suppliers symmetric (expected to have similar cost structures)
• Do suppliers have all the information for a pricise cost estimation?
• Does the buyer specify a maximum price it is willing to pay for the SC?
• Perusahaan ingin meminimalkan harga yang harus dibayar; namun pemasok dapat membuat
penawaran palsu yang tidak sesuai dengan struktur biaya mereka!
• Dalam penawaran tertutup, pemenang menyadari bahwa ia dapat menaikkan tawarannya dan
tetap menang, sehingga ia meninggalkan uang di atas meja yang disebut sebagai kutukan
pemenang. Ini menyebabkannya menyesuaikan tawaran awalnya lebih tinggi.
• Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja lelang: Apakah struktur biaya pemasok bersifat
pribadi? Apakah pemasok simetris (diharapkan memiliki struktur biaya yang serupa) Apakah
pemasok memiliki semua informasi untuk perkiraan biaya yang tepat? Apakah pembeli
menentukan harga maksimum yang bersedia dibayar untuk SC?
IDENTİFYİNG THE AUCTİON TO USE
• If suppliers are symmetric with costs that are independent and correlated,
English auction is likely to provide the lowest price for the buyer.
• Under auction mechanisms (with symmetric bidders) the buyer pays less if all
information are revealed.
• Auctioneers must try to avoid collusion among bidders.
• Second price auctions are vulnerable to collusion among bidders.
• Collusion results in increased bidds in multiunit auctions where each unit is
supplied at a different price, i.e., multiunit Dutch auction and multiunit English
auction (or uniform price auction).
• Perusahaan ingin meminimalkan harga yang harus dibayar; namun pemasok dapat
membuat penawaran palsu yang tidak sesuai dengan struktur biaya mereka! Dalam
penawaran tertutup, pemenang menyadari bahwa ia dapat menaikkan penawarannya
Jika pemasok simetris dengan biaya yang independen dan berkorelasi, lelang bahasa
Inggris kemungkinan akan memberikan harga terendah bagi pembeli. Di bawah
mekanisme lelang (dengan penawar simetris) pembeli membayar lebih sedikit jika
semua informasi terungkap. Lelang harus berusaha menghindari kolusi di antara
penawar. Lelang harga kedua rentan terhadap kolusi di antara penawar. Kolusi
menghasilkan peningkatan tawaran dalam lelang multiunit di mana setiap unit
dipasok dengan harga yang berbeda, yaitu lelang multiunit Belanda dan lelang
multiunit Inggris (atau lelang harga seragam).
BASİC PRİNCİPLES OF NEGOTİATİON
• Terkadang pihak ketiga diidentifikasi untuk melakukan fungsi SC dan
perusahaan memulai negosiasi dengan mereka.
• Negosiasi kemungkinan akan menghasilkan hasil yang positif jika nilai
yang diberikan pembeli pada outsourcing ke pemasok ini setidaknya
sama besar dengan nilai yang diberikan pemasok dalam menjalankan
fungsi untuk pembeli. Perbedaan antara nilai pembeli dan penjual
adalah surplus tawar-menawar.
• Rekomendasi: Pembeli harus memiliki gagasan yang jelas tentang
nilainya sendiri dan perkiraan yang baik tentang nilai pemasok. Carilah
hasil yang adil berdasarkan pembagian surplus tawar-menawar secara
merata. Untuk mendapatkan hasil yang saling menguntungkan,
perkenalkan lebih dari satu masalah untuk dinegosiasikan.
• .
CONTRACTS AND SUPPLY CHAIN PERFORMANCE
• Contracts for Product Availability and Supply Chain Profits
• Buyback Contracts
• Revenue-Sharing Contracts
• Quantity Flexibility Contracts
• Contracts to Coordinate Supply Chain Costs
• Contracts to Increase Agent Effort
• Contracts to Induce Performance Improvement
Kontrak untuk Ketersediaan Produk dan Keuntungan Rantai Pasokan Kontrak
Pembelian Kembali Kontrak Bagi Hasil Kontrak Fleksibilitas Kuantitas Kontrak
untuk Mengkoordinasikan Biaya Rantai Pasokan Kontrak untuk Meningkatkan
Upaya Agen Kontrak untuk Mendorong Peningkatan Kinerja
• Kontrak harus didesain untuk memfasilitasi outcome rantai pasokan dan
miminimalkan tindakan yang merusak performa. Ada 3 pertanyaan ketika
mendesain kontrak rantai pasokan:
1. Bagaimana kontrak akan mempengaruhi profit perusahaan dan total
profit rantai pasokan?
2. Akankah insentif dalam kontrak memperkenalkan beberapa
penyimpang informasi?
3. Bagaimana kontrak akan mempengaruhi performa supplier sepanjang
kunci ukuran performa?
• Kontrak untuk ketersediaan produk dan profit rantai pasokan : untuk memperbaiki profit secara keseluruhan, supplier
harus mendesain kontrak untuk mendukung pembeli untuk membeli lebih dan meningkatkan level ketersediaan
produk. Memerlukan supplier untuk berbagi (ikut serta) dalam sebagian dari ketidak-pastian permintaan pembeli. 3
kontrak yang meningkatkan profit secara keseluruhan :
1. Buyback contract : manufaktur dapat menggunakan buyback kontrak untuk meningkatkan profit. Buyback
mendorong retailier untuk meningkatkan level ketersediaan produk. Buyback kontrak mendorong kearah usaha
retailer yang lebih rendah dan meningkatkan penyimpangan informasi dalam rantai pasokan.
2. Revenue – sharing contract : double marginalisasi dengan mengurangi biya per unit yang dikenakan untuk
retailier, jadi secara efektig mengurangi biaya overstocking. Revenue – sharing contract meningkatkan
penyimpangan informasi dan mendorong kearah usaha retailer yang lebih rendah dalam kasus overstocking, hanya
hal nya yang dilakukan buy-back kontrak.
3. Quantity flexibelity contract : double marginalisasi dengan memberikan retailer kemampuan untuk memodifikasi
pesanan berdasarkan perbaikan pendekatan forecast untuk point sale. Hasil kontrak ini dalam rendahnya
penyimpangan informasi daripada buy-back atau revenue sharing contract ketika supplier menjual untuk pembeli
yang multiple atau kelebihan supplier, kapasitas fleksibel.
CONTRACTS TO COORDINATE
SUPPLY CHAIN COSTS
• Differences in costs at the buyer and supplier can lead to decisions that
increase total supply chain costs
• Example: Replenishment order size placed by the buyer. The buyer’s EOQ
does not take into account the supplier’s costs.
• A quantity discount contract may encourage the buyer to purchase a larger
quantity (which would be lower costs for the supplier), which would result
in lower total supply chain costs
• Quantity discounts lead to information distortion because of order batching
25
CONTRACTS TO INCREASE AGENT EFFORT
• There are many instances in a supply chain where an agent acts on the behalf
of a principal and the agent’s actions affect the reward for the principal
• Example: A car dealer who sells the cars of a manufacturer, as well as those
of other manufacturers
• Examples of contracts to increase agent effort include two-part tariffs and
threshold contracts
• Threshold contracts increase information distortion, however
CONTRACTS TO INDUCE
PERFORMANCE IMPROVEMENT
• Berdasarkan asalnya
1. Kendala internal (internal constraint) adalah faktor-faktor yang membatasi
perusahaan yang berasal dari dalam perusahaan, misalnya keterbatasan jam mesin.
Kendala internal harus dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan throughput
semaksimal mungkin tanpa meningkatkan persediaan dan biaya operasional.
2. Kendala eksternal (external constraint) adalah faktor-faktor yang membatasi
perusahaan yang berasal dari luar perusahaan, misalnya permintaan pasar atau
kuantitas bahan baku yang tersedia dari pemasok. Kendala eksternal yang berupa
volume produk yang dapat dijual, dapat diatasi dengan menemukan pasar,
meningkatkan permintaan pasar ataupun dengan mengembangkan produk baru.
• Berdasar sifatnya
1. Kendala mengikat (binding constraint) adalah kendala yang terdapat pada
sumber daya yang telah dimanfaatkan sepenuhnya.
2. Kendala tidak mengikat atau kendur (loose constraint) adalah kendala yang
terdapat pada sumber daya yang terbatas yang tidak dimanfaatkan sepenuhnya.
TOC (KAPLAN AND AKITSON)
Dalam mengimplementasikan ide-ide sebagai solusi dari suatu permasalahan, Goldratt mengembangkan 5
(lima) langkah yang berurutan supaya proses perbaikan lebih fokus dan berakibat lebih baik bagi sistem.
Langkah-langkah tersebut adalah:
1. Identifikasi konstrain sistem (identifying the constraint). Mengidentifikasi bagian system manakah yang paling
lemah kemudian melihat kelemahanya apakah kelemahan fisik atau kebijakan.
2. Eksploitasi konstrain (exploiting the constraint). Menentukan cara menghilangkan atau mengelola constraint
dengan biaya yang paling rendah.
3. Subordinasi sumber lainnya (subordinating the remaining resources). Setelah menemukan konstrain dan
telah diputuskan bagaimana mengelola konstrain tersebut maka harus mengevaluasi apakah kostrain tersebut
masih menjadi kostrain pada performansi system atau tidak. Jika tidak maka akan menuju ke langkah kelima,
tetapi jika yam aka akan menuju ke langkah keempat.
• 4. Evaluasi konstrain (Elevating the constraint). Jika langkah ini dilakukan,
maka langkah kedua dan ketiga tidak berhasil menangani konstrain. Maka
harus ada perubahan besar dalam sistem, seperti reorganisasi, perbaikan
modal, atau modifikasi substansi system.
5. Mengulangi proses keseluruhan (repeating the process). Jika langkah
ketiga dan keempat telah berhasil dilakukan maka akan mengulangi lagi
dari langkah pertama. Proses ini akan berputar sebagai siklus. Tetap
waspada bahwa suatu solusi dapat menimbulkan konstrain baru perlu
dilakukan.
SEPULUH PRINSIP DASAR TOC