Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH BAKAT DAN PRESTASI DALAM

EKSTRAKURIKULER SEKOLAH

(Disusun untuk memenuhi matakuliah Pendidikan Luar Sekolah)


Dosen pengampu:Pdt. Melvin Melanthon Simanjuntak,S.Th.,M.Si.

Disusun oleh:
Nama:Fransius Jonathan Sitepu.
Npm:2001010056
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HKBP NOMENSEN PEMATANGSIANTAR
2023
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan semesta alam. serta salam semoga tercurahkan kepada tuhan
yang maha kuasa., keluarga serta sahabatnya dan akhirnya kepada kita sebagai umat yang
tunduk terhadap ajaran yang dibawanya.
Kami selaku penyusun makalah ini merasa lega dan bahagia karena bisa
menyelesaikan makalah kami yang berjudul “BAKAT DAN PRESTASI DALAM
EKSTRAKURIKULER SEKOLAH’’
sesuai dengan waktu yang direncanakan, dan semoga makalah ini bermanfaat bagi para
mahasiswa atau pelajar, terutama bermanfaat bagi saya maupun banyak orang yang sudah
berusaha sebaik mungkin untuk menyelesaikan makalah ini, guna untuk memenuhi tugas
perkuliahan.
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga
terselesaikannya makalah ini,.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .....................................................................................................

Daftar Isi...............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................


B. Tujuan Penelitian.....................................................................................
C. Manfaat Penelitian...................................................................................

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pengertian Bakat..............................................................................
B. Pengertian Prestasi...........................................................................
C. Pengertian Ekstrakurikuler...............................................................
D. Pengertian Sekolah..........................................................................

BAB III PEMBAHASAN

A. Bakat...............................................................................................
B. Prestasi............................................................................................
C. Ekstrakurikuler................................................................................
D. Sekolah...........................................................................................

BAB IV PENUTUP

Kesimpulan................................................................................................

Daftar pustaka............................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk yang dapat dipandang dari berbagai sudut pandang.
Sebagaimana dikenal adanya manusia sebagai makhluk yang berfikir atau homo
sapiens, makhluk yang berbuat atau homo faber, makhluk yang dapat didik atau homo
educandum, dan seterusnya merupakan pandangan-pandangan tentang manusia
tersebut. Berbagai pandangan tersebuat membuktikan bahwa manusia adalah makhluk
yang kompleks.
Uraian tentang manusia berkaitan dengan kedudukanya sebagai peserta didik,
haruslah menempatkan manusia sebagai pribadi yang utuh. Dalam kaitannya dengan
kepentingan pendidikan, akan lebih ditekankan hakiki manusia sebagai kesatuan sifat
makhluk individu dan makhluk sosial, sebagai kesatuan jasmani dan rohani, dan
sebagai makhluk Tuhan dengan menempatkan hidupnya di dunia sebagai persiapan
kehidupannya di akhirat.
Dalam dunia pendidikan terdapat berbagai macam faktor, yang faktor lain
dengan satunya memiliki andil dalam pendidikan. Diantara berbagai faktor tersebut
adalah bagaimana para pendidik bisa memahami akan situsi dan kondisi, baik
lingkungan maupun peserta didik itu sendiri. Peserta didik adalah manusia dengan
segala fitrahnya. Mereka mempunyai kebutuhan dasar yang perlu dipenuhi, kebutuhan
akan rasa aman, mendapatkan pengakuan, dan mengaktualisasi dirinya.
Peserta didik sebagai obyek dari pendidikan sangat penting untuk
diperhatiakan dari berbagai faktor. Faktor tersebut yang harus diperhatikan adalah
tahap perkembangan dari peserta didik tersebut. Diantara perkembangan peserta didik
tersebut adalah bagaimana dari individu dan karakteristiknya.

B. Tujuan Penelitian
a). Supaya pembaca mengetahui apa itu ekstrakurikuler (Ekskul) yang ada di sekolah.
b). Agar pembaca bisa memahami tentang sekolah.
b). Supaya pembaca mengetahui apa itu bakat.
c). Agar pembaca mengetahui dan memahami seperti apa itu prestasi.
C. Manfaat Penelitian
Makalah ini dibuat agar dapat dijadikan panduan bagi para pembaca terkhusus
bagi diri saya sendiri umumnya bagi orang lain. Dengan adanya makalah ini yang
berjudul “BAKAT dan PRESTASI DALAM EKSTRAKURIKULER SEKOLAH ”
mampu membangun semangat dalam mengembangakan bakat yang dimiliki oleh diri
sendiri, sehingga dapat mengikuti kegiatan-kegiatan yang di adakan oleh sekolah
melalui ekstrakurikuler dan mampu meraih prestasi di bidang bakat kemampuannya.

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Bakat
Bakat (aptitude) adalah kemampuan alamiah untuk memperoleh pengetahuan
atau keterampilan, yang relatif bersifat umum (misalnya bakat intelektual umum)
atau khusus (bakat akademis khusus). Bakat khusus disebut talent.
Menurut Utami Munandar (1992) bakat adalah kemampuan bawaan yang
merupakan potensi yang masih perlu pengembangan dan latihan karena masih
bersifat dasar. Bakat merupakan usaha dan latihan agar dapat terwujud. Contoh:
Seseorang yang memiliki potensi bakat musik tetapi tidak memperoleh
kesempatan mengembangkannya, maka bakat musik tidak dapat berkembang dan
terwujud dengan baik.
Menurut Sumadi Suryabrata (1991: 169) mengemukakan bahwa bakat itu
mencakup tiga dimensi psikologis, yaitu dimensi perseptual, dimensi psikomotor,
dan dimensi intelektual.
Bakat (aptitude) biasanya diartikan sebagai kemampuan bawaan yang
merupakan potensi (potential ability) yang masih perlu di kembangkan atau dilatih
(Semiawan, 1984:1).
Wijaya (1988:66) menyatakan bahwa bakat adalah suatu kondisi pada
seseorang yang memungkinkannya dengan suatu latihan khusus mencapai suatu
kecakapan, pengetahuan, dan keterampilan khusus. Misalnya : berupa kemampuan
berbahasa, kemampuan bermain musik, dsb.

B. Pengertian Prestasi
Prestasi adalah sebagai hasil usaha yang dicapai dari apa yang dikerjakan atau
yang diusahakan. Seseorang dianggap berprestasi, jika dia telah meraih sesuatu
hasil dari apa yang diusahakannya, baik karena hasil belajar, bekerja, atau berlatih
keterampilan dalam bidang tertentu. (Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)).
Prestasi merupakan hasil nyata dari puncak pengembangan potensi diri.
Prestasi hanya dapat diraih dengan mengerahkan segala kekuatan, kemampuan
dan usaha yang ada dalam diri kita.

C. Pengertian Ekstrakurikuler
Ekstrakurikuler adalah kegiatan non-pelajaran formal yang dilakukan peserta
didik sekolah atau universitas, umumnya di luar jam belajar kurikulum standar.
Kegiatan-kegiatan ini ada pada setiap jenjang pendidikan dari sekolah dasar
sampai universitas. Kegiatan ekstrakurikuler ditujukan agar siswa dapat
mengembangkan kepribadian, bakat, dan kemampuannya di berbagai bidang di
luar bidang akademik. Kegiatan ini diadakan secara swadaya dari pihak sekolah
mupun siswa-siswi itu sendiri untuk merintis kegiatan di luar jam pelajaran
sekolah. (Wikipedia).
Kegiatan dari ekstrakurikuler ini sendiri dapat berbentuk kegiatan pada seni,
olahraga, pengembangan kepribadiaan, dan kegiatan lain yang bertujuan positif
untuk kemajuan dari siswa-siswi itu sendiri. (Wikipedia).
D. Pengertian Sekolah
Sekolah adalah lembaga untuk para siswa-siswi yang pengajarnya di bawah
pengawasan guru. Sekolah terbagi menjadi dua, yang pertama sekolah pemerintah
(negeri) dan yang kedua sekolah non-pemerintah (swasta).
Sekolah bisa diartikan dengan lembaga untuk belajar dan mengajar serta
tempat menerima dan memberi pelajaran. Sekolah dipimpin oleh seorang kepala
sekolah. Kepala sekolah dibantu oleh wakil kepala sekolah, serta guru-guru yang
mengajar dan juga para staf yang bekerja di lingkungan sekolah.
BAB III

PEMBAHASAN

A. Bakat
a). Bakat Khusus
Setiap indivudu memiliki bakat khusus yang berbeda-beda. Usaha
pengenalan bakat khusus ini mula-mula terjadi pada bidang pekerjaan, tetapi
kemudian dalam bidang pendidikan. Hampir semua ahli psikologi yang
menyusun tes untuk mengungkap bakat khusus bertolak dari dasar pemikiran
analisis faktor.
Pemberian nama terhadap jenis-jenis akat khusus biasanya dilakukan
berdasarkan bidang apa bakat tersebut berfungsi, seperti bakat matematika,
olah raga, seni, musik, bahasa, teknik, dan sebagainya. Dengan demikian,
bakat khusus ini sangat bergantung pada konteksi kebudayaan tempat seorang
individu hidup dan dibesarkan. Faktor pengalaman atau lingkungan sangat
mempengaruhi pengembangan bakat khusus ini.
Bakat bukanlah merupakan trait atau sifat tunggal, melainkan merupakan
sekelompok sifat yang secara bertingkat membentuk bakat. Misalnya dalam
lingkungan sekolah ada yang mempunyai bakat dalam bidang musik, bakat
tersebut muncul atau teraktualisasi bila ada kesempatan untuk berkembang
atau dikembangkan, sehinggga mungkin saja terjadi seseorang tidak
mengetahui dan tidak mengembangkan bakatnya sehingga tetap merupakan
kemampuan yang latent.

b). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Bakat


Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bakat terletak pada anak
itu sendiri dan lingkungannya.
1). Anak Itu Sendiri
Misalnya anak itu kurang berminat untuk mngembangkan bakat-bakat
yang ia miliki, atau kurang termotivasi untuk mencapai prestasi yang
tinggi, atau mungkin pula mempunyai kesulitan atau masalah pribadi
sehingga ia mengalami hambatan dalam mengembangkan bakatnya.
2). Lingkungan Anak
Misalnya, orang tuanya kurang mampu untuk menyediakan
kesempatan dan sarana pendidikan yang dibutuhkan anak, atau
ekonominya cukup tinggi, tetapi kurang memberi perhatian terhadap
pendidikan anaknya.

Selain faktor di atas, faktor lain yang menyebabkan bakat anak tetap
terpendam adalah yang berasal dari diri anak sendiri, di antaranya yaitu :
1). Interest atau minat
Suatu bakat tidak akan berkembang dengan baik apabila anak yang
bersangkutan tidak memiliki inters atau minat terhadap bakatnya.
Misalnya saja, anak dengan bakat matematika, bakatnya tidak akan
berkembang tanpa adanya ketertarikan atau minat sang anak terhadap
hitung-hitungan. Anak dengan bakat musik tidak akan berkembang
tanpa ia memiliki ketertarikan terhadap irama dan nada. Apabila hal itu
terjadi, maka bagi orang tua di rumah dan bagi guru di sekolah perlu
memberikan dorongan yang lebih pada anak agar bakat anak bisa
terasah secara optimal. Kalau tidak mendapat dukungan dari orang tua
dan guru, bakat yang dimiliki anak tidak akan berkembang. Bisa saja
anak tersebut agak lambat untuk mengembagan kemampuannya,
terutama ketika menyadari bahwa ia mempunyai bakat dalam bidang
tertentu.
2). Motivasi
Selain minat, bakat juga dipengaruhi oleh motivasi. Bakat anak kurang
berkembang atau tidak menonjol apabila ia tidak memiliki motivasi
atau dorongan dari dalam dirinya sendiri untuk mengembangkan
bakatnya tersebut. Motivasi berhubungan dengan kuatnya daya juang
anak untuk mencapai suatu sasaran tertentu.
3). Value atau penilaian
Value adalah bagaimana seorang anak memberikan arti atau penilaian
terhadap bidang bakatt yang dimilikinya. Meskipun anak mengetahui
bahwa ia memiliki suatu bakat di bidang tertentu, jika ia mengenggap
bakat tersebut kurang bernilai atau bahkan negatif dalam
pandangannya, maka hal ini juga akan menghambat perkembangan
bakatnya. Misalnya, bakat anak dalam olahraga catur, jika anak
memberi nilai negatif pada bakat ini atau mengenggapp bahwa menjadi
atlet catur tidak begitu membanggakan, kurang terkenal dibanding
bakat bernyanyi, dan penilaian negatif lainnya maka bakat anak di
bidang catur tersebut akan tetap terpendam.

Setiap anak yang lahir ke dunia ini pasti membawa potensi bakatnya
masing-masing. Tetapi meskipun bakat adalah suatu berkah yang dibawa
seseorang dari lahir, bakat tersebut tidak memberi manfaat besar baginya
selama anak yang bersangkutan tidak menghendaki bakat tersebuat. Sehingga
bakat yang dimiliki anak sering tidak muncul dan berkembang tanpa ada
ransangan dari lingkungan. Penyebab paling umum tidak berkembangkannya
bakat yang dimiliki anak adalah ketidakpekaan orangtua terhadap bakat anak,
lingkungan yang minim menyediakann fasilitas penunjang, dan lemahnya atau
kurangnya pendidikan dan pelatihan.
Individu yang memiliki bakat khusus dan memperoleh dukungan internal
maupun eksternal, yaitu memiliki minat yang tinggi terhadap bidang yang
menjadi bakat khususnya, memiliki motivasi berprestasi yang tinggi, memiliki
daya juang tinggi, dan ada kesempatan maksimal untuk mengembangakan
bakat khusus, maka akan muncul kemampuan berprestasi.

B. Prestasi
Dalam kehidupan di sekolah sering ditemukan bahwa seseorang yang berbakat
dalam olah raga umumnya berprestasi di bidang itu. Keunggulan dalam salah satu
bidang tertentu, misalnya sastra, matematika atau seni, merupakan hasil interaksi
bakat yang dibawa sejak lahir dengan faktor lingkungan yang menunjang.
Perwujudan bakat dan kemampuan adalah prestasi. Bakat dan kemampuan
menentukan prestasi. Orang yang memiliki bakat matematika dapat
diprakirakan/diharapkan untuk mencapai prestasi menonjol dalam bidang
matematika, dan prestasi yang menonjol dalam bidang matematika dapat
merupakan cerminan dari bakat yang dimiliki dalam bidang tersebut.
Namun karena bakat masih merupakan potensi, orang yang berbakat belum
pasti mampu mencapai prestasi yang tinggi dalam bidangnya. Demikian halnya
orang yang menunjukkan prestasi menonjol dalam bidang tertentu selalu
merupakan perwujudan dari bakat khusus yang dimiliki. Hanya bakat khusus yang
mendapat kesempatan untuk berkembag sejak dini melalui latihan, didukung oleh
fasilitas, dan disertai oleh minat yang tinggi akan terealisasikan dalam
kemampuan dan menghasilkan prestasi yang unggul.
Dengan adanya bakat, seseorang dapat mencapai prestasi dalam bidang
tertentu, tetapi diperlukan latihan, pengalaman, pengetahuan dan dorongan atau
kesempatan untuk pengembangannya. Jika orang tuanya menyadari bahwa
anaknya mempunyai bakat menggambar dan mengusahakan agarr ia mendapat
pengalaman yang sebaik-baiknya untuk mengembangkan bakatnya, dan anak itu
juga menunjukan minat yang besar untuk mengikuti pendidikan menggambar,
anak itu akan mencapai prestasi yang unggul bahkan dapat menjadi pelukis
terkenal. Sebalinya, seorang anak yang mendapat pendidikan menggambar yang
baik, tetapi ia tidak memiliki bakat menggambar, ia tidak akan pernah mencapai
prestasi unggul untuk bidang tersebut.

C. Ekstrakurikuler
Setiap sekolah yang ada di Indonesia pasti akan selalu ada yang namanya
ekstrakurikuler, mulai dari Sekolah Dasar (SD, MI), Sekolah Menengah Pertama
(SMP, MTs), dan Sekolah Menengah Atas (SMA/SMK, MA). Dan bagi perguruan
tinggi ada yang namanya Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), ini hampir sama
karena mengandung kegiatan dan pelatihan serta prestasi. Ekstrakurikuler atau
yang lebih sering di sebut-sebut oleh para remaja dengan nama Ekskul, sekolah
menerapkan beberapa ekskul untuk kegiatan yang di ikuti oleh siswa-siswi, untuk
mengembangankan bakat serta untuk memenuhi nilai pada raport. Ekskul yang
ada di sekolah, diantaranya :
a). Pramuka
b). PMR
c). Paskibra
d). Rohis
e). Karate, dll.

a). Pramuka
Ekskul pramuka adalah Ekskul yang punya dasarr hukumnya sendiri,
dan dalam naungan pemerintah, pramuka itu ekskul yang membangun karakter
seseorang untuk lebih survive dalam hidup karena pramuka dilatih untuk bisa
seperti kelapa yang bisa hidup dimana saja dan banyak manfaatnya. Pramuka
Ekskul paket lengkap karena semua dipelajari di pramuka.
Pramuka singkatan dari praja muda karana yang memiliki arti pemuda
yang berkarya. Pramuka dicetuskan oleh seorang pemuda yang berasal dari
London yang bernama Robert Stept Hesnon Smith Baden Powell of Giwll,
yang lahir pada tanggal 27 Februari, beliau memiliki istri yang bernama Olive
St Somsh, dan tiga orang anak yaitu : Feeter, Hether, dan Betty. Pertama kali
BP disebut Bapak Pandu sedunia yaitu karena beliau pernah mengadakan
JAMBORE se-dunia dengan mengundang 27 Negara.
Pramuka telah menjadi ekskul yang di wajibkan di ikuti oleh setiap
siswa-siswi yang sekolah, karena sekarang telah menggunakan kurikulum
2013 sehingga pemerintah mengusulkan agar ada ekskul yang di ikut sertakan
dalam pelajaran, dan terpilihlah ekskul pramuka.
Pramuka pasti identik dengan kemah, tetapi selain mengadakan kemah
kegiatan pramuka sangat banyak. Untuk penegak sendiri kegiatan pramuka itu
mulai dari latihan rutin di setiap ambalan/sekolah, meleksanakan progja yang
dibuat oleh dewan ambalan (pengurus ekskul mulai dari ketua, bendahara, dan
sekretaris), pelantikan anggota setiap pramuka. Kegiatan di luar sekolah pun
sangat banyak. Contohnya yang ada di daerah Leuwiliang Bogor, di lingkup
kwartir ranting diadakan kegiatan unit khusus satria wiratama untuk kwarran
leuwiliang. Yang bertugas mengibarkan bendera merah putih di HUT pramuka
tanggal 14 Agustus. Kalau untuk tingkatan cabang ada raimuna ranting,
raimuna cabang, raimuna daerah, raimuna nasional. Selain itu ekskul pramuka
juga suka mengadakan penggalangan dana dan juga suka membantu petugas
lalu lintas dalam menjaga atau mentertibkan jalanan raya, itu di adakan untuk
hari-hari tertentu saja. Misalnya : pada malam tahun baru, lebaran, malam
tahun baru islam, dsb.
Dalam ekskul pramuka terdapat salam yang diberi nama “salam
pramuka”. Salam (penghormatan) wajib dilakukan bagi semua anggota
pramuka. Salam adalah suatu perwujudan dari penghargaan seseorang kepada
orang lain atau dasar tatasusila yang sesuai dengan kepribadiaan bangsa
Indonesia. Yang berfungsi untuk melahirkan disiplin, tata tertib yang
mewujudkan suatu ikatan jiwa yang kuat ke dalam maupun ke luar yang hanya
dapat dicapai dengan adanya saling menyampaikan penghormatan yang di
lakukan secara tertib, sempurna dan penuh keikhlasan. Pramuka tidak
mengenal usia, tua muda dipanggilnya kakak. Orang-orang pramuka
umumnya kreatif, berkarakter, baik dan ramah, bisa masuk ke semua
kalangan, bekerja sukarela, tangguh dan tanggung jawab. Selain itu, ekskul
pramuka juga memiliki kode etik gerakan pramuka, yaitu: Tri Satya, dan Dasa
Darma. Ekskul ini cocok buat anak yang memiliki cita-cita menjadi Tentara,
Polisi, dsb.
Sistem latihannyapun dengan mengadakan pertemuan secara langsung
di lapangan atau ruangan biasanya sebelum latihan diawali dengan upacara
pembukaan latihan dan diakhiri dengan upacara penutupan latihan. Jadi
latihannya terjun langsung, belajar teori dulu dan langsung di praktekkan.
Ekskul pramuka sering lomba antar sekolah, lombanya bisa juga
diadakan dari tingat kecamatan sampe nasional. Ini bertujuan agar siswa-siswi
yang mempunyai bakat bisa menyalurkannya melalui ekskul ini, dan
mendapatkan prestasi yang membanggakan. Dalam ekskul pramuka juga
selain belajar baris berbaris, di dalamnya juga diajarkan sandi pramuka (huruf
rahasia) yang hanya akan dimengerti oleh ekskul pramuka. Diantaranya: Sandi
kotak, sandi AN, sandi AZ/sandi balik, sandi AND, sandi angka, sandi udang,
sandi rumput, dan yang terakhir sandi batnyamuk.
b). Palang Merah Remaja (PMR)
Palang Merah Remaja atau PMR siapa sih yang tidak mengenal ekskul
yang satu ini? yang setiap hari senin memakai baju PDH lengkap dengan syal
nya, yang siap berdiri di bagian belakang barisan dan paling panas. Pasti setiap
sekolah selalu ada ekskul PMR, kenapa begitu? Karena setiap ada yang
sakit/pingsan pasti larinya ke ruang UKS dan yang di cari siapa lagi kalau
bukan anggota PMR. Memiliki ruangan paling bersih, nyaman, dan pastinya
berbau obat.
PMR terbagi menjadi tiga tingkatan. Yang pertama untuk tingkat
Sekolah Dasar (SD) dinamakan dengan tingkat Mula, yang ke dua untuk
tingkat SMP dinamakan dengan Madya, dan yang terakhir untuk tingkat
SMA/SMK/MA adalah tingkat Wira.
Ekskul ini cocok untuk yang bercita-cita menjadi Dokter, Perawat,
Farmasi/Apoteker, Relawan/PMI, dan lainnya yang bersangkutan dengan
kesehatan. Kenapa begitu, karena ekskul PMR mempelajari tentang kesehatan
dan cara mengobati. PMR sering mengadakan kegiatan donor darah, bakti
sosial dll. Selain berkegiatan tentang obat-obatan, di dalamnya juga di ajarkan
tentang cara pertolongan pertama, membuat tandu, menggotong orang yang
pingsan, mengobati dengan bahan seadanya, contohnya cara membuat alat
semacam oksigen dengan bahan aqua bekas.
Ekskul PMR sering mengikuti perlombaan di tingkat sekolah, ini
bertujuan agar siswa-siswi yang mempunyai bakat bisa menyalurkannya
melalui ekskul ini, dan mendapatkan prestasi yang membanggakan, baik bagi
sekolah dan terkhusus bagi diri sendiri.

c). Paskibra

Paskibra (Pasukan Pengkibar Bendera) adalah salah satu ekskul


unggulan yang ada di sekolah, kenapa begitu, karena setiap hari peringatan
kemerdekaan tanggal 17 Agustus selalu ada anggota yang terpilih mewakili
sekolahannya untuk menjadi petugas upacara, baik pada tinggat kecamatan,
kabupaten, provinsi, yang sering disebut dengan PASKIBRAKA.

Jika ekskul PMR berakasi di balik layar setiap hari senin nya, lain
halnya dengan ekskul paskibra, mereka beraksi di depan layar, mengibarkan
bendera merah putih. Paskibra juga sering mengikuti perlombaan antar
sekolah, kabupaten, dan provinsi. Eskul ini identik dengan PBB (Pasukan
Baris Berbaris). Ekskul paskibra sangat cocok untuk orang yang memiliki cita-
cita sebagai Polisi, Tentara, dll.
Ekskul ini mengajarkan kita supaya bisa menghormati sejarah,
menghormati bendera merah putih, dan mencintai tanah air Indonesia. Yang
mengikuti ekskul paskibra harus siap berlatih panas-panasan di bawah
teriknya matahari, siap mempunyai kulit coklat, dan bagi perempuan harus
ikhlas memotong rambutnya menjadi pendek (bagi yang tidak memakai
kerudung).

d). Rohani Islam (Rohis)


Rohis (Rohani Islam) ialah sebuah organisasi bertujuan untuk
memperdalam dan memperkuat ajaran Islam. Rohis sering juga disebut
keluarga masjid karena biasa nya berkumpul di masjid dan mengurusi
kesejahteraan masjid yang ada di lingkungan sekolah. Rohis biasanya di
kemas dalam bentuk ekstrakurikuler di sebuah sekolah.
Kegiatan yang ada di dalam rohis ialah kajian islami atau biasa disebut
mentoring, keputrian setiap hari Jumat yang biasa di ikuti oleh seluruh siswi
yang mengikuti ekskul tersebut di waktu sedang solat Jumat, rihlah, bakti
sosial, berwirausaha atau jualan, muhadoroh, dan mengadakan perlombaan
setiap tahun. Organisasi di dalam ekskul ini biasanya berbentuk struktural.
Dengan pembagian ketua Ikhwan, ketua ukhty. Dan beberapa divisi lainnya
untuk membantu berjalannya sebuah organisasi.
Ekskul rohis bertujuan untuk memperdalam dan memperkuat ajaran
Islam. Dan selain itu untuk memperkuat ukhuwah persaudaraan antar siswa /
siswi. Selain itu ekskul rohis juga bertujuan untuk memperdalam,
meningkatkan, dan memperkuat ajaran Islam. Dan juga untuk menambah
ukhuwah persaudaraan antar siswa/siswi. Dan untuk memperluasnya wawasan
tentang berorganisasi dalam lingkungan Islami.
Ekskul rohis juga sering mengikuti beberapa perlombaan antar
sekolah. Yaitu: LCC, puisi, marawis, tilawatil qur'an, berpidato, dan masih
banyak lagi. Bertujuan untukk apa? Untuk mengembangkan bakat yang di
miliki oleh anak dalam bidang religius, sehingga mampu memperoleh sebuah
prestasi yang dapat membanggakan nama sekolah serta dirinya.

e). Karate
Ekskul karate adalah kegiatan bela diri yang bisa dilakukan oleh siapa
saja, dengan kesiapan fisik maupun mental. Mengajarkan berbagai hal seperti
bertanggung jawab, sopan santun, saling menghargai, dsb.
Berlatih di ekskul karate yang pertama mulai pemenasann (Taiso),
gerakan dasar sampai gerakan tertentu (tergantuk dengan sabuk), dan di akhiri
dengan pedinginan/pengaturan nafas, dll. Sabuk untu pemula atau yang baru
mulai mengikuti ekskul karate adalah warna putih, terus meningkat menjadi
warna kuning, hijau, biru, coklat, dan yang paling tertinggi adalah warna
hitam.
Ekskul karate mengajarkan kita untuk bisa belajar bela diri. Ekskul ini
sering mengikuti perlombaan yang diadakan antar sekolah, kabupaten, dan
provinsi. Bisaa mengembangankan kemampuan yang dimiliki oleh anak
dengan cara berlomba sehingga menghasilkan pretasi yang dapat
membanggakan. Ekskul ini cocok sekali untuk anak yang mempunyai besic
yang kuat dan tangguh, serta cocok untuk anak yang memiliki cita-cita
sebagai atlet.

D. Sekolah
Kenapa kita sebagai anak harus sekolah?. Tidak ada alasan yang sama sebagai
orang tua untuk menjawab pertanyaan tersebut, kenapa begitu? Karena pasti
banyak alasan bermacam-macam dan berbeda-beda secara individual.
Diantaranya:
a). Sekolah mempersiapkan anak untuk suatu pekerjaan.
Anak yang telah menamatkan sekolah diharapkan sanggup melakukan
pekerjaan sebagai mata pencarian atau setidaknya mempunyai dasar untuk
mencari nafkahnya. Makin tinggi pendidikan makin besar harapannya
memperoleh pekerjaan yang baik. Ijazah masih tetap dijadikan syaratt penting
untuk suatu jabatan, walaupun ijazah itu sendiri belum menjamin kesiapan
seseorang untuk melakukan pekerjaan tertentu. Akan tetapi dengan ijazah
yang tinggi seorang dapat memahami dan menguasai pekerjaan atau tugas lain
yang dipercayakan kepadanya.
b). Sekolah memberikan keterampilan dasar.
Orang yang telah bersekolah setidaknya pandai membaca, menulis, dan
berhitung yang diperlukan dalam tiap masyarakat modern.
c). Sekolah membuka kesempatan memperbaiki nasib.
Sekolah sering dipandang sebagai jalan bagi mobilitas sosial. Melalui
pendidikan orang dari golongan rendah dapat meningkat ke golongan yang
lebih tinggi. Orang tua mengharapakan agar anak-anaknya mempunyai nasib
yang lebih baik dan karena itu berusaha untuk menyekolahkan anaknya jika
mungkin sampai memperoleh gelar dari suatu perguruan tinggi, walaupun
sering dengan mengorbankan yang besar mengenai pembiayaannya.

Fugsi lainnya dalam sekolah adalah sekolah dapat di pandang sebagai


tempat menitipkan anak, khususnya anak-anak pra-sekolah. Juga untuk perguruan
tinggi dapat di pandang sebagai tempat penitipan pemuda/i di mana mereka lebih
baik diawasi dari pada di luar sekolah, sambil menunggu waktunya mereka
mendapat pekerjaan. Selain itu semua, ada juga yang berfikiran positif tentang
manfaat sekolah yaitu untuk menyalurkan bakat si anak sehingga bakat itu bisa di
asah lebih baik lagi, anak dapat menyalurkannya lewat ekskul yang ada di sekolah
dan dapat mengikuti perlombaan-perlombaan yang di adakan oleh pihak sekolah
dalam maupun luar dan anak pun dapat berpartisipai mengikuti perlombaan
tersebut sehingga mendapattkan prestasi yang membanggakan.
BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Bakat setiap anak pasti berbeda-beda, namun bakat apapun itu kalau dirinya
rajin dalam mengolahnya dan orang tua mampu mendorong memberi motivasi pada
anak in syaa Allah pasti bakat itu akan menghasilkan prestasi. Prestasi yang di raih
oleh anak tidak luput dari pembelajaran yang di raih dari lingkungan sekolah dan
sekitarnya, dengan adanya sekolah orang tua memasukan anak untuk bisa belajar dan
terus meningkatkan kualitas anak.
Di dalam sekolah pasti pihak sekolah akan mengadakan wadah untuk para
siswa-siswi nya mengeluarkan bakat, yang diberi nama dengan ekstrakurikuler.
Bermacam-macam ekskul di dalamnya yang di adakan oleh pihak sekolah, supaya
anak bisa memilih sesuai yang di inginkan. Melalui ekskul anak bisa mempelajari
banyak hal, dan bisa menungkannya dengan cara yang positif yaitu perlombaan,
sehingga anak-anak tersebut bisa meraih prestasi, yang dapat membanggakan untuk
dirinya, orang tua, dan pihak sekolah.
Daftar Pustaka

Hidayat, Syarif. 2014. Perkembangan Peserta Didik. Tangerang : Pustaka Mandiri.

Julaeha, Siti. Wawancara Ekskul Pramuka. 10 Juli 2019.

Munandar, Utami. 1999. Kreativitas dan Keberbakatan. Jakarta : Gramedia Pustaka


Utama.

Musfah, Jejen. 2018. Manajemen Pendidikan. Jakarta : Prenadamedia Group.

Nasution, S. 2014. Sosiologi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Sadiah, Dede. Wawancara Ekskul Paskibra. 11 Juli 2019.

Semiawan, Conny. 2008. Belajar dan Pembelajaran Prasekolah dan Sekolah Dasar.
Jakarta : Indeks.

Sinta. Wawancara Ekskul Karate. 11 Juli 2019.

Sulfemi, Wahyu, Bagja. Kata Pengantar. Juli 2019.

Suryabrata, Sumadi. 1998. Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Yahya, Siti, Nurlaeni. Wawancara Ekskul Rohis. 10 Juli 2019.

Anda mungkin juga menyukai