Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
EM-J
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk menyusun dan menyelesaikan Makalah Manajemen
Pemasaran Lanjutan dengan judul “Implementasi Strategi Pemasaran dan Kontrol” dengan
tepat waktu
Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang mendukung dalam penulisan
makalah ini, kepada Bapak Surpiko Hapsoro Darpito, SE, MSi, CDMP yang telah membimbing
dan memberikan tugas, sehingga makalah ini dapat diselesaikan, serta kepada semua pihak
terkait yang tidak dapat kami sebutkan satu-persatu.
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca
pada umumnya, untuk penulis pada khususnya sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai.
Namun, penulis menyadari makalah ini tentu masih banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun kami harapkan demi perbaikan di masa
mendatang.
Kelompok Penyaji
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I 1
PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Rumusan Masalah 1
1.3. Tujuan 2
BAB II 3
PEMBAHASAN 3
2.1. Proses Perencanaan Pemasaran Strategis 3
2.1.1. Rencana Pemasaran Memandu Implementasi 3
2.1.2. Isi Rencana Pemasaran 4
2.1.3. Mengelola Proses Perencanaan 4
2.2. Menerapkan Rencana Pemasaran Strategis 5
2.2.1. Proses Implementasi 5
2.2.2. Membangun Efektivitas Implementasi 6
2.2.3. Pemasaran Internal 8
2.2.4. Pendekatan Komprehensif untuk Meningkatkan Implementasi 9
2.2.5. Kesesuaian Strategi-Organisasi Internal 9
2.3. Evaluasi dan Kontrol Pemasaran Strategis 10
2.3.1. Pengelolaan hubungan pelanggan 10
2.3.2. Gambaran Umum Kegiatan Pengendalian dan Evaluasi 10
2.3.3. Audit Pemasaran Strategis 11
2.4. Pengukuran Kinerja Pemasaran 11
2.4.1. Pentingnya Metrik Pemasaran 12
2.4.2. Penggunaan Metrik Pemasaran 12
2.4.3. Jenis Metrik Pemasaran 13
2.4.4. Memilih Metrik yang Relevan 14
2.4.5. Merancang Dashboard Manajemen 14
2.4.6. Menafsirkan Hasil Pengukuran Kinerja 15
2.5. Isu Global untuk Perencanaan, Implementasi, dan Pengendalian 16
2.5.1. Perencanaan Pemasaran Global 16
2.5.2. Implementasi Secara Global 17
2.5.3. Pengukuran dan Kontrol Kinerja Secara Global 17
BAB III 19
PENUTUP 19
3.1. Kesimpulan 19
DAFTAR PUSTAKA 20
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Manajemen strategi merupakan proses atau rangkaian kegiatan
pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai
penetapan pelaksanaannya yang dibuat oleh pimpinan dan diimplementasikan
oleh seluruh jajaran dalam suatu organisasi, untuk mencapai tujuan organisasi.
Setelah strategi dirumuskan, selanjutnya adalah proses mengimplementasikan
seluruh strategi yang telah dibuat. Implementasi bertujuan agar strategi yang telah
dibuat tidak hanya dirumuskan dan tertulis saja, akan tetapi terdapat kerja nyata
sebagai bentuk dari pengimplementasiannya. Hal itu dilakukan agar dalam
perencanaan strategis, benar-benar dapat mencapai arah yang telah ditentukan dan
orang yang terlibat akan mampu bekerja dengan sukses.
Pembahasan implementasi meliputi perusahaan dalam mengelola
programnya serta bagaimana menyusun anggaran, serta menciptakan berbagai
prosedur dan aturan untuk memastikan proses penerapan berjalan dengan sukses.
Untuk menilai keberhasilan implementasi pemasaran, manajemen dapat
melakukan tindakan seperti, melakukan pengawasan, membuat penilaian, dan
menciptakan sistem yang bersifat strategi. Pengawasan ini dilakukan dengan
alasan bahwa terkadang perekonomian tidak stabil, daur hidup produk semakin
singkat, keunggulan teknologi pun singkat, perubahan terjadi lebih sering, dan
berbagai permasalahan pemasaran lain-lain. Maka dari itu diperlukan pengawasan
dalam manajemen strategi pemasaran agar dalam pelaksanaannya terjaga.
Tahap implementasi atau pelaksanaan merupakan kegiatan administrative
khususnya koordinasi atas semua unsur strategi agar mengarah pada pencapaian
tujuan.Sehingga dengan demikian tahap implementasi merupakan tahap penting
untuk melihat dan mengevaluasi apakah sesuai dengan perencanaan dan target
yang ada. Dengan implementasi, manajemen strategi mampu untuk dilaksanakan
oleh pihak-pihak yang bersangkutan sebagaimana mestinya.
ii
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa itu implementasi dan kontrol strategi pemasaran?
2. Bagaimana proses dalam perencanaan dan pelaksanaannya?
3. Bagaimana bentuk evaluasi pemasaran strategis?
4. Bagaimana cara dalam pengukuran kinerja pemasaran?
1.3. Tujuan
1. Memahami makna implementasi dan kontrol strategi pemasaran
2. Mengetahui proses yang terjadi dalam perencanaan dan pelaksanaan
3. Mengetahui bentuk dan cara dalam evaluasi pemasaran strategis
4. Mengetahui cara dalam pengukuran kinerja pemasaran
ii
BAB II
PEMBAHASAN
ii
2.1.2. Isi Rencana Pemasaran
Rencana pemasaran adalah sebuah dokumen yang berisi rencana
dan strategi untuk memasarkan produk atau jasa ke target pasar tertentu.
Rencana pemasaran sangat penting dalam implementasi dan pengendalian
strategi pemasaran karena rencana ini akan menjadi panduan bagi
perusahaan untuk memastikan bahwa semua tindakan pemasaran yang
dilakukan sesuai dengan rencana dan tujuan yang telah ditetapkan. Dalam
kegiatan perencanaan terdapat beberapa elemen penting termasuk
membuat penilaian situasi, mengidentifikasi target pasar, menetapkan
tujuan, mengembangkan strategi penargetan dan penentuan posisi,
memutuskan program aksi untuk komponen bauran pemasaran, serta
menyiapkan laporan keuangan pendukung (proyeksi anggaran dan laba
rugi).
2.1.3. Mengelola Proses Perencanaan
Mengelola proses perencanaan adalah suatu aktivitas yang
dilakukan untuk memastikan bahwa rencana yang telah disusun dapat
terlaksana dengan baik dan sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Proses
perencanaan melibatkan identifikasi tujuan, analisis situasi, pengumpulan
data, pengembangan strategi, dan pemilihan tindakan yang akan diambil
untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam mengelola proses perencanaan,
seseorang harus dapat mengkoordinasikan berbagai kegiatan dan sumber
daya agar dapat mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Selain itu,
seseorang yang mengelola proses perencanaan juga harus mampu
memantau dan mengevaluasi pelaksanaan rencana serta melakukan
tindakan korektif jika diperlukan untuk memastikan keberhasilan proses
perencanaan. Kemudian proses perencanaan juga memiliki tiga dimensi
utama, yaitu dimensi analitis, perilaku, dan organisasi
1. Dimensi Analitis
Dimensi analitis mengacu pada kemampuan perencana untuk
menganalisis data dan informasi guna mendapatkan pemahaman yang
lebih baik tentang situasi atau masalah yang dihadapi, serta
mengidentifikasi opsi-opsi yang tersedia untuk mencapai tujuan. Dalam
dimensi ini, perencana perlu menggunakan metode analisis yang tepat
untuk mengumpulkan dan menganalisis data, serta menguji asumsi dan
hipotesis yang mendasari rencana.
2. Dimensi Perilaku
Dimensi perilaku berkaitan dengan kemampuan perencana untuk
memahami dan memprediksi tingkah laku manusia terkait dengan rencana
yang dibuat. Hal ini termasuk dalam analisis perilaku adalah kemampuan
perencana untuk memahami preferensi, nilai-nilai, dan motivasi yang
mendorong tindakan manusia, serta mengidentifikasi hambatan yang
mungkin terjadi dalam penerapan rencana.
ii
3. Dimensi Organisasi
Dimensi organisasi melibatkan pemahaman tentang struktur dan
dinamika organisasi yang terkait dengan implementasi rencana. Perencana
perlu mempertimbangkan kebijakan, budaya, struktur organisasi, dan
lingkungan yang mempengaruhi penerapan rencana. Dalam dimensi ini,
perencana perlu mengidentifikasi keterkaitan antara berbagai departemen
atau unit kerja dan memahami bagaimana rencana akan mempengaruhi
berbagai aspek organisasi
ii
2. Bertanggung jawab untuk penerapan: Tentukan siapa yang
bertanggung jawab untuk menerapkan kegiatan tersebut. Misalnya,
jika pelaksanaan melibatkan beberapa departemen, pastikan ada
satu orang yang bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan
seluruh departemen.
3. Bagaimana implementasi akan selesai: Tentukan tahapan-tahapan
yang harus dilakukan dan pastikan semua tahapan tersebut
dilaksanakan dengan baik. Evaluasi terus menerus progres
implementasi dan perbaiki masalah yang muncul sesegera
mungkin.
4. Waktu dan lokasi implementasi: Tentukan kapan dan di mana
kegiatan akan diimplementasikan. Pastikan bahwa semua orang
yang terlibat sudah mengetahui waktu dan lokasi tersebut, dan
jadwal pelaksanaan telah disetujui oleh semua pihak terkait.
ii
c. Efektivitas dalam memfokuskan aspek kritis kinerja dalam mengelola
aktivitas pemasaran
d. Kemampuan menciptakan organisasi atau jaringan informal yang
diperlukan
Selain pelaksana yang terampil, beberapa faktor memfasilitasi proses
pelaksanaan
Desain organisasi
Jenis desain organisasi tertentu membantu implementasi. Misalnya,
manajer produk atau tim koordinasi multifungsi merupakan metode
implementasi yang berguna. Manajemen membentuk tim implementasi
dari perwakilan dari fungsi bisnis dan/atau aktivitas pemasaran.
Rancangan organisasi yang datar dan fleksibel memiliki beberapa
keuntungan dalam penerapannya, karena mendorong kerja sama dan
komunikasi antar fungsi. Ketika organisasi beralih dari struktur fungsional
ke struktur proses, perubahan dapat memperkuat serta memperumit
strategi implementasi.
Insentif
Penghargaan dapat membantu mencapai implementasi. Misalnya,
insentif seperti kontes, pengakuan, dan kompensasi digunakan untuk
mendorong wiraniaga menciptakan produk baru. Standar kinerja harus
adil, dan insentif harus mendorong sesuatu yang lebih dari kinerja normal
Komunikasi
Pergerakan informasi yang cepat dan akurat penting dalam
implementasi. Komunikasi vertikal maupun horizontal diperlukan untuk
menghubungkan orang-orang dan aktivitas yang terlibat. Informasi
terkomputerisasi dan sistem pendukung keputusan meningkatkan
kecepatan dan efektivitas komunikasi.
ii
2.2.3. Pemasaran Internal
Pemasaran internal melibatkan : pengembangan program untuk
memenangkan dukungan manajemen lini untuk strategi baru; mengubah
sikap dan perilaku karyawan; dan mendapatkan komitmen dari mereka
yang keterampilan pemecahan masalahnya penting untuk pelaksanaan
strategi. Banyak organisasi gagal memberikan pengalaman merek yang
direncanakan karena pemasaran internal yang tidak memadai.
ii
Implementasi efektif dapat bertumpu pada upaya di seluruh perusahaan
dan jaringan untuk menerapkan rencana dan strategi pemasaran.
2.2.4. Pendekatan Komprehensif untuk Meningkatkan Implementasi
Salah satu cara yang komprehensif untuk mengatasi kesulitan
dalam implementasi rencana pemasaran adalah menggunakan metode
balanced scorecard. Balanced scorecard adalah sistem pengendalian
manajemen formal yang mengimplementasikan strategi unit bisnis tertentu
melalui aktivitas di empat area: keuangan, pelanggan, proses bisnis
internal, dan pembelajaran dan pertumbuhan (atau inovasi). strategi
seringkali tidak didefinisikan dengan cara yang menggambarkan
bagaimana hal itu dapat dicapai. Balanced scorecard menyediakan
kerangka kerja untuk meminimalkan kejadian seperti itu dengan
mendorong penerapan strategi bersama. Manfaatnya adalah strategi
agregat yang sering didefinisikan secara luas diterjemahkan ke dalam
tindakan yang sangat spesifik, manajemen dapat menilai keberhasilan
strategi, layak untuk setiap strategi tingkat unit bisnis dan menyediakan
sarana untuk menghubungkan evaluasi kinerja dengan implementasi
strategi.
2.2.5. Kesesuaian Strategi-Organisasi Internal
Penting agar strategi persaingan dan pemasaran organisasi sesuai
dengan struktur internal bisnis dan kebijakan, prosedur, dan sumber
dayanya.
● Peregangan Organisasi
Tidak adanya kecocokan yang baik antara strategi pemasaran dan
karakteristik organisasi cenderung menjadi penghalang yang signifikan
untuk implementasi strategi yang efektif. “Rentang organisasi”untuk
melaksanakan strategi harus dipertimbangkan, yaitu sejauh mana struktur,
kemampuan, sistem, proses, dan alokasi sumber daya mungkin
memerlukan penyesuaian untuk menyampaikan strategi.
Strategi pemasaran harus menyeimbangkan strategi korporat
karena ketidaksesuaian menimbulkan permasalahan.
● Peran Organisasi Eksternal
ii
Organisasi luar dapat menghadirkan tantangan koordinasi yang
besar ketika mereka secara aktif berpartisipasi dalam aktivitas pemasaran.
Upaya mereka harus diidentifikasi dalam rencana pemasaran dan peran
serta tanggung jawab mereka ditetapkan dan dikomunikasikan dengan
jelas. Ada potensi bahaya jika tidak memberitahu kelompok luar tentang
tindakan yang direncanakan, tenggat waktu, dan persyaratan implementasi
lainnya. Misalnya, account executive biro iklan organisasi dan anggota staf
biro lainnya perlu memahami semua aspek strategi promosi serta aspek
utama strategi pemasaran (seperti target pasar, strategi pemosisian, dan
strategi komponen bauran pemasaran).
2.3. Evaluasi dan Kontrol Pemasaran Strategis
2.3.1. Pengelolaan hubungan pelanggan
Penerapan sistem manajemen hubungan pelanggan (CRM) secara
luas adalah untuk mengintegrasikan semua data pelanggan dari berbagai
sumber, dikombinasikan dengan electronic point-of-sale customer data
capture, serta menawarkan beberapa sumber daya baru dan kuat untuk
evaluasi dan pengendalian strategis. Analisis penetrasi database dapat
mengungkapkan pola pembelian penting dan pengaruh tindakan
pemasaran.
Kemampuan untuk mengidentifikasi profitabilitas pada tingkat
pelanggan individu dengan menggabungkan CRM dan data pembelian
dengan database lain menjadi kemampuan penilaian strategis yang sangat
penting untuk manajemen pemasaran. Sistem CRM memiliki potensi
untuk sangat memperluas ukuran kinerja yang digunakan, dan untuk
mengambil pandangan yang lebih halus pada efektivitas pemasaran yang
terkait dengan tingkat akuisisi dan pembelotan pelanggan
2.3.2. Gambaran Umum Kegiatan Pengendalian dan Evaluasi
Kontrol dan evaluasi menghabiskan sebagian besar waktu dan
energi eksekutif pemasaran. Evaluasi dilakukan untuk (1) menemukan
peluang baru atau menghindari ancaman, (2) menjaga kinerja sesuai
dengan harapan manajemen, (3) memecahkan masalah khusus yang ada.
ii
Langkah-langkah utama dalam menetapkan program kontrol dan evaluasi
strategis dijelaskan melalui gambar berikut:
ii
tujuan adalah untuk menyatakan hasil yang dicari manajemen dan juga
memberikan dasar untuk mengevaluasi keberhasilan strategi. Tujuan
menetapkan standar kinerja. Kemajuan menuju tujuan dalam rencana
strategis dan jangka pendek dipantau secara berkelanjutan. Selain
informasi tentang tujuan, manajemen memerlukan jenis umpan balik lain
untuk digunakan dalam evaluasi kinerja.
ii
mereka. Ukuran yang paling sering dilaporkan adalah pangsa pasar dan
kualitas produk/jasa. Yang paling jarang digunakan adalah metrik yang
lebih kompleks seperti nilai umur pelanggan atau segmen.
ii
dikembangkan untuk memantau karakteristik pasar internal seperti
kesehatan inovasi, ekuitas berbasis karyawan, dan kinerja proses internal.
ii
mungkin diperlukan. Proses interpretasi dan keputusan tentang tindakan
yang tepat sangat penting.
ii
demikian, ada beberapa isu tambahan yang muncul terkait dengan situasi
internasional.
2.5.1. Perencanaan Pemasaran Global
Sementara proses perencanaan yang mendasarinya sama, rencana
internasional sering membuat asumsi penyederhanaan untuk mengatasi
kerumitan tambahan perencanaan untuk situasi global. Misalnya, rencana
global sering menggunakan identitas regional sebagai unit perencanaan.
Banyak perusahaan menyebut "EMEA" sebagai pasar global tempat
rencana dibuat. EMEA adalah singkatan dari Eropa. Timur Tengah, dan
Afrika. Wilayah ini berisi negara-pasar yang secara substansial berbeda
satu sama lain dalam pembanqunan ekonomi, infrastruktur, dan budaya.
Meskipun rencana regional mungkin merupakan kebutuhan, penting untuk
melihat lebih detail negara dan budaya di kawasan ini untuk
mengidentifikasi peluang dan tren. Hal yang sama berlaku untuk sebutan
seperti "PRA" (Lingkar Pasifik dan Asia) atau "ROW" (Sisa Dunia-semua
wilayah di luar pasar domestik).
Perencanaan secara global juga harus mengakomodasi variasi yang
lebih substansial dalam strategi dan program pemasaran daripada kasus di
dalam negeri. Situasi akan berbeda mengenai keseimbangan antara
standarisasi strategi internasional dan beradaptasi dengan kondisi pasar
lokal, tetapi penting bahwa tingkat adaptasi dan variabilitas yang dipilih
tidak boleh dikaburkan oleh cara pembuatan rencana, Variasi strategi antar
pasar mungkin ekstrim, Pertimbangkan, misalnya, perubahan besar dalam
model bisnis Microsoft untuk pasar China, yang merupakan perubahan
radikal dari cara perusahaan beroperasi di tempat lain, yang dijelaskan
dalam fitur global.
Sering juga terjadi bahwa informasi mengenai pasar global tidak
tersedia dalam jumlah atau kualitas yang sama seperti yang diharapkan di
pasar domestik. Banyak prospek pasar yang paling menjanjikan berada di
area seperti negara berkembang, di mana informasi pasar berkualitas tinggi
mungkin paling tidak tersedia.
ii
2.5.2. Implementasi Secara Global
Implementasi strategi global harus sering mengatasi masalah yang
berkaitan dengan perbedaan pasar dalam budaya nasional, pembangunan
ekonomi, dan karakteristik politik. Kasus fitur global adalah ilustrasi.
Isu-isu khusus menyangkut hubungan antara manajer di pasar domestik
dan eksekutif yang berlokasi di pasar luar negeri. Ingat, misalnya, strategi
pemulihan Avon Products Inc. yang dijelaskan sebelumnya, dan langkah
perusahaan untuk mengurangi otonomi manajemen lokal untuk
mengembangkan merek yang lebih terpadu secara global.
2.5.3. Pengukuran dan Kontrol Kinerja Secara Global
Pengukuran dan pengendalian kinerja mengikuti prinsip umum
yang sama tetapi dalam situasi pasar global tambahan harus
membertimbangkan perbedaan pasar-dalam pengaturan pemasaran lokal.
Dalam produk atau tahap siklus hidup pasar, dalam ketersediaan informasi,
dan dalam kekuatan hubungan antara pasar lokal dan pasar, manaiemen
pusat. Risiko tertentu adalah pendekatan pengukuran dan metrik yang
dipilih untuk pasar domestik mungkin bukan yang paling relevan untuk
pasar internasional. Jika produk berada dalam tahap siklus hidup lebih
awal di pasar internasional daripada di dalam negeri, metrik yang paling
relevan mungkin berbeda. Perbedaan sikap berbasis budaya terhadap
aktivitas pengendalian juga dapat menjadi pertimbangan.
Misalnya, menilai keefektifan operasi penjualan global lebih
kompleks karena kemampuan wiraniaga individu untuk menyesuaikan diri
dengan kondisi dan budaya lokal mungkin berbeda secara signifikan dan
berdampak pada kinerja. Di beberapa negara, kerja sama tim lebih disukai
daripada pencapaian individu, membuat metrik evaluasi tenaqa penjualan
individu menjadi nilai yang dipertanyakan. Di pasar global, keterampilan
budaya tampak lebih relevan untuk mengevaluasi operasi penjualan
daripada kemampuan teknis dan manajerial.
Interpretasi kinerja, misalnya, terhadap metrik yang digunakan di
pasar domestik sangatlah penting. Misalnya, pertimbangkan situasi di
mana pasar internasional memiliki metrik yang merugikan pada biaya,
ii
profitabilitas, dan penjualan-metrik biaya menunjukkan bahwa
pengeluaran di pasar ini sangat tinggi dibandingkan dengan pasar lain, dan
penjualan serta laba relatif rendah. Indikator-indikator in dapat
menunjukkan (1) pasar internasional di mana kinerjanya lemah, dan
menarik diri dari pasar harus dipertimbangkan; atau (2) pasar yang
memiliki prospek yang sangat baik dimana perusahaan berinvestasi untuk
membangun posisi persaingan yang kuat. Fitur global mengilustrasikan
kasus di mana metrik kinerja konvensional akan membuat posisi pasar
china muncul tidak dapat dipertahankan, namun bagi Microsoft ini adalah
prospek pasar jangka panjang yang sangat penting. Menafsirkan ukuran
kinerja dan membuat keputusan kontrol yang tepat hanya dapat dilakukan
dalam konteks strategi yang dijalankan di pasar global tertentu.
Perencanaan, implementasi, dan pengendalian strategi pemasaran
akan semakin melibatkan dimensi global untuk lebih banyak perusahaan.
Meskipun pendekatan umum yang telah kita diskusikan relevan, mungkin
ada masalah tambahan yang perlu dipertimbangkan dalam konteks
pemasaran global.
ii
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Marketing implementasi dan pengendalian strategi pemasaran merupakan
mata rantai yang vital dalam rangkaian kegiatan pemasaran strategis. Proses ini
mencangkup perencanaan, implementasi, evaluasi, dan penyesuaian strategi
pemasaran yang berkelanjutan. Strategi dan implementasi yang digerakan oleh
pasar adalah kegiatan yang saling bergantung dan berkaitan dengan pencocokan
kemampuan perusahaan dengan peluang pasar. Evaluasi strategis kinerja
pemasaran adalah langkah pertama dalam perencanaan pemasaran strategis dan
langkah terakhir setelah meluncurkan strategi.
Rencana pemasaran strategis memandu penerapan strategi. Rencana
dikembangkan, diterapkan, dievaluasi, dan direvisi untuk menjaga strategi
pemasaran sesuai target. Kegiatan perencanaan melibatkan penilaian situasi,
mengidentifikasi target pasar, menetapkan tujuan, mengembangkan strategi
penargetan dan penentuan posisi, memutuskan program tindakan untuk komponen
bauran pemasaran, dan menyiapkan laporan keuangan. Proses perencanaan
biasanya melibatkan koordinasi dan interaksi yang cukup besar antar area
fungsional.
ii
DAFTAR PUSTAKA
Cravens and Piercy. 2008. S, 9th ed. McGraw-Hill Companies.Inc, New York.
ii