Anda di halaman 1dari 14

Available at http://jurnal.stie-aas.ac.id/index.

php/jap
Jurnal Akuntansi dan Pajak

PENGGUNAAN ZONA NILAI TANAH DI DALAM PENILAIAN HARGA TANAH SEBAGAI


DASAR PENETAPAN BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN
DI KABUPATEN SIDOARJO

Muzdalifah Lutfi, Tunggul Anshari SN, Titik Soeryati Soekasi


Magister Kenotariatan, Universitas Brawijaya
Email: muzdalifahlutfi70@gmail.com

Abstract
The purpose of this study is to describe and analyze the causes of land value zones as one of the variables of land price
assessment to determine BPHTB and analyze and solve practical problems regarding the legal strength and validity
of land value zones that are used as the basis for land price assessment. This research uses qualitative analysis, this
type of research is a type of empirical research. The results of the study showed that the calculation of BPHTB
Dispenda Tax using Market Value, self-assessment, and database collected as a reference in determining the price or
value of a land, so that DISPENDA Sidoarjo Regency also makes ZNT as one of the comparison variables in
determining the value of land and buildings attached to the land because in determining ZNT is also one of them using
market value. In addition, all DISPENDA still imposes its authority to conduct assessments of land and buildings for
tax payments because there has been no firm action on the assessment and there have been no regulations affirmed
for the implementation of local taxation on BPHTB.

Keywords : Land Value Zone, Land Price Assessment, BEA, Land and Building Rights.

1. PENDAHULUAN Pemerintah nomor 128 tahun 2015 tentang Jenis Dan


Sesuai ketentuan Pasal 4 Ayat (1) Undang-Undang Tarif Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku
Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Pengaturan Dasar Pokok- pada Kementerian Agrarian Dan Tata Ruang/Badan
Pokok Agraria (untuk selanjutnya disebut UUPA) bahwa Pertanahan Nasional, selain itu juga ada di dalam
yang dinamakan tanah adalah suatu permukaan bumi, Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia nomor
atau biasa disebut dengan kulit bumi, sedangkan tanah 208/PMK.07/2018 tentang Pedoman Penilaian Pajak
pada umumnya didefinisikan sebagai permukaan datar Bumi Dan Bangunan Perdesaan Dan Perkotaan,
yang dapat digunakan untuk berbagai macam keperluan Peraturan Menteri ATR/BPN Nomor 8 Tahun 2015
berikut dengan pengalihannya yang tidak semata-mata Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
langsung berpindah haknya, berbeda dengan pasir yang Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional,
merupakan tanah tetapi dia disifati sebagai benda Peraturan Menteri ATR/ BPN Nomor 38 Tahun 2016
bergerak. Selain itu tanah sangatlah penting bagi Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah
kehidupan masyarakat karena tanah dapat digunakan Badan Pertanahan Nasional dan Kantor Pertanahan. Di
untuk berbagai macam baik sebagai investasi atau dalam beberapa peraturan Zona nilai tanah yang berlaku
kepemilikan pribadi, dan tanah merupakan aset berharga pada Kementerian Agraria dan tata ruang/badan
yang setiap tahun pasti mengalami kenaikan harga pertanahan nasional di dalamnya menjelaskan bahwa
sekitar 20% sampai dengan 30% ini dibuktikan dengan sasaran dibentuknya peta Zona Nilai Tanah
perkembangan harga 2 tahun belakangan ini. dimaksudkan untuk menyediakan informasi nilai pasar
Bertambahnya tahun berbagai permasalahan di tanah, sebagai kebutuhan dan rujukan nasional untuk
dalam bidang pertanahan masih belum terselesaikan mewujudkan fungsi tanah bagi sebesar-besarnya
salah satunya pada permasalah perpajakannya. Hal ini kemakmuran rakyat salah satunya digunakan sebagai
menyebabkan muncul berbagai peraturan yang penyedia informasi nilai pasar tanah dan informasi nilai
diharapkan bisa menyelesaikan permasalahan yang ada, dan pajak tanah yang lebih transparan dan adil
yaitu mulai tahun 2015 sudah ada istilah Zona Nilai (fair)(Standar Operasional Internal Direktorat Penilai
Tanah untuk perpajakan, yang telah diatur dalam Tanah, 2018)
beberapa peraturan diantaranya adalah Peraturan

Jurnal Akuntansi dan Pajak, ISSN1412-629X l E-ISSN2579-3055


Jurnal Akuntansi dan Pajak, 22(02), 2022, 2

Sebagaimana diketahui maksud dan tujuan adanya adanya zona ini dinilai “Suyus Windayana (Dirjen
peta zona tanah tidak semata-mata bisa diterapkan di Penetapan Hak dan Pendaftaran Tanah) Ia menjelaskan
semua daerah dan bisa menyelesaikan permasalahan bahwa ZNT ini bagian dari transparansi dalam
dalam bidang pertanahan. Hal ini terjadi karena adanya melakukan transaksi jual beli, mulai dari berapa yang
dua kebijaakan yang berbeda yang belum bisa disatukan dibayarkan ke Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT),
untuk menjadi satu kesatuan. Sebagai salah satu contoh berapa yang dibayarkan ke pemerintah daerah hingga
yang diperoleh oleh penulis di wilayah Kabupaten pemerintah pusat.
Sidoarjo pada tanggal 26 Agustus 2021, ada sebidang Perbedaan pendapat antara DISPENDA yang tetap
tanah dengan luas tanah 180 m2 dan luas Bangunan 100 menggunakan verifikasi lapangan dengan nilai pasar
m2 yang terletak di wilayah Bulusidokare, Sidoarjo dengan kementerian ATR/BPN yang menggunakan
yang akan dijual kepada pihak pembeli dengan nilai Zona, menjadikan Menteri ATR/BPN mengundang
transaksi Rp.300.000.000,- dan Nilai perolehan objek Team DISPENDA untuk hadir dalam suatu forum dan
pajaknya yang sudah di nilai dari tim penilai adalah Rp. supaya mensepakati menggunakan penilaian tanah yang
570.000.000,-, pihak pembeli sebagai wajib pajak telah menggunakan Zona Nilai tanah sebagai dasar
mengisi Surat Setoran Pajak Daerah (atau yang bisa perhitungan pajak termasuk pajak BPHTB supaya tidak
disebut dengan SSPD) setelah mengisi SSPD, dan banyak nilai transaksi yang muncul untuk perhitungan
mengajukan penelitian kemudian dilakukanlah tindakan pajak dan menjadikan lebih transparan kepada
penelitian verifikasi SSPD BPHTB, setelah dilakukan masyarakat selain itu sebagai gagasan bahwa dengan
verifikasi oleh petugas Dinas Pendapatan daerah menggunakan Zona nilai tanah dapat memberikan
Kabupaten Sidoarjo keluarlah surat pemberitahuan informasi nilai pasar tanah yang mudah kepada
perhitungan BPHTB dengan nama Nilai Pasar Objek masyarakat dengan cara akses ke internet/website
Pajak Wajar yang di dalam surat tersebut berisi tentang bhumi.atrbpn.go.id, serta dapat memberikan informasi
penjumlahan besar pajak yang harus dibayar oleh Wajib nilai dan pajak tanah yang lebih transparan, adil, dan
pajak untuk tanah seluas 180 m2 dan luas Bangunan 100 berkeadilan.
m2 tersebut yaitu yang semula harga transaksi Tetapi DISPENDA Sidoarjo dengan berbagai
Rp.300.000.000,- menjadi Rp.570.000.000,- untuk permasalahan mengenai pajak pertanahan DISPENDA
perhitungan pajaknya, selisihnya sangatlah banyak yakni Sidoarjo tetap menggunakan penilaiannya sendiri selain
Rp.270.000.000,-, hal yang demikian inilah yang itu juga menjadikan ZNT sebagai salah satu variabel
membuat masyarakat bingung apa yang menjadi dasar penentu harga tanah, itu dikarenakan ZNT adalah produk
penilaian Dinas Pendapatan Daerah (atau yang disebut dari kantor pertanahan yang memiliki kewenangan atas
DISPENDA). objek berupa tanah, selain itu penilaian tanah dinilai oleh
Pada kenyataannya masyarakat sudah dirjen penilaian tanah. Tetapi perlu diketahui jika ZNT
menggunakan perhitungan sesuai dengan undang- itu sendiri belum ada ketentuan undang-undang yang
undang nomor 28 tahun 2009 yakni menggunakan harga mengatur dan mewajibkan menggunakan ZNT dalam
transaksi. Dari kasus di atas selain pengenaan pajak segala lini perpajakan, selain itu kitab yang dijadikan
BPHTB yang dinilai memberatkan dan tidak logis untuk dasar oleh DISPENDA dengan ATR/BPN itu tidaklah
beberapa kalangan masyarakat yang berada dari sama, sedangkan secara landasan filosofis Zona nilai
kalangan menengah ke bawah, Juga memberikan tanah itu muncul bukan sebagai pelaksana dari Undang-
Keraguan atas apa yang menjadi dasar penilaian Undang Nomor 5 tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar
DISPENDA secara hukum. Badan/lembaga Pokok–Pokok Agraria (untuk selanjutnya disebut
pemerintahan juga menerbitkan peraturan dan beberapa UUPA) ataupun pelaksana dari Undang-undang nomor
kebijakan-kebijakan baru yang dibuat dalam hal ini 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi
mengenai Zona nilai tanah. Sesuai dengan hasil “acara daerah, melainkan peraturan turunan dari Undang-
Forum Group Discussion Eksternal, Pembahasan Undang Nomor 2 tahun 2012 Tentang Pengadaan Tanah
tentang Perbaikan Fundamental terhadap Pembuatan Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum atau
Pembaruan dan Pemanfaatan Informasi Nilai Tanah” peraturan pertanahan yang lainnya sehingga tidak ada
yang diselenggarakan oleh Kementerian ATR/BPN kaitannya dengan perpajakan yang harus diterima untuk
secara daring pada tanggal 01-07-2021”, di dalam daerah.
diskusi tersebut menyebutkan bahwa belakangan ini Pada pembahasan ini yang menjadi permasalahan
masyarakat belum memperoleh kepastian nilai transaksi adalah di dalam beberapa peraturan yang mengatur
mana yang seharusnya dijadikan patokan untuk tentang BPHTB tidak menyebutkan secara jelas bahwa
membayar pajak, karena ada istilah verifikasi dengan harga pasar atau ZNT dijadikan sebagai salah satu
nilai pasar yang dilakukan di DISPENDA, kemudian ada variabel dasar perhitungan pengenaan pajak BPHTB,
PNBP yang dikenal di BPN menggunakan Zona, selain tetapi pada kenyataannya di lapang nilai pasar, dan Zona
itu juga ada menggunakan NJOP PBB, sehingga dengan yang berasal dari nilai pasar dijadikan referensi tim

Jurnal Akuntansi dan Pajak, ISSN1412-629X l E-ISSN2579-3055


Jurnal Akuntansi dan Pajak, 22(02), 2022, 3

penilai DISPENDA untuk menentukan nilai tanah yang perhitungan BPHTB, tetapi pada praktiknya ada
dijadikan sebagai objek pajak. Kebijakan menggunakan munculnya nilai pasar dan penafsiran lainnya.
zona nilai tanah sebagai salah satu variabel dalam Sehubungan dengan uraian latar belakang masalah,
perhitungan untuk penentuan NPOP BPHTB ini juga maka tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan
dilakukan di daerah Pekalongan dan Sidoarjo hal ini dan menganalisis penyebab Zona Nilai Tanah dijadikan
dinilai sebagai data pembanding dan informasi untuk sebagai salah satu variabel penilaian harga tanah untuk
menentukan harga yang pantas sebagai perhitungan menentukan BPHTB serta menganalisis dan
BPHTB di SSPD. memecahkan masalah praktis mengenai kekuatan hukum
Dari kebijakan DISPENDA menentukan harga serta keabsahan adanya Zona Nilai Tanah yang dijadikan
transaksi dengan menggunakan Nilai pasar ataupun ZNT dasar penilaian harga tanah.
untuk perhitungan BPHTB secara tidak langsung
membuat system pemungutan pajak yang seharusnya KAJIAN PUSTAKA
kita memahami bahwa BPHTB itu merupakan pajak Teori Kewenangan
yang menggunakan system self assessment yakni wajib Dalam prespektif hukum administrasi mengenai
pajak diberikan tugas untuk menghitung, membayar, dan sumber kewenangan atau tindakan nyata mengadakan
melaporkan sendiri pajak daerah yang terutang, tetapi pengaturan ataupun mengeluarkan keputusan tata usaha
pada praktiknya dari DISPENDA menggunakan negara dapat dilandasi oleh kewenangan yang diperoleh
penilaian pada dokumen yang digunakan yakni surat atribusi delegasi cara memperoleh wewenang itu sendiri.
pemberitahuan pajak daerah (atau bisa disebut SPTPD) Menurut Philipus M harjhon dikemukakan melalui dua
hal ini secara tidak langsung menjadikan BPHTB cara yakni perolehan atribusi dan delegasi sedangkan
sebagai system office assessment (Suandy, 2008). mandat dikemukakan sebagai cara tersendiri untuk
Dengan harapan adanya peraturan baru mengenai memperoleh wewenang pendapat ini seirama dengan
penetapan ZNT ini bisa menyelesaikan permasalahan dikemukakan Hens van Maarseven bahwa dalam
dalam hal jual beli dengan objeknya berupa tanah dan melakukan maupun mandat (Fendri, 2011).
bangunan, sekaligus dapat meningkatkan pendapatan
masing-masing daerah. Karena peraturan terdahulu Teori Perlindungan Hukum
dinilai belum bisa menyelesaikan permasalahan tentang Menurut Muchsin perlindungan hukum adalah suatu
pertanahan yang ada di Indonesia meskipun hal yang bertujuan untuk melindungi subjek-subjek
menggunakan NJOP (nilai jual objek pajak) sebagai hukum mealui peraturan perundag-undangan yang
produk pemerintahan pusat yang dinilai lebih akurat dan berlaku dan dipaksakan pelaksanaannya dengan suatu
penilaian yang sempurna tetapi masih jauh dari harga sanksi. Selain itu dia menyatakan bahwa perlindungan
sesungguhnya untuk beberapa daerah di jawa timur salah hukum bagi rakyat dapat dibedakan menjadi 2 tindakan
satunya adalah Sidoarjo. Tetapi Nilai pasar yang pemerintah, yaitu yang bersifat preventif dan represif.
diberlakukan oleh DISPENDA dinilai kurang objektif Perlindungan hukum dapat dibedakan menjadi 2 (dua)
serta banyak mengalami kecurangan dalam pemberian yaitu: (Muchsin, 2003)
penafsiran harga jual sehingga pajak yang dibayarkan 1.Perlindungan hukum preventif ialah perlindungan
terkadang tidak sebanding dengan objek yang akan hukum yang diberikan oleh pemerintah dengan
diperjual belikan. tujuan untuk mencegah sebelum terjadinya
Dari penjelasan di atas dapat dilihat terdapat pelanggaran. Hal ini terdapat dalam peraturan
penyimpangan dengan adanya penggunaan harga perundang-undangan dengan maksud untuk
pasar,serta Zona nilai tanah sebaagai variabel penentu mencegah suatu pelanggaran serta memberikan -
dan terdapat konflik kewenangan antara DISPENDA rambu atau batasan-batasandalam melakukan suatu
dengan ATR/BPN dalam menentukan nilai tanah untuk kewajiban.
pembayaran pajak yang akan dijadikan sebagai dasar 2.Perlindungan hukum represif ialah merupakan
perhitungan BPHTB, serta ketidak sesuaian di praktik perlindungan akhir berupa sanksi seperti denda,
dengan yang ada di dalam peraturan Undang-Undang penjara, dan hukuman tambahan yan diberikan
yang memiliki kepastian, kekuatan hukum tetap, dimana apabila sudah terjadi sengketa atau telah dilakukan
DISPENDA tetap mengklaim menggunakan undang- suatu pelanggaran.
undang nomor 28 tahun 2009 sebagai pedoman
penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah selain itu Teori Keadilan
juga ada aturan pelaksananya yaitu Peraturan Daerah Teori Keadilan Thomas Hobbes Menurut
yang dikeluarkan oleh Bupati yang diberikan Thomas Hobbes keadilan ialah suatu perbuatan dapat
kewenangan oleh pemerintah pusat untuk mengatur dikatakan adil apabila telah didasarkan pada perjanjian
daerahnya masing-masing tetapi tetap menggunakan yang telah disepakati. Dari pernyataan tersebut dapat
penilaiannya menggunakan nilai pasar sebagai disimpulkan bahwa keadilan atau rasa keadilan baru

Jurnal Akuntansi dan Pajak, ISSN1412-629X l E-ISSN2579-3055


Jurnal Akuntansi dan Pajak, 22(02), 2022, 4

dapat tercapai saat adanya kesepakatan antara dua pihak disesuaikan dan juga dapat mengkomunikasikan posisi
yang berjanji. Perjanjian disini diartikan dalam wujud nilai yang dimaksudkan perusahaan kepada pasar
yang luas tidak hanya sebatas perjanjian dua pihak yang tentang produk mereka (Kotler, 2003).
sedang mengadakan kontrak bisnis, sewa-menyewa, dan
lain-lain. Melainkan perjanjian disini juga perjanjian Nilai Pasar
jatuhan putusan antara hakim dan terdakwa, peraturan Nilai Pasar sesuai Standar penilaian Indonesia
perundang-undangan yang tidak memihak pada satu pada tahun 2007 (selanjutnya disebut SPI 2007) adalah
pihak saja tetapi saling mengedepankan kepentingan dan estimasi sejumlah uang pada tanggal pelaksanaan
kesejahteraan publik (Nasution, 2017). penilaian yang dapat diperoleh dari transaksi jual beli
atau penukaran suatu property, antara pembeli yang
Teori Kepastian Hukum berniat membeli dan penjual yang menjual, dalam
Kepastian hukum menurut Jan Michael Otto transaksi bebas ikatan.
(2019) mendefenisikan sebagai kemungkinan bahwa
dalam situasi tertentu: Nilai Jual Objek Pajak (NJOP)
1. Tersedia aturan-aturan yang jelas (jernih), NJOP adalah singkatan dari Nilai Jual Objek
konsisten dan mudah diperoleh, diterbitkan oleh Pajak yang merupkan harga rata-rata yang diperoleh dari
dan diakui karena (kekuasaan) nagara. transaksi jual beli yang terjadi secara wajar. Apabila
2. Instansi-instansi penguasa (pemerintah) tidak terdapat transaksi wajar, NJOP ditentukan melalui
menerapkan aturan-aturan hukum tersebut perbandingan harga dengan objek lain yang sejenis, atau
secara konsisten dan juga tunduk dan taat nilai perolehan baru, NJOP pengganti. NJOP ditetapkan
kepadanya. setiap tiga tahun oleh Menteri
3. Warga secara prinsipil menyesuaikan prilaku
mereka terhadap aturan-aturan tersebut. Self Assessment
4. Hakim-hakim (peradilan) yang mandiri dan Self assessment adalah pemungutan pajak yang
tidak berpikir menerapkan aturan-aturan hukum mana wajib pajak harus menghitung, memperhitungkan,
tersebut secara konsisten sewaktu mereka membayar, dan melaporkan jumlah pajak yang terutang.
menyelesaikansengketa hukum. Aparat pajak hanya bertugas melakukan penyuluhan dan
5. Keputusan peradilan secara konkrit pengawasan untuk mengetahui kepatuhan wajib pajak
dilaksanakan (Soeroso, 2020). (Ariyanti, 2006). Dokumen yang digunakan adalah surat
Pajak pemberitahuan pajak daerah (atau yang disebut dengan
Pajak adalah pungutan yang dilakukan oleh negar SPTPD) yang merupakan formulir yang digunakan
kepada masyarakat sebagai sekumpulan orang yang wajib pajak untuk menghitung, membayar, melaporkan
bertampat tinggal disuatu wilayah tertentu yang mana pajak yang terutang (Suandy, 2008).
pajak ini merupakan kontribusi wajib kepada negara dari
masyarakat yang sifatnya memaksa berdasarkan Surat Setoran Pajak Daerah
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 Tentang Surat Setoran Pajak Daerah adalah buki
Perubahan Keempat Atas Undang-Undang Nomor 6 pembayaran atau penyetoran pajak yang telah dilakukan
Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum Dan Tata Cara dengan cara lain ke kas daerah melalui tempat
Perpajakan, Pasal 1 Ayat 1”, untuk kepentingan negara pembayaran yang ditunjuk oleh kepala daerah (Anggoro,
dan bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, sifat 2017).
pajak ini tidak member kenikmatan secara langsung
kepada masyarakat yang membayar pajak. Verifikasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
BPHTB Verivikasi adalah serangkaian kegiatan pemeriksaan
BPHTB adalah pajak atas perolehan hak atas untuk menjamin dan mencocokan kebenaran atas
tanah dan atau bangunan yang merupakan peristiwa laporan, perhitungan uang dan lain sebagainya. Untuk
hukum yang mengakibatkan diperolehnya hak atas tanah verifikasi dalam transaksi jual beli maka yang diperiks
dan atau bangunan oleh orang pribadi atau badan adalah kelengkapan atas dokumen yang berkaitan
(Mardiasmo, 2019). langsung dengan proses jual beli seperti halnya
sertifikat, bukti kwitansi jual beli asli.
Harga Transaksi
Harga menurut Philip Kotler” harga adalah Zona Nilai Tanah (ZNT)
suatu unsure bauran pemasaran yang menghasilkan Zona Niai tanah yang berlaku di kantor
pendapatan atau menghasilakn biaya, sehingga harga pertanahan, dan zona nilai tanah yang di kenal di dalam
merupakan unsure baruan pemasaran yang paling mudah peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor

Jurnal Akuntansi dan Pajak, ISSN1412-629X l E-ISSN2579-3055


Jurnal Akuntansi dan Pajak, 22(02), 2022, 5

208/PMK.07/2018. Zona nilai tanah menurut kantor Indonesia nomor 208/PMK.07/2018 tentang pedoman
pertanahan adalah polygon yang menggambarkan nilai penilaian pajak bumi dan bangunan perdesaan dan
tanah yang relative sama dari sekumpulan bidang tanah perkotaan, Peraturan Menteri ATR/BPN Nomor 8 Tahun
didalamnya, yang batasannya bisa bersifat imajiner 2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
ataupun nyata sesuai dengan penggunaan tanah dan Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional,
mempunyai perbedaaan nilai antara satu dengan yang Peraturan Menteri ATR/ BPN Nomor 38 Tahun 2016
lainnya berdasarkan analisa petugas dengan metode Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah
perbandingan harga pasar dan biaya. Badan Pertanahan Nasional dan Kantor Pertanahan,
Standart Oprasional Dirjen Penilaian Tanah, Laporan
Badan Pertanahan Nasional (BPN) Pertanahan Kabupaten Sidoarjo, dan artikel
Badan Pertanahan Nasional atau yang biasa mengenganai penggunaan zona sebagai salah satu
disebut dengan BPN adalah instansi/lembaga variabel penentu BPHTB.
pemerintahan yang bergerak di dalam bidang
pertanahan, lembaga ini pada mulanya merupakan 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
lembaga non kementerian yang dibawahi langsung oleh 3.1. Hasil penelitian
presiden serta bertanggung jawab kepada presiden.
Zona Nilai Tanah sebagai salah satu Variabel penilai
harga tanah untuk menentukan BPHTB
2. METODE PENELITIAN Sesuai dengan hasil penelitian yang penulis
Penelitian ini menggunakan analisis kualitatif, yakni lakukan, pada dasarnya ZNT sudah berlaku di Kantor
penulis melakukan analisa data dengan berinteraksi pertanahan yang ada di Indonesia, Penggunaan ZNT ini
secara langsung dengan para narasumber. Jenis digunakan oleh kantor pertanahan untuk memungut
penelitian pada penelitian ini adalah jenis penelitian PNBP(Penerimaan Negara Bukan Pajak). Penggunaan
empiris. Pendekatan yang penulis digunakan pada ZNT saat ini belum ada sumber hukum seperti Undang-
penelitian ini, diantaranya Sosiologi Hukum (melakukan undang yang membahas secara khusus tentang ZNT
penelitian kepada kantor Dinas pendapatan daerah, yang ada hanya pada Peraturan Menteri (Agraria, 2021),
dengan User atau dalam hal ini Wajib Pajak, serta Peraturan Bupati, dan Standar Operasional Internal dari
dengan beberapa PPAT Kabupaten Sidoarjo), Kantor Pertanahan itu sendiri. Pada penelitian ini penulis
Pendekatan Perundang-Undang (Statue Approach), dan telah melakukan penelitian mengenai ZNT yang
pendekatan perbandingan (Comparative Approach). digunakan sebagai salah satu variabel penilaian harga
Lokasi penelitian: Kantor Dinas Pendapatan Daerah tanah untuk menentukan BPHTB. Sesuai dengan hasil
Kabupaten Sidoarjo yang beralamatkan di Jalan penelitian penulis menemukan fakta bahwa ZNT
Pahlawan nor 56, Jetis, Lemahputro, Kec. Sidoarjo, memang dijadikan salah satu variabel penentu nilai tanah
Kabupaten Sidoarjo, dan beberapa Kantor PPAT oleh tim penilai DISPENDA.
Kabupaten Sidorjo. Waktu penelitian: 17 Juli 2021 – 28 Kemudian didukung dengan bukti bahwa untuk
November 2021. proses jual beli yang pada dasarnya perhitungan BPHTB
Sumber Data yang penulis gunakan dalam penelitian menggunakan Harga Transaksi berubah menjadi
ini berupa data primer yakni pegawai kantor Dinas berdasarkan penilaian dari tim penilai yang hasil
Pendapatan Daerah Kabupaten Sidoarjo bidang BPHTB, penilaiannya harus disetujui oleh wajib pajak terlebih
kemudian bebrapa PPAT Kabupaten Sidoarjo, pegawai dahulu, setelah itu hasil penelitian dan SSPD dapat di
BPN dan yang terakhir adalah User/ Wajib Pajak. Serta validasi oleh kepala DISPENDA sebagai dasar untuk
data sekunder yang berasal dari Sampel Surat Setoran melakukan balik nama di Kantor Pertanahan oleh wajib
Pajak Daerah, Sampel Surat Pemberitahuan Perhitungan pajak. Adapun peta zona nilai tanah yang dimiliki oleh
BPHTB, Undang-Undang Nomor 28 tahun 2009 tentang Kantor Pertanahan Kabupaten Sidoarjo adalah sebagai
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Undang-Undang berikut.
nomor 12 tahun 2011 tentang Penyusunan Peraturan
Perundang-undang sebagaimana telah diubah menjadi
undang-undang nomor 15 tahun 2019, Peraturan Bupati
Sidoarjo nomor 5 tahun 2010 Bea Perolehan Hak Atas
Tanah dan Bangunan, Laporan Kegiatan Peta Zona Nilai
Tnah (pembaruan) tahun anggaran 2020, Peraturan
Pemerintah nomor 128 tahun 2015 tentang jenis dan tarif
penerimaan Negara bukan pajak yang berlaku pada
kementerian agrarian dan tata ruang/badan pertanahan
nasional, Peraturan Menteri keuangan republik

Jurnal Akuntansi dan Pajak, ISSN1412-629X l E-ISSN2579-3055


Jurnal Akuntansi dan Pajak, 22(02), 2022, 6

Stadion,Bandara,Terminal,
Stasiun, atau Fasilitas
kepentingan umum
lainnnya)

Selain melihat kegunaan tanah zona juga


melihat dari titik lokasi tanah dengan Fasilitas Umum
dan sosial, dan akses jalan, dan kesetaraan harga
penawaran dan transaksi tanahnya yang kemudian
menjadikan sebagai harga pasar atau harga pada
Gambar 1. Peta zona nilai tanah milik Kantor umumnya. Hal ini sesuai dengan penjelasan pengertian
Pertanahan Kabupaten Sidoarjo zona nilai tanah menurut SOP Internal Direktorat
Penilaian tanah. Sedangkan menurut Menteri Keuangan
Dari peta zona yang dimiliki Kantor Pertanahan Zona Nilai Tanah itu terbatas dari zona blok yang mana
Kabupaten Sidoarjo, terdapat beberapa warnah yang dalam satu blok itu terdapat beberapa rumah atau bidang
menunjukkan bahwa terdapat beberapa penilaian tanah yang mempunyai NIR (nilai rata-rata yang sama).
terhadap tanah yang ada di Kabupaten Sidoarjo. Adapun Jika kita runtut sesuai dengan peraturan
warna-warna yang terdapat pada gambar peta Kantor Perundang-Undang dalam penentuan perhitungan
Pertanahan wilyah Kabupaten Sidoarjo adalah: BPHTB untuk proses jual beli adalah harga transaksi
Simbol Nilai Tanah sebagai NPOP bukan harga pasar, bukan database, bukan
1. : Rp.100.000 – Rp.200.000 pula penentuan berdasarkan ZNT, seperti kita ketahui
2. : Rp.250.000 – Rp.345.000 bahwa harga adalah sesuatu yang sangat penting dalam
3. : Rp.345.000 – Rp.400.000 bidang perekonomian karena dengan adanya harga pihak
4. : Rp.400.000 – Rp.800.000 konsumen dapat mengetahui jika barang yang dijual
5. : Rp.800.000 – Rp.845.000 tersebut memiliki klasifikasi tertentu, semakin mahal
6. : Rp.845.000 – Rp.1.000.000 harganya maka semakin bagus kuwalitas produk yang
7. : Rp.1.200.000 -Rp.2.000.000 dijual oleh penjual (Gregorius, 2002). Transaksi adalah
8. : Rp.2.000.000 - Rp.14.000.000 suatu perbuatan atau tindakan memberikan suatu barang
yang diganti dengan imbalan berupa uang, jika suatu
Dari 8 warna yang tersedia pada gambar tersebut barang ditukar dengan sejumlah barang itu dinamakan
nilai tanah terbesar adalah pada zona warna merah yakni barter.
per meter tanahnya memiliki nilai mulai dari Sehingga sudah sepatutnya DISPENDA sebagai
Rp.2000.000 sampai Rp.14.000.000. ditunjukkan di Instansi Daerah yang mengatur tentang segala asset
beberapa tempat salah satunya yang sesuai di peta yang ada di wilayahnya menaati peraturan yang sudah
tersebut adalah wilayah tengah Kota/Kabupaten dan berlaku, sehingga tetap menjadikan undang-undang
wilayah Pabrik yakni mayoritas dari wilayah Taman, nomor 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan
Gedangan, Buduran yang memiliki harga termahal. Retribusi Daerah sebagai patokan utama dalam
Penentuan Zona nilai tanah yang digunakan oleh pelaksanaannya, yakni tetap menggunakan harga
Kantor Pertanahan Kabupaten Sidoarjo adalah dengan transaksi yang diajukan oleh wajib pajak tanpa
cara mengelompokan berdasarkan penggunaan tanahnya melakukan pemberian harga baru baik menurut harga
apakah digunakan untuk pertanian atau non pertanian. pasar ataupun ZNT yang bersuber dari harga pasar.
Adapun klasifikasi pembagian tanah pertanian dan non Karena secara hirarki peraturan tentang Pajak Daerah
pertanian adalah sebagai berikut: dan Retribusi Daerah sudah jelas dan tidak
bertentangan dengan peraturan yang ada di atasnya
Tabel 1. Klasifikasi pembagian tanah dalam hal perhitungan BPHTB secara tersturktur.
Tanah Pertanian Tanah Non Pertanian Selain itu kita tidak boleh melupakan bahwa dalam
Sawah irigasi Perumahan Teratur menetapkan suatu kebijakan harus adil, adil dalam
Sawah Tadah Hujan Perumahan Tidak Teratur konteks sesuai dengan apa yang terjadi pada
Kebun/ Tanah Kering/ Perkantoran kenyataannya, jika DISPENDA menjadikan 10 poin
Ladang/Tegalan ini.
Perkebunan Pasar/Jasa Perdagangan/ 1. Harga Pasar pada umumnya
Area Bisnis 2. Database (kumpulan riwayat transaksi) yang
Perikanan/Tambak/Pete Industri/Pergudangan. dimiliki oleh DISPENDA
rnakan (Rumah Sakit, 3. Keadaan Tanah (luas tanah, history tanah,
kegunaan tanah)

Jurnal Akuntansi dan Pajak, ISSN1412-629X l E-ISSN2579-3055


Jurnal Akuntansi dan Pajak, 22(02), 2022, 7

4. Status Tanah secara subjektif dan melihat data riwayat


5. Akses Objek(tanah) dengan akses Umum pembelian tanah.
6. Bentuk Tanah Adapun beberapa contoh bukti DISPENDA
7. Siapa Pembeli Tanah (keadaan financial Sidoarjo dalam melakukan perhitungan BPHTB yang
pembeli) kemudian di cocokan dengan ZNT sesuai dengan
8. Tanah akan digunakan untuk apa penilaian dari kantor pertanahan.
9. Alasan membeli tanah (karena suka,untuk bisnis,
atau karena butuh)
10. Zona Nilai tanah (sebagai salah satu variabel
pembanding untuk nilai tanah)untuk
menentukan harga tanah maka dapat terjadi
ketidak adilan jika DISPENDA hanya menilai

1. Bulusidokare, Sidoarjo

Gambar 2. Zona Nilai Tanah Bulusidokare


daerah yang akan masuk kedalam kas daerah yang secara
Dari gambar yang penulis dapatkan melalui web fungsinya akan dijadikan sebagai sumber dana untuk
bhumi.atrbpn.go.id menyebutkan bahwa Bulusidokare pembelanjaan kepentingan Daerah. Kemudian setelah
berada di wilayah Kecamatan Sidokare yang sesuai diajukan penelitian terdapat surat pemberitahuan berupa
survey dari tim Kantor Pertanahan bidang penilaian surat Nilai Pasar Objek Pajak wajar dari DISPENDA.
tanah, tanah diwilayah Bulusidokare memiliki nilai Setelah dilakukannya penilaian oleh Tim
tanah segarga Rp.1.000.000 sampai dengan pemeriksa DISPENDA, untuk tanah dengan lokasi di
Rp.2.000.000 per meter. Tanah ini berada di wilayah Bulusidokare dengan objek tanah seluas 180 m2, dan
pemukiman, samping persawahan, dan akses umum. bangunan seluas 100 m2 di nilai dengan harga
Dari SSPD menyebutkan bahwa pembeli membeli Rp.570.000.000 (limaratus tujuh puluh juta ribu rupiah)
objek tanah dengan luas tanah 180 m2 dengan harga per untuk harga transaksi yang seharusnya. Sehingga
meternya adalah Rp.1.722.000, dan luas bangunan 100 kemungkinan untuk nilai tanah per meternya adalah
m2 dengan harga per meternya adalah Rp.1.200.000. menjadi Rp. 2.500.000 (dua juta limaratus ribu rupiah).
yang kemudian dalam laporannya pembeli membeli Untuk bangunannya per meternya menjdi Rp.1.200.000
objek tanah tersebut seharga Rp.300.000.000 (tiga ratus (satu juta dua ratus ribu rupiah) jadi untuk keseluruhan
juta rupiah) yang kemudian dilakukan penelitian oleh harga NPOP untuk objek tersebut sebesar
DISPENDA Sidoarjo untuk mengetahui kesesuaian Rp.570.000.000 (lima ratus tujuh puluh juta ribu rupiah)
dengan data yang dimiliki dan untuk mengetahui nilai bukan Rp.300.000.000 (tiga ratus juta rupiah). Penilaian
pasarnya. Dari salah satu contoh SSPD ini menunjukkan ini sesuai dengan Zona Nilai tanah yang ada dari kantor
jika nilai transaksi atau harga transaksi tidak digunakan pertanahan.
dalam perhitungan BPHTB sebagai salah satu pajak

Jurnal Akuntansi dan Pajak, ISSN1412-629X l E-ISSN2579-3055


Jurnal Akuntansi dan Pajak, 22(02), 2022, 8

Gambar 3. Citra Satelit Bulusidokare

Dari gambar diatas, menunjukkan secara jelas jika lokasi Tetapi yang menjadi kendala adalah tidak banyak
yang menjadi objek perjanjian jual beli adalah lokasi masyarakat yang mengetahui akses website
yang berada di wilayah pemukiman perumahan yang Bhumi.atrbpn.go.id tersebut. Kemudian ZNT itu
berada di samping lahan kosong, dan berada di wilayah diperoleh dari survey lokasi juga survey harga pasar,
dengan akses jalan Lokal sekunder yakni jalan yang yang mana harga pasar pastinya merupakan harga pada
menghubungkan antara perumahan satu sebagai umumnya tanah baik untuk pertanian maupun untuk non
sekunder pertama dengan perumahan kedua sebgai pertanian. Sesuai dengan harapan dari salah satu petinggi
sekunder kedua, yang mana rata-rata luas jalan lokal dari Badan Pertanahan Nasional yang telah disampaikan
minimal adalah 4 meter (Surjandari et al., 2021) yang pada saat Forum Grub Discution menjelaskan jika
menurut kantor pertanahan jalan lokal dapat dengan adanya ZNT ini masyarakat jadi mengetahui
mempengaruhi nilai tanah yang menjadi objek pajak. nilai pasar tanah sehingga memudahkan mengetahui
harga transaksi yang pas untuk tanahnya, dan
mengetahui perhitungan prosentase untuk BPHTB, PPH,
3.2. Pembahasan dan PNBP nya. Sehingga benar-benar menerapkan
Pengaruh Adanya ZNT sistem self assasment.
Berdasarkan wawancara dengan pegawai Kekuatan Hukum Serta Keabsahan Adanya Zona
DISPENDA Sidoarjo, diketahui bahwa dengan adanya Nilai Tanah Yang Dijadikan Dasar Penilaian Harga
Zona nilai tanah DISPENDA Sidoarjo merasa Tanah.
dimudahkan untuk dapat memeriksa zona nilai tanah, Negara Indonesia adalah negara hukum yang
status tanah guna penilaian NPOP BPHTB untuk semua mana ditunjukkan bahwa negara ini dijalankan oleh
transaksi baik jual beli, hibah, waris ataupun yang pemerintahan yang berdasarkan dengan prinsip-prinsip
lainnya. hukum dan demokrasi. Selain itu negara hukum ialah
Selain bermanfaat bagi DISPENDA dengan negara yang diidealkan mampu mengendalikan ambisi
adanya ZNT yang bisa diakses oleh seluruh kalangan, personal atau kelompok yang dapat mencederai
maka masyarakat dari berbagai kalangan bisa masyarakat dalam menjalankan kebijakan pemerintahan
mengetahui nilai pasar tanah serta kebenaran mengenai negara (Qamar et al., 2018). Indonesia memeliki dasar
lokasi dan status hak atas tanah tersebut, hal itu hukum (constitution) atau bisa disebut dasar hukum, dan
menjadikan masyarakat dalam melakukan transaksi jual dasar hukum Indonesia adalah Undang-Undang Dasar
beli tidak lagi kebingungan dengan jumlah harga Tahun 1945 yang telah mangalami empat kali
transaksi untuk jual beli, serta DISPENDA tidak perlu amandemen. Segala peraturan yang ada di abawah
melakukan pemberian penilaian terhadap tanah yang undang-undang dasar 1945 tidak boleh menyimpang dari
menjadi objek perjanjian tersebut, melainkan cukup undang-undang dasar sebagai landasan konstitusinya. Ini
dengan memeriksa atau memvalidasi kebenaran dibuktikan dengan adanya peraturan mengenai hirarki
perhitungan mengenai kepatuhan wajib pajak sesuai pembentukan peraturan perundang-undangan yakni
dengan amanat dari undang-undang yang tertulis dan Undang-Undang nomor 12 tahun 2011 sebagaimana
memiliki kekuatan hukum tetap. Hal ini menjadi satu hal telah diubah menjadi Undang-undang nomor 15 tahun
yang positif karena adanya asas keterbukaan mengenai 2019 di dalam pasal 7 ayat 1 menyebutkan susunan
nilai tanah sehingga dapat lebih mudah untuk mencapai peraturan yang berlaku di Indonesia yaitu:
kepastian hukumnya yakni ada bukti nyata.

Jurnal Akuntansi dan Pajak, ISSN1412-629X l E-ISSN2579-3055


Jurnal Akuntansi dan Pajak, 22(02), 2022, 9

1. Undang-undang Dasar Negara Republik Kantor Pertanahan memiliki kewenangan dalam


Indonesia Tahun 1945 melakukan penilaian terhadap tanah dan bangunan di
2. Ketetapan majelis Permusyawaratan Rakyat atasnya, karena merujuk kepada pengertian negara
3. Undang-undang/ Peraturan Pemerintah hukum, negara Indonesia memiliki dasar konstitusi dan
Pengganti Undang-undang memiliki hirarki peraturan yang berlaku, yang mana
4. Peraturan Pemerintah apabila peraturan dibawah Undang-undang itu
5. Peraturan Presiden bertentangan dengan peraturan di atasnya maka
6. Peraturan Daerah Provinsi peraturan itu tidak bisa dikatakan mengikat dan
7. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota menjamin kepastian hukum, selain itu kewenangan
Dari ke tujuh peraturan di atas adalah peraturan pengujian materi peraturan tertulis itu ada pada
yang memiliki kekuatan hukum yang tetap dan diakui Mahkamah Agung, Tetapi jika Peraturan di bawah
keabsahannya, sedangkan mengenai penetapan Zona Undang-undang Dasar bertentangan dengan Undang-
nilai tanah atau yang biasanya disebut ZNT sebagai salah undang Dasar maka yang berhak menguji materi
satu penilaian tanah guna perhitungan BPHTB ini tidak peraturan tersebu adalah Mahkamah Konstitusi. jika
ada peraturan secara khusus baik dari tingkat pelaksanaan yang melanggar dengan undang-undang
Pemerintahan Kabupaten Sidoarjo itu sendiri maupun tetap diberlakukan maka sepatutnya masyarakat
tingkat pemerintahan provinsi, yang ada hanyalah surat memperoleh perlindungan hukum dari negara melalui
Keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan instansi pemerintahan yang berwenang jika masyarakat
Nasional Provinsi Jawa Timur Nomor tetap menjadikan harga transaksi sesuai dengan pasal 87
175/KEP.35.16/V/2019 tanggal 31 mei 2019 tentang ayat 2 Undang-undang Pajak Daerah dan Retribusi
penyelenggaraan kegiatan peta zona nilai tanah Daerah sebagai NPOP guna perhitungan BPHTB.
(pembaharuan) yang menyebutkan bahwa salah satu Sesuai dengan Teori perlindungan hukum yang di
tujuan dan sasaran diadakan kegiatan pembaruan ZNT ungkapkan oleh Setiono (2004) bahwa perlindugan
adalah supaya informasi nilai tanah yang ada pada peta hukum itu merupakan tindakan melindungi masyarakat
ZNT selalu ter-update selain itu juga supaya bisa supaya terhindar dari perbuatan semena-mena yang
menjadi suatu referensi untuk masyarakat dalam dilakukan oleh penguasa dengan cara menyalahi aturan-
melakukan transaksi pertanahan dan properti, hal aturan hukum yang berlaku untuk ketertiban umum.
tersebut berdasarkan Laporan Kegiatan Kabupaten Sehingga perbuatan penilaian terhadap tanah sebagai
Sidoarjo. objek pajak ini bisa jadi tergolong dalam tindakan
Tetapi ZNT ini diatur dalam peraturan Bupati semena-mena yang dilakukan oleh penguasa dalam hal
Sidoarjo nomor 54 tahun 2018 tentang tata cara ini DISPENDA selaku instansi yang diberikan
pemungutan pajak bumi dan bangunan perdesaan dan kewenangan oleh Kepala Daerah Kabupaten/Kota untuk
perkotaan untuk menilai tanah guna menentukan NJOP megatur mengenai asset daerah tersebut.
bukan sebagai variabel penilaian menentukan NPOP Hal ini disebabkan sesuai dengan penelitian yang
ataupun referensi nilai tanah untuk transaksi dengan penulis lakukan salah satu faktor penilaian tanah bisa
objek tanah dan bangunan. berubah menjadi mahal dan murah yakni dilihat siapakah
Sehingga menjadi jelas jika secara kekuatan yang membeli objek tanah tersebut apakah tergolong
hukum penetapan nilai tanah yang dilakukan oleh orang yang mampu, suka dengan tanah tersebut, atau
DISPENDA yang berdasarkan penilaian tanah baik memang hanya ingin membeli sebagai investasi belaka.
dengan Nilai pasar atau berdasarkan ZNT itu tidak Dari penilain ini sangat menunjukkan bahwa penilaian
memiliki kekuatan hukum yang sah karena tidak masuk dari DISPENDA saat ini adalah masih bersifat subjektif
dalam hirarki peraturan yang berlaku di Indonesia dan dan berdampak ketika tanah semula adalah zona
bertentangan dengan peraturan Undang-undang yang pertanian yang kemudian sebagaian bidang tanahnya
berlaku. dibeli oleh seorang yang kaya raya dan ingin menjadikan
Pertimbangan Hukum Pemberlakuan Kebijakan tanah tersebut sebagai ladang investasi, secara tidak
DISPENDA dalam Menentukan Nilai Perolehan langsung DISPENDA akan memasukkan data bahwa
Objek Pajak (NPOP) untuk Jual Beli. tanah tersebut dijual per meternya adalah Rp.2.000.000
ZNT di Kabupaten Sidoarjo tidak memiliki dasar (dua juta rupiah) kemudian data ini akan menjadi data
hukum yang kuat supaya ZNT dijadikan sebagai pembanding yang dimiliki oleh DISPENDA untuk
referensi dalam pertanahan dan bangunan walaupun

Jurnal Akuntansi dan Pajak, ISSN1412-629X l E-ISSN2579-3055


Jurnal Akuntansi dan Pajak, 22(02), 2022, 10

transaksi selanjutnya dengan kenaikan setiap tahunnya


kurang lebih 20% sampai dengan 30%. Penerapan Self Assasment
Maka terjadilah ketidak adilan dalam penentuan Saat ini Indonesia mengenal tiga sistem pemungutan
NPOP untuk transaksi jual beli dalam perhitungan pajak dengan masing-masing ciri-cirinya antara lain:
BPHTB jika menggunakan penilaian yang seperti (Mardiasmo, 2019)
disebutkan sebelumnya. Karena konsep adil bukanlah 1. Official Assesment System
yang sama rata melainkan juga dilihat dari tingkat a. Kewenangan menentukan jumlah pajak terutang
kemampuan wajib pajak dalam membayar pajak adalah sepenuhnya menjadi wewenang pegawai
tersebut. Selain itu nilai-nilai keadilan haruslah menjadi pajak atau Fiskus
suatu dasar yang harus diwujudkan dalam kehidupan b. Wajib Pajak bersifat Pasif hanya menunggu
bersama untuk mewujudkan negara yang sejahtera. pemberitahuan berapa pajak yang dibebankan
Menurut Thomas Hobbes yang dimaksud dengan kepadanya
keadilan adalah suatu perbuatan yang mana sudah c. Pajak terutang ketika sudah dikeluarkannya
disarkan pada kesepakatan atas perjanjian yang telah Surat Ketetapan Pajak oleh Fiskus
dibuat. d. Yang termasuk dalam official Assasment adalah
Dalam proses jual beli sebelum mengadakan pajak Kendaraan bermotor, Pajak Bumi
pembayaran BPHTB pasti penjual dan pembeli sudah Bangunan
membuat suatu akta jual beli yang dibuat oleh PPAT 2. Self Assesment System
yang mana akta tersebut sudah disetujui oleh kedua a. Kewenangan menentukan jumlah pajak terutang
belah pihak tanpa adanya paksaan ataupun lainnya. adalah sepenuhnya menjadi kewenangan wajib
Tetapi pada kenyataan dilapang ketika pembeli dan pajak, sehingga dalam system ini wajib pajak
penjual sepakat dengan harga tersebut DISPENDA yang menghitung, melaporkan, membayar
mengeluarkan penilaian baru atas objek pajak tersebut, b. Wajb pajak bersifat aktif sehingga wjib pajak
dan apabila penilaian yang dilakukan oleh DISPENDA mengetahui bepa biaya pajak yang ia tanggung
tidak segera disetujui maka pembeli tanah tersebut tidak dengan objek pajak yang diperjanjikan, aktif
bisa melanjutkan proses balik nama di kantor pertahana, karena wajib pajak diberikan kepercayaan oleh
dan tidak dapat diproses untuk validasi datanya yang negara untuk mendaftarkan diri, menghitung
mana itu menjadi salah satu syarat pengurusan balik jumlah pajak, dan menyampaikan Surat
nama di kantor pertanahan. Pemberitahuan.
Pertimbangan hukum tetap diberlakukannya c. Pajak terutang ketika wajib pajak sudah
penilaian dari DISPENDA hingga saat ini adalah karena menyetorkan surat pemberitahuan
secara terstruktur atau regulasi yang berwenang dalam d. Salah satu yang termasuk dalam system self
pengelolaan asset daerah adalah kantor DISPENDA assasment adalah: PPH, BPHTB.
bukan kantor BPN, dan secara peraturan pajak BPHTB 3. Withholding System
adalah pajak daerah yang termasuk dalam kewenangan a. Kewenangan menghitung, membayar, dan
DISPENDA, dan belum ada peraturan yang bisa melaporkan jumlah pajak terutang adalah pihak
menstabilkan harga tanah sesuai dengan perkembangan ke tiga dalam hal ini badan selaku pihak lawan
zaman, Selain itu penyebab DISPENDA masih transaksi
melakukan penilain itu karena ZNT sudah ada tetapi b. Cirinya adalah wewenang memotong atau
pengaturan tentang ZNT untuk dijadikan penilaian tanah memungut pajak terutang ada pada pihak ke tiga,
secara mutlak baik pada tingkat Undang-undang maupun yakni pihak selain wajib pajak dan selain
Peraturan Daerah belum ada, dan selama ini peraturan pegawai fiskus.
mengenai ZNT bukan menjadi peraturan pelaksana yang Dari tiga sistem pemungutan pajak yang
bersumber dari peraturan tentang pajak daerah dan berkembang di Indonesia yang sesuai dengan
retribusi daerah, melainkan bersumber dari undang- pembahasan pada penelitian ini adalah system self
undang tentang pengadaan tanah bagi pembangunan assessment yang memiliki cirri-ciri bahwa wajib pajak
untuk kepentingan umum dan tariff mengenai adalah orang yang diberi kewenangan oleh negara untuk
penerimaan negara bukan pajak atau yang biasa disebut menghitung, mendaftarkan, dan melaporkan besarnya
(PNBP). Hal itulah yang menyebabkan DISPENDA pajak terutang. Konsekuensi dengan berlakunya sistem
masih menentukan NPOP untu jual beli. self assasment adalah Fiskus bersifat pasif yakni hanya

Jurnal Akuntansi dan Pajak, ISSN1412-629X l E-ISSN2579-3055


Jurnal Akuntansi dan Pajak, 22(02), 2022, 11

akan melakukan pemberian pelayanan, pengawasan, nomor 16 tahun 2009 bahwa Wajib pajak wajib
penyuluhan terkait kepatuhan wajib pajak dalam mengisi, menghitung dan menyampaikan surat
membayar pajak supaya tidak bertentangan dengan pemberitahuna dengan benar, lengkap, jelas.
Undang-undang (Kurniawan, 2020). Karena dalam sisitem self assasment menekankan
Sementara yang terjadi pada kenyataan tentang hal itu. Sehingga supaya sistem pajak ini
pelaksanaan adalah pihak fiskus masih melakukan tugas bisa terlaksana tugas fiskus adalah memebrikan
perhitungan pajak BPHTB, melakukan penilaian atas penyuluhan dan sosialisasikan peraturan pajak yang
tanah dan bangunan yang menjadi objek pajak, ada dan berlaku saat ini.
pelaporan, dan pembayaran pajak, sehingga terlihat 2. Menerbitkan Surat Ketetapan Pajak, diwajibkan
jeelas jika pembayaran pajak BPHTB tidak sepenuhnya menerbitkan surat ketetapan pajak jika telah
menggunakan sistem self assasment melainkan sistem melakukan pemeriksaan atas perhitungan pajak dari
semi self assasment. Selain itu apabila fiskus menilai wajib pajak. Surat ketetapan pajak yang dikeluarkan
terdapat ketidak wajaran maka secara office assasment bisa berupa ketetapan kurang bayar, lebih bayar,
fiskus dapat mengeluarkan ketetapan mengenai utang atau ketetapan pajak nihil.
pajak yang sepantasnya untuk objek pajak tersebut 3. Merahasiakan data Wajib pajak maksudnya adalah
(Kurniawan, 2020). Fiskus tidak diperbolehkan mengungkapkan
Sepatutnya pegawai fiskus menerapkan peraturan kerahasiaan wajib pajak kepada pihak lain
yang berlaku sesuai dengan undang-undang perpajakan mengenai segala hal yang menyangkut tentang
jika sistem pemungutan pajak BPHTB adalah self perpajakan (Suandy, 2008).
assasment, karena dengan adanya sistem self assasment Kemudian salah satu dari hak seorang fiskus
ini diberlakukan adalah supaya dapat meningkaatkan adalah melakukan pemeriksaan dan penyegelan.
produktifitas dan menekan biaya oprasional, hal itu Pemeriksaan dan penyegelan dalam hal ini adalah hanya
dikarenakan fiskus tidak dibebani untuk pemenuhan sebatas memeriksa dalam rangka menguji kepatuhan
kewajiban dalam bidang administrasi lagi sehingga wajib pajak dalam memenuhi kewajibannya sebagai
dapat dioptimalkan kepada pemberian pelayanan, wajib pajak yang patuh dengan peraturan perundang-
pembinan dalam hal ini pemberian sosialisasi tentang undangan perpajakan. Apabila wajib pajak menghalangi
kewajiban bayar pajak kepada masyarakat, dan atau mempersulit fiskus dalam pemeriksaan maka fiskus
melakukan penelitian atau verivikasi pencocokan data berhak untuk menyegel objek pajak tersebut (Suandy,
yang di setorkan oleh wajib pajak (Kurniawan, 2020). 2008).
Terkait dengan penerapan sistem pemungutan Menjadi jelas jika bukan kewenangan dari
pajak self assasment seorang wajib pajak dibebani DISPENDA untuk melakukan penilaian atas tanah dan
kewajiban yang dapat dituntut yakni: (Kurniawan, 2020) bangunan yang menjadi objek pajak tersebut, baik dinilai
1. Wajib Pajak harus patuh (Compliance) dengan menggunakan nilai pasar atau menggunakan
2. Tanggung jawab (Responsibilitiy) ZNT sebagai variabel pembanding untuk menentukan
3. Jujur (Honesty) harga tanah dan bangunan tersebut, karena tugas
4. Penegakan Hukum (Law Enforcement) DISPENDA hanya sebatas melakukan penelitian
Dengan diterapkannya dan ditekankan empat pecocokan kebenaran atas apa yang sudah disetorkan
unsur di atas maka seharusnya sistem pemungutan pajak wajib pajak kepada bagian Administrasi DISPENDA
self assasment dapat diterapkan. baik pencocokan bidang, dan perhitungan, bukan
Kewenangan yang melakukan penilaian terhadap pencocokan pemberian harga dari Wajib pajak dengan
tanah dan bangunan penentuan Nilai tanah yang dimiiki oleh DISPENDA.
Dalam sub bab ini penulis akan menunjukkan Menguji Kepatuhan wajib pajak adalah sejauh
Perbandingan kewenangan DISPENDA dengan BPN mana para wajib pajak ini membayar atau memenuhi
dalam pemberian penilaian terhadap tanah dan kewajibannya untuk membayar pajak terutang yang
bangunan. DISPENDA dalam hal ini adalah pegawai telah menjadi kewajibannya sesuai dengan undang-
pajak, yang memiliki hak dan kewajiban dalam undang. Selain itu patut kita ketahui untuk menguji
pelaksanaan perpajakan. kepatuhan ada klasifikasi wajib pajak yang harus
Kewajiban Fiskus: diperiksa antara lain:
1. Fiskus diwajibkan untuk melakukan penyuluhan 1. Wajib pajak yang mengajukan permohonan
kepada wajib pajak sesuai dengan Undang-undang pengembalian kelebihan pembayaran pajak

Jurnal Akuntansi dan Pajak, ISSN1412-629X l E-ISSN2579-3055


Jurnal Akuntansi dan Pajak, 22(02), 2022, 12

2. Surat pembayaran pajak Lebih bayar 4. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan dalam
3. Surat pembayaran pajak Rugi retribusi tanah, pemberdayaan tanah, tata guna
4. Penggabungan, peleburan, pemekaran, penataan wilayah sesuai dengan perencanaan
likuidasi, dll tata wilayah dan fungsi tanah
5. Wajib pajak melakukan perubahan buku karena 5. Pelaksanaan pengelolaan data dan informasi
dilakukan penilaian kembali aktiva tetap pertanahan dan lahan pertanian pangan
6. Tidak menyampaikan, atau melampaui batas berkelanjutan
pelaporan surat pembayaran pajak 6. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan di
7. Wajib pajak menyampaikan surat bidang pertanahan
pemberitahuan yang terpilih untuk dilakukan 7. Pelaksanaan pengembangan sumber daya
pemeriksaan berdasarkan analisis resiko. manusia di bidang pertanahan.
Kewenangan dari DISPENDA adalah: Selain itu menurut Peraturan Menteri Agraria Tata
a. Mengelola asset, pendapatan dan keuangan Ruang atau Badan Pertanahan Nasional nomor 8 tahun
daerah Kabupaten/Kota 2015 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian
b. Melakukan pemeriksaan untuk menguji Agraria dan Tata ruang atau Badan Pertanahan Nasional
kepatuhan pemenuhan kewajiban pada bagian Keenam tentang tugas dari Direktorat
perpajakan dalam rangka melaksanakan Penilaian Tanah salah satu dari Direktorat yang ada di
peraturan perundang-undang bawah Menteri Agraria dan Tata Ruang pada pasal 459
c. Merumuskan kebijakan teknis dalam bidang menyebutkan bahwa Direktorat Penilaian Tanah
pendapatan, pengelolaan keuangan dan mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan
asset daerah sesuai dengan kebijakan umum pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar,
yang ditetapkan oleh bupati atau walikota prosedur, dan kriteria, dan pemberian bimbingan teknis
(Debby et al., 2016). dan supervisi, serta pelaksanaan evaluasi dan pelaporan
Setelah mengetahui kewenangan dan kewajiban di bidang penilaian tanah. Seksi Penilaian Tanah juga
dari DISPENDA selaku Fiskus, penulis juga akan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
membahas tentang tugas dan kewenangan dari Kantor bimbingan teknis, koordinasi, pemantauan, pelaksanaan
pertanahan dalam menentukan nilai tanah dengan penilaian tanah, bidang tanah dan properti, pelaksanaan
adanya Zona Nilai Tanah. Kementerian Agraria dan Tata pengadaan, pemutakhiran, dan kerjasama pembuatan
Ruang (ATR) mempunyai tugas menyelenggarakan peta zona nilai tanah kabupaten/kota, peta zona nilai
urusan pemerintahan di bidang agraria/pertanahan dan ekonomi kawasan dan potensi sumber daya agraria,
tata ruang untuk membantu Presiden dalam pelaksanaan dan pengelolaan informasi dan
menyelenggarakan pemerintahan negara. Dalam Komputerisasi Kegiatan Pertanahan berbasis data zona
melaksanakan tugasnya, Kementerian ATR nilai tanah dan zona nilai ekonomi kawasan, serta
menyelenggarakan fungsi: evaluasi dan pelaporan. Seksi Pengadaan Tanah
1. Perumusan, penetapan, dan pelaksanaan menyelenggarakan beberapa fungsi salah satunya adalah
kebijakan di bidang tata ruang, infrastruktur pelaksanaan penilaian tanah, bidang tanah dan properti.
keagrariaan/pertanahan, hubungan hukum Setelah mengetahui fungsi dari Kementerian
keagrariaan/pertanahan, penataan Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan nasional,
agraria/pertanahan, pengadaan tanah, penulis juga akan menjelaskan mengenai
pengendalian pemanfaatan ruang dan kewenangannya yang merupakan kewenangan atribusi.
penguasaan tanah, serta penanganan masalah Kewenangan atribusi adalah suatu kewenangan yang
agraria/pertanahan, pemanfaatan ruang, dan langsung berasal dari perundang-undang yang diberikan
tanah; kepada instansi pemerintahan kewenangan atribusi yang
2. Koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan dan diberikan kepada Kementerian Agraria dan Tata
pemberian dukungan administrasi kepada Ruang/Badan Pertanahan Nasiobal adalah berwenang
seluruh unsur organisasi di lingkungan menyusun dan melaksanakan kebijakan untuk bidang
Kementerian Agraria dan Tata Ruang; pertanahan, mulai dari merumuskan, penataan,
3. Perumusan dan pelaksaan kebijakan di bidang pelaksanaan, pengendalian, pembinaan, dan dukungan
penetapan hak dan pendaftaran tanah. administrasi kepada setiap kantor Badan Pertanahan
Nasional. Badan Pertanahan Nasional adalah lembaga

Jurnal Akuntansi dan Pajak, ISSN1412-629X l E-ISSN2579-3055


Jurnal Akuntansi dan Pajak, 22(02), 2022, 13

pemerintaha non kementerian yang mengurusi tentang dan status tanah yang berada di wilayah Indonesia
pertanahan, sehingga Badan Pertanahan Nasional terutama di wilayah Kabupaten Sidoarjo dengan jelas
memiliki kewenangan dalam bidang pertanahan salah dan sesuai dengan pemanfaatannya, selain itu ZNT
satuya sesuia dengan topik pembahasaan adalah dengan penilaian yang dapat diakses semua kalangan
berwenang membuat dan menentukan nilai harga tanah dapat memberikan kepastian hukum bagi masyarakat
beserta apa yang melekat padanya selama masih berada yang membutuhkan keadilan dalam penilaian apabila
di wilayah Negara Indonesia (Rongiyati, 2019). terjadi ketidak sesuaian dalam perrhitungan pajak.
Relasi ZNT dengan Perpajakan Selain itu selama ini dalam perhitungan Pajak
Relasi adanya penggunaan ZNT dengan BPHTB DISPENDA menggunakan Nilai Pasar,
perpajakan terutama pajak daerah ini terdapat pada penilaian sendiri, dan database yang terkumpul sebagai
peraturan Menteri Keuangan nomor 208 tahun 2018 acuan dalam penentuan harga atau nilai suatu tanah
tentang pedoman penilaian pajak bumi dan bangunan tersebut, sehingga DISPENDA Kabupaten Sidoarjo juga
pedesaan dan perkotaan, yang intinya dalam peraturan menjadikan ZNT sebagai salah satu variabel
tersebut adalah untuk menentukan NJOP Bumi itu Pembanding dalam menentkan nilai tanah dan bangunan
menggunakan ZNT yang menggambarkan nilai rata-rata yang melekat pada tanah tersebut karena dalam
tanah tersebut. NJOP merupakan dasar perhitungan penentuan ZNT juga salah satunya menggunakan nilai
pajak bumi bangunan pedesaan dan perkoaan atau yang pasar. Selain dari pada itu semua DISPENDA masih
disingkat dengan PBB-P2. Sehingga ada keterkaitan memberlakukan kewenangannya untuk melakukan
antara ZNT dengan keperluan perpajakan PBB (atau penilaian terhadap tanah dan bangunan guna
yang disebut dengan pajak bumi bangunan), tetapi juga pembayaran pajak dikarenakan belum ada tindakan yang
tidak semua pajak daerah memiliki relasi menggunkana tegas atas perbuatan penilaian itu dan belum ada
ZNT secara tertulis salah satunya sesuai dengan peraturan yang ditegaskan untuk pelaksanaan perpajakan
pembahasan pada penelitian ini yakni mengenai pajak daerah mengenai BPHTB.
BPHTB yang tidak memiliki keterkaitan dengan Kekuatan Hukum dan Keabsahan menggunakan
penggunaan ZNT. Zona Nilai Tanah sebagai dasar penilaian harga tanah
Jadi tidak semua yang objek pajaknya berupa pada dasarnya kita mengetahui bahwa Zona nilai tanah
tanah pada saat ini memiliki keterkaitan dengan adanya sudah di muat dalam beberapa peraturan Menteri, bahwa
penggunaan ZNT, hal ini dibuktikan dengan adanya di dalam Peraturan Menteri menyebutkan bahwa Badan
beberapa peraturan tertulis mengenai ZNT yang tidak Pertanahan berhak untuk menilai dan menentukan harga
ada kesinambungan dengan Undang-undang tentang tanah dan segala sesuatu yang melekat padanya. Tetapi
pajak daerah dan retribusi daerah atau dengan peraturan dalam peraturan tersebut tidak menyebutkan adanya
Bupati Kabupaten Sidoarjo. Tetapi pada kenyataannya keterkaitan penilaian tanah tersebut dengan peraturan
dengan adanya ZNT yang menjadikan harga pasar atau tentang pajak daerah dan retribusi daerah, hanya saja
harga rata-rata transaksi yang pernah terjadi sebagai kedepanya menurut beberapa petugas Kantor Pertanahan
sumber penentuan ZNT, membuat ZNT menjadi terutama pada divisi ZNT mengharapkan kedepannya
memiliki fungsi dan hubungan dengan pendapatan asli Kementerian Agraria dan Tata Ruang atau Badan
daerah, dikarenakan petugas fiskus bisa melihat Pertanahan Nasional akan menggagaskan sebuah
kenaikan harga setiap tahunnya pada tanah tersebut dan peraturan jika dalam penentuan harga untuk semua tanah
memperkirakan berapa prosentase penerimaan pajak yang ada di wilayah Indonesia menggunakan Zona Nilai
dalam tahun berjalan. Tanah sebagai acuan atau referensi segala informasi
mengenai pertanahan, karena Kantor pertanahan adalah
4. KESIMPULAN lembaga yang membidangi tentang tanah dan sudah
Zona Nilai Tanah dijadikan sebagai salah satu mendapatkan kewenangan dari peraturan perundang-
variabel untuk menentukan nilai tanah dalam undagan dan dari Presiden untuk pengaturan tersebut.
perhitungan BPHTB karena terdapat beberapa hal Sehingga dengan adanya acuan zona nilai tanah maka
diantaranya yakni Zona Nilai Tanah (atau yang disebut diharapakan dapat memberikan kepastian dan
dengan ZNT) adalah Produk Hukum dari kantor perlindungan hukum bagin wajib pajak, dan akan
pertanahan yang memiliki kewenangan untuk menilai mendukung terwujudnya sistem pajak self assasment
tanah dan bangunan yang ada di seluruh wilayah yang fair.
Indonesia, dan ZNT ini memberikan gambaran keadaan

Jurnal Akuntansi dan Pajak, ISSN1412-629X l E-ISSN2579-3055


Jurnal Akuntansi dan Pajak, 22(02), 2022, 14

Jadi apabila saat ini ZNT digunakan sebagai salah Kotler, P. (2003). Manajemen Pemasaran (edisi
satu vaiabel penentu nilai tanah itu tidak menyalahi ke-11). Indeks kelompok Gramedia.
aturan dan memiliki kekuatan hukum yang tetap. Akan Kurniawan, D. R. (2020). Pahami ketentuannya,
tetapi, jika penilaian tanah dengan menggunakan ZNT hindari sanksinya: kupas tuntas sanksi
digunakan sebagai salah satu variabel untuk menentukan
perpajakan. Uwais Inspirasi Indonesia.
nilai tanah dan bangunan guna menggantikan nilai
transaksi NPOP BPHTB jual beli itu tidaklah
Mardiasmo. (2019). Perpajakan Edisi 2019. Andi
dibenarkan, karena belum ada relasi peraturan secara Yogyakarta Bulaksumur.
tertulis mengenai penggunaan ZNT dalam menentukan Muchsin. (2003). Perlindungan dan Kepastian
nilai tanah guna perhitungan BPHTB, yang ada hanyalah Hukum bagi Investor di Indonesia.
ZNT untuk penentuan NJOP perhitungan PBB-P2. Nasution, M. S. A. (2017). Hukum dalam
Pendekatan Filsafat, Ctk. Kedua. Kencana.
REFERENSI Otto, J. M. (2019). Islam, Family Law and
Agraria, Biro Hubungan Masyarakat Kementerian, Constitutional Context in Indonesia. Yearbook
and Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional of Islamic and Middle Eastern Law Online,
BPN. “PTPR Dukung Pembangunan ZNT 13(1). https://doi.org/10.1163/22112987-
Yang Akurat Dan Berkeadilan, (Online).” 91000164
2021. Accessed July 2, 2021. Qamar, N., Salle, Amiruddin, Syah, K., Amas, Y.
https://www.atrbpn.go.id (2021). Dt., Palabbi, R., Suherman, A., & Rezah, F. S.
Anggoro, D. D. (2017). Pajak Daerah Dan (2018). Negara Hukum atau Negara
Retribusi Daerah Dengan. In Undang-Undang Kekuasaan (Rechtsstaat or Machtstaat). CV.
Republik Indonesia (Vol. 53, Issue 9). Social Politic Genius (SIGn).
Ariyanti, S. (2006). Pemungutan Bea Perolehan Rongiyati, S. (2019). Politik Hukum Pembentukan
Hak Atas Tanah Dan Bangunan (BPHTB) UU Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan
Dalam Jual Beli Tanah Dan Atau Bangunan Umum. Adil: Jurnal Hukum, 3(1).
Di Kota Semarang . https://doi.org/10.33476/ajl.v3i1.835
Debby, C., Indarja, & Wisnaeni, F. (2016). Setiono. (2004). Rule of Law (Supremasi Hukum),.
Pelaksanaan Tugas Dan Wewenang Dinas Tesis Magister Ilmu Hukum Program
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Dan Aset Pascasarjana Universitas Sebelas Maret,
Daerah Dalam Rangka Pelaksanaan Otonomi Surakarta, III.
Daerah Di Kota Medan. Diponegoro Law Soeroso, R. (2020). Pengantar ilmu hukum. Sinar
Journal; Vol 5, No 3 (2016): Volume 5, Grafika.
Nomor 3, Tahun 2016, 5(3). Suandy, E. (2008). Hukum Pajak. Salemba Empat.
Standar Operasional Internal Direktorat Penilai Surjandari, N. S., Fitri, S. N., Purwana, Y. M.,
Tanah, (2018). Prakosa, B. B., Djarwanti, N., Setiawan, B.,
Fendri, A. (2011). Pengaturan Kewenangan Dananjaya, H., & Saido, A. P. (2021).
Pemerintah dan Pemerintah Daerah dalam Penggunaan Terasering Pada Lereng yang
Pemanfaatan Sumber Daya Mineral dan Menerima Beban Lalu Lintas. Media Sains
Batubara. Indonesia.
Gregorius, C. (2002). Strategi dan Program
Pemasaran. Andi.

Jurnal Akuntansi dan Pajak, ISSN1412-629X l E-ISSN2579-3055

Anda mungkin juga menyukai