Anda di halaman 1dari 3

Nama Instansi : Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Bidang : Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi


Subid : Sub Bidang Penanganan Pengungsi dan Rekonsiliasi

Masalah :

1. Belum optimalnya bahan dalam merumuskan petunjuk teknis fasilitasi dan kerjasama
pembangunan kembali dampak kerusakan bencana baik fisik maupun non fisik

2. Belum optimalnya pengumpulkan, pengolahan analisa data kerusakan lingkungan,


sarana dan prasarana serta aspek-aspek sosial, ekonomi dan budaya masyarakat

3. Belum tersedianya rencana dan program kerja operasional kegiatan Penanganan


Pengungsi dan Rekonsiliasi;

Isu yang dikritisi bersumber dari individu, unit kerja, dan organisasi dengan ruang lingkup
isu dari tugas dan fungsi jabatan, tugas dan fungsi unit kerja, dan tugas dan fungsi
organisasi. Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh beberapa isu yang mempengaruhi
keberhasilan pelayanan di BPBD Kabupaten Mimika terutama pada Sub Bidang
Penanganan Pengungsi dan Rekonsiliasi sebagai berikut:

1. Belum optimalnya bahan dalam merumuskan petunjuk teknis fasilitasi dan kerjasama
pembangunan kembali dampak kerusakan bencana baik fisik maupun non fisik

Saat ini, bahan dalam merumuskan petunjuk teknis fasilitasi dan kerjasama
pembangunan kembali dampak kerusakan bencana baik fisik maupun non fisik masih
belum optimal. Keberadaan database tersebut sangat penting karena sangat menentukan
keberhasilan dalam perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi
program.Sayangnya database belum optimal pelaksanaannya. Diharapkan di waktu
mendatang database ini segera dirampungkan karena dapat menunjang keberhasilan
tugas Sub Bidang Penanganan Pengungsi dan Rekonsiliasi..

2. Belum optimalnya pengumpulkan, pengolahan analisa data kerusakan lingkungan,


sarana dan prasarana serta aspek-aspek sosial, ekonomi dan budaya masyarakat

Dalam rangka mengumpulkan, mengolah analisa data kerusakan lingkungan, Personil


BPBD diterjunkan langsung ke lokasi yang terkena bencana atau di daerah yang rawan
bencana.Selain melakukan penanganan terhadap kejadian bencana atau penanganan
migitasi resiko, personil juga diharuskan untuk memberikan informasi seperti jenis kejadian,
tempat, kronologi, jumlah korban luka, meninggal, jumlah pengungsi, taksiran kerusakan,
dan lain-lain. Informasi yang harus dihimpun tersebut saat ini masih dibuat dalam Microsoft
Excel atau Word.

Pendataan kejadian bencana tidak real time dan terkadang ada kendala dari petugas lupa
mencatat detil kejadian setelah terjun ke lapangan. Kondisi ini perlu mendapat perhatian
sehingga diharapkan di waktu mendatang data kejadian bencana dapat dilaporkan lebih
aktual dengan memanfaatkan sistem pembaruan data yang lebih aksesibel.
3.Belum tersedianya rencana dan program kerja operasional kegiatan Penanganan
Pengungsi dan Rekonsiliasi;

Rencana dan program kerja operasional kegiatan penanganan pengungsi dan rekonsiliasi
diperlukan agar bisa memanajemen keseluruhan teknis pelaksanaan kegiatan secara jelas
dan memudahkan dalam melakukan koordinasi dalam berbagai kegiatan kedepannya . Hal
ini juga merupakan bekal awal dalam memitigasi resiko sehingga dapat mengurangi dampak
akibat dari perencanaan kegiatan yang dilakukan. Namun di BPBD Kabupaten Mimika saat
ini, belum tersedia hal tersebut. .Diharapkan di waktu mendatang ada SOP dan SDM yang
mumpuni untuk menyusun rencana dan program kerja operasional tersebut.

Adapun rincian dalam melakukan tapisan isu menggunakan metode USG antara lain
sebagai berikut

No Isu Aktual (Kondisi Saat Ini) U S G Total Peringkat


Nilai
1. Belum optimalnya bahan dalam 4 4 3 11 3
merumuskan petunjuk teknis
fasilitasi dan kerjasama
pembangunan kembali dampak
kerusakan bencana baik fisik
maupun non fisik

2. Belum optimalnya 4 5 4 13 2
pengumpulkan, pengolahan
analisa data kerusakan
lingkungan, sarana dan
prasarana serta aspek-aspek
sosial, ekonomi dan budaya
masyarakat
3 Belum tersedianya rencana dan 5 5 4 14 1
program kerja operasional
kegiatan Penanganan Pengungsi
dan Rekonsiliasi;

Berdasarkan hasil analisis dengan metode USG tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa isu
dengan skor tertinggi adalah belum tersedianya rencana dan program kerja operasional
kegiatan Penanganan Pengungsi dan Rekonsiliasi;. Isu ini menjadi lebih prioritas
dibandingkan kedua isu lainnya karena hal ini merupakan fondasi dalam memanajemen
keseluruhan gambaran teknis pelaksanaan kegiatan secara jelas dan memudahkan dalam
melakukan koordinasi dalam berbagai kegiatan BPBD kedepannya . Hal ini juga merupakan
bekal awal dalam memitigasi resiko yang diperlukan sehingga dapat mengurangi dampak
akibat dari perencanaan kegiatan yang dilakukan oleh Sub Bidang Penanganan Pengungsi
dan Rekonsiliasi

Anda mungkin juga menyukai