Disusun Oleh :
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Pengumpulan
data dalam penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder. Data primer
diperoleh dari observasi dan wawancara. Penelitian ini menggunakan pendekatan
dengan metode observasi, survey, dan wawancara. Peneliti melakukan observasi
langsung terhadap kondisi gampong dan melakukan pengumpulan data eksisting
berupa foto dari objek objek yang menjadi fenomena untuk diteliti. Selanjutnya
peneliti melakukan survey langusng ke lokasi yang dijadikan objek dengan
merasaka langsung dan berbaur dengan masyarakat sekitar. Kemudian peneliti
melakukan wawancara kepada beberapa masyarakat sekitar yang menjalankan
kegiatan UMKM terkait dengan fenomena yang akan diteliti.
Sedangkan data sekunder diperoleh dari studi literatur terhadap hasil-hasil
penelitian, laporan, peta, undang-undang, data yang diperoleh dari instansi
pemerintah.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum
Wilayah studi penelitian ini merupakan kawasan dari cagar budaya yang
terletak di Gampong Lampulo, kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh, Aceh,
Indonesia. Gampong Lampulo memiliki luas wilayah 154,5 Ha. Dengan topografi
wilayah sebelah laut atau pesisir. Batas administrasi dari wilayah Gampong
Lampulo adalah sebagai berikut;
• Batas Utara : Berbatasan dengan Gampong Lamdingin dan Syiah Kuala
• Batas Timur : Berbatasan dengan Gampong Lamdingin
• Batas Selatan : Berbatasan dengan Kelurahan Mulia
• Batas Barat : Berbatasan dengan Krueng Aceh
600
400 338
176 222
200 105
18 7
0
Gambar 8 Mushalla
Usulan Perbaikan
Ada beberapa usulan perbaikan mengenai beberapa objek, yaitu pada
kesediaan lahan untuk parkir, dan area komersil. Beberapa usulan saran
perbaikan tersebut adalah;
1. Perencanaan Area Komersil yang Lebih Efektif
Perencanaan dan penataan ulang diperlukan dalam mengatasi
masalah-masalah yang telah diuraikan sebelumnya. Area komersil
sebaiknya direlokasi ke area yang sebelumnya menjadi area parkir. Hal
ini dikarenakan tempat tempat tersebut sangat strategis untuk area
komersil.
KESIMPULAN
Perancangan dan penataan ulang pada fasilitas pariwisata dilakukan dengan
cara mengindentifikasi aspek aspek apa saja yang menjadi potensi bagi swadaya
masyarakat. Hasil dari analisis potensi fasilitas berupa terdapat beberapa masalah
yang menjadi fokus dalam fenomena penelitian ini. Mulai dari area komersil, dan
area untuk lahan parkir.
Salah satu arahan yang menjadi titik fokus pertimbangan adalah
merelokasikan beberapa area. Selanjutnya ada penambahan desain bangunan yang
menjadi tempat atau retail bagi pedagang yang menjual cenderamata juga kuliner.
Desain bangunan ini sangat memperhatikan aspek kenyaman thermal dan potensi
lingkungan.
Kepemilikan fasilitas sebaiknya diberikan kepada masyarakat apabila
masyarakat setempat menyatakan mau dan mampu untuk berpartisipasi pada
pengembangan pariwisata, dan pelestarian cagar budaya. Sementara pemerintah
dapat ikut andil mengawasi jalannya usaha yang dibangun oleh masyarakat itu
sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Safira Millania Azzahra, W. I. (2023). KONSEP PENATAAN
FASILITAS PARIWISATA DI KAWASAN CAGAR
BUDAYA SINGOSARI. Planning for Urban Region and
Environment , Vol 12, No 1, Januari 2023, 109-120.
Sudibya, B. (2018). WISATA DESA DAN DESA WISATA. JURNAL
BAPPEDA LITBANG, Vol. 1, No. 1, April 2018, 21-25.
Syavana Fairuzahira, W. I. (2020). ELEMEN PEMBENTUK
PERMUKIMAN TRADISIONAL KAMPUNG NAGA. Jurnal
Tata Kota dan Daerah, Vol 12, No 1,Juli 2020, 29-37.