Anda di halaman 1dari 2

Tugas 02

1. Bagaimana menjadi dosen professional ditengah perkembangan digital seperti sekarang


ini?
2. Bagaimana seharusnya menempatkan dosen sebagai ilmuwan di tengah limpahan
informasi sebagai dampak dari era digital?
3. Apa yang anda ketahui dari kebijakan MBKM?

Jawab:
1. Seperti yang telah dijelaskan dalam pelatihan sebelumnya, berdasarkan UU No. 12
tahun 2005 ada point yang menyebutkan dosen memiliki 2 status yang disandang, yaitu
: Pendidik Profesional dan Ilmuan. Secara umum, UUGD menempatkan dosen
sebagai sentral dalam pembelajaran, namun ditengah perubahan dan perkembangan
dalam dunia digital, menurut saya membantu mempermudah dosen dalam melakukan
TriDharma, dengan syarat dosen dapat mengikuti perkembangan teknologi dan
mengemas sumber belajar dalam kemasan yang menarik agar dapat menarik minat
mahasiswa.
2. Sebagaimana dijelaskan diatas, berdasarkan UU NO.12 tahun 2005 salah satu status
yang disandang dosen adalah sebagai Ilmuan. Ditengah limpahan informasi sebagai
dampak dari era digital, sangat mempermudah dosen dalam melakukan penelitian yang
lebih baik, dikarenakan dosen akan lebih mudah dalam mencari dasar Ilmu dari
penelitian yang akan dilakukan, dalam poses mengajar, dosen juga dapat lebih mudah
untuk mencari bahan materi ajar dan dibantu dengan teknologi dosen dapat
mempresentasikan bahan ajar menggunakan canva, prezi, dll.
3. MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) adalah menjadi bagian dari kebijakan
Merdeka Belajar yang diusung oleh Kemendikbud dan tertuang dalam Rencana
Strategis tahun 2020-2024. MBKM bertujuan untuk mendorong mahasiswa
memperoleh pengalaman belajar dengan berbagai kompetensi tambahan di luar
program studi dan/atau di luar kampus-nya. Terdapat 4 point penting yang perlu
diperhatikan dalam mengembangkan dan menjalankan kurikulum dengan implementasi
MBKM. Pertama, fokus pada pencapaian pembelajaran lulusan. Kedua, perguruan
tinggi perlu memastikan terpenuhinya hak belajar maksimum 3 semester, melalui
pengalaman belajar dengan kompetensi tambahan yang sesuai dengan program
studinya. Ketiga, mahasiswa mendapatkan pengalaman belajar di dunia nyata yang
sesuai dengan ruang lingkup pekerjaannya. Keempat, kurikulum bersifat fleksibel dan
mampu beradaptasi dengan perkembangan IPTEKS dan tuntutan bidang pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai